NovelToon NovelToon
Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / LGBTQ / GXG
Popularitas:43
Nilai: 5
Nama Author: Raylla Mary

"Briana Anderson, seorang miliarder berusia 30 tahun, bagaikan menggenggam dunia di tangannya. Dingin, penuh perhitungan, dan pemilik perusahaan multijutaan dolar, ia dikenal sebagai wanita yang selalu mendapatkan segala yang diinginkannya... hingga ia bertemu Molly Welstton.
Molly, yang baru berusia 18 tahun, adalah kebalikan sempurna dari Briana. Polos, pemalu, dan penuh dengan impian, ia berfokus pada studinya di jurusan manajemen bisnis. Namun, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat ketika jalan hidupnya bersilangan dengan CEO paling berkuasa dan posesif di New York.
Apa yang awalnya adalah ketertarikan sederhana, berubah menjadi sebuah obsesi yang membara. Briana bertekad untuk memiliki Molly dalam hidupnya dan akan melakukan segalanya untuk melindungi gadis itu dari ancaman apa pun — nyata atau hanya dalam bayangannya.
Akankah cinta Briana yang posesif dan menguasai cukup kuat untuk meluluhkan kepolosan Molly? Atau justru gairah cemburu si miliarder akan membuat Molly terasa terkurung? Sebuah kisah tentang kekuasaan, kontrol, dan cinta yang menantang semua aturan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raylla Mary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Sekarang Dia Milikku

Keheningan ruangan hanya dipecah oleh napas yang tersengal-sengal dari keduanya. Molly masih merasakan bibirnya berdenyut setelah ciuman yang memabukkan, sementara Briana mengamatinya seperti predator yang akhirnya menjebak mangsanya.

"Kau tidak tahu betapa lama aku menunggu ini ..." gumam Briana, mengusap ibu jarinya perlahan di bibir Molly yang sedikit terbuka.

