Pernikahan Aulia di uji melalui suami dan keluarganya. Hidup bahagia yang dia bayangkan kini sirna sejak hadirnya orang ketiga. Bahkan anak kandungnya sendiri pun tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Perhatiannya hanya di tu jukan pada ponakan satu-satunya. Tanpa keluarga sang suami tau jika wanita yang seringkali mereka hina dan rendahkan, bukanlah wanita biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana ulang tahun
Di rumah bu ayu, vita sedang asyik bermain game di ponselnya. Tiba-tiba valdo menghampirinya
" Mbak pinjam mobil, ya" ucap Valdo dengan penampilan sangat rapi
" Mau ke mana? rapi banget" tanya Vita
" Aku ada janji sama kekasihku" jawabnya tersenyum
" Kamu punya pacar? kok gak pernah ngenalin ke mbak, sih?" Protes vita
" Dia sibuk, mbak. lain kali aja aku kenalin. boleh pinjam, gak?" Tanya nya lagi
" Asal isi bensin aja, sih"
" Aman mbak, nanti aku isi penuh" jawabnya segera mengambil kunci mobil
Namun, baru saja dia melangkah ke teras. tiba-tiba sebuah mobil mewah masuk dan terparkir di halaman rumahnya. Vita yang ikut melihat mobil itu segera keluar
" Mobil siapa itu, val? keren sekali" tanya Vita terpana dengan mobil mewah itu
" Valdo...!" Teriak seorang gadis cantik dari dalam mobil, sembari melambaikan tangan
" Val, itu siapa?" tanya Vita sekali lagi Gadis itu keluar dan segera menghampiri Valdo yang tengah berdiri bersama vita
" Aku baru saja ingin menjemputmu" ucap Valdo tersenyum
" Kelamaan..! Oiya ini siapa?" tanya gadis itu melirik Vita
" Kenalin, ini Mbakku. Mbak, ini Lula. kekasihku" ucap valdo
" Hai Mbak. aku Lula, pacarnya Valdo" ucap gadis cantik itu yang bernama lula sembari mengulurkan tangannya
" Jadi kamu pacarnya Valdo? Kok baru muncul sekarang, sih? kenalin, aku Mbak Vita" ucap Vita menyambut tangan Lula
" Maaf mbak, aku sibuk soalnya. Ya udah, yuk kita jalan" ajak Lula pada Valdo
" Mbak ini kunci mobilnya, gak jadi aku pinjam" ucap valdo mengembalikan kunci mobil itu ke tangan Vita
" Ya udah Mbak, aku bawa valdo bentar ya" ucap lula tersenyum
" Iya, hati-hati" jawab Vita
Setelah mobil itu pergi, bu ayu baru keluar dari kamar
" Mobil siapa itu, vit?" Tanya bu ayu
" Mobil pacarnya Valdo, bu" jawabnya melangkah masuk
" Valdo? Valdo punya pacar?" Tanya Bu ayu mengikuti langkah Vita
" Punya dong, bu. Ibu pikir valdo bakal jadi jomblo karatan, apa?"
" Enak aja ngomong gitu sama adikmu"
" Habisnya ibu, sih" ucap Vita kesal
" Cantik gak, pacarnya Valdo?"
" Cantik banget malah, bu. namanya Lula"
" Anak orang kaya?" " Sepertinya iya, bu. soalnya aku lihat Valdo sekarang banyak duit, mungkin si Lula itu yang ngasih duit ke dia"
" Wah.. kalau gitu kita harus pertahankan si Lula itu" ucap Bu ayu
" Iya Bu, nanti aku coba ngomong sama valdo" ucap Vita
Bu ayu beranjak masuk, namun Vita kembali menahan langkah ibunya
" Bu, dua hari lagi ulang tahun Alvaro, dia minta di rayain. Ibu ada uang gak?" Tanya Vita
" Kamu kan bisa minta sama papanya, kenapa harus ibu sih?" Jawab Bu ayu
" Papanya gak bisa di hubungi Bu" jawabnya berbohong
" Pinjam sama vino aja, ibu yakin dia mau ngasih pinjaman jika menyangkut Alvaro"
" Baiklah, aku akan ke rumah vino sekarang. tapi siapa yang masak, Bu? Soalnya aku juga berencana ingin mengundang teman-teman arisanku" ucap Vita bingung
" Kita minta tolong sama Aulia aja, gimana? Ibu rasa masakan Aulia sudah lumayan enak, terakhir kali kita sarapan di sana masakannya lumayan loh. mungkin dia sudah belajar masak" ucap Bu ayu
" Iya bu, aku rasa juga begitu. Kita minta saja Vino yang bicara padanya"
" Ya sudah nanti ibu coba bicara baik baik dan bujuk dia secara langsung, semoga saja dia luluh dan mau bantuin kita" jawab Bu ayu berharap
********
Aulia ingin menguji vino, dia ingin mencoba meminta uang pada Vino. apa Vino akan royal padanya seperti pada Astrid, atau masih saja seperti dulu
" Mas, susu kayla habis. beras dan juga bahan pokoknya habis" ucapnya
" Uang lagi? ke mana uang lima ratus yang kemarin? kamu udah minta di ibu, kan?" Tanya vino masih sibuk dengan ponselnya
" Udah" Jawab Aulia singkat
" Ya udah kalau gitu " jawabnya cuek
" Tapi Ibu hanya memberiku tiga ratus ribu, mas" ucap Aulia berhasil membuat vino mengangkat kepalanya dan menatap aulia
" Jangan bohong kamu...!!"
