Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.
Vanila sebenar nya lebih suka gaun yang 55 juta tadi, karena ada sepatu nya.
Pagi Vanila belum sempat sarapan, sekarang sudah jam 1 siang, jadi perut nya keroncongan, Kamil bahkan tak memberikan ongkos apa lagi makan.
Vanila membawa belanjaan nya, gaun pengantin, perhiasan dan juga buket bunga nya.
"Pak",seru Vanila ingin antar barang kepada kurir yang tersedia.
"Antarkan ke alamat ini berapa ya?",tanya Vanila.
"ini 15 juta nona karena gaun pengantin",ucap si kurir.
Pantas saja, Kamil suruh langsung dibawa tanpa ada jasa kurir, namun Vanila tak menghiraukan nya.
"Jadi non?",tanya si kurir.
"Jadi",ucap Vanila.
Setelah membayar nya Vanila segera mencari restoran, semua nampak penuh karena hari minggu.
"Mau gabung?",tanya seorang lelaki jangkung yang dari parfum nya saja Vanila kenali.
Vanila mendongakkan kepala nya lantas tersenyum mengangguk, siapa lagi jika bukan Ugara, dengan pakaian kasual nya nampak lebih tampan berkali lipat.
"Aku sudah lapar sekali",ucap nya.
Mereka langsung masuk ke restoran jepang, Vanila nampak tak suka jika belum makan pesan makanan yang mentah.
Setelah makanan datang Vanila nampak terkejut karena semua kesukaan nya dan mateng.
"Ini kan restoran ala jepang?",tanya Vanila.
"Memang nya kenapa?",tanya Ugara.
"Ayo makan",ucap Ugara lalu menyuapi Vanila.
"Aku kan bisa makan sendiri loh yang",ucap Vanila, lalu menutup mulut nya sendiri.
"Lihat blepotan",ucap Ugara lalu segera mengusap noda saus di bibir Vanila, Ugara menjilat nya membuat Vanila memalingkan muka nya yang merah karena tersipu malu.
"Ini kamu kan suka udon",Ugara mengulurkan sumpit yang mencapit mie besar dan kuah yang kental.
Vanila membuka mulut nya dan melahap nya, begitu juga Ugara disisi lain mie nya, membuat mata Vanila terbelalak, hingga bibir mereka berdua bertemu.
Dan ujung-ujung nya berciuman pula, Vanila hanya terdiam dicium dengan brutal oleh Ugara.
Ugara mengelus pucuk kepala Vanila dengan sayang lalu menciumi kedua pipi Vanila.
"I love you",ucap Ugara langsung berpindah di sisi Vanila dan memeluk nya dengan erat.
Vanila juga membalas pelukan hangat Ugara, lalu kembali mereka berciuman, hidangan di meja mereka yang penuh nampak di biarkan dingin, menyaksikan sepasang sejoli berpelukan dan berciuman dengan manis itu.
Ugara tersenyum setelah puas mencium Vanila dan memeluk nya, merapihkan rambut namun membuka kancing atasan gadis pujaan nya.
Seperti setahun lalu ketika mereka meresmikan hubungan, Ugara kembali melakukan nya, Vanila sendiri tampak tak menolak dan bahagia hingga hampir mendesah membuat Ugara tersenyum.
"Begini lah enak nya pesan ruangan privat ya sayang",ucap Ugara, yang nampak sedang membereskan kekacauan yang dia buat.
"Ahhkk......",Ugara menjerit namun Vanila segera menutup mulut Ugara agar tidak ada orang yang mendengarkan jeritan nya.
"Maka nya jangan di cubit yang, sakit loh",ucap Ugara yang manja lalu mendaratkan bibir nya ke bibir Vanila.
"Bibir aku bengkak loh sayang",ucap Vanila.
"Kan kamu nggak nolak, ya aku ketagihan loh",ucap Ugara.
"Abis enak",ucaap Vanila.
"Nakal",ucap Ugara.
"Siapa juga yang ngajarin nakal",tanya Vanila membuat Ugara tertawa.
"Mau dianterin atau naik taksi?",ucap Ugara.
"Naik taksi aja ntar kamu minta bayaran dan tambah bengkak nih",ucap Vanila lalu memakai masker.
