Bagaimana jadinya kalau niat hati hanya ingin membantu malah di pintai menjadi ibu bagi anak yang baru kamu kenal belum ada 24 jam?
Ingin tau bagaimana keseruan dan ceritanya, mari merapat sayang. kita baca bareng bareng, siapkan kopi😄😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rmauli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
0017
“ ohh, ohh lihat ma. Apakah ini Zela gadis udik yang baru keluar dari rumah kita” ucap Elsa dengan sengaja
“ seperti nya iya sayang. Oh ternyata setelah di tendang dari rumah kamu di sini ya kerja jadi pelayan. Mama kira kamu udah jadi gelandangan.” Ucap Yenti sambil tertawa
“ kalian.” Ucap Zela pura pura terkejut melihat mereka
“ iya kenapa, terkejut nya. Ohh Zela hidup mu sangat menyedihkan setelah di husir oleh ayah mu sendiri sekarang kau harus menjadi seorang pelayan rendahan ya.” Ucap Elsa menatap rendah Azela sambil menyunggingkan senyum licik nya
“ itu bukan lah urusan kalian. Mau bagaimana pun sekarang kehidupanku itu tidak ada lagi sangkut paut nya kepada kalian. Sekarang kalian boleh saja bersenang senang di atas penderitaan ku tapi akan ku pastikan kalian tidak akan lama menikmati itu semua.” Ucap Zela menatap tajam Yenti dan Elsa
“ ohh, jadi sekarang gadis pelayan udik ini sudah mulai boleh melawan ya.” Ucap Elsa mencondongkan tubuh nya mendekat ke arah zela sambil berbisik di dekat telinga zela
“ kau sangat sombong sekarang kakak tiriku, bagaimana bila aku membuatmu kehilangan pekerjaan mu yang sekarang. Seperti nya itu akan menarik bukan ” ucap Elsa sambil menyenggolkan gelas jus milik nya dengan sengaja hingga mengenai rok yang ia kenakan.
“ ah, kamu berani berani ya menumpahkan minuman kepada putri ku.” Ucap Yenti dengan suara lantang sambil menunjuk Zela yang sudah tertunjuk, mungkin karena terkejut dengan kejadian itu. Orang orang yang berada di sana sudah melihat ke arah mereka
“ dasar bodoh, kau sendiri yang masuk keperangkap yang telah kau buat sendiri. Sekarang nikmatilah drama murahan mu dan kita lihat bagaimana nanti reaksi kalian saat mengetahui fakta yang sebenarnya.” Batin Zela sambil tersenyum lebar tapi dia masih menundukkan wajah nya agar Yenti dan Elsa tidak melihat nya dan beranggapan bahwa dia takut.
“ dasar pelayan rendahan tak tau diri. Apakah kau piker kau dapat mengganti pakaian yang di kenakan putri ku ini. HAA. Aku ingin bertemu dengan manejer.” Ucap Yenti marah dan mengelap rok yang di kenakan Elsa dengan tisu.
“ maaf nyonya, ada apanya kenapa teriak teriak.” Ucap Wilya pelayan yang juga bekerja di kafe Zela mendekat diikuti Celsi.
“ aku ingin bertemu dengan manejer kalian aku ingin menuntut pelayan rendahan ini yang sudah dengan sengaja menumpahkan minuman ke rok mahal putri ku.” Ucap Yenti dengan suara keras hingga semua pengunjung kafe yang ada di ruangan itu mendengar apa yang dia katakan
“ ma, biarin aja dia kan kakak tiri aku mungkin dia hanya iri kepada ku, karena aku bebas tampa harus bekerja seperti kakak.” Ucap Elsa dengan suara dia buat sangat sedih seakan akan dia sangat tertekan.
“ enggak boleh gitu sayang, kamu bisa gini kan karena kamu baik dan penurut tidak seperti dia yang hanya tau benghambur hambur kan uang saja dan sangat pembangkang.” Ucap Yenti dengan suara yang dia buat sangat kesal
“ mama nggak boleh gitu, kakak pasti nggak sengaja” ucap Elsa lembut sambil menggenggam tangan Yenti dan tersenyum melihat Zela
“ hu, nasar tidak tau diri. Adek ya saja masih sangat baik walaupun kakak nya jahat terhadap nya. Seharus nya dia bersyukur” Ucap salah seorang pengunjung kafe tersebut.
