NovelToon NovelToon
PESUGIHAN POCONG GUNUNG KAWI

PESUGIHAN POCONG GUNUNG KAWI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Menjadi Pengusaha / CEO / Tumbal / Iblis / Balas Dendam
Popularitas:963
Nilai: 5
Nama Author: triyan89

Rina hidup dalam gelimang harta setelah menikah dengan Aryan, pengusaha bakso yang mendadak kaya raya. Namun, kebahagiaan itu terkoyak setelah Rina diculik dan diselamatkan oleh Aryan dengan cara yang sangat mengerikan, menunjukkan kekuatan suaminya jauh melampaui batas manusia biasa. Rina mulai yakin, kesuksesan Aryan bersumber dari cara-cara gaib.
​Kecurigaan Rina didukung oleh Bu Ratih, ibu kandung Aryan, yang merasa ada hal mistis dan berbahaya di balik pintu kamar ritual yang selalu dikunci oleh Aryan. Di sisi lain, Azmi, seorang pemuda lulusan pesantren yang memiliki kemampuan melihat alam gaib, merasakan aura penderitaan yang sangat kuat di rumah Aryan. Azmi berhasil berkomunikasi dengan dua arwah penasaran—Qorin Pak Hari (ayah Aryan) dan Qorin Santi—yang mengungkapkan kebenaran mengerikan: Aryan telah menumbalkan ayah kandungnya sendiri demi perjanjian kekayaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triyan89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

​Beberapa hari setelah penculikan Rina, suasana di rumah Aryan terasa dingin. Rina masih sangat trauma dengan penculikan itu. Tapi Aryan tampak biasa saja, tetap tenang, tetap mesra, tapi Rina tahu, ada sesuatu yang ia sembunyikan.

​Bu Ratih, ibu Aryan, makin curiga melihat kelakuan anaknya. Setelah kasus Santi dan kebakaran kios, Bu Ratih yakin Aryan pakai cara gaib yang berbahaya. Ia sering mendengar suara aneh setiap kali melihat Aryan masuk ke kamar ritualnya, yang selalu ia kunci, dan tidak seorangpun yang boleh masuk, kecuali ia sendiri.

​Suatu pagi, Bu Ratih memutuskan untuk mencari bantuan.

​"Rin, Ibu keluar sebentar ya. Mau kumpul sama teman-teman Ibu, ada arisan," kata Bu Ratih ke Rina.

​"Iya, Bu. Hati-hati ya," jawab Rina dengan nada lesu.

​Bu Ratih memesan taksi online, tapi ternyata ia meminta untuk diantar ke sebuah desa, yang lumayan jauh dari keramaian kota Jakarta. Dia menemui seorang Ustadz terkenal yang konon bisa mengurus masalah jin dan ilmu hitam.

​Di sana, Bu Ratih menceritakan semuanya tentang putranya, Aryan yang tiba-tiba kaya, kamar pribadi yang selalu ia kunci, dan usahanya yang selalu lolos dari masalah.

​Ustadz itu menghela napas. "Bu, saya tidak berani mengklaim buruk tentang anak Ibu, itu semua perlu bukti. Tapi mendengar cerita Ibu tadi, Ibu sebaiknya hati-hati, ada kemungkinan baik dan ada kungkinan buruk. Bisa saja karena Tuhan telah mengangkat derajat anak Ibu, Tuhan lancarkan rejekinya."

​"Apa yang harus saya lakukan, Ustadz?" Tanya Bu Ratih. "Semua perlu di selidiki Bu, jangan sampai kita mengecam perbuatan seseorang tanpa ada bukti, itu sama saja kita menebar fitnah." Jawab Ustadz itu.

"Terima kasih atas pencerahannya, Ustadz. Biar saya selidiki dulu semuanya."​ Tak lama setelah itu, Bu Ratih pamit pulang dengan pikiran campur aduk. Tugasnya terasa mustahil.

​Di lingkungan komplek perumahan Aryan, seorang pemuda sedang berjalan kaki. ​Dia adalah Azmi, seorang pemuda tampan berusia sekitar 28 tahun. Ia pemuda sholeh yang baru pulang dari Pondok Pesantren di Jawa Timur untuk menuntut ilmu agama. Saat tepat di depan rumah Aryan, langkahnya tiba-tiba terhenti. Udara mendadak dingin dan berat.

