NovelToon NovelToon
I'M NOT A FLOOZY

I'M NOT A FLOOZY

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:158.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Delima Rhujiwati

AKU BUKAN PELACUR

Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.

Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.

Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.

Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Tetaplah di sini bersamaku nona Gulizar. Kau tidak akan meninggalkan rumah ini tanpa aku. Jadi tetaplah tinggal di sini menemaniku, sampai aku menyelesaikan semua urusanku di sini. Paham?!"

Dengan mulut yang masih cemberut, sambil menghentak-hentakkan kakinya, Palupi menjawab,

"Saya benci anda Tuan. Jangan memelukku! Ingat kita tidak ada ikatan apapun kecuali hutang ibu seratus juta, dan saya akan mengembalikan secepatnya. Beri saya waktu." Mulut Palupi berbicara lancar, namun tidak dengan hatinya.

Sakit hatinya saat mengingat John yang sudah pernah memeluknya. Terlebih saat itu John pernah menelanjanginya. Mengingat itu semua Palupi bergidig ngeri, walaupun belum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kecuali penyiksaan lewat gigitan gemas di sekujur tubuhnya.

Kini Palupi dihadapkan lagi pada kenyataan yang menyakitkan hatinya.

Rekaman kelakuan buruk John yang tengah viral dengan Riris, kakaknya sendiri. Keduanya dalam posisi sama-sama telan*jang, dan bergumul selayaknya pasangan yang sedang kasmaran.

# Apakah Palupi cemburu, apa iya Dewi cinta begitu cepatnya menghampiri Palupi? Entahlah.... hanya waktu yang mampu menjawabnya.#

"Itu berita hoax Gulizar. Aku tidak mungkin melakukan hal sebodoh itu! Percayalah!" John mengendong begitu saja tubuh kecil Palupi, dan membawanya menuju kamar mereka. Walaupun Palupi meronta sekuat tenaga, tidak mudah bagi dia untuk lepas dari John.

Liana dan Merry yang menyaksikan itu hanya tersenyum, dan Liana mengibaskan tangannya sambil berlalu keluar rumah, meninggalkan villa tempat tinggal John.

Di dalam kamar masih saja terjadi perdebatan.

"Tuan, saya mohon, lepaskan saya dan biarkan saya tidur di kamar lain saja. Saya tidak bisa tidur denganmu." Pinta Palupi dengan sungguh-sungguh.

"Oke, aku yang akan pindah kamar. Satu lagi aku minta, jangan pernah berbicara tentang pela*cur! Karena aku tidak pernah mengganggapmu seorang pela*cur!" John Norman menepis jauh jauh rasa canggung untuk tidak bicara secara formal lagi kepada Palupi.

Palupi menatap punggung John yang perlahan berlalu, menuju kamar tidur di sebelah kamar yang ia tempati.

Tut...tut...tut... 'nomor yang anda tuju sedang sibuk'

"Ayolah dude... angkat, aku butuh bantuanmu saat ini," John bicara sendiri dan terus mencoba untuk menghubungi nomor Ray.

Hening sesaat, John merebahkan tubuhnya pelan di atas tempat tidur. John berusaha memahami hatinya yang saat ini gelisah. Rasa khawatir menghantuinya bila sewaktu-waktu akan timbul pertanyaan Palupi tentang kebenaran video dan fotonya dengan Riris di kamar hotel itu.

Terdengar suara dering handphone.

"Ya ada apa? Don't tell me kalian sedang perang mulut ya!" Terdengar suara di seberang yang sedang menebak situasi buruk yang dihadapi John. Ya, dia adalah Ray yang menelepon John.

"Tepat sekali, Palupi mengetahui tentang topik trending itu, pertemuan yang tidak sengaja kemarin memberikan bara api kemarahannya. Apa yang harus aku lakukan Ray?" Suara John terdengar putus asa.

"Usia saja yang sudah tua, tapi belum juga paham tentang apa itu cinta. Ha... ha... ha..." ledek Ray.

"Tapi John, ini harus segera kita cari solusinya untuk menanggulangi, sebelum Riris berbuat lebih. Oh ya... Apakah cinta untuk bocah cilik itu sudah tumbuh subur?" Kembali Ray meledek John yang dari awal kukuh menolak jujur dengan kata hatinya.

"Sudahlah, ini bukan masalah tentang nona Gulizar anak dari klienku. Tidak mungkin aku jatuh cinta pada gadis kecil di bawah umur itu. Takutnya nanti yang ada netizen menduga aku seorang pedofil." Sungut John sambil mengusap tengkuknya yang tiba-tiba merasa dingin.

"Bantu aku untuk menghilangkan berita murahan itu. Bisa hancur reputasiku karena berita itu dapat merusak kredibilitasku. Aku juga sama sekali tidak menginginkan kesalahpahaman terjadi kembali antara aku dan nona Gulizar," pinta John.

"Oke, serahkan masalah Riris padaku biar aku yang menanganinya." Percakapan akhirnya usai, dengan candaan konyol mereka tentunya.

Lain di kamar John, lain lagi situasi di kamar yang Palupi tempati. Di dalam kamar dengan cahaya redup itu, Palupi meringkuk di ujung pembaringan dengan bantal dalam pangkuannya.

Palupi mencoba mencari makna, apa yang menjadi ganjalan di hatinya.

Palupi merenung memikirkan,

'Kalau tuan John pernah berbuat tak senonoh yang melebihi batas terhadapku tempo hari, kenapa ia terkejut dengan ucapanku tadi?

