NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:80.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anita Mual

Hari mulai merambat malam ketika Anita turun dari kamar. Rambutnya yang basah sudah dikeringkan sebagian, dan tubuhnya terbalut baju tidur berwarna krem yang sederhana. Meski tubuhnya terasa lelah dan sendi-sendinya nyeri, ia tetap berjalan menuju dapur dengan langkah ringan, mencoba mengusir sisa kecanggungan yang masih melekat setelah pergulatan mereka di kamar.

Arsen duduk di kursi makan, matanya menatap piring tanpa benar-benar melihat. Sementara itu, Anita menata makanan dengan telaten, penuh kehati-hatian seperti seseorang yang sedang melangkah di atas kaca rapuh.

“Pih, makan malam sudah siap,” ujar Anita membuyarkan lamunan sesaat Arsenio.

Arsen tidak langsung menjawab. Ia hanya mengangguk tanpa suara, di meja sudah tersedia sepiring nasi hangat, sayur bening dengan potongan wortel dan buncis, serta lauk ikan bakar kesukaan Arsen.

Sepanjang makan malam, tak ada percakapan yang terjadi. Hanya suara alat makan yang bertemu dengan piring porselen. Anita sesekali melirik ke arah Arsen, memastikan pria itu cukup nyaman, juga memastikan setiap sendok nasi atau potongan lauk ada dalam jangkauan. Ia tidak berani memulai pembicaraan, seperti sudah tahu bahwa malam ini tidak ada ruang untuk kata-kata.

Arsen, di sisi lain, tampak tenang. Namun bukan tenang yang damai—melainkan hening yang penuh perhitungan. Ia makan perlahan, tidak banyak komentar, tidak ada pujian, juga tidak ada teguran. Hanya satu atau dua anggukan kecil ketika Anita bertanya pelan, "Mau tambah sayurnya?"

Merasa ada lauk yang lupa ia bawa, Anita bangkit perlahan untuk membawanya. Tapi baru beberapa langkah, ia menghentikan gerakannya. Tangannya meraih bagian perut. Sebuah rasa yang tak biasa menjalar—mual, perutnya seperti diaduk. Ia buru-buru menuju wastafel di dekat dapur.

Suara muntah terdengar nyaring di ruang makan yang sunyi. Arsen menoleh cepat. Wajahnya berubah, bingung, tapi tetap tidak bergerak dari tempat duduk. Ia melihat tubuh istrinya membungkuk, pundaknya bergetar pelan saat mengeluarkan semua isi makanan yang tadi sudah ditelan.

Arsen akhirnya bangkit. Ia berjalan ke arah Anita, namun langkahnya terhenti di belakangnya saja. Ia tidak membantu memijat leher sang istri, tidak juga untuk memberi Anita secangkir air hangat, hanya menatap punggung wanita yang sedang berjuang meredakan rasa sakitnya.

Anita meraih tisu, mengelap sudut bibir, lalu membasuh mulutnya. Saat ia berbalik, ia terkejut melihat Arsen berdiri di belakangnya.

“Kamu kenapa?” tanyanya, datar namun terlihat ada sedikit kekhawatiran tersembunyi.

Anita menggeleng perlahan. “Entahlah… aku juga tidak tahu. Makanannya biasa saja, tapi perutku tiba-tiba terasa aneh. Seperti diaduk.”

Arsen menatap wajah istrinya lebih seksama. “Kau sakit?” tanyanya lagi, kali ini dengan sedikit nada ingin tahu.

“Aku rasa tidak. Badanku baik-baik saja. Tidak demam, tidak maag juga” jawab Anita, mencoba tersenyum meski pucat.

Hening kembali mengisi ruang makan. Arsen menyandarkan tubuh ke dinding, menyilangkan tangan di dada. Ia tampak berpikir, matanya menyipit tipis.

“Kau memakan racun?” Celetuk Arsen membuat Anita menoleh cepat.

“Maksudnya? Racun bagaimana, pih?”

Arsen mengerukkan bahu seraya berkata, “Mungkin saja kau memasukkan racun ke dalam makanan itu untukku, tapi kau lupa menukarnya. Dan akhirnya kau sendiri yang keracunan”

Anita jelas terperangah, bagaimana mungkin arsen berpikir demikian, dia tak pernah ada niat sedikitpun untuk meracuni suaminya sendiri. “Aku bersumpah tidak pernah melakukan itu” sembari mengacungkan dua jari ke udara.

“Aku sendiri juga bingung, pih. Tapi yang jelas bukan racun ataupun karena makanan berbahaya, mana mungkin juga aku mau melakukan hal keji seperti itu” tutur Anita membela diri, namun arsen tetap acuh sembari mengibaskan tangannya.

“Aku kan bilang, mungkin! Tidak benar-benar menuduhmu” balas Arsen sedikit tak terima dengan pembelaan Anita.