​Di depan gerbang rumah Aryan, Azmi melihat dua sosok berdiri.

​Sosok pria paruh baya yang pucat dengan pakaian lusuh. Matanya kosong. Azmi menduga, itu sosok Jin Qorin dari orang yang sudah meninggal. Di samping sosok itu, berdiri sosok wanita muda yang cantik, tapi wajahnya penuh kesedihan dan air mata. Bajunya tampak basah dan kotor. Wanita itu menatap rumah Aryan seolah memohon pertolongan.

​Azmi menduga, dua sosok itu adalah Qorin dari orang yang meninggal dengan cara yang tidak wajar. Aura dendam dan penderitaan mereka sangat kuat.

​‘Ini rumah kenapa, sih? Pasti ada yang nggak beres di dalam,’ batin Azmi, bulu kuduknya berdiri.

​Azmi buru-buru pergi dari sana. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang rumah yang tampak mewah tapi menyimpan misteri itu.

​Malam itu, Rina sedang gelisah di kamarnya. Ia terus memikirkan Aryan. Pria itu tampak sangat berkuasa saat menyelamatkannya, terlalu berkuasa.

​Saat Aryan sedang mandi, Rina memutuskan untuk mencari tahu. Dia harus melihat isi kamar ritual yang selalu dikunci suaminya.

​Rina berjalan pelan ke meja kerja Aryan. Dia tahu Aryan selalu membawa kunci kamar itu. Tapi Rina ingat, suaminya pernah bilang ada kunci cadangan di laci meja kerjanya, untuk jaga-jaga.

​Dengan tangan gemetar, Rina membuka laci meja kerja Aryan. Ia menggeser tumpukan dokumen, dan ia menemukannya, kunci kecil berukir yang tampak aneh.

​Rina mengambil kunci itu. Jantungnya berdebar kencang. Ia merasa takut, tapi rasa penasaran untuk mengetahui rahasia suaminya jauh lebih besar.

​Rina kini berdiri di depan pintu kamar ritual Aryan. Ia memegang kunci itu, siap membuka rahasia besar suaminya.

 

​Rina berdiri mematung di depan pintu kamar ritual Aryan. Di tangannya, kunci kecil berukir itu terasa dingin dan berat. Ia sudah siap memutar kunci itu dan membuka semua rahasia suaminya.

​Namun, bayangan Aryan yang tersenyum lembut saat memeluknya kembali muncul. Ia juga teringat janji Aryan untuk memberikan semua yang ia mau. ‘Kalau aku buka kamar ini, dan aku menemukan sesuatu yang buruk, apa aku siap kehilangan semua ini? Kehilangan Aryan yang sayang sama aku?’ batin Rina.

​Rasa takut itu tiba-tiba mengalahkan rasa penasaran. Aryan adalah pria yang sangat berkuasa, ia bisa mengancam Broto hingga babak belur. Bagaimana jika Aryan marah dan meninggalkannya?

​Rina menarik napas panjang. Ia mengurungkan niatnya.

​‘Nggak, nggak sekarang. Aku nggak boleh gegabah. Nanti saja kalau ada waktu yang lebih aman,’ pikir Rina.

​Rina mengembalikan kunci itu ke dalam laci meja kerja Aryan, menatanya seperti semula. Ia kembali ke kamar, pura-pura tidak terjadi apa-apa. Tapi, kecurigaannya terhadap suaminya semakin menguat. Ia tahu, di balik pintu kamar itu, ada rahasia yang mengerikan.

​Di sisi lain, Azmi tidak bisa tidur nyenyak setelah melihat dua Qorin di depan rumah mewah itu. Sebagai seorang yang taat beragama, ia merasa terpanggil. Ia yakin, ada kedoliman besar yang ditutupi oleh kemewahan rumah itu.

​Azmi mulai mencari tahu tentang pemilik rumah tersebut. Ia bertanya kepada beberapa warga sekitar, tetapi jawabannya selalu sama, "Itu rumah Mas Aryan, pengusaha bakso yang sukses, orangnya santun dan baik. Ia sangat dermawan."

​Azmi tahu, informasi itu tidak sesuai dengan aura gelap yang ia rasakan. Ia memutuskan untuk menyelidiki sendiri.

