Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.
Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 15 ~ Masalah di Istana
Chen Li keluar dari dimensi terasing setelah menguasai ilmu Ilusi Seribu Cermin. Pemahamannya dalam mendalami ilusi kembali meningkat satu tingkat berkat ilmu tersebut. Dirinya langsung terlempar kembali ke ruang bawah tanah, tepatnya dalam ruang kosong, ruangan yang semula melemparnya ke dimensi terasing.
Chen Li menarik nafas Panjang. Dia mengingat lagi raut wajah Sen Ang saat dia memohon satu pertolongan padanya, ekspresinya yang semula selalu tersenyum, kala itu mendadak berubah menjadi datar. Belum pernah terjadi sebelumnya, ini menandakan bahwa manusia kecil itu benar-benar menaruh harapan besar terhadapnya.
Chen Li melangkah keluar dari dalam ruangan tersebut. Kali ini dia berniat untuk memeriksa pintu tertutup berikutnya, pintu tertutup terakhir yang didapatinya setelah terjatuh dari ruang tak terjamah istana naga langit.
Sebelum memasuki ruangan di balik pintu tersebut, nalurinya mengatakan ada sesuatu yang besar tengah menantinya di balik pintu ini. Dia menarik nafas sejenak sebelum membuka pintu.
Whushh...
Sekitar Chen Li berubah menjadi sangat gelap, hanya saja terdapat titik cahaya merah di ujung sana, laki-laki itu kemudian berjalan mendekati cahaya itu. Cahaya tersebut ternyata berasal dari sebuah tongkat panjang. Chen Li kemudian menyentuhnya.
Untuk kedua kalinya dirinya berpindah dimensi. Di hadapannya saat ini ribuan anak tangga tampak menghubungkan sebuah takhta besar dengan seorang pria tidak asing menduduki takhta tersebut. Pria itu tersenyum sinis ke arahnya.
“Selamat datang di domain Kaisar Iblis.” Persis setelah kalimat tersebut berakhir, mendadak tekanan yang sangat besar menimpa Chen Li, memaksanya dalam posisi berlutut.
“Orang ini, mengapa mirip sekali dengan senior Yi?” Chen Li membatin. Dalam waktu sehari, dia menemukan beberapa misteri sekaligus. Memang benar Sosok tersebut memiliki wajah mirip Long Yi, hanya saja tanduk yang dimilikinya berbeda. Long Yi memiliki tanduk kecil tumpul, sementara sosok di hadapan Chen Li ini sendiri bertanduk besar melengkung layaknya yang dimiliki hewan banteng.
Chen Li mencoba untuk berdiri tegak, dia berhasil melakukannya setelah melakukan usaha cukup yang besar.
“Kau cukup memiliki kemampuan, Chen Li.” Sosok itu menyeringai menyeramkan. Setelahnya mendadak berpindah di samping Chen Li sembari menyentuh pundaknya sembari melepaskan tolakkan kekuatan yang sangat besar. “Tapi, kau terlalu cepat untuk bertemu denganku.”
Waktu seolah berhenti berputar, Chen Li bahkan tidak sempat untuk bereaksi, dan saat dirinya tersadar, dia telah terpental jauh dari tempatnya berdiri. Chen Li tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dan berakhir dengan menabrak dinding batu hingga menghancurkannya.
“Apa yang baru saja terjadi?” Chen Li bangkit dan membersihkan debu yang menempel di pakaiannya. Dia sendiri merasa seolah baru saja terbangun dari mimpi. Pikirnya teralih ke sosok mirip Long Yi yang barusan di temuinya tadi, pertanyaan akan identitas dari sosok itu mengisi kepalanya. Namun dia tidak langsung memperpanjangnya sebab meyakini suatu hari nanti mereka akan kembali bertemu. Dan saat itu tiba, dia tidak yakin mereka tidak akan bertarung. Setidaknya Chen Li menyadari satu hal dari kejadian hari ini bahwa dirinya masih sangatlah lemah.
Dua pintu yang semula tertutup rapat dalam ruang bawah tanah itu telah selesai diperiksanya. Chen Li berniat untuk kembali ke istana melalui lubang keruntuhan. Hanya saja, dia musti menemukan keberadaan Long Yi terlebih dahulu. Laki-laki itu dia yakin juga berada di ruang bawah tanah ini, tidak akan terlalu jauh darinya.
Sekali lagi dia mencoba untuk memeriksa ruangan ini dengan menggunkan mata dewa. Tiap detail kecil ruangan itu diperiksanya dengan sangat teliti. Hingga fokusnya terpusat pada bagian sudut arah timur ruangan yang samar meninggalkan jejak energi asing. Chen Li bergerak cepat menuju ke arah itu.
Persis dengan kehadirannya, jejak energi tadi juga telah menghilang. Chen Li mengerutkan dahinya.
