Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 15
Walau pun masih syok, dengan apa yang terjadi pada diri nya, sebab baru kali ini, diri nya di bully habis-habis-san.
Dan, akibat rasa syok nya itu, Senja hanya pasrah saat Galaxy menarik tangan nya. Namun melewati jalan yang sangat asing membuat Senja seketika di landa rasa was-was.
"Kita akan ke mana sebenar nya?" tanya Senja dengan menatap punggung Galaxy yang saat ini berada di depan nya.
"Ikut saja! aku tidak akan mengajak mu ke tempat yang angker," sahut Galaxy dengan langkah kaki yang terus dia ayun kan.
Senja pun memilih diam dan juga pasrah, sebab apa yang terjadi pada nya saat ini saja membuat Senja terlihat bak orang bodoh. Hingga, saat Galaxy menyingkap rimbunan bunga mereka tiba di jalan depan.
"Kamu tunggu lah di sini. Aku akan mengambil mobil ku dan jangan ke mana-mana!" pinta Galaxy. Usai mengatakan hal itu, Galaxy segera mengayunkan langkah kaki nya. Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba Senja bersuara pada nya.
"Kenapa kau menolong ku?!" tanya Senja dengan nada penuh emosi. Memalingkan pandangan nya pada Senja dengan pandangan yang sangat sulit untuk di artikan.
"Kenapa kau menolong ku, Gala kenapa?! Bukan kah selama ini kau lah yang selalu melakukan hal ini pada ku?!" tanya Senja dengan nada penuh emosi dan air mata yang kini telah kembali mengalir.
"Ini bukan saat nya untuk membicarakan hal itu!" ujar Galaxy tegas dan kembali melanjutkan langkah kaki nya. Namun lagi-lagi, alunan langkah kaki itu kembali dia hentikan saat Senja kembali bersuara.
"Yaa! aku tahu karena aku orang miskin kan. Jadi menurut kalian, orang seperti aku tidak pantas berkuliah di tempat yang sama dengan kalian," lirih Senja dengan air mata yang terus saja berjatuhan.
Galaxy menghembuskan napas nya pelan, meraup oksigen sebanyak mungkin. Memilih untuk tak menanggapi ucapan Senja pria itu kembali melanjut kan langkah kaki nya.
Hati nya teramat begitu sakit. Senja merasa diri nya begitu hina, Senja pun mendarat kan tubuh nya pada trotoar yang berada di belakang nya, ia menangis ter sedu-sedu meluapkan rasa sakit yang begitu membelenggu di dalam dada nya.
"Paa---Maa---Senja sudah nggak kuat lagi---Senja lelah---," lirih nya, dengan air mata yang terus berderai.
Beberapa menit kemudian.
Jarak yang tak terlalu jauh dengan jalan pintu utama, membuat tak membutuhkan waktu terlalu lama bagi seorang Galaxy untuk kembali di lokasi di mana Senja berada saat ini.
Melaju kan kendaraan nya dalam kecepatan sedang, dari jauh hati nya tiba-tiba tersentil, saat melihat keadaan Senja saat ini.
Wanita itu terlihat mengenaskan. Duduk di atas trotoar dengan penampilan yang berantakkan dan basah kuyup. Senja terlihat bagai seseorang yang kehilangan arah.
"Ada apa dengan ku?" gumam Galaxy dalam hati, saat merasa ada yang salah dengan diri nya. Dan memutuskan untuk membunyikan klakson mobil nya.
Tin---
Tin...
Tiinn--
Segera Senja melihat nya pada asal suara dan mendapati Galaxy yang telah turun dan melangkahkan kaki pada nya.
"Ayo!" ajak Galaxy dengan ingin menarik tangan Senja. Namun, gadis itu menghindarkan tubuh nya, hingga Galaxy segera melihat nya menatap dengan penuh tanda tanya.
"Biar, aku pulang dengan taksi saja." ucap Senja dingin.
Ingatan Galaxy seketika terhantar pada kejadian beberapa waktu lalu, di mana diri nya pernah menurunkan Senja di tengah jalan. Dan dalam diri Galaxy meyakini bahwa mungkin Senja takut jika dia akan melakukan hal itu menurunkan Senja lagi.
"Aku tidak akan menurun kan kau di jalan lagi. Jadi, masuk lah!" ucap Galaxy.
Ragu, Senja pun menatap terus pada mata Galaxy, Senja tak menemukan kebohongan dimata pria itu. Sekian detik menimang, akhir nya Senja mengiya kan nya.
Sepanjang jalan ke dua nya terdiam, Senja lebih banyak diam. Wanita itu terus membawa pandangan nya ke arah luar, mengabai kan Galaxy yang berada di sebelah nya.
Sesekali melemparkan pandangan nya, namun Galaxy mendapati Senja yang lebih sibuk dengan dunia nya. Galaxy pun memutus kan untuk kembali fokus dengan kegiatan menyetir nya.