" Aku gak bohong"
" Tapi Ibu bilang, ibu udah ngasih semua sama kamu, Kamu mau memfitnah ibuku?"
" Aku gak bohong, Mas. lagian uang itu udah habis" jawab Aulia lagi
" Kok cepet banget, belum sebulan loh" ucapnya
" Kan aku udah bilang, uangnya hanya ada tiga ratus, mas. itupun aku pakai buat keperluan Kayla saat di rumah sakit, Aku juga pakai beli bedak, Mas" jawabnya
" Beli bedak? berapa harganya?"
" Dua puluh lima ribu, Mas"
" Ya salah sendiri, lagian ngapain sih beli bedak segala? lebih baik pakai beli keperluan yang lain daripada beli bedak yang gak ada faedahnya sama sekali itu. kamu pakai bedak atau gak sama aja, gak ada bedanya" ucap vino tak terima
" Sudahlah mas, aku hanya minta uang untuk belanja keperluan kita dan Kayla Kenapa mesti harus ribut sih"
" Gak ada..!!" Ucap vino
" Mas, aku hanya minta lima ratus, loh. atau gak sisa uang yang kemarin ibu potong" ucap Aulia berharap
" Aku bilang gak ada. kalau mau, minta di Ibu. uangku semua ada di ibu" jawab vino
" Kok di ibu? kan aku istrimu, Mas?"
" Ibu gak setuju kalau kamu yang pegang uangku, takutnya habis kamu pakai foya-foya. Kalau mau nih ada lima puluh ribu, ambil aja" ucapnya meletakkan uang lima puluh ribu Itu di atas meja
Aulia menyerigai menatap uang yang berwarna biru itu
" Vin, Vino...!" panggil Vita begitu masuk tanpa permisi
" Ada apa, Mbak?" Tanya vino sedikit terkejut
" Mbak ada perlu sama kamu" ucapnya duduk sembari melirik Aulia, seperti ingin meminta Aulia untuk pergi. Tapi Aulia masih bertahan di tempatnya
" Perlu apa, Mbak?" tanyanya
" Mbak mau pinjam duit, boleh ya"
" Duit? buat apa, Mbak?" Tanya vino mengerutkan dahinya
" Dua hari lagi ulang tahun Alvaro yang ke tiga tahun, dia minta dirayain. Mbak juga sekalian mau ngundang teman-teman arisan mbak. Mbak juga mau ngundang Astrid, mungkin saja dia bisa hadir" jawab Vita
Aulia melirik suaminya, ada senyum terukir di bibir Vino saat mendengar nama Astrid disebut
" Emangnya berapa yang mbak butuhkan?" Tanya vino
" Tujuh juta, ada gak?"
"What? Tujuh juta? gak salah?" batin Aulia
" Ada Mbak, tapi emang tujuh juta itu gak kurang?" tanya Vino membuat mata Aulia terbelalak
" Apa? dengan entengnya iya memberikan pinjaman pada Mbak Vita. sedangkan aku minta untuk beli susu dan keperluan lainnya saja dia sudah mengeluh? astaga... apa yang ada di pikiran pria ini" bathin Aulia kembali berucap
" Giliran Mbak Vita yang minjem kamu ada uang, Mas. tapi untuk anak sendiri gak ada" ucap Aulia
" Memangnya kenapa, sih? lagian aku pinjam kok. Vino aja setuju. Kenapa kamu yang sewot" jawab Vita menatap Aulia sinis
" Memangnya Ke mana suaminya Mbak Vita? suamimu kan kaya, Kenapa masih pinjam pada suamiku? katanya penghasilan suami mbak Vita sebulan hampir seratus juta, tapi uang untuk ulang tahun kok harus pinjam suamiku?" Ucap aulia membalas
Mbak Vita terlihat tak suka dengan ucapan Aulia, biarkan saja. biar dia sadar, seharusnya ia malu jika memang tak mampu, gak usah mengadakan perayaan ulang tahun
" Aulia...!!!" jaga ucapanmu. Memangnya kenapa kalau mbak vita pinjam uang ke aku? Dia keluargaku, dan memang seharusnya aku yang membantunya" ucap vino dengan suara keras
" Lalu aku ini siapa, mas? aku istrimu..!!! Aku juga berharap dapat nafkah dari kamu" ucap Aulia
" Iya, kau memang istriku. tapi tetap saja, Mbak Vita adalah saudara kandungku. dan darah orang tua kami mengalir di tubuh kami" ucap vino
" Lalu bagaimana dengan Kayla? bukankah darahmu juga mengalir di tubuh Kayla, mas?" Tanya Aulia
Mendengar jawaban Aulia, Vino seketika mati kutu dan tak bisa menjawabnya
" Sudahlah, Aku tak mau ikut campur urusan kalian. aku hanya ingin mengatakan itu. dan dua hari lagi aku harap kau Aulia, ikut membantu di rumah. tolong ingatkan pada istrimu itu, Vino" ucap Vita sebelum keluar dari rumah
krsel bgt