NovelToon NovelToon
LUKA YANG TAK TERLIHAT

LUKA YANG TAK TERLIHAT

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom
Popularitas:58.8k
Nilai: 5
Nama Author: Reetha

Hai.. aku balik nulis lagi setelah menghilang hampir 4 tahun. semoga kalian bisa menemukan serta bisa menerima kehadiran karya ini ya...

Rania dan Miko, bukan pasangan masalalu. Mereka saling membenci. Rania memiliki sifat jahat di masa lalu. Namanya di blacklist hingga jatuh sejatuh-jatuhnya, dibuang ke tempat asing, lahirkan anak kembar hingga menikah dengan orang yang salah, siksaan mental dan fisik ia terima selama 4 tahun. Menganggap semua itu Karma, akhirnya memilih bercerai dan hidup baru dengan putra-putrinya. Putranya direbut ibu Miko tanpa mengetahui keberadaan cucu perempuan, hingga berpisah bertahun-tahun. Si kembar, Alan-Chesna tak sengaja bertemu di SMA yang sama.

Gimana kisah lengkapnya?

Selamat membaca yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reetha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Hari-hari berikutnya, Chesna mulai terbiasa dengan ritme sekolah bergengsi itu. Namun, tidak semua berjalan mulus. Suatu siang di kelas, beberapa anak perempuan yang terkenal populer mulai mengomentari penampilan Chesna dengan nada mengejek.

“Lihat deh, bekalnya selalu nasi bungkus… kayak bukan murid sekolah ini aja.”

“Iya, tasnya juga bukan merk terkenal. Pantas aja dia jarang ngobrol.”

Bisik-bisik itu sengaja dibuat keras, cukup untuk didengar Chesna. Ia terdiam, berusaha fokus pada bukunya. Dadanya sesak, tapi ia menahan diri.

Tiba-tiba suara Shenia terdengar tegas.

“Berhenti, deh. Kalian pikir hebat cuma karena bawa barang mahal? Aku malah salut sama Chesna. Dia berani masuk sekolah ini dengan percaya diri. Dia penter dan gak ngandalin duit orang tua kayak kalian.”

Kelas mendadak hening. Anak-anak yang tadi mengejek saling pandang, lalu mendengus sebal, memilih diam. Ternyata… Shenia adalah sosok yang tidak bisa diremehkan di sekolah ini. Kabarnya, gedung sekolah ini merupakan aset keluarga Shenia.

Shenia menoleh pada Chesna, memberi senyum kecil. “Nggak usah peduliin mereka. Kalau mereka punya waktu untuk ngejek, artinya hidup mereka terlalu kosong.”

Chesna menunduk, bibirnya sedikit melengkung senyum dengan perasaan haru sekali gus. Ia berbisik pelan, “Makasih, Shenia.”

Shenia menepuk pelan bahunya. “Ingat, aku di sini buat kamu.”

___

Di sudut ramai sebuah kafe di pinggir kota, Chesna, remaja berusia 16 tahun dengan rambut hitam lurus yang terikat rapi dan senyum ceria, sedang melakukan pekerjaan paruh waktunya. Tangannya membawa nampan berisi segelas kopi. Matanya tiba-tiba terbelalak pada sosok familiar berada di meja tujuannya. Jantung Chesna berdegup kencang. "Om Miko!" pekiknya, hampir tak percaya. Meski baru bertemu Miko dua kali, tapi Chesna masih sangatnya, seorang ayah yang sangat perhatian dan sayang pada putri kecilnya kala itu.

Om Miko tampak hanya sedikit berbeda. Terlihat masihsegar dan bugar, seolah waktu enggan menyentuhnya. Rambutnya yang hitam masih tebal dengan sedikit kilau, dan senyumnya yang hangat masih sama seperti yang Chesna ingat. Meski ada kerutan halus di sudut matanya yang menambah pesona kedewasaan. Ia mengenakan kemeja biru muda yang rapi, lengan digulung santai, menunjukkan gaya yang tetap muda dan energik.

Dengan semangat yang meluap, Chesna mengabaikan rasa ragu yang menyelinap di hatinya. Ia melangkah mendekati meja Om Miko, tangannya sedikit gemetar karena campuran kegembiraan dan cemas.

"Om Miko?" panggilnya pelan, suaranya penuh harap. Om Miko mendongak dari layar laptopnya, alisnya bertaut, mencoba mengenali wajah di depannya. "Iya, kamu...?" jawabnya ragu, matanya menyipit seolah berusaha menarik kenangan dari sudut pikirannya yang sudah pudar.

Chesna tersenyum lebar, meski ada sedikit nyeri di hatinya melihat kebingungan di wajah Om Miko. "Chesna, Om! Yang dulu pernah kenalan pas nolongin anak, Om, Lila..." katanya dengan antusias, berharap itu akan membuka pintu kenangan.

Om Miko tersenyum tipis, tapi sorot matanya masih menunjukkan kebingungan. "Oh, Chesna... ya, ya, sudah besar sekarang, ya?" ujarnya, nada suaranya sopan tapi datar, seperti seseorang yang berusaha menyembunyikan fakta bahwa ia tak sepenuhnya ingat.

Chesna mengangguk, tetap berusaha menjaga senyumnya. "Iya, Om! Sudah lama banget kita nggak ketemu. Om apa kabar?" Ia duduk di depan Om Miko tanpa diminta, berharap percakapan ini bisa menghidupkan kembali kehangatan yang dulu pernah ada, walau singkat.