Suasana kembali senyap, Anita memilih duduk sambil memijat pelipisnya yang terasa pening, makan malamnya jadi tidak terasa nikmat lagi, makin pusing ketika Arsen malah menuduhnya mencampurkan racun ke dalam makanan. Ada-ada saja.

“Mungkin kau hamil,” cetus Arsen tiba-tiba.

Anita mengerutkan alis, terkejut mendengar pernyataan itu. “Hamil?”

“Ya, wanita yang hamil biasanya cenderung merasa mual dan sering muntah-muntah. Dulu kau juga pernah begitu, kan?” Ucap Arsen memperjelas.

Anita refleks memegang perutnya sendiri, memikirkan praduga yang dikatakan Arsen tadi. “Tapi… sepertinya tidak mungkin, Pih. Aku baru saja selesai haid minggu lalu.”

“Tidak selalu begitu,” Arsen membalas. “Bisa jadi kau hamil muda. Banyak perempuan tidak sadar sampai beberapa minggu. Apalagi kau tiba-tiba muntah seperti itu. Apalagi kalau bukan hamil?”

Anita menggigit bibir bawahnya. Ia tidak berani langsung menyangkal. Tubuhnya memang terasa berbeda, tapi ia tidak ingin terlalu cepat berharap. Selain itu, pikirannya masih diliputi keraguan dan ketakutan.

Arsen memandangi Anita dalam diam. Ingatannya melayang pada percakapan dengan Ananda saat mereka bertemu di restoran tadi siang. Sejak ananda bertanya seputar anak Arsen tidak terlalu memikirkannya, tetapi begitu melihat Anita yang tiba-tiba muntah, ia merasa mungkin saja takdir sedang bermain di pihak mereka.

“Lebih baik kamu test dengan test pack” titah Arsen tak sabaran.

“Aku tidak punya, pih. Stok testosck ku sudah habis, sudah lama juga aku tidak mengeceknya” lirih Anita yang mana membuat Arsen berdecak.

“Ck, kau ini! Giliran sedang butuh saja malah tidak ada. Lain kali cepat-cepat beli kalau sudah kehabisan” tegurnya kesal.

“Lagipula belum tentu juga pih, mungkin aku hanya sedang kecapean. Aku tidak mau terlalu berharap sesuatu secara berlebihan”

Namun arsen seperti tersindir, dia memarahi Anita yang malah berpikir ke arah lain. “Kau ini seperti enggan membicarakan soal anak, kenapa huh?! Kau masih belum siap? Ucapan itu adalah doa, kau seharusnya berpikir positif. Ini yang aku tidak suka darimu, pantas saja kau dulu menggugurkan anak kita!” Sentak Arsen menggeram.

“Tidak pih, bukan begitu…. Tentu aku juga berharap bisa mengandung lagi. Setelah peristiwa tragis yang menimpa anak kita. Tapi jujur pih, aku tidak menggugurkan janin kita saat itu” lirih Anita berkaca-kaca, harus terus menjelaskan kebenaran di titik sudah lelah dengan semua itu.

“Sudahlah, pokoknya besok kau harus melakukan testpack. Kita beli pagi-pagi ke apotik”

Anita menunduk, meremas jemari tangannya sendiri. “Baik, Pih.”

Arsen tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya melirik jam dinding dan kembali duduk di meja makan. Meski makanannya sudah dingin, ia tetap menyuapkan beberapa suapan ke mulutnya. Anita tetap duduk, tapi tidak menyentuh makanannya lagi. Perutnya masih terasa mual.

Ketegangan di antara mereka masih terasa, namun kini berubah bentuk. Bukan lagi kemarahan atau ketegangan karena konflik, melainkan ketidakpastian — akan masa depan, akan tubuh Anita yang mungkin menyimpan kehidupan baru di dalamnya.