“Sepertinya ada yang memperhatikanku dari tadi.” Chen Li menjadi waspada, dia melempar pandangannya ke seluruh area ruang bawah tanah yang sangatlah luas. Setelah memastikan tak ada lagi yang bisa dilakukannya di tempat ini Chen Li kemudian memutuskan untuk kembali ke istana.
Selama perjalananya, Chen Li juga mencoba untuk menelusuri tiap jalur keruntuhan. Namun hasilnya sama saja.
Chen Li keluar dari ruang terbengkalai, berjalan keluar dari bangunan utama istana. Dia berniat memastikan keberadaan seseorang. Langkahnya secepat angin, hingga tidak butuh waktu lama baginya untuk sampai di sebuah pagoda 7 lantai.
Dua orang bertanduk tumpul dari keturunan ras Naga menjaga pintu masuk pagoda. Chen Li berjalan menghampiri keduanya. Dia sudah sering bertemu dengan mereka, sehingga bisa dibilang, hubungannya dengan dua penjaga itu cukup baik.
"Berhenti. Orang luar, dilarang untuk memasuki Pagoda Perpusatakan Langit." Senjata yang dipegang keduanya saling menyilang. Tidak membiarkan Chen Li untuk lewat.
"Senior, bukankah Kedua Senior telah mengenalku?" Kedua alis Chen Li berkerut. Namun dia sebenarnya sudah mengetahui akan penyebabnya. Istana Naga Langit telah di susupi oleh kaum iblis. Sangat wajar bagi dua penjaga itu mencurigai semua orang.
"Tangkap Dia..."
Suara lain terdengar dari belakang Chen Li. Beberapa orang datang dengan pedang di pinggang, salah seorang dari mereka berjalan ke depan, ilmunya lebih tinggi ketimbang orang-orang di belakangnya.
"Senior Jin, apa maksud Senior?" Chen Li meminta penjelasan. Dia tidak merasa telah melakukan kesalahan yang mengharuskannya untuk di tangkap.
Long Jin menatap sinis Chen Li, sebelum mulai menjelaskan alasannya. "Kau telah bersekongkol dengan Iblis. Kau juga yang telah membuat Tetua Yi kehilangan kendali atas dirinya!"
Bersamaan dengan itu, dia lantas maju dengan percaya diri dan berniat untuk mengikat tangan Chen Li. Namun tuduhan tanpa berdasar itu jelas tidak diterima Chen Li. Dia kemudian mengeluarkan aura naga untuk menekan Long Jin, dan semua yang ada di sana. Sebenarnya dia bisa saja melumpuhkan semua orang yang dibawa Long Jin termasuk lelaki itu sendiri. Namun Chen Li tidak bisa bertindak gegabah.
"Chen Li, aku tahu kau memiliki kultivasi yang tinggi. Di istana Naga Langit ini, selain dari lima sesepuh Naga, hanya tetua Yi yang bisa mengalahkanmu. Namun, kau tidak bisa seenaknya bertindak di wilayah kami. Kau jelas terbukti salah!" Long Jin tidak menyerah. Dia berniat untuk menggunakan nama Istana Naga Langit untuk menekan Chen Li. Long Jin sudah menunggu lama untuk momen ini, dia tidak berniat untuk menyia-nyiakannya.
Sementara itu, Chen Li justru berpikiran lain. Sebenarnya sudah dari dulu dia mengetahui niat jahat Long Jin ini. Laki-laki ini memiliki banyak siasat, sudah lama dia ingin menggantikan posisi Naga Tua dan menjadi pemimpin di istana Naga Langit. Namun, keberadaan Long Yi justru menghambat semua rencananya. Ada kemungkinan penyebab banyaknya penyusup di istana naga berkat campur tangan Long Jin ini.
Dan sekarang, Long Yi telah menghilang, satu-satunya penghambat yang tersisa menurut Long Jin adalah keberadaan Chen Li. Dia mengetahui hubungan baik Chen Li serta Long Yi dan Naga Tua.
"Long Jin, aku tidak peduli dengan ambisimu untuk menjadi pemimpin Klan Naga. Namun, biarkan aku bertemu dengan Naga Guru!" Chen Li tidak memperpekat auranya membuat semua yanga ada di sana kesulitan untuk bernafas.
Sementara itu, Long Jin justru memasang wajah buruk. Dia tahu, rencananya benar-benar akan pupus jika Chen Li bertemu dengan Naga Guru, Sesepuh Naga yang menjaga Pagoda Perpustakaan Langit.
"Siapa yang memperbolehkanmu untuk bertemu dengannya. Kau tidak akan bisa melangkah meninggalkan tempat ini!" Long Jin tetap memasang wajah angkuhnya meski keringat dingin sudah mengucur membasahi jubahnya.
Di sisi lain, Chen Li justru menyeringai. "Siapa yang bisa menghentikanku?" Dia kemudian melangkah mendekat ke arah Long Jin membuat laki-laki itu tidak bisa menyembunyikan ketakutannya.