Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
[∆Larangan untuk meniru karya asli Wuna.Chanz∆]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelampiasan
...Api menjalar ke arah Tyno, Mavis, dan Vanes, mereka bertiga berteriak kesakitan, Berlian menangis, dengan bersuara, karena tidak bisa menahannya lagi, Felix memeluk Berlian di gendongannya, Felix menatap sejenak pemandangan ketiga kelaurga Gozhali yang terbakar, lalu Felix berbalik keluar dari mansion, Berlian memberontak, memukuli tubuh Felix sambil menangis bersuara, Felix membiarkannya, tetap memeluk Berlian dengan erat, Berlian berteriak menangis, para mafia, dan assisten rumah tangga memperhatikan saja dengan termenung, wajah mereka ikut sedih, Berlian berbicara dengan menangis sambil berteriak....
..."Kamu jahat! kamu kenapa lakuin ini?! aku udah bilang aku gak papa! aku udah bilang aku gak mau kamu ngelakuin ini! kamu menyebalkan Tuan Felix!", Felix diam saja, Berlian menangis sambil berteriak, bersamaan dengan suara jeritan di dalam mansion....
..."AAAARGHHH!!!",...
...Berlian memukuli Felix, menjambak rambut Felix, dan mencakar-cakar wajah Felix, Martin terkejut dan kesal, segera mendekatinya mau menghentikan Berlian, Felix berbicara dengan dingin....
..."Jangan Tin", Martin terhenti lalu mengangguk, menjauh dengan geram, Berlian terus melakukan itu, Felix diam saja, membiarkan Berlian melampiaskan semuanya, Felix menghela nafas, Berlian menampar pipi kiri Felix....
...PLAKK!!!...
...Para Mafia terkejut, tapi beberapa terkesan melihat keberanian Berlian, termasuk para assisten rumah tangga, Felix hanya tersenyum, lalu berbicara dengan lembut yang hangat, setelah Berlian berhenti tapi masih menangis....
..."Masih kesal? masih ada pipi kananku kalau kamu mau tampar lagi, mau?", Berlian terkejut dengan tawaran itu, memperhatikan wajah Felix yang ada cakarannya, dan rambutnya yang berantakan karena di jambak, Berlian berkaca-kaca lalu memeluknya membenamkan wajahnya ke bahu Felix, berbisik masih dengan suara nangis....
..."Maaf, tapi kamu buat aku marah banget, Tuan Felix", Felix menghela nafas, menggendong dengan erat, lalu berbicara pada para mafia dengan lantang....
..."Ayo berangkat semuanya, bawa assisten rumah tangga ke markas pusat kita, biar mereka jadi staff di markas pusat, Martin, Ruby, Kieran, urus semua yang di butuhkan, laporkan padaku kalau udah selesai atau ada yang mau di tanyakan, jelas?", semua mafia membalas serentak dengan semangat....
..."Siap jelas Boss!", sedangkan para assisten rumah tangga terkejut, jelas tidak mau menjadi bagian dari keluarga kriminal, tapi para assisten rumah tangga tetap di bawa, tidak di lepaskan ikatannya dan tutup mulut mereka, Martin berteriak....
..."Polisi dan pemadam kebakaran sedang menuju ke arah sini! cepat masuk ke mobil!", para mafia bergegas membawa senjatanya menodongkan ke arah para assisten rumah tangga agar mereka cepat berjalannya, setelah semua assisten rumah tangga di masukkan ke dalam mobil Limosin, para mafia segera masuk juga, Felix berjalan santai menuju mobil nya dengan Berlian di lengannya, di gendong, saat di dalam mobil, Martin menyalakan walkie talkie, memberikan arahan ke seluruh mobil....
..."Berpencar! tapi jangan terlalu ngebut nanti kita ketahuan", Tanpa jawaban, semua mobil langsung berpencar, di tengah perjalanan, berita tentang kebakaran mansion keluarga Gozhali sudah tersebar luas dan banyak yang bahas di berita, Berlian sudah ketiduran di pelukannya Felix, Felix menghela nafas lega melihatnya sudah tenang, Martin berbicara....
..."Boss, kamu baik baik aja? muka kamu di cakar, agak berdarah tuh", Felix mengangguk, menjawab dengan santai, memegang pipi nya yang berdarah karena cakaran Berlian....
..."Aman, agak perih aja, tapi aman", Martin menghela nafas lega karena Felix jujur dengan keadaannya, lalu mengangguk....
...****************...
...Setelah sampai di markas pusat, gedung mewah megah itu, Felix turun dari mobil, masih menggendong Berlian di pelukannya dengan erat seperti nya Berlian masih tertidur, para mobil mafia datang satu-persatu ke pusat mafia Genovese, para mafia yang sudah sampai keluar dari mobil, mengarahkan para assisten rumah tangga untuk masuk dengan senjata mereka, agar mempercepat pergerakan, Felix membawa Berlian menuju ruangannya, saat di lobby markas pusat, para mafia lain membicarakan semua kejadian yang terjadi ini, Felix terhenti sejenak menghitung jumlah assisten rumah tangga Gozhali di dalan hati....
...* Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas? kalau di pekerjakan di markas ini gak ada lowongan, di pekerjakan aja di mansion ku kali ya? *,...
..."Ada apa ini? anggota baru lagi?", Ucap pria mafia yang datang ke lobby kantor pusat, dan ada wanita mafia yang datang juga ke lobby, bertanya dengan sedikit terkejut....
..."Buset.. ada apa nih?", Kebanyakan mafia sedang tidur siang di perumahan Genova, jadi tidak tau dengan hal ini dan tidak terpilih untuk misi, Berlian terbangun, Felix menoleh lalu tersenyum lembut, memberikan ucapan dan pertanyaan dengan perhatian....
..."Sudah bangun? kamu butuh apa sekarang?"....
...-Bersambung-...