​Suatu malam, setelah memastikan suasana perumahan sepi, Azmi memberanikan diri mendekati rumah Aryan lagi. Ia membawa sebotol air yang sudah didoakan, dan sebuah tasbih.

​Azmi berjalan di sisi jalan yang gelap, ia berdiri di dekat pos keamanan komplek yang sedang sepi.

​Begitu mendekat, udara dingin kembali menyergap. Dua sosok pucat itu, Qorin dari Pak Hari dan Santi, sudah berdiri di tempat yang sama, tepat di balik gerbang tinggi rumah Aryan.

​Azmi merasakan energi mereka lebih kuat dari sebelumnya, seolah mereka tahu Azmi datang untuk mereka.

​Azmi menguatkan diri. Ia membaca ayat-ayat perlindungan. Lalu, ia berjalan perlahan mendekati gerbang.

​Saat Azmi mendekat, sosok Qorin Pak Hari menghilang perlahan, seolah memberikan ruang. Hanya Qorin Santi yang tetap berdiri di sana, menatap Azmi dengan mata penuh harap dan kesedihan.

​Azmi tahu, sosok ini adalah kunci. Ia harus memberanikan diri berkomunikasi dengan Qorin itu.

​"Assalamualaikum," sapa Azmi perlahan, dengan suara bergetar. "Saya Azmi. Saya melihat kamu bersedih. Kalau kamu memang mencari pertolongan, saya siap membantu. Ceritakan saja apa yang terjadi."

​Sosok Qorin Santi itu bergerak. Mulutnya terbuka, tetapi tidak ada suara yang keluar, hanya desahan angin yang dingin.

​Azmi mengeluarkan air ruqyahnya. "Aku akan membacakan doa untuk ketenanganmu. Tapi bicaralah."

​Setelah Azmi membaca beberapa ayat, perlahan, suara Qorin Santi terdengar, samar dan dingin, seperti bisikan dari tempat yang jauh.

​"Tolong aku..." bisik Qorin Santi, air mata gaibnya mengalir di pipi pucatnya.

​"Siapa kamu? Dan siapa yang membunuhmu?" tanya Azmi.

​"Namaku Santi. Aku jadi tumbal kekayaan pemilik rumah ini, laki-laki tua itu adalah ayahnya sendiri. Dia menumbalkan ayahnya, sebelum saya." Jawab Qorin Santi, menunjuk ke arah rumah mewah itu dengan tangan gemetar.

​"Maksudmu, Mas Aryan?" tanya Azmi terkejut.

​"Iya... Dia yang melakukannya... Dia menumbalkan ayahnya. Dia yang membunuhku, dia menyuruh orang."

​Qorin Santi kemudian menceritakan semua yang terjadi.

​Azmi memejamkan mata. Informasi ini sangat mengerikan. Pengusaha yang santun itu ternyata seorang pembunuh berdarah dingin.

​"Aku... aku tidak tenang, Azmi. Aku terikat pada rumah ini. Kami ingin keadilan. Kami tahu, kamu adalah satu-satunya yang bisa melihat kami," kata Qorin Santi dengan penuh permohonan.

​Azmi menatap sosok Santi dengan rasa kasihan. "Aku janji, Santi. Aku akan mencoba membantumu. Tapi ini berbahaya. Pria itu punya perlindungan yang kuat."

​"Dia... dia menyembunyikan media perjanjiannya di kamar yang selalu dikunci. Cari benda itu... hancurkan... hancurkan Iblis itu." bisik Qorin Santi.

​Setelah Azmi mengangguk, Qorin Santi itu perlahan menghilang bersamaan dengan hilangnya rasa dingin yang mencekam. Azmi kini sendirian, tubuhnya gemetar bukan karena dingin, tapi karena ketakutan.

​Ia tahu, ia baru saja memasuki medan perang melawan Iblis dan kekuatan gelap. Ia kini memikul beban untuk menegakkan keadilan untuk jiwa yang telah mati.

1
Oriana
Kok susah sih thor update, udah nungguin banget nih 😒
bukan author: Masih review kak
total 1 replies
Dallana u-u
Gemes banget deh ceritanya!
bukan author: lanjutannya masih review kak
total 1 replies
cocondazo
Jalan cerita seru banget!
bukan author: lanjutannya masih review kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!