Jingga pikir hidupnya sudah begitu sempurna dengan kebahagiaan. Menikah dengan pria yang sangat dicintainya dan memiliki seorang putri cantik berusia dua tahun.
Namun semua kebahagiaan itu seketika lenyap, saat mengetahui suaminya berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Apalagi saat sang suami mengatakan jika selama ini pria itu mencintai wanita tersebut, dan menikah dengannya hanya karena membalas kebaikan kedua orang tua Jingga yang sudah mengangkatnya sebagai anak.
Jingga yang merasa hancur karena kebahagiaan yang selama ini dirasakannya ternyata semu, mendapatkan kesempatan kedua untuk mengulang hidupnya saat sebuah mobil menabraknya.
Jingga pun akhirnya kembali ke masa lalu di mana pernikahan itu belum terjadi. Apa yang akan dilakukan Jingga selanjutnya? Apakah dia akan tetap menikah dengan Bayu setelah pengkhianatan yang dilakukan pria itu. Ataukah Jingga akan membalas perbuatan mereka, dan melepas suaminya yang berarti putri kecilnya pun akan hilang tak pernah dilahirkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Sementara itu Jingga yang tengah berjalan menuju gazebo belakang, menghentikan langkahnya saat mendengar suara setengah berbisik dari balik pohon besar yang ada di halaman belakang rumahnya. Dengan perlahan Jingga pun berjalan mendekat untuk mendengar, dan melihat lebih jelas siapa yang tengah berbincang di tempat tersebut.
"Aku berubah pikiran. Aku ingin hubungan kita diketahui oleh semua orang yang ada di rumah ini," pinta Amanda setelah mengajak kekasihnya untuk berbicara empat mata.
"Iya tapi kenapa? Bukankah kau yang selama ini menyuruhku untuk menyembunyikan hubungan kita?"
Amanda diam, bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin bukan jika ia menjawab karena merasa takut Jingga akan merebut Bayu, setelah selama ini ia yang meminta pria itu untuk merahasiakan hubungan mereka.
"Aku hanya ingin—"
"Kak Bayu, Kak Manda," panggil Jingga sembari mendekat pada keduanya dengan raut wajah polos seakan terkejut melihat keberadaan mereka. "Sedang apa kalian di sini?" tanyanya dengan sedikit mengeraskan suaranya, agar ayah Adam dan ibu Anin bisa datang kemari dan mengetahui kalau Bayu dan Amanda berada di halaman belakang.
Sukur-sukur kedua orang tuanya mengetahui jika selama ini Bayu dan Amanda menjalin hubungan tanpa sepengetahuan mereka, jadi akan lebih muda baginya untuk memperbaiki masa depannya yang hancur berantakan.
Ya, Jingga sudah memutuskan untuk mengubah masa depannya dengan tidak menikah dengan Bayu meskipun itu artinya ia akan kehilangan sang buah hati. Tapi setidaknya mereka bertiga tidak akan terluka, dan Liora tak akan dilahirkan tanpa cinta ayahnya.
"Kau sendiri sedang apa di sini?" tanya Bayu dengan raut datar.
Sementara Amanda diam terpaku di tempatnya dengan gugup.
"Aku ingin duduk di gazebo. Kakak sendiri kenapa —"
"Masuk!" Bayu menarik Jingga tanpa memberikan waktu pada gadis itu untuk meneruskan perkataannya. "Kau juga masuk Manda!" ucapnya sebelum beranjak dari tempat tersebut. Meninggalkan Amanda yang kini sendirian di tempat tersebut.
"Lepas Kak!" Jingga berusaha melepaskan cengkraman tangan Bayu.
Kedua matanya menatap ruang tengah di mana tadi ayah Adam dan Ibu Anin berada, yang saat ini justru terlihat kosong tanpa ada satu orang pun. Pantas saja tadi kedua orang tuanya tidak ada yang menyusul ke halaman belakang, karena mereka tidak mendengar suaranya.
"Diam, Ji! Kenapa tadi kau ke halaman belakang?" tanya Bayu setelah memaksa Jingga untuk masuk ke dalam kamar gadis itu.
"Sudah aku bilang aku ingin —"
"Bukankah kau takut kegelapan?" sela Bayu.
"Sekarang tidak lagi Kak," lirih Jingga dengan menahan emosi. "Karena bagiku tidak ada yang lebih menakutkan dari pada kehidupan yang pernah aku jalani."
Bayu hanya diam dengan mengerutkan keningnya.
"Keluar Kak, aku ingin istirahat!" pinta Jingga sembari menunjuk pintu kamarnya.
Bayu pun beranjak dari kamar Jingga, meninggalkan gadis itu yang kini terduduk di atas ranjang dengan menitikkan kedua air matanya.
"Rasanya sangat sakit, Mas. Kalian mengkhianati aku tanpa perasaan," lirih Jingga dengan terisak.
Malam itu pun ia lewati dengan menangis, agar kedepannya tak lagi menangisi keputusannya yang telah melepas Bayu.
*
*
Hari-hari yang dijalani Jingga kini dilalui tanpa rasa beban lagi, seolah wanita itu melupakan semua yang telah terjadi dalam hidupnya. Menjalani kembali kehidupan masa lalu untuk merubah masa depan.
Hubungannya dengan Bayu dan Amanda sendiri semakin merenggang, karena Jingga memang sengaja menjauh dari keduanya. Untungnya sekarang ada Reno yang menjadi teman baiknya. Ya, setelah pertemuan mereka saat di taman beberapa waktu yang lalu. Mereka semakin dekat setelah menjalin komunikasi dengan lancar.
"Sepertinya kau sudah menerima hidupmu yang sekarang."
Jingga yang tengah menunggu kedatangan Reno, mengalihkan tatapan matanya pada sosok yang berdiri di sampingnya.
"Kau..."
ayo donk up lagi🥺🥺
up lagi dong/Sob//Sob/
Ini kan cerita fiksi ya nyambung2 aja