"Bisa kah kau mengantarkan aku ke rumah ku?" pinta Senja bersuara tiba-tiba. Dan apa yang wanita itu katakan cukup membuat Galaxy terkejut.
"Ke rumah mu?" tanya Galaxy memastikan kalau saat ini diri nya sedang tidak salah dengar.
"Aku ingin ke rumah ku. Aku sudah lama tidak mengunjungi nya," ucap Senja.
Walau pun berat untuk mengiya kan permintaan Senja, namun Galaxy tak memiliki pilihan lain, selain menuruti permintaan wanita itu, sebab Galaxy merasa Senja butuh waktu untuk sendiri.
Dan beberapa menit berlalu, kini mereka telah tiba di sebuah hunian sederhana yang terbuat dari anyaman bambu, Saat kendaraan telah terparkir Senja segera membawa tubuh nya turun dari dalam mobil.
"Ini jaket, mu!" ucap Senja yang ingin membuka jaket yang ia pakai.
"Tida, kau pakai saja. Dan aku akan menjemput mu-nanti!" ucap Galaxy.
"Tidak usah! Aku akan pulang sendiri dan terima kasih telah mengantarkan ku ke sini!" sahut nya, dan segera Senja membawa langkah kaki nya masuk ke dalam, mengabaikan Galaxy yang kini tengah menatap nya dengan tatapan tak biasa.
Saat Senja akan membuka pintu rumah nya, namun, Senja melihat kembali kebelakang, dan diri nya menemukan Galaxy yang masih terus membawa pemandangan pada nya. Senja pun memilih untuk mengabaikan hal itu, ia segera membawa lagi langkah kaki nya masuk ke dalam rumah.
\*\*\*\*\*
Di Kampus.
Elena sangat penasaran di mana Galaxy saat ini. Mengecek ke gudang kosong, namun wanita itu tidak mendapat kan ada nya sang ke kasih di sana. Dan mobil Galaxy pun juga tidak ada di halaman parkiran.
Menunggu dengan tidak sabar, di depan kelas milik Galaxy. Hingga ber lalu nya sang Dosen, usai memberikan mata kuliah.
"Ada, apa?" Dayat, yang sedari tadi menyadari kehadiran Elena, segera melayangkan pertanyaan pada wanita itu.
"Apa lo ber dua mengetahui di mana Galaxy saat ini?" tanya Elena.
Farhan dan Dayat sekilas saling menatap-dengan raut wajah nya yang kini berubah bingung, saat Elena menanyakan di mana Galaxy saat ini.
"Dia, pasti masih berada di gedung itu." ucap Farhan.
"Gue, udah, cek namun dia nggak ada di sana. Dan mobil nya pun ngga ada di halaman parkiran." jawab Elena.
"Yang benar?" sahut Dayat dengan kini raut wajah nya yang berubah penasaran.
"Buat apa gue bohong sama lo ber dua." kesal Elena.
"Terus di mana si Culun itu? Gue yakin, ngga mungkin dia masuk kelas dengan keadaan nya seperti itu," tanya Farhan.
“Gue juga ngga tahu di mana si Culun itu. Gue lihat ke kelas nya pun dia nggak ada,” ujar Elena.
Mendapati sesuatu yang tak biasa, membuat raut wajah ke tiga sosok itu seketika nampak berpikir keras. Hingga sedetik kemudian, Dayat kembali ber suara.
"Lo udah coba hubungi nomor ponsel nya?" tanya Dayat.
"Sudah. Tapi nggak di-angkat!" ujar Elena, dengan menunjukkan wajah kecewa nya.
"Kenapa gue merasa ada yang aneh ya?" ujar Farhan, sebab ia merasa ada sesuatu yang aneh.
"Aneh bagaimana?" tanya Dayat dengan tatapan lekat-lekat nya yang dia berikan pada Farhan.
"Mungkin kah Senja dan juga Galaxy memiliki hubungan?" tebak Farhan dengan penuh curiga.
Elena yang merasa itu sangat tidak mungkin dan mustahil tentu nya, segera menepuk pundak Farhan dengan sangat kuat, sehingga membuat pria itu seketika mengaduh kesakitan.
"Duh! Apa-apaan sih lo Len!" umpat nya yang kesal pada Elena.
"Bicara lo itu nggak masuk akal! Mana mungkin Galaxy cowo gue, memiliki hubungan khusus sama si Culun itu! Semua itu pun kita tahu, kalau Gala sangat membenci si culun itu. Jadi, menurut gue sangat mustahil kalo itu terjadi" ujar Elena dengan penuh keyakinan.
"Gala--!" ujar Dayat tiba-tiba saat dari jauh diri nya mendapati kedatangan Galaxy.
\*
Bersambung.............................