Om Miko mengangguk, menutup laptopnya perlahan. Ada perasaan aneh ketika bertatapan dengan gadis remaja ini. Wajah remaja cantik ini rasanya mirip dengan seseorang yang Miko kenal "Baik, Ches. Om... cuma sibuk kerja akhir-akhir ini," jawabnya, suaranya lembut tapi ada jarak di dalamnya.

Chesna bertanya, "Lila apa kabar Om?" Chesna berharap, Lila sudah sehat dan tidak sakit-sakit lagi.

"Lila ..." Om Miko tampak menarik napas pelan. "Lila... dia tidak sehat." Miko teringat sesuatu, tentang anak perempuan kecil yang dulu pernah menolong Lila, putrinya.

Merasa tidak perlu melanjutkan  perbincangan, "Permisi ya Om, saya mau lanjut bekerja lagi."

"Kamu umur berapa? Tidak sekolah lagi?" tanya Miko, setelah menyadari Chesna masih sangat polos untuk menjadi seorang pekerja.

"Oh, saya sekolah kalau pagi, Om. Sore sampai malam biasanya saya kerja. Anu, Om, biasalah cari-cari uang jajan" jawab Chesna dengan wajah riang. "Kerja part time aja, Om, saya mengganti pegawai disini yang lagi sakit. Setiap dua hari sekali saya ngajar anak-anak tetangga saya belajar calistung Om." terang Chesna, tanpa ditanya.

Miko tampak kagum mendengar penjelasan Chesna tentang dirinya. "Kamu tinggal dengan siapa?" tanyanya pula.

"Saat ini tinggal sendiri, Om. Di rumah kos yang tidak jauh dari sini."

"Kenapa harus kos? Orang tuamu dimana?"

"Oh, mama kerja di kapal Om. Sambil jualan snack sama minuman."

"Kamu cuma punya mama?"

"Iya, Om. tapi sebenarnya mama punya dua anak. Tapi, saudara laki-laki saya ikut dengan keluarga papa."

Terlihat Miko mengangguk. Ada rasa iba, merasakan kehidupan penuh perjuangan yang dijalani oleh anak manis dihadapannya ini. "Mungkin Alan juga akan mengalami hidup yang berat kalau aku tidak mengambilnya dari Rania. Rania? Apa kabarmu?"

"Om, saya ke belakang dulu, ya..." Chesna  menyadarkan Miko dari lamunan.

"Chesna, ini kartu nama saya. Kamu boleh menghubungi saya kapan saja. Saya akan bantu kamu." Miko mengingatkan Chesna kembali soal balas budi saat ia menolong ketika sakit  Lila kamuh, lima tahun lalu.

"Oh, baik om." Chesna menerima kartu  itu seraya berterima kasih.

Miko masih menatap langkah lebar gadis itu yang semakin menjauh. Ada rasa yang aneh di dadanya.

___

1
Iin Wahyuni
waw ceritanya makin seru d tunggu bab2 selanjutnya thor💪
Wirda Wati
chesna cocok dg gadion
Wirda Wati
Orang tua yg egois....
Wirda Wati
semoga ngga ketemu dg Alan dan rania
Wirda Wati
seharusnya Rania jujur dg chesna
kal sum
saya suka pesan ibu dan ayah Gideon
kal sum
ada ya ibu bohongin anaknya demi kebahagiaan nya sendiri
septiana
ah so sweet... Chesna sudah mulai menerima papanya. Miko pasti seneng banget ini...
tari
thor cerita nya sampai chesna sama gideon nikah ya biar panjang 😀😁
Reetha: Tergantung… 🤣
total 1 replies
Wirda Wati
ceritamu kereen thort
Reetha: Tengkyu loh kuanggap ini pujian🤭
total 1 replies
Wirda Wati
Tolak aja rania
Wirda Wati
kereeen
Reetha: Tengkyu kak yuk lanjut
total 1 replies
Elly sari Narulita
iihhhh.. cerita nya bagus benerr siii...
baru sebentar sdh habis..
ayo Thor semangat lagii....💪💪
Reetha: iiih makasih ya beb. Aku up 3 loh hari ini🤣. Aku masih semangat. Tenang, besok pagi aku up lagi
total 1 replies
Wirda Wati
ceritamu membuatku menangis thort
Dar Pin
semoga ada donor mata bush Gideon ya dan lumpuhnya bisa sembuh rayu author deh biar di kabulkan didunia pernovelsn kan nasip pemain tergantung author 😄
Reetha: Bener lagi🤭🤣
total 1 replies
Iin Wahyuni
semoga chesna d pertemukan kembali SM Gideon,Untuk Miko dan Raina bisa menikah ya Thor heee semangat Thor,perbanyak bab Thor d tunggu trd
Iin Wahyuni
lanjut Thor💪😍
Adinda
kalau bisa rania sama pria lain aja biarkan saja miko menderita seumur hidup karena penyesalannya
Adinda
lila anak kandung Miko sama perempuan lain ya hebat banget miko hidupnya tenang sedangkan rania menderita
Adinda
sudah mau tua Dan punya anak dua baru mau sadar dulu kemana miko sibuk dengan dendammu sama rania,kalau jadi rania bodoh banget balikan sama kamu yang membuat dia menderita dan membesarkan 2anak tanpa suami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!