NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Status: tamat
Genre:Time Travel / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib / Tamat
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Apa jadinya jika seorang gadis bar-bar yang punya keahlian bela diri dan mampu mempergunakan berbagai macam senjata dengan baik, tiba-tiba tersedot pusaran waktu saat dirinya terjerembab pada lubang sumur yang dalam di tengah hutan saat dikejar oleh gangster.

Bukannya mati, tapi Aurora Valencia justru masuk ke dunia lain.

Di mana dia menemukan seorang lelaki berpakaian layaknya seorang pangeran sedang merintih kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya dan matanya.

Mata sosok pangeran itu mengeluarkan darah bagaikan telah ditusuk benda tajam yang mengakibatkan kebutaan permanen.

"Apakah ada orang, tolong aku." Ucap lelaki yang bernama Dexter Douglas dengan nafas terputus-putus.

Di waktu yang sama Aurora menemukan benda aneh berwujud seperti potongan kaca tapi saat disentuh, tubuh Aurora tersedot masuk ke dalam kaca yang ternyata terdapat sebuah ruangan luas penuh dengan hal-hal ajaib di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya....!

Keadaan Pasar siang itu menjadi semakin panas, bukan karena cuaca. Tapi karena semua penduduk berkumpul di satu titik, yakni lapak milik Aurora yang terus membagikan bahan makanan gratis tanpa henti.

"Bubar... Bubar kalian semua!" Teriak lantang Selir Lusiana yang seperti sok berkuasa membelah kerumunan orang.

"Tangkap wanita dan suaminya itu!"

Perintahnya pada prajurit yang dibawanya entah dapat ijin dari siapa.

Prajurit berlarian dengan tombak ditangannya. Mereka ingin menangkap Aurora tapi yang terjadi adalah kerumunan rakyat itu berbaris mengelilingi Aurora dan Dexter seperti membuat perisai hidup.

"Langkahi dulu mayat kami semua, baru kalian boleh menangkap malaikat tak bersayap milik semua rakyat."

Respon yang sangat tidak terduga Aurora dapatkan dari mereka yang hari ini dia berikan bahan makanan secara gratis tanpa syarat.

Mereka adalah rakyat miskin, yang selama ini hidup dalam kesengsaraan. Sudah miskin seperti itu masih dengan teganya utusan Istana merampok sisa-sisa persediaan bahan makanan yang mereka simpan di lumbung.

Jadi saat Aurora membagikan makanan, mereka menganggap Aurora sebagai malaikat. Yang datang untuk melepaskan mereka dari bencana kelaparan yang melanda.

Apalagi berhadapan dengan Selir Lusiana, yang sejak awal tidak pernah ada di hati penduduk Kerajaan. Menganggap jika kedatangan Selir Lusiana, hanya sebuah bebab dan karma yang hukumannya harus ditanggung masyarakat.

"Jangan mengusik malaikat penolong kami, tidak peduli meskipun kamu adalah seorang Selir dari Raja kami. Jika kamu berani mencari masalah, maka kami semua rakyat kecil ini akan menyusun kekuatan untuk menyingkirkan kamu dari Kerajaan ini. Jangan lupa sebelum diangkat sebagai Selir, kamu tidak lebih baik daripada kami semua." Ucap Rakyat.

Jleebbb...

Kalimat yang diutarakan oleh seorang wanita paruh baya itu bagaikan tombak panjang yang menghunus menembus hingga jantung Selir Lusiana. Begitu tajam, begitu pedas seolah dia bukan istri Raja yang pantas untuk dihormati kaum rendahan.

Dan memang kenyataannya, dia berasal dari masyarakat kelas bawah yang menghalalkan cara demi status sosial.

Wajah yang merah merona bukan karena tersipu tapi lebih karena amarah membara bercampur rasa malu. Seolah harga dirinya telah diinjak-injak hingga ke dasar jurang. Kekuasaan yang dimiliki tidak ada artinya di mata para penduduk yang sudah jengah dengan sikapnya.

"Awas kamu wanita licik, tunggu saja pembalasanku." Ucap Selir Lusiana.

Hari itu, Aurora membuktikan satu hal lagi pada dunia terutama pada sang suami Pangeran Dexter.

Bahwa kekuatan rakyat kecil jika dikumpulkan bisa menggulung kekuasaan yang berdiri di atas kesengsaraan masyarakat. Setinggi apa pun jabatan seseorang, akan kalah jika dikeroyok masa. Apalagi yang menyalah gunakan jabatan seperti Selir Lusiana dan Putranya.

Akhirnya Selir Lusiana berbalik pulang, yang dihadiahi suara tepuk tangan. Lebih tepatnya sorak sorai mencemoohnya.

"Huuu... Dasar Selir tidak beradab. Menjarah makanan rakyat demi pesta yang pada akhirnya gagal juga."

