NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mur Diyanti

Athaya, seorang gadis mungil yang tinggal di pelosok desa. Berlari tunggang langgang kala ketahuan mencuri mangga tetangganya.

"Huuu dasar tua bangka pelit! Minta dikit aja gaboleh!" sungutnya sambil menatap jalanan yang ia tapaki tadi—menjauhi massa penduduk yang mengejarnya.

Athaya adalah gadis desa yang hidup sebatang kara di tengah masyarakat yang menganut budaya nepotisme.

Dimana, mereka lebih memikirkan kerabatnya, daripada orang susah yang ada di sekitarnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Athaya untuk bertahan hidup.

Sampai akhirnya, ia mengalami hal di luar nalar saat masuk ke hutan. Ia masuk ke dalam portal misterius dan berakhir masuk ke dalam tubuh seorang selir yang sedang di siksa di tengah aula paviliun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mur Diyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xiao Lu di fitnah

Elios berjalan dengan tergesa menuju istana kekaisaran. Tangannya mengepal kuat, rahangnya bergemeletuk seiring dengan gema langkah kakinya yang tegas sepanjang jalan setapak.

"Bagaimana dengan keadaan Yang Mulia sekarang?" Elios bertanya dengan nada menggeram pada prajurit yang berlari kecil ke arahnya.

"Anu, sekarang Yang Mulia berada di kamarnya, pangeran." Tampak prajurit itu merunduk takut, semakin yakin Elios jika ada yang tidak beres dengan ayahnya.

Sesampainya di depan kamar sang ayah. Mulut Elios langsung terbungkam kala melihat wajah dan bibir ayahnya membiru—terbading lemah di atas ranjang.

"Ayahh!!" Elios berlari menaiki undakan kamar ayahnya. Bersimpuh di depan ayahnya yang tak sadarkan diri itu.

Sementara di sekelilingnya, para Kasim dan juga Ratu permaisuri menangis sesenggukan berharap Kaisar mereka segera bangun dari pingsannya.

"Elioss!!" Ibu ratu menghambur ke pelukan putranya. Menangis sesenggukan di bahu sang putra tak kuasa menahan rasa takut karena suaminya tak kunjung sadarkan diri.

Elios terdiam, bahkan ia belum mengeluarkan satu patah kata pun. Ia menatap intens sang ayah, dengan mata yang memerah menahan tangis.

"Siapa yang sudah bikin yang mulia seperti ini?!" pekiknya langsung menoleh menghadap para Kasim dan juga prajurit yang merunduk sambil bersedih sedari tadi.

"A-anu pangeran, tadi sebelum yang mulia mengalami hal seperti ini, ia sempat makan sesuatu pemberian dari Putri Xiao Lu!" para Kasim menjelaskannya sambil menggebu, membuat permaisuri yang tadinya menangis langsung membulat tajam menatap para bawahannya.

"Jadi semua ini gara-gara makanan dari dia?! Tangkap dan bawa dia ke aula kekaisaran sekarang!!" seru sang ratu penuh tensi.

"Baik, Yang Mulia Ratu!!" beberapa prajurit langsung merunduk hormat dan berlari keluar dari kamar.

Elios terbungkam dengan beribu pertanyaan yang bertengger di kepalanya. "Xiao Lu? Jelas-jelas hubungan kami begitu erat. Bahkan ayah sudah menganggap Xiao Lu seperti putrinya sendiri. Ga mungkin, aku ga percaya kalo dia pelakunya." Batinnya tak yakin.

Namun permaisuri sudah menyuruh bawahannya untuk menyeret Putri Xiao Lu sekarang ke aula kekaisaran. Hal itu hanya bisa membuat Elios pasrah dan berharap jawaban yang benar segera datang padanya.

**

**

Xiao Lu yang sedang bercermin tampak bersenandung ria sambil menyisiri rambutnya yang berwarna pirang mengkilat itu.

Setelah sibuk menjajali berbagai baju pria di paviliun milik Elise, ia begitu kecapean dan langsung mandi setelah itu.

Namun tiba-tiba saja rasa bahagianya terganggu dengan hentakan kaki para prajurit yang seperti menuju kamar miliknya.

"Putri Xiao Lu, anda di perintahkan untuk segera pergi menuju kamar Yang Mulia raja untuk menghadap pada ratu permaisuri!"

Seruan prajurit di luar ruangan miliknya sontak membuat Xiao Lu menoleh. Dahinya mengerut penuh tanya dengan kehadiran mereka yang tiba-tiba itu. Tidak biasanya para prajurit bertindak seolah ia pelaku kejahatan saja disini.

Ia berjalan dengan langkah teratur menuju pintu, lalu membukanya perlahan. Dahinya semakin mengerut penuh tanya kala tiba-tiba beberapa prajurit langsung menghimpit tangannya dan membawanya keluar dari tempatnya.

"Heyy! Apa-apaan kalian! Lepasin atau ngga aku aduin kalian pada raja!" teriak Xiao Lu emosi.

Salah satu ajudan raja yang ikut mengawal pun menatapnya kesal. "Justru kamu yang harus di aduin ke raja karena gara-gara makanan yang kamu bawa, raja keracunan!"

Xiao Lu seketika membola. Ia terbungkam tanpa sedikitpun kata-kata keluar dari mulutnya.

"Raja—keracunan makanan yang aku berikan?!" Xiao Lu terdiam seribu bahasa. "Itu ga mungkin! Makanan yang aku bawa jelas steril dan sehat!! Pasti ada yang ngga beres, ada seseorang yang ingin memfitnahku!!" teriak Xiao Lu terus meronta tak karuan. Membuat prajurit kewalahan menanganinya.

