NovelToon NovelToon
Tajamnya Lidah Mertua

Tajamnya Lidah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:93.3k
Nilai: 5
Nama Author: citra priskilai

Liana menantu dikeluarga yang cukup berada tapi dia dipandang rendah oleh mertuanya sendiri. Mahendra suaminya hanya bisa tunduk pada ibunya, Liana dianggap saingan bukan anak menantu..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon citra priskilai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ibu Hindun mengeluh pada Mahendra

Sore itu pas dihitung kurang satu tahun untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan Liana tidak memberi tahu Mahendra suaminya. Karena Liana sudah tahu jawabannya ketika Liana menanyakan dan mengajak Mahendra untuk lebih mandiri sekarang.

"Mas kalau kita punya istana sendiri untuk keluarga kecil kita kamu setuju apa tidak"

Tapi jawaban Mahendra yang membuat Liana langsung mengerti.

"Ngapain sayang kita punya rumah sendiri toh rumah ini memang milik ibu tapi sudah diganti nama atas namaku"

"Dan sekarang yang ditempatin Aisyah adikku dulu itu juga rumah ibuku"

Itulah pertanyaan yang dilontarkan Liana pada Mahendra suaminya, tapi Liana tidak mau kecewa dengan jawaban suaminya yang sangat membagongkan. Memang anak lelaki harus berbakti pada ibunya dan milik ibunya sampai kapanpun meski sudah menikah. Tapi Liana berusaha semaksimal mungkin agar Mahendra tidak durhaka pada ibu Hindun dan bapak Suparman.

Liana hanya bisa menarik nafas panjang dengan keputusan suaminya, bagi Liana waktu satu tahun itu kayak lama sekali. panjang gak habis habis meski Liana sedang sibuk di toko.

waktu makan malam Liana baru saja selesai mempersiapkan makanan di atas meja. Dan Liana merasa tatapan ibu Hindun seperti orang yang benar benar marah dan jengkel pada Liana. Dengan keadaan yang seperti itu Liana tidak tahu menahu perihal sikap ibu mertuanya, toh itu juga sudah tiap hari pemandangan yang seperti itu.

Liana sengaja setiap malam tidak pernah makan, karena Liana tahu Mahendra tidak akan pernah makan malam di rumah dan itu membuat Liana merasa sangat tidak nyaman ketika makan.

untuk Dion, tetap makan malam tapi dengan porsi yang sangat sedikit. Karena nasi sudah ditakar oleh ibu Hindun setiap harinya, Liana akhirnya mengakali untuk membeli susu bubuk dan ditaruh di dalam tas khusus milik Liana.

Waktu di kamar Liana tidak sengaja mendengar ibu Hindun sedang membicarakan dirinya dengan Mahendra suaminya dan bapak Suparman ayah mertuanya.

"Mahendra kamu tu harusnya didik istrimu itu"

"Sudah tahu kamu kerja keras tapi tidak pernah melayani suami dengan baik"

"Emangnya kamu itu mesin ATM yang tugasnya menghasilkan uang saja buat Liana"

"Ibu yang besarin kamu"

"Seharusnya kamu lebih berbakti pada ibumu ini"

"Ketimbang manja manjain istrimu yang tak berguna itu"

''Yang bisanya hanya menghabiskan uang saja"

"Mending uangnya kamu kasih ke ibu saja mulai besok"

Liana mendengar perkataan ibu Hindun seperti itu dadanya terasa sesak. Air mata langsung meluncur begitu saja di pipi Liana.

Tapi Mahendra tidak membela Liana sama sekali, dia diam seribu bahasa dan tidak berkutik dari tempat duduknya. Itulah tindakan Mahendra yang membuat Liana sangat kecewa terhadap suaminya.

Liana semakin tertekan dan tersudut di rumah sang mertua, memang ketika Liana di luar sana Liana selalu menceritakan hal hal yang baik demi nama baik keluarga Mahendra.

Meski Liana tahu kalau ibu Hindun mertuanya suka mengumbar aib Liana ke ibu ibu tetangga. Kenapa Liana bisa tahu, itu karena mbak Nina yang selalu bercerita pada Liana jika mendengar berita apapun tentang dirinya.

Karena mbak nina juga tidak lebih baik hidupnya dari Liana, tapi enak nya mbak Nina sudah punya rumah sendiri dan bersebelahan dengan kedua ibu bapak mertuanya.

Serasa seperjuangan menurut mbak Nina, tapi Liana tak mau ambil pusing dengan ibu bapak mertuanya saat ini. Pikiran Liana hanya fokus mencari rumah baru di kota, meski kecil tak apa yang penting bisa berkarya tanpa omelan sang mertua.

Akhirnya Liana memutuskan untuk belajar berbisnis pada Seno, karena Liana ingin menjadi wanita mandiri yang tidak merepotkan siapapun di hidupnya. Liana juga beranggapan bahwa suaminya Mahendra adalah seorang pecundang sejati.

1
Syafira Putri
sampai lupa cerita ny..saking g pernah up lagi
Dina Wan
tanda bacanya harus di perhatikan ya, harus di bedakan antara pernyataan sama pertanyaan..
Dina Wan
ceritanya kok di puter2?
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Wahyuni: terima kasih kk
total 1 replies
Rosana Dilkhakhi
bagus ceritanya
Sri Wahyuni: terima kasih kk
total 1 replies
Surat Gogox
ngerawat orang trok harus longgar sabarnya sedangkan yng sakit orangnya dulunya gak ada itu kasih sayang sekarang di abaikan aja tu Bu hindun
Tiana
baca judulnya aja udah ngenes
Sri Wahyuni: hehehe...
total 1 replies
SUKARDI HULU
jangan lupa mampir y kk
AZ & AR
telat amat Pak Suparman. dr dulu dong sadarnya.. ya syukur deh akhirnya sadar..
Gabriella Rhina
bagus aq suka bacanya tp ada beberapa kata2 yg diulang dan kadang tidak nyambung klo dibaca dalam kalimat..tp tetep semangat berkarya ya..next pasti lebih bagus lg karyamu..semangat 💪
Sri Wahyuni: makasih kk, masih tahap belajar harap dimaklumi
total 1 replies
Bethmory
hai thor ceritanya cukup bikin penasaran,kapan mau dilanjut 😁
Sri Wahyuni: harap bersabar ya...
total 1 replies
ephaa
Salam kenal Kak, aku udah mampir di karya Kakak nih. Bantu like dan dukung karyaku yaitu Beautiful Heart
Terimakasih
Sri Wahyuni: salam kenal juga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!