"Semoga saja Raja Dalbert dan Ratu Dianira tahu kelakuan busuk Selir Lusiana yang sangat meresahkan."

"Atau sebenarnya tahu, tapi diam."

Banyak suara sumbang yang pada akhirnya didengar langsung oleh Dexter. Bukan hanya tingkah Selir Lusiana yang tidak mengikuti aturan Istana. Tapi juga kebungkaman para pejabat dalam Istana, termasuk Raja Dalbert. Seolah membiarkan dan membenarkan semua perbuatan buruk istri keduanya itu. Meskipun pada akhirnya Raja juga yang harus ikut tercoreng namanya.

"Bapak-bapak, Ibu-Ibu serta Adik Kakak sekalian, siapa yang masih belum kebagian makanan gratis? Mohon maaf untuk hari ini sampai di sini dulu ya. Karena hari sudah mulai gelap, saya dan suami ijin undur diri ingin beristirahat barang sejenak. Jika ada umur panjang, besok kita bertemu lagi." Ucap Aurora.

Satu persatu masyarakat itu mulai membubarkan diri dengan sangar tertib. Tidak ada desak-desakan atau saling dorong satu sama lain. Mereka semua meskipun hanya orang-orang miskin, tapi tahu aturan. Mengerti untuk menghargai dan menghormati.

"Kita langsung ke penginapan, Pangeran. Punggungku lelah, ingin rebahan sebentar. Nanti malam aku berikan hakmu."

"Benarkah sayang? Kamu tidak bohong?" Tanya Dexter dengan raut bahagia.

CUP

"Tentu saja aku menepati janjiku. Asal kamu tidak mengecewakanku, maka aku akan jadi istri yang baik untukmu." Ucap Aurora.

"Kali ini boleh hanya kecupan, nanti aku akan buat ciuman pertama yang tidak akan kamu lupakan sepanjang hidupmu." Ucap Dexter.

Aurora mengamit lengan Dexter mesra, mereka berdua menuju tempat penginapan. Senyum simpul dan pipi yang senantiasa bersemu merah membayangkan malam pertama yang sempat tertunda sehari.

"Kamu milikku, Pangeran Dexter!" Gumamnya.

"Aku tidak akan melepaskanmu, Aurora. Kamu sudah membawa pergi hatiku. Aku akan menjeratmu dalam kebahagiaan yang tak pernah kamu bayangkan."

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki Aurora dan Dexter memasuki penginapan.

"Ada yang bisa kami bantu?" Seorang pelayan datang dengan sopan.

"Pesan satu kamar bulan madu untuk tujuh hari ke depan." Ucap Dexter membuat Aurora melongo.

"Tujuh hari? Lama sekali, Pangeran. Bukankah kemarin bilangnya hanya akan menginap tiga hari?" Tanya Aurora.

"Hmm... Aku berubah pikiran, tiga hari tidak akan cukup untuk kita memadu kasih." Jawab Dexter.

"Kamu mau membuatku mati, Pangeran?" Ucap Aurora menatap sengit suaminya.

"Mana ada bercinta bikin mati, yang ada tuh kamu ketagihan." Ucap Dexter dengan wajah innocentnya.

"Astaga, suamiku memang mantan perjaka tua jadinya otaknya beneran omez."

"Silahkan Tuan dan Nyonya, ini kamar terbaik di Penginapan kami. Viewnya langsung menghadap hutan belantara yang jika pagi hari terlihat indah dengan semburat jingga fajar. Tapi disarankan untuk tidak membuka jendela di malam hari ya. Karena selain takut binatang malam, juga di sana ada kuntilanaknya."

"Kuntilanak? Astaga seramnya." Gumam Aurora.

(Maaf Author bingung menyebut setan di jaman kuno itu apa)

"Semoga bulan madu Anda berdua berjalan lancar dan segera diberi momongan." Ucap Pelayan yang langsung mendapat tatapan horor dari Aurora.

"Amiinn..." Dexter membalas ucapan Pelayan.

Sedangkan Aurora ngedumel tidak jelas.

"Yang benar saja, baru nikah sudah didoakan cepat hamil." Gumamnya.

Entah mengapa malam itu begitu syahdu, biasanya udara terasa panas. Tapi untuk malam ini, udara dingin menusuk hingga ke tulang.

Dexter sudah tidak sabar, ingin tahu rasanya bercinta dengan Aurora. Gadis yang sebentar lagi berubah jadi wanitanya itu belum pernah dia lihat secantik apa wajahnya. Tapi sudah berhasil mencuri hatinya.

"Apakah kamu sudah siap?" Tanyanya.

"Siap tidak siap aku harus siap bukan? Sesuai janjiku padamu." Ucap Aurora yang sekarang sudah memakai pakaian seperti saringan tahu. Benar-benar seperti saringan tahu. Karena saat meminta dari Ruang Ajaib, itu yang dia dapatkan.

