NovelToon NovelToon
Cinta Itu Diam

Cinta Itu Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cintapertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: I&p

cerita ini menurut sudut pandang Luna.

tentang Luna gadis introvert yang menyukai Raka, anak rajin dan pintar di sekolah nya. Namun ada Erlan yang menyukai Luna diam diam

selamat datang di cerita author, semoga suka dengan ceritanya.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I&p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

Erlan hanya terdiam. Tangan Erlan berlumuran dengan darah, tangannya gemetaran.

"Raka, aku saranin kamu jangan bicara itu dulu." Ucap Seli.

"Aku antar kamu pulang, biar kak Erlan yang jaga"

Raka merangkul Seli pergi dari rumah sakit. Seli ingin ikut kakak nya tapi seli tau situasi lagi tidak memungkinkan.

Dokter membuka pintu setelah memeriksa. Dia menghampiri Erlan.

"Apa ada keluarga pasien? "

"Ibu nya sedang sibuk jadi saya yang mewakili. "

dokter menjelaskan tentang kondisiku kepada Erlan. setelah itu dokter itu pergi.

Aku membuka mataku perlahan, kepala ku terasa berat dan sakit. pipiku sebelah kanan yang tergores sedikit di tambal. Aku melihat sekeliling, Ada Erlan yang menjagaku sampai tertidur.

"Kak Erlan? "

Erlan membuka mata perlahan, sebutan dariku membangunkanya dari tidur.

"Kamu sudah sadar? apa ada yang sakit? "

Perhatian Erlan melebihi perhatian ibuku padaku. apa benar dia menganggap ku sebagai adiknya?

Aku mencoba menduduk kan badanku namun rasanya kepalaku sangat berat dan sakit.

"Ah! " ucapku sambil memegang kepala ku.

"kamu tiduran aja, jangan duduk. kata dokter kamu jangan berdiri dulu atau duduk, karena bisa merangsang kepala kamu yang di perban itu. Dan juga nanti darahnya bisa keluar lagi."

"Kak, makasih ya. " ucapku sambil tersenyum padanya.

"Aku pulang kalau ibu kamu sudah sampai sini. "

Aku tiba tiba merasa kagum dengan Erlan. tidak hanya tampan, dia juga perhatian. Erlan ini paket sempurna. yang menjadi pendamping Erlan nantinya pasti akan sangat bahagia.

"Ada apa? "

"Enggak kak. aku cuma kagum saja sama kakak. "

Erlan tersenyum malu mendapat pujian itu. lesung pipinya membuat senyum Erlan terlihat manis.

"lain kali jangan bicara gitu lagi, nanti aku baper! "

"Hahaha... " aku tertawa.

Namun tiba-tiba aku hentikan tertawakan ku setelah aku mencerna kata kata Erlan.

"Baper? emang kak Erlan anggap apa perempuan? "

"Iya! "

"ini pasti bercanda, ini pasti bercanda!!! " guman ku terus menerus.

Pintu kamar tiba tiba terbuka. Ibuku datang memecah pembicaraan kami.

"Luna!!! " ibu datang dengan wajah khawatir dan segera berlari menghampiriku dan memeluk ku.

"Bu, aku gak papa! kalo ibu peluk lebih erat lagi aku bisa makin sakit."

Ibuku melepaskan pelukannya.

"Kata dokter, Luna tidak boleh duduk atau berdiri dulu. itu bisa merangsang pendarahan di kelapanya! " Ucap Erlan menjelaskan.

"Siapa yang melakukan ini sama anak ibu?! "

"Saya akan mencari tahu, Bu. saya pamit pulang dulu. "

Erlan bersalaman dengan ibuku lalu menatap ke arahku.

"Aku pulang ya. " ucap Erlan sambil mengacak acak rambutku.

Setelah Erlan pergi hanya tinggal aku dan ibuku.

"Luna, siapa sebenarnya yang buat kamu seperti ini? ibu akan tuntut pihak sekolah buat keadilan untuk kamu! "

Ibu tidak Terima melihat anak nya masuk rumah sakit lagi. Hatinya sakit.

"Luna gak mau masalah jadi semakin besar. "

"Anak ini! " ibu menggeleng gelengkan kepala.

...****************...

"Maaf kak, tapi ini benar benar harus di lakukan! "

"Harusnya kamu minta maaf sama Luna, Luna korbannya bukan aku! " Ucap Erlan masih kesal dengan tindakan Raka yang semena mena.

Raka memang selalu bertindak gegabah dan ingin segera menyelesaikan misinya. pernah waktu itu karena tindakan Raka misinya jadi gagal, seharusnya misi tentang pembulian yang di lakukan Yuni sudah selesai.

"Mana rekamannya? biar aku yang simpan! " Erlan takut jika rekaman itu hilang karena keteledoran Raka.

Atau mungkin Raka akan memostingnya tanpa memikirkan kedepannya di Terima publik atau tidak. Hanya Erlan yang bisa memikirkan waktu yang tepat.

