Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hampir
Aneta tiba-tiba datang ke kantin mencari Arkan, karena Lintang mulai melakukan tindakan yang tidak senonoh kepada Manisa.
"Arkan, ada masalah,"ucap Aneta.
"Ada apa Aneta?"ucap Arkan.
"Lintang,"ucap Aneta.
"Astaga, ya sudah, dia dimana?"ucap Arkan.
"Arkan aku ikut,"ucap Kania.
"Kania disini saja ya sama Permata, ga usah ikut aku, ayo Aneta,"ucap Arkan.
Namun tangan Kania terlalu cepat menahan tangan Arkan, ia memiliki perasaan yang tidak biasa dan Kania ingin ikut dengan Arkan.
"Ya sudah ayo ikut," ucap Arkan.
"Arkan jangan sampai Kania kenapa-kenapa ya,"ucap Permata.
"Iya,"ucap Arkan.
Arkan segera menuju lantai paling atas di SMA nya, ia menggunakan lift, agar mempercepat langkahnya.
"Arkan, kenapa si harus bawa anak bawang ini?"ucap Aneta.
"Jangan buat fokus ku pecah Aneta, Kania selalu takut aku kenapa-kenapa sepertinya memang akan ada yang terjadi,"ucap Arkan.
"Arkan, aku akan melindungi mu,"ucap Aneta.
"Jangan pegang tangan Arkan!"ucap Kania dengan tegas.
"Sudah Aneta jangan buat Kania tantrum,"ucap Arkan.
Lift berhenti tepat di lantai paling atas dari gedung sekolahnya, terlihat Manisa sudah di di ikat oleh Lintang dan tinggal beberapa jengkal lagi Manisa bisa jatuh ke bawah.
"Lintang apa yang mau kamu lakukan dengan Manisa?"teriak Arkan.
"Bukan urusan mu!"ucap Lintang.
"Itu menjadi urusan ku karena kamu berbuat ini di lingkungan sekolah,"ucap Arkan.
"Arkan dia mau dorong Manisa, kamu harus hati-hati,"ucap Kania.
"Kania kamu tenang ya aku akan menyelamatkan Manisa,"ucap Arkan.
"Hati-hati Arkan,"ucap Aneta saat melihat Arkan mulai maju untuk menyelamatkan Manisa.
Namun Tangan Lintang lebih dulu mendorong Manisa, dan dengan kecepatan penuh Arkan menarik tali yang mengikat tubuh Manisa yang sudah dilepaskan dari tangan Lintang.
"Aaaaaa Arkan tolonggggg," teriak Manisa.
"Lintang maaf, tapi kamu sudah keterlaluan,"ucap Arkan yang tengah berusaha payah menahan tubuh Manisa dengan tali yang mengikat tubuh Manisa dan berhasil ia pegang.
"Itu hukuman buat kamu karena sok jadi pahlawan buat orang yang lemah kaya Manisa, sudahlah aku mau makan siang dulu, aku sudah puas bermain-main hari ini,"ucap Lintang.
"Dasar aneh,"ucap Arkan yang masih berusaha menarik tali yang mengikat tubuh Manisa.
Kania berlarian kearah Arkan, dan membantu Arkan menarik Manisa, sedangkan Aneta menahan Lintang agar tidak berulang lagi,Aneta sengaja bawa borgol dan memborgol tangan Lintang.
"Kania jangan mendekat,"ucap Arkan.
"Kalau ga mendekat kamu keberatan tuh narik Manisa,aku akan bantu kamu," ucap Kania.
"Lepaskan aku Aneta,"teriak Lintang.
"Nanti aku lepas di ruang kepala sekolah,"ucap Aneta menggiring Lintang ke kantor kepala sekolah.
Sementara itu Arkan dan Kania menarik Manisa dengan tiga kali percobaan, mereka baru berhasil menarik tubuh Manisa.
"Hampir saja kamu ketarik ke bawah, untung saja kita bisa menarik tangan Manisa tanpa membuang waktu,"ucap Kania.
"Terima kasih Kania sudah membantu ku,"ucap Arkan.
"Terima kasih Kania kamu sudah menarik ku,"ucap Manisa.
"Iya kamu tenang saja tidak ada yang boleh buat teman-teman aku susah, walaupun kaka kelas atau mantan ketua OSIS yang melakukannya tetap harus di hukum,"ucap Kania.
Arkan dan Kania membuka tali yang mengikat tubuh Manisa, dan membawanya ke ruang UKS untuk mendapatkan perawatan.