"Sudah! Buktikan omonganmu itu di depan raja! Kau ngomong sama kami itu tidak akan membuat raja bangun!" seru sang ajudan langsung memerintahkan Putri Xiao Lu untuk diseret paksa menghadap sang Ratu.

Kini, kabar keracunan itu telah sampai ke telinga Elise. Ia yang kala itu sedang memancing ikan di kolam depan paviliun miliknya seketika terjingkit kaget kala tiba-tiba dayangnya berlari tergopoh-gopoh ke arahnya.

"PUTRIII!!!" Teriak Sesie terengah-engah di depan Elise.

Elise sontak berdiri. "Kamu kenapa, Sesie?" Elise yang panik langsung menghampiri dan menepuk bahu dayangnya untuk menetralisir kan rasa sesak Sesie.

"Putri Xiao Luu!" lagi-lagi Sesie masih tersendat. "Dia, dia di tangkap atas tuduhan meracuni raja, putri!" pekik Sesie lagi.

Elise terkejut mendengar ucapan Sesie. Tanpa kata, ia langsung berjalan sedikit tergesa menuju gerbang paviliun nya—keluar menuju kediaman Yang Mulia Kaisar.

"Putri!! Putri!!" Sesie langsung mengejar Elise yang berlari ke arah istana itu.

Sepanjang ia berlari. Fikirannya terus terbayang akan sikap Xiao Lu yang begitu baik padanya. Jelas-jelas Xiao Lu sangatlah ramah dan pintar. Bisa-bisanya orang istana menuduhnya meracuni Yang Mulia Kaisar.

"Ini pasti ada yang ngga beres!"

**

**

Sementara kini Xiao Lu sudah di arak menuju aula besar kekaisaran. Lututnya di tendang dari belakang—menyimpuh paksa Xiao Lu menghadap Yang Mulia Permaisuri.

Xiao Lu menatap tajam sang permaisuri. Tidak ada rasa gentar ataupun takut di dalam benaknya. Selagi ia tak salah, pantang baginya berlutut dan memohon maaf meski pada seorang petinggi kekaisaran sekalipun.

"Aku tidak pernah berniat meracuni Kaisar, Yang Mulia!!" Xiao Lu berteriak lantang di bawah sana. Mendongak menatap ratu yang kini berdiri di depan tahta singgasananya.

"Kau masih berani mengelak?! Sementara raja langsung pingsan setelah memakan makanan yang berasal dari wilayah mu?!" Permaisuri tak mau kalah juga. Ia terus bersikeras menyalahkan Xiao Lu atas kondisi sang raja.

"Juru masak kami menggunakan bahan yang masih segar! Tidak mungkin keracunan! Seluruh kegiatan memasak di dapur kesaisaran sudah diawasi secara ketat! Kenapa kalian tidak mengecek dulu makanannya! Malah asal nuduh begini!"

BUGHHH!!

"Lancang sekali mulutmu anak muda! Kau tidak sadar sedang berbicara kepada siapa hah?!" Penasihat kekaisaran langsung memukul keras punggung Xiao Lu dengan tongkat miliknya, hingga gadis itu refleks memuntahkan cukup banyak darah.

Xiao Lu menoleh ke samping. Dimana penasihat arogan itu tersenyum smirk ke arahnya.

"Dasar tua bangka sombong! Kau fikir kau siapa memukulku hah?! Jangan sampai ayahku menggorok lehermu karena ini!"

Senyum penasihat itu langsung memudar. Berganti delikan tajam dengan wajah yang memucat.

Kini Xiao Lu berganti tersenyum miring. Menatap remeh sang penasehat kekaisaran yang sombong itu.

"Sudah! Aku yang mengajakmu berbicara! Kenapa kau malah terpancing dengan penasihat itu! Apa seperti itu tata krama kekaisaran Xiarong?!" sang ratu menatap tajam Xiao Lu.

Xiao Lu merasa kesal dengan mereka yang menatap benci dirinya. Jelas-jelas ia tak salah. Mungkin saja raja memiliki penyakit dalam atau alergi. Bodohnya mereka langsung memukul rata tanpa menyelidiki penyebabnya terlebih dahulu.

"Apa disini tidak ada tabib?! Sejak kapan kekaisaran besar hanya mendiagnosis lewat makanan saja?! Apa tabib di sini bodoh semua hingga tak bisa mengecek sebab akibat pasiennya sakit?!"

"LANCANGG!!"

BUGHHH!!

BRAKKK!!!

1
Ganteng Ahmad
Iklan dibawa, hanya sebuah novel, menceritakan tentang seorang ibu, dikhianati suaminya dan saudara, dalam kondisi hamil besar, banyaklah adegan kekerasan yang di alaminya, Ujung-ujungnya diceraikan juga, katanya nggak cinta lagi, eh... Buset aku bilang, kamu telah bikin dia hamil, masih bilang nggak cinta, singkat cerita empat saudara kembar, sudah menjadi sukses, begitu sayang pada ibunya, siapapun membully ibu kandungnya, dibikin menghilang, dari empat saudara ganteng itu. Adegan diulang terus, bikin gua menyesal bacanya 🤣
Dynhz: tentu boleh dong, author malah semakin semangat jika kalian komen. karyaku berasa dihargaii😍🙏
total 4 replies
Ganteng Ahmad
Keren banget, dimana anak kecil harus hidup keras layak orang dewasa, padahal tugas mereka cuma dua, belajar dan bermain. 🤣
Dewi Susanti
lanjut kak
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dynhz: 😍🙏halloo
total 1 replies
Dewi Susanti
lanjut kak
+sakuran+
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
Dynhz: trimakasih😍🙏
total 1 replies
Gemma
Ngehubungin perasaan. 💔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!