Apa iya, dia tidak melakukan semua itu? Sedangkan dalam putaran video yang kulihat tadi jelas ada mbak Riris bersama tuan Jhon dalam satu ranjang, dan bu*gil.' Palupi menjadi risau dengan pikirannya sendiri.

'Tetapi, kalaupun tuan John adalah seorang penggemar wanita dan bergonti-ganti pasangan, kenapa denganku dia hanya melakukan penyiksaan yang menyakitkan di tubuhku saja?' Palupi bergidig sendiri ketika mengingat tubuhnya disakiti dan hampir saja John merenggut kehormatan miliknya.

'Ahhh...masa bodoh, kenapa aku harus memikirkan orang tua itu? Pokoknya aku harus kerja, kerja, dan kerja. Aku harus mampu menebus diriku sendiri, sekarang waktunya bobo manis.' Setelah puas bicara pada dirinya sendiri, Palupi merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.

'Oh.... aku suka bau ini, bau guling ini serasa tuan John tidur di sampingku saja, he..he..he..' Palupi memeluk erat guling tak bernyawa itu, erat lalu merenggang dan terlelap.

John yang sudah memasang CCTV wireless di kamarnya, dengan leluasa melihat Palupi yang terlelap memeluk erat guling yang biasa ia pakai.

Rasa godaan hati kecil untuk mendekat semakin kuat, ia bangkit lalu menuju kamar Merry yang ternyata masih online dengan suami.

”Merry, kau belum tidur? Maaf aku mengganggumu sebentar," ucap John setelah mengetuk pintu kamar Merry.

Merry buru-buru meletakkan ponselnya di atas nakas dan mematikannya.

"Apa yang bisa saya bantu tuan Norman." Merry sedikit terkejut dengan kehadiran John di depan kamarnya yang tidak biasa mencarinya tengah malam.

"Merry, berikan kunci duplikat kamar yang sekarang ditempati nona Gulizar."

"Tuan, saya mohon jangan perlakukan nona Gulizar dengan kejam, saya mohon tuan! Saya tahu tuan bukan type laki-laki yang tidak bertanggung-jawab. Nyonya Anne pasti akan kecewa bila tahu ini terjadi pada putrinya."

Merry menatap wajah John Norman yang dia asuh sedari kecil.

"Tuan, Liana sudah menceritakan tentang topik trending itu. Nona Gulizar sudah mengetahuinya, dan itu sangat melukai perasaan seorang gadis yang baru beranjak dewasa. Apakah tuan mencintai nona Gulizar?"

Pertanyaan dan tatapan Merry membuat John tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Merry, berikan saja kunci duplikat itu. Aku akan menyakinkan Gulizar, bahwa dia salah paham dan tidak tahu kebenarannya. Percayalah!" John meraih tangan keriput Merry, dan memeluk wanita itu yang sudah bagaikan ibu bagi John sendiri.

Jhon menerima kunci duplikat yang Merry berikan, dan berlalu dan memasuki kamar yang Palupi tempati, akan tetapi kamar kosong...

"Gulizar... kamu dimana?" segala penjuru didalam kamar sudah John cari, namun tidak terdapat Palupi di sudut manapun dalam kamar itu. Wajah John mendadak pias ketika mendapati jendela kamar terbuka.

"Apa yang terjadi, dimana kamu Gulizar?"

...****************...

Kemana sih Palupi 🤧kan jadi bikin hati cemas saja.

TBC 😘😉

1
Danang Dumai
wah gak ada Riris ya...
Harum
biasanya lelaki dewasa akan awer muda kalo dapet gadis muda
Harum
mungkin ... lalu hamil anaknya siapa yang
Harum
tebakan, apa Riris hamil
EmmaAron💙
mampir kak, ceritanya bagus.
EmmaAron💙
sabar ya lupi, mampir ya ka baru mulai baca
Ailaksj💙
mampir ya author
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
siriris selalu jadikan tubuhnya utk alat negosiasi
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
bener liana..kamu harus hati hati ama siriris..
klo palupi dia terlalu baik
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
dan kamu akan pingsan klo tahu fakta sebenarnya siapa palupi
🌸nofa🌸🍉🍉
baru mampir kakak
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
😂😂istigii mana ada warungg dmall palupii...🤭
Zaenab Usman
bintang lima buat karya keren nya kak
ʀɦʊ¢ɦǟռ: makasih akak 😘 mampir juga di karya Rhuji yang lainnya☺️
total 1 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Tega banget ibunya 😭
ʀɦʊ¢ɦǟռ: kyaaaaa🤣🤣🤣
total 3 replies
UQies (IG: bulqies_uqies)
Cerita yang menarik
𒈒⃟ʟʙᴄ 🍾⃝ͩʀᷞᴇͧɴᷠ»ͣᴿᵋᶮ
tlpn dari Saha ikhh kok smpek ketakutan gtuu🤔🤔
Uul Indrayani
sekedar mau tanya sherly itu laki apa ce ya thor
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sesama transgender kak 🤭
total 1 replies
Ganesha Amb
kerjaan othor ini bikin lianto jadi liana.😆
ʀɦʊ¢ɦǟռ: sama seperti Susanti jadi Susanto gitu kak 🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Duh pak RT matanya tau aja kalo sedang ada yang gratisan wkwkwkk
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
pengap mau cari udara juga tuh wkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!