"Nih! karena ini tentang yang kakak sukai, Aku serahkan ke kakak! " ucap Raka sambil menyerahkan flashdisk yang berisi vidio rekaman pembulian.

"jangan tidak tega, kadang kita harus kejam terhadap orang yang kita suka! " Ucap Raka lagi memberikan nasehat.

"Luna pasti menyesal! " ucap Erlan yang mengetahui aku suka Raka .

Raka mendengar ucapan Erlan mengatakan "Luna pasti menyesal! " Raka menganggap kalau Erlan mengatakannya karena lagi di lema dan asal bicara.

Raka pergi meninggalkan Erlan.

"Luna pasti menyesal menyukai kamu! tapi kalau kalian bersama, kamu mungkin akan menyakiti Luna kalau itu berkaitan untuk misi! Karena itu, aku akan maju hingga kamu hilang di hati Luna! " Ucap Erlan penuh ambisi.

Flashdisk itu Erlan masuk kan di laptopnya dan melihat adegan itu. Erlan mengepalkan tangannya dan meninju tembok di sampingnya sampai berdarah. Erlan merasa bersalah datang terlambat. Erlan berjanji akan membalaskan perbuatan mereka.

Namun Erlan mempertimbangkan untuk mendapatkan persetujuan ku dulu. Erlan mencabut flashdisk itu, menaruhnya di saku celana Erlan. Erlan mengambil jaketnya dan memakainya lalu dia pergi menaiki sepeda motor nya.

Erlan mengetuk pintu kamar rumah sakit. Ibu membuka pintu.

"Nak Erlan? mau jenguk Luna? " tanya Ibu.

Erlan bersalaman tangan dengan ibuku.

"Iya bu. ada yang mau saya bicara kan dengan Luna juga! " jawab Erlan.

"Nak, ibu juga pingin bilang sama kamu! bisa kita bicara? "

"bisa, Bu. "

Ibu dan Erlan berjalan berjauhan dari pintu kamar ku.

"Nak, Ibu tau kamu anak yang baik, Ibu juga tau kamu suka sama Luna, ibu lihat dari mata kamu memandang Luna. Tapi yang mau ibu minta, Tolong jaga Luna. Ibu gak bisa setiap hari jaga Luna, apa lagi di sekolah. Seperti kejadian tadi, kamu tau kan kondisi Luna sekarang? "

"Baik, bu. saya akan jaga Luna. "

Erlan mengerti mangsud ibuku apa, yang pasti Erlan mendapatkan restu dari Ibuku. Erlan jadi antusis.

setelah perbincangan selesai, Erlan memasuki kamar tidur ku di rumah sakit. aku menatap kehadirannya. Erlan baru saja pulang dari sini dan dia balik lagi.

"Ibu dimana? " tanyaku pada Erlan.

"Ibu kamu diluar. dari pada itu ada yang mau aku bicarakan sama kamu, ini tentang kejadian tadi! " Erlan terlihat serius.

Aku tau Erlan tidak akan diam membiarkan aku tanpa keadilan. Apalagi dia adalah saksi yang menolongku di gudang.

"Kak Erlan mau lapor ke guru? atau ke kepala sekolah? " tanya ku.

"Mungkin! tapi ada hal lain lebih dari itu dan aku butuh persetujuan mu! "

"Apa itu, kak? "

Erlan mengeluarkan flashdisk di sakunya dan memperlihatkan kepadaku.

"ini adalah rekaman kamu di bully. Aku ingin membuat vidio ini viral apakah boleh? "

"Jadi, kak Erlan yang merekam itu? kak Erlan harusnya tau aku lagi di ganggu tapi sengaja datang terlambat? "

"Bukan, Luna. Bukan aku, tapi Raka! Raka yang ngasih tau aku kamu ada di gudang, jadi aku segera kesana menolong kamu! "

deg

Mendengar itu hatiku terasa sakit. Ternyata orang yang aku suka dan aku kagumi yang merancang rencana ini.

"Gimana Luna? " tanya Erlan memastikan.

"Tapi kak, aku memikirkan orang tua mereka nantinya! "

"Mereka keluarga berpengaruh! banyak orang yang sudah menjadi korban pembully an yang Yuni lakukan. aku lakukan ini demi kamu dan korban korban yang lain. "

Erlan menyerah kan flashdisk itu dan menggenggam nya ke tanganku.

"Ini.. Jika kamu berubah pikiran, cari aku. Simpan baik baik, kamu yang berhak memutuskan! " ucap Erlan setelah menyerah kan flashdisk itu.

1
SisAzalea
izin ku koreksi ejaan nya author,Mall
Ip: Terima kasih kak🙏
total 1 replies
aerynnn.
hai, semangat yaa💪
Ip: makasi kak💪
total 1 replies
Ip
maaf typo harusnya ucapku
Lah_
Saya merasa seperti telah menjalani petualangan sendiri.
Ip: makasi kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!