"Aku pulang dulu ya",ucap Vanila ada kesedihan di mata gadis nya itu.
"Jangan bersedih, aku ada kupon spa, kau akan menikah, jadi pergi lah ke salon",ucap Ugara memberikan 3 kupon salon ternama.
"Baik lah, terimakasih",ucap Vanila tak lupa mengecup salah satu pipi Ugara.
"Kau tidak akan menjadi istri nya atapi akan menjadi istri ku",ucap Ugara dalam hati lalu tersenyum sinis.
Dering ponsel menarik Ugara untuk tersadar dari lamunan nya itu, panggilan dari asisten opa nya itu.
"Iya kek",ucap Ugara.
"Kakek sudah bisa pulang den bagaimana?",tanya asisten opa nya Ugara.
"Bawa pulang, saya akan segera pulang",jawab Ugara.
Ugara menghubungi Ryan yang masih berada di kantor nya itu.
"Iya bos",jawab nya dengan malas.
"Opa pulang dari rumah sakit, jadi aku pulang cepat",ucap Ugara tanpa mendengarkan jawaban langsung menutup panggilan nya.
"Dia selalu seperti itu",ucap Ryan yang sedang berada di ruangan istri nya.
"Diakan ada keperluan",ucap Sweta istri dari Ryan yang sudah beranak 2.
"Dia sesuka hati nya saja",ucap Ryan lagi.
"Dia bos, kau jangan mengeluh terus, ini kerjaan mu!",bentak Sweta.
"Ah aku lupa kau juga bos ku",ucap Ryan.
"Baru sadar ya",lirih Sweta sambil bersedekap di dada kedua tangan nya.
Ryan kembali ke ruangan nya yang berada disamping Sweta, lalu mengerjakan tugas nya.
Sementara Ugara sudah sampai di depan rumah megah kakek nya, melihat opa nya masih berbaring di ranjang pesakitan membuat nyaa trenyuh.
Seharus nya waktu itu, Ugara tak pergi karena keegoisan nya, kakek nya jadi struk begini karena bekerja keras.
"Opa",lirih Ugara.
Lelaki tua yang berusia 87 tahun itu membuka mata nya, tubuh nya sedikit kurus namun sangat berwibawa.
"Apa anak nakal itu pulang Smith?",tanya kakek Ugara, kakek Samara Prahasta.
Smith asisten yang berusia 78 tahun itu nampak tersenyum mengangguk.
"Mari tuan ke kamar dahulu",ucap Smith yang mengurus semua kebutuhan kakek Ugara.
Ada juga 5 pelayan khusus, 20 bodyguard khusus bahkan pasukan bayangan pun kakek Ugara sewa.
"Aku bisa bicara dengan opa sebentar kek?",tanya Ugara memanggil Smith asisten kakek nya dengan panggilan kakek karena sedari kecil Ugara di haruskan demikian.
"Tentu tuan muda",ucap Smith hendak pergi.
"Semua nya tidak usah pergi, kalian kepercayaan opa",ucap Ugara.
"Tentu saja semua kepercayaan opa, mereka saja setia tapi cucu tunggal opa meninggalkan opa begitu saja",lirih opa.
"Aku meminta waktu untuk berbicara bukan menyuruh opa memarahi ku",ucap Ugara.
Opa membuang muka, terdiam begitu pun Ugara, bingung tiba-tiba berbicara dengn opa.
"Apa kau tiba-tiba bisu?",tanya opa, membuat Ugara serba salah.
"Apa opa ada kriteria untuk calon ku?",ucap Ugara.
"Kau kembali jadi ingin opa melihat mu menikah begitu, bocah!",ucap opa membuat Ugara kaget.
Ugara terdiam melihat reaksi kakek nya itu, sakit tapi lebih bugar.
"Jika dia menyakiti mu, opa akan kurung kau di luar negeri bersama Jensen",ucap opa, Ugara tersenyum bahagia.
"Kapan tuan muda akan menikah?",tanya Smith.
"Ini masih rahasia",lirih Ugara.
"Jangan merebut calon istri orang!",ucap opa.
"Siap opa",jawab Ugara lalu memeluk opa nya yang agak kurus dan kerentaan nampak jelas di wajah tua nya itu.