"Ruang Ajaib, aku minta Lingerie yang super sexy dan tipis."

Pluukkk

Baju dengan potongan pendek dengan kain yang seratnya lubang-lubang besar yang diberikan untuknya.

Aurora sempat membolak balikkan baju tipis itu sambil mendesah panjang.

"Ini bukan Lingerie, tapi saringan tahu. Astaga aku salah meminta." Tapi karena sudah terlanjur dan bingung mau meminta dengan kata kunci apa, Aurora tetap memakainya.

Sedangkan Dexter sudah membuka seluruh pakaiannya, sehingga pria itu terlihat gagah dengan tubuh telan jangnya.

"Astaga apa itu? Pangeran itu tidak salah ukuran? Kenapa besar sekali." Teriak Aurora bergidik ngeri.

"Gak... Gak... Gak... Jika seperti ini, lebih baik tidak perlu ada malam pertama. Bisa benar-benar jebol anuku." Gumam Aurora.

Aurora semakin menjauh dari ranjang yang ditempati oleh suami mesumnya. Sedangkan Dexter karena tidak bisa melihat, dia bingung kenapa istrinya tidak ada di sampingnya lagi.

"Sayang... Ayo kita mulai permainannya. Jangan coba-coba untuk lari." Akhirnya Dexter beranjak dari kasur. Dengan instingnya dia berjalan mendekati Aurora yang berdiri kaku ketakutan.

Semakin Dexter berjalan, semakin tegak berdiri belalai menjadi tombak berbahaya.

"Jangan mendekat lagi Pangeran, menjauhlah." Wajah Aurora semakin pucat pasi, keringat dingin membasahi seluruh kepalanya.

"Ini lebih menakutkan daripada dikeroyok anak buah gangster milik Baron."

Ternyata tekad Dexter lebih kuat, dengan sekali gerakan dia berhasil menangkap dan mengungkung tubuh Aurora.

Kekuatan Pangeran Dexter terasa dua kali lebih kuat dari sebelumnya. Dia menekan kepala Aurora ke tembok dan menciuminya dengan brutal. Awalnya Aurora masih berusaha memberontak, tapi lama kelamaan dia terbuai oleh ciuman yang membangkitkan gairahnya.

"Euuhhh..." Suara lenguhan Aurora membuat Dexter semakin semangat dalam mencumbu. Kemudian mereka pindah ke ranjang.

"Menyingkirlah, sekarang giliranku." Suara seseorang.

"Tidak... Aurora adalah istri SAHku."

"Tetap saja dia juga milikku."

"Jangan sekarang, kamu tidak boleh muncul di saat seperti ini. Pergilah jangan mengganggu malam pertamaku. Jangan sampai aku mengusirmu lagi."

"Dasar menyebalkan kamu Dexter." Ucapnya.

"Aurora... Sampai kapan pun kamu hanya milikku. Tidak dengan dia."

Aurora mendengar suara seperti dua orang pria yang sedang mengobrol. Tapi sejak tadi hanya ada suaminya yang sedang menelusuri tubuhnya.

Dan pada saat Aurora berfikir keras tentang suara siapa tadi. Sesuatu yang keras, panjang dan besar telah berhasil membobol gawangnya.

Jleebbb....

"Aahhh..." Jerit Aurora disertai darah segar yang mengalir

"Akhirnya..."

1
Karo Karo
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
ceritanya bagus, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Lala Kusumah
perampok nya lagi latihan pedang tuh 😂😂😂😂
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂
Retno Palupi
lhoooo kok udah tamat
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lydia
lah lah kok ud selesai aja... baru kali ini saya baca cerita paling cepat hehehe.... terima kasih author 🙏
Erchapram: Ya, dipercepat karena gagal retensi. Percuma diteruskan, kalau hanya dapat capeknya saja. Terima kasih sudah mendukung selama ini. Bertemu lagi di Novel yang baru ya.
total 1 replies
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
wah, mantap Aurora 😍
Yuli Budi
lha kok dah selesai aja thor
Erchapram: Iya, maaf retensi anjlok. Karena banyak yang menabung bab.
total 1 replies
Pawon Ana
nah nah nah kan Aurora malah seneng suaminya punya dua kepribadian, agak Laen ini emang Aurora ya🤭
Mineaa
Astaga dragon......berasa poliandri....😁
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
sangat menarik
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Ayudya
nah kan ke Tahuan kebusukan selir Lusiana dan putranya.ayo raja kamu penggal kepala selir itu yg telah buat putra mahkota cacat dan hampir mati
dewi roisah
lanjut
Ayudya
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
kritis juga Aurora ya.
Yuli Budi
ngaku aja deh pangeran...
vj'z tri
janji palsu dengan jangan percaya 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!