1
Uba Muhammad Al-varo
definisi cinta Arsen itu cinta semu karena kalau cintanya Arsen tulus dia bisa menerima kekurangan dan kelebihan nya Anita dan menjalani kehidupan nya dengan suka dan duka bersama2
Uba Muhammad Al-varo
keputusan yang kamu ambil Anita keputusan yang tepat,buat apa bersama kalau membuat hidupmu menderita, Arsen hanya mau sukanya doang tapi tidak dukanya
Yuliana Purnomo
mantep kan hati mu Anita,,kamu layak bahagia
Ma Em
Anita benar jgn memaksakan diri untuk mencintai seseorang tapi yg kita cintai tdk mau peduli daripada Anita hdp tdk tenang hanya menyiksa diri lebih baik lepaskan daripada dipertahankan tdk membuat Anita bahagia .
Ais
setuju nit kepaskan jauh lbh baik dr pd bertahan dlm hubungan yg toxic dan ngak ada artinya fisik bagus tp kelakuan minus ngapain dipertahankan pasangan macam begini bkn berarti kamu menuntut sempurna dr suami kamu tp setidaknya stiap badai yg dtng hrsnya bs menjadikan suami kamu sbg kepala rumah tangga yg mampu menenangkan badai tersebut bkn malah smakin menciptakan angin topan yg dasyat yg membuat rumah tangga kamu jd hancur lebur ngak bersisa seharusnya arsen adalah tempat kamu berbagi suka dn duka tp arsen hny bs menjadikan rumah tangganya tempat suka aja sementara dukanya dianggap virus buat arsen dn arsen ngak siap dan ngak mau belajar buat menghadapi duka tersebut bsnya hny mengedepankn egosi dan keinginannya semata juga perasaannya aja tp mau melihat klo anita jg sm butuh ditenangkan dam dikuatkan dr duka itu ditmbh dgn masuknya dgn sengaja orang ketiga dlm rumah tangga mereka yg sdh hancur lebur ini membuat pertahanan dan cinta anita luluh lantak tak bersisa
mama
klu km diem aj trs Ending ny gimana Anita.. diam tak akan menyelesaikan masalah.. masa rmh tangga km gini trs gk ada kemajuan atau pling gk km hrs ngambil Keputusn gk tepat buat semua ny agar cpt selesai.. diam gk akan menyelesaikan ap2..
Uthie
Segeralahh Anita 👍😁
partini
arsen kalau istrimu lelahnya dah sampai titik nol dah ras cinta,sayang akan hilang dengan sendirinya,,kamu akan hidup dengan penyesalan
partini
rumah tangga mereka udah ga sehat kaya masakan ga di kasih bumbu hambar ,, Anita dengan rasa lelah yg udah sampe ubun ubun Arsen yg difikirkmnya masalah ga penting,,no good no good
Rahma Inayah
Arsen pikr Anita .Mudha di lulujkan spt dulu anita yg selalu mengemis cnt Arsen walau Arsen terlampau cuek dan kadang2kasasr suka kdrt tp Anita ttp sabar dan bertahan .tp sekrng Anita TDK spt dulu .dia TDl mau di injak2 lagi harga dirinya
Ana_Mar
Arsen terlalu meremehkan perasaan Anita selama ini. satu hal yang perlu kamu ingat sen.. bila sudah kedapatan pengkhianatan, meski masih satu rumah..maka hubungan tersebut tidak akan seperti semula, justru hubungan itu akan menjadi hambar dan tidak ada kebahagiaan.
karena pada dasarnya sekali kamu lakuin pengkhianatan, kamu akan mengulangi lagi di suatu saat nanti, meski kamu berjanji akan berubah.
Elen
👍👍👍
wawa aza
pergilah anita dari laki laki yang tdk menghargai mu berbahagialah dengan caramu sendiri dan hargai dirimu sendiri dari orang yang merendahkan mu
Yuliana Purnomo
mantap Anita,,,,,cuekin Arsen biar makin tersiksa
Uthie
Bagus... tunggu si Arsen goyah lagi aja, Nita .. maka saat itu saatnya kamu Stop pergi dari dia.. dan kau akan bisa melihat ada seorang laki2 yg sudah menunggu kamu lama karena Cintanya pada kamu yg tak pernah berubah 👍🤨
Halimah
Bener Nit mending km pergi aja yg jauh...Terserah keluarga Arsen mau ngapain cuekin aja.Km jg berhak bahagia Nit
Uba Muhammad Al-varo
kalau yang terbaik buat Anita pergi maka pergilah buatlah hidupmu bahagia buat apa mencintai kalau membuat hati dan ragamu menderita lepaskan lah semua nya, yakinlah setelah badai akan datang pelangi
partini
laki laki kaya gitu mah jangan di tangisi rugi,,laki dah punya istri begitu diem aja terus coba sampai kapan dia tahan
n
Rahma Inayah
klu km sdh lelah baiknya lepaskan Anita .jika jati mu terlampau sakit dan tdk mudah utk di obati.hrs Anita km sampaikn PD Arsen klu ananda dan Natasha ke butik nyamperin km dan km jg bilg dpt SALM dr Natasha .pasti nya Arsen sangat marah dan jg merasa bersalah PD Anita Krn luka yg di torehkan arsen ckp menyakitkan
Rahma Inayah
coba km blkkan Anita omongan ipar mu klu seandainya suami ananda spt Arsen gandeng tangan wanita bertm dimal dan TDK BS menemani istri dgn alasan pekerjaan tau nya ketahuan jln dgn wanita lain GK mkn Diam saja ananda pst km marah .lgian ngapain nyamperin Anita bwk pelakor .hrs nya Arsen yg km dtgi BKN Anita ..dasar ipar GK PNY akhlak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!