“ lihat lah dia hanya tertunduk agar membuat dia lah yang tertekan disini.” Ucap pengunjung yang lain
“ dasar munafik. Manusia rubah” ucapan ucapan tajam para pengunjung yang mereka lontarkan kepada Zela tanpa tau titik permasalahan nya.
“ panggil manajer kalian aku mau dia di pecat hari ini.” Ucap Yenti kepada Wilya dan Celsi di setujui oleh beberapa pengunjung di sana yang ikut kesal melihat Zela.
“ maaf, nyonya kalian tidak dapat mengusir atau pun memecat nona Azela dari sini karena ini adalah kafe milik nya sendiri dan sekaligus nona Zela lah manager di sini.” Ucap Celsi lantang karena sudah muak melihat sandiwara mereka
“ apa. Bagaimana bisa gadis udik ini pemilik kafe ini. Jangan pecanda kamu” bentak Yenti yang tidak percaya akan ucapan Celsi begitu pula Elsa. Sedangkan para pengunjung yang ikut bersorak tadi diam mencernah ucapan Celsi.
“ kenapa tidak boleh mama tiri ku tercinta” ucap Zela dengan suara lembut tapi penuh dengan penekanan di setiap katanya.
“ kamu. Hahaha… tidak mungkin” ucap Yenti tertawa hambar
“ iya, mana mungkin. Jangan halu deh. Nggak usah ngaku ngaku jadi pemilik nya kafe ini kakak tiriku, hanya untuk menutupi perilaku mu yang buruk itu. Seharusnya kamu malu sayang ” ucap Elsa yang masih tidak percaya akan omongan Zela yang menurut nya hanya membual
“ terserah mau percaya atau tidak saudara ku tercinta.” Ucap Zela dengan tenang sambil membalas tatapan Elsa
“ dan untuk kata malu, tidak kah itu cocok nya untuk mu Elsa yang malang. Menuduhku dengan hal yang tidak pernah aku buat, dan lebih yang tidak tau malu nya malah membalikkan keadaan.” Sambung Zela dengan suara yang masih tenang, sedangkan para pengunjung yang lain sudah tidak ada yang mau berkomentar mereka bingung akan situasi yang terjadi sekarang. Siapa yang bersalah dan entah siapa yang sebenar nya pelaku nya disini.
“ apa yang sedang kau katakan Zela. Kau sudah bersalah tapi tidak mau bertanggung jawab malah menuduh Elsa yang benar benar di sini yang menjadi korban.” Ucap Yenti marah karena ia takut para pengunjung malah akan membalik menyerang nya.
“ ohh benarkah, mama” ucap Zela menekan kata Mama yang dia ucapkan sambil menggoyang goyang kan kepala nya. Seperti memang sengaja membuat Yenti dan Elsa kesal
“ lihat. Bahkan sekarang kau sudah tak punya sopan santun lagi.” Ucap Yenti yang sudah sangat kesal
“ benarkah. Kalau begitu bagaimana kalau kita menonton film jadul di depan terlebih dahulu mama” ucap Zela sambil menunjuk ke arah layar perekam cctv yang memang ada di ruangan tersebut. di sana sudah di putar cuplikan video Elsa yang dengan sengaja menumpahkan jus milik nya ke arah rok ya sendiri
Ya, tadi saat Zela dan Celsi masih ada di dapur mereka sudah menduga akan ada kejadian seperti ini maka mereka membuat cctv menfokuskan ke arah kursi Elsa dan Yenti.
Duar…
Bagaikan di sambar petir di siang bolong, Yenti dan Elsa sangat terkejut melihat rekaman cctv yang di putarkan di depan hingga membuat seluruh pengunjung kafe dapat melihat nya. Sorak sorakan dan bahkan ada pula yang langsung mengumpat mereka terdengar ramai di ruangan itu hingga membuat mereka sangat malu.