NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 16 : Fu Jinghan

Kelas dimulai. Meskipun Fu Jinghan berusaha bersikap tenang ketika menyampaikan materi, hatinya sangat gelisah hingga tak berani menatap ke tempat Ye Lin.

Bahkan ketika Ye Lin berinisiatif bertanya di tengah penjelasannya, Fu Jinghan sebisa mungkin menjawab pertanyaan tanpa mengalihkan pandangannya.

Dari sini, kecurigaan Ye Lin semakin dalam. Dia meyakini jika Fu Jinghan sebenarnya terlibat dalam kasus yang menyebabkan pemilik tubuh asli kehilangan nyawa.

"..."

Mungkin karena terlalu fokus dengan pikiran di kepalanya, Ye Lin tidak merespon ketika Huang Mei memanggilnya. Hingga terpaksa gadis itu harus mengulurkan tangan untuk menepuk pundaknya.

"Tuan Muda, kenapa terus memperhatikan Guru Fu?"

Ye Lin tersadar. Namun bukannya menjawab pertanyaan Huang Mei, Ye Lin malah lebih memperhatikan buku yang ditulis gadis itu.

"Apa ada yang membuatmu bingung? Katakan saja, aku akan menjelaskannya."

"Ah, tidak. Materi ini tidak sulit, Huang Mei masih bisa."

Dengan suara terputus-putus Huang Mei cepat membalik bukunya.

Owh...

Ye Lin mengangguk lalu lanjut berkata, "Jika ada yang tidak paham, tanyakan saja padaku. Mengerti?"

"Heemm!"

Gadis itu mengangguk dengan antusias. Tersenyum, sempat terpaku dengan paras tampan di sampingnya sebelum kenyataan membuatnya sadar tentang posisinya.

"Huang Mei, kau harus sadar siapa dirimu. Kau dan Tuan Muda berada di dunia yang berbeda. Jangan pernah bermimpi untuk sesuatu yang tidak mungkin kau dapatkan."

Dia menepuk pipinya pelan.

Sementara itu, akhirnya kelas berakhir bersama dengan suara lonceng yang bergema.

Satu persatu murid meninggalkan ruangan, tapi tidak dengan Ye Lin yang malah berjalan ke arah platform untuk menghampiri Fu Jinghan.

"Guru Fu!"

Sapaan yang begitu sopan, tapi terdengar mencekik di telinga Fu Jinghan. Pria itu berusaha mengatur nafasnya, cukup lama bergeming sebelum berani menatap langsung wajah Ye Lin.

"Kelas hari ini sudah berakhir. Jika masih ada pertanyaan, kau bisa menanyakannya di kelas minggu depan."

Saat berkata Fu Jinghan jelas tersenyum. Namun siapa yang tidak dapat melihat jika senyum itu sangat jelas dipaksakan.

"Guru Fu, kau sepertinya sangat terkejut melihatku mengikuti kelas."

"Tidak. Kenapa aku harus terkejut?" balas Fu Jinghan, berusaha menjawab dengan tenang.

Sayangnya Ye Lin tidak berniat berhenti sampai di sana. "Ya, aku rasa kau pasti terkejut. Tidak perlu menyangkalnya, bukan?"

Kalimat ini sungguh telah berhasil memprovokasi Fu Jinghan.

"Apa maksudmu?"

Namun, alih-alih langsung menjawab Ye Lin malah tersenyum seolah memiliki makna lain dalam ucapannya.

"Tidak. Aku yakin, Guru Fu pasti berpikir aku masih terbaring di atas kasur. Tapi Guru salah, aku sembuh lebih cepat. Semua berkat Guru Fu yang selalu mengkhawatirku."

"Apa? Kapan aku mengkhawatirkanmu? ... Ma-maksudku, aku memang mengkhawatirkanmu. Senang rasanya melihatmu sembuh lebih cepat." Fu Jinghan dengan panik meralat ucapannya.

Dia ulai tidak bisa tenang ketika menghadapi Ye Lin. Jika terus di sana dia mungkin akan membuat kesalahan, jadi segera meninggalkan ruangan untuk menjauh secepat mungkin.

"..."

Memandang punggung pria itu, ekspresi Ye Lin benar-benar dingin. Dia sungguh merasa kasihan pada pemilik tubuh asli karena memiliki guru yang menginginkan nyawanya.

Seseorang yang seharusnya memberikan bimbingan malah bekerjasama dengan kelompok pembunuh bayaran.

"Ye Lin, karena aku sudah menggunakan tubuhmu, aku akan membantumu mengurus orang-orang ini. Akan ku lindungi juga orang-orang yang kau sayangi, aku janji, aku tidak akan membiarkan mereka menderita."

Setitik air mata tanpa sengaja mengalir dari sudut mata Ye Lin. Rasa sakit, rasa sedih, rasa marah, semua seolah bercampur membuat Ye Lin merasakan emosi yang pernah dimiliki pemilik tubuh asli.

Meskipun pada dasarnya mereka memang tidak saling mengenal, tetapi dengan takdir yang saling terikat ini, membuat mereka seperti satu orang yang sama. Tubuh dan jiwa bersatu, memiliki satu tujuan.

"..."

1
Royaleia 🐲
👍👍👍👍👍
Andipujiwahono
ayo update lg jg Menantu Dewa Roh juga lanjutkan Thor
algore
jz
algore
kok mulai macet Thor
menantu dewa roh gmn ga berlanjut ksh
Andipujiwahono
ayo update lg thor
algore
joz
algore
mampus
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andipujiwahono
ayo thor update lg semangat💪👍
Andipujiwahono
ayo update lg
Andipujiwahono
ayo up lg
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!