Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Vanila yang terlalu lama memilih baju untuk dia kenakan dinner dengan calon suami nya Kamil nampak tak sadar karena waktu mulai bergulir dari jam 7 ke jam 8 malam.
"Ya ampun aku akan terlambat",ucap Vanila segera turun ke bawah karena taksi sudah menunggu diri nya.
Vanila menaiki taksi yang dia pesan, lalu segera keluar rumah di tikungan jalan Vanila tak melihat mobil yang melaju, karena sudah jam 8 lebih 15 menit.
Setelah 45 menit dan hampir jam 9 malam Vanila nampak bergegas ke restoran, pada hal restoran ini akan tutup jam 10 malam.
"Maaf mba mau pesan apa?",ucap pelayan, Vanila bingung karena. Sudah tidak ada orang atau memang sudah di booking oleh Kamil.
"Minum aja dulu mba jus melon",ucap Vanila tak enak karena mendekati jam tutup restoran.
"Baik mba",ucap pelayan nya.
Vanila sudah 15 menit menunggu, namun tak ada yang datang, tersisa 35 menit restoran tutup.
Vanila menghela nafas, dia berdiri karena tersisa 15 menit lagi, lalu hendak pergi.
"Maaf mba belum bayar minum nya",ucap pelayan dengaan ramah.
"Oh maaf",ucap Vanila canggung.
Lalu pergi ke kasir dan membayar minum nya.
"Maaf mba, apa restoran ada yang booking di jam 8 malam tadi?",tanya Vanila.
"Tidak mba, kita sepi hari ini",jawab pelayan restoran.
Vanila segera mengangguk lantas segera meninggalkan restoran karena hampir jam 10 malam.
Vanila akhir nya bingung harus kemana karena tidak ada tujuan, memang belum banyak yang berubah setahun ini namun membuat nya agak asing.
Vanila berjaalan sebentar, dia nampak tersenyum beruntung malam ini malam minggu masih banyak orang meski hampir tengah malam.
Beruntung nya restoran mahal.itu diseberang mall terbesar milik UA,CORP jadi keamanan nya terjamin.
Vanila tahu hari ini baru kembali dan belum membeli keperluan sehari-hari, lalu masuk ke bagian produk.
Vanila mengambil sabun mandi dengan wangi yang dia suka tapi terlalu tinggi, Vanila menghela nafas namun ketika mendongak lagi sabun itu sudah ada di hadapan wajah nya.
Vanila menengok ke samping, betapa terkejut nya mendapati lelaki tinggi, putih, dengan kemeja putih yang dasi nya sudah di longgarkan, lengan nya di gulung sesiku, lagi dengan senyum khas nya.
Sontak saja jantung Vanila berdendang di dalam sana tak karuan, Vanila menunduk lalu mengambil sabun yang diinginkan nya.
"Mau berapa?",tanya Ugara.
"Hah, apa?",tanya Vanila kembali sama sekali tak fokus.
"Ini sabun nya mau berapa?",tanya kembali Ugara.
"Ini saja mas, mas belllum pulang?",tanya Vanila.
"Tadi habis meeting diatas, lihat Lila masuk kesini, jadi mas ikuti"ucap Ugara.
"Dan kebetulan lembur paling pulang 2 hari lagi, kenapa?",tanya Ugara.
"Oh tidak",ucap Vanila lirih.
"Bukan nya di dekat rumah ada swalayan, kenapa sampai jauh kesini?",tanya Ugara.
Belum sempat Vanila menjawab namun suara perut Vanila berbunyi.
"Sebaik nya disimpan, kita makan dulu kebetulan aku lapar sekali",ucap Ugara.
Vanila mengangguk dan mengikuti Ugara saja, namun yang tak Vanila duga restoran ini mirip dengan tempat mereka makan setelah jadian.
Vanila terdiam, Ugara pun menoleh lalu mendekat kembali.
"Ada apa?",tanya Ugara, lalu Vanila menggelengkan kepala nya.
Mereka memesan makanan kali inj Vanila yang memesan, kebetulan tempat nya di sofa jadi duduk nya berdempetan.
"Ini jamur yang kaamu suka",ucap Ugara sambil mengambilkan jamur, di saat yang bersamaan Vanila menoleh.
Vanila kira, Ugara sudah kembali seperti semula duduk nya namun yang tak Vanila sangka jika wajah Ugara masih berada di dekat wajah Vanila.
Saat itu lah Vanila menoleh bibir mereka bertemu secara tidakk sengaja, Ugara nampak memejamkan mata nya.
Sendok yang Vanila pegang terjatuh kebawah mejaa begitu saja, sementara mereka berciuman sambil berpelukan jangankan Ugara, Vanila juga tenggelam dalam ciuman itu.
Sampai 30 menit ketika nafas mereka hampir habis, mereka melepaskan ciuman nya meski nafas mereka masih terengah-engah.
Vanila nampak menyadari kesalahan nya lantas menundukkan kepala nya, merasa hina karena berciuman dengan kakak ipar nya sendiri.
Namun sebelum Vanila mendongakkan kepala, Ugara kemballli memeluk nya dan mencium nya dengan brutal bahkan Vanila tak bisa menolak lelaki yang satu ini.
"I love you",lirih Ugara disela-sela mereka berciuman.
Vanila terdiam semua ini adalah ulah nya, dia melepaskan pria yang menjadi cinta maati nya untuk kakak nya sendiri.
"Makan lah, maafkan mas ya sayang",ucap Ugara, membuat Vanila mengangguk.
Pada hal Ugara sangat ingin menculik Vanila membawa nya ke apartment rahasia nya.
Vanila makan dengan lahap, jam hampir jam 11 malam jadi dia segera makan.
"Aku antar pulang ya sayang",ucap Ugara.
"Bukan kah mas juga harus pulang, kak Vania kan tinggal di rumah ayah",ucap Vanila.
Ugara segera mendekat, lalu memeluk Vanila, Ugara tak sabar ingin segera memiliki gadis kesayangan nya in. Namun demi mengikuti rencanaa Vania dan Kamil, dia harus menahan diri.
"Jangan banyak bertanya, nanti kau juga akan tahu",ucap Ugara.
Vanila nampak di gandeng oleh Ugara masuk kedalam mobil.sport mewah nya.
Vanila hanya diam, lalu setelaah 30 menit Vanila meminta di turunkan di tikungan.
"Kenapa minta turun disini?",tanya Ugara.
"Supaya orang rumah tidak curiga",ucap Vanila mengelus pipi Ugara, sedangkan Ugara memejamkan mata nya lalu mengecup telapak tangaan Vanila.
Vanila segera turun, tapi lagi tangan nya ditarik dan Ugara mencium nya dengan panas, Vanila tak menolak hanya pasrah saja.
"Hati-hati ya sayang",ucap Ugara yang diangguki dengan senyum dari Vanila.
Ugara masih berdiam diri, mengawasi setiap langkah Vanila menuju kediaman kedua orang tua nya atau warisan dari kedua orang tua Vanila yanng di kuasai oleh om nya sendiri.
"Nggak sabar, jadi pengen culik aja",gumam Ugara.
"Dan kau tak bisa. Memiliki nya, tunggu lah sebentar lagi pasti akan terlaksana",ucap Bram yang mengikuti nya.
Sekitar 10 menit sejak turun dari tikungan tadi, sampai ke rumah nya Vanila berjalan kaki.
"Loh non Nila dari mana tengah malam begini non?",tanya satpam.
"Pesta teman ku pak, ini buat rokok",ucap Vanila memberikaan selembar seratusan kepada satpam.
Satpam membuka gerbang lalu menutup nya kembali.
Dari pintu belakang langsung ke balkon kamar nya Vanila, Vanila segera mandi dan berganti piyama tidur.
"Haus sekali!",ucap Vanila namun tidak ada gelas atau pun teko di atas nakas tempat aur biasa nya.
"Aku turun saja",ucap Vanila lantas turun perlahan ketika melewati kamar kakak nya Vania tepat di sebelah tangga Vanila nampak berhenti.
Suara nya berisik, pada hal suami kakak nya itu lembur seingat nya Ugara berkata demikian.
"Ahh...ahhhh...!",itu suara desahan kakak nya, di padu dengan suara berderit ranjang mereka.