Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Hahh.. akhirnya selesai juga " ucap delia dengan senyum melebar
Delia menggerakkan tubuhnya meregangkan tubuhnya agar rileks dan juga kepalanya yang ia miringkan kanan dan juga kiri
krekk krekk (Bunyi regangan otot)
"Ini "
"Terimakasih " Ucap delia mengambil botol dari tangan yang ia kira masih dinda
Delia mengambil lalu meminum hingga tersisa setengah botol.
"Ehhh tunggu dulu dinda biasanya bukan memberikan botol minuman favorit ku " gumamnya yang telah tersadar dengan adanya perbedaan yang biasanya Dinda hanya memberikan digelas namun sekarang botol minuman
Delia mengangkat kepalanya melihat siapa yang ada didepannya
"Ka.. Kam kamuu " Ucap delia terpatah-patah saat melihat siapa yang datang didepannya
Sedangkan yang dilihat hanya tersenyum menatap delia yang sedang kebingungan.
"Kejutannnnnnnn " Ucap Dika menatap Delia
"Sejak kapan kesini kak..?" Ucap delia menatap dika yang sedang tersenyum
" Sejak kamu sedang fokus membaca itu " Ucap dika santai sambil minum di botol yang sama dengan Delia
"Ehhhhh itu bekas ku kak.. " Ucap delia
"Lah kenapa? bukannya kita sering satu botol berdua minumannya ?" Ucap dika dengan santai sambil menatap delia dengan kedua mata yang ia kedipkan
Delia yang mendapat tatapan seperti itu seakan terdiam dengan gerogi
"Haisss selalu saja seperti itu, "ucap delia
" Tapi sekarang sudah beda kak "sambung delia dengan tatapan menunduk kebawah
"Kita bisa memulainya del.. " Ucap dika dengan tangan terulur menyentuh tangan delia
Tatapan mereka bertemu tidak ada yang berbicara diantara mereka.
Bahagia sedih atau penyesalan mungkin mereka merasakan itu,namun nasi telah menjadi bubur. Semua itu telah terlewati dan tak bisa untuk di rubah
Delia yang statusnya sudah tidak single lagi atau lebih tepatnya telah menikah dengan laki-laki yang telah dijodohkan.
Dan dika yang terlalu egois yang tak ingin memberikan kepastian,Bukan tidak memberikan kepastian namun lebih tepatnya ia takut akan kehidupan nantinya yang akan dialami kelak bila telah menikah.
Ia takut jika telah menikah kehidupan delia tidak akan bahagia.Dika terlalu berfikir pendek
saat mendengarkan bahwa sang kekasih akan menikah ia sempat down bahkan berhari hari hanya didalam kamar tanpa melakukan apa pun.
apa lagi menikah dengan sahabatnya sendiri.
Dika menatap delia,ia teringat saat mereka selalu bersama dan bercanda gurau
Flask back On
"Kak Dika.. " panggil delia sambil berjalan ke arah dika yang sedang duduk menghadap ke arah danau
Dika menoleh ke arah sumber suara lalu tersenyum
"Hay kenapa mukanya di tekuk hem "ucap dika sambil mengusap kepala delia
"Kakkk. "Rengek delia saat merasakan rambutnya telah berantakan
Dika tertawa melihat wajah delia yang ditekuk
"Ya udah maaf" Ucap dika dengan meraih tangan delia lalu menciumnya dengan lembut
"Sini.. duduk lah sini " Sambung riko dengan menggeser tempat duduknya
"Terimakasih kak " Ucap delia lalu duduk disamping dika
"Udah makan ? "tanya dika dengan tangan yang sedang membuka bungkus makanan
Delia menggelengkan kepalanya dengan mata yang masih menghadap ke arah depan
"Kenapa belum ? kamu mau diet" tanya dika dengan tersenyum
"Idihhh bilang diet aku aja udah kurus gini nanti jadi apa aku kalau masih mau diet kak." Ucap delia tersenyum
"Ya kali aja diet biar tambah cantik " ucap dika dengan mengedipkan matanya
"Jadi selama ini gak cantik aku " Ucapnya dengan wajah yang mulai memerah
"Canda sayang ... Kamu mau kurus gemuk atau apapun itu aku tetap suka dan sayang kok " Ucap dika tersenyum
"Haissss jangan terlalu memuji ku. Aku tau kalau aku cantik dan seksi " Ucap delia tersenyum dengan percaya diri
"Astaga aku salah bicara " gumam riko namun masih terdengar dengan delia
"Apa " ucap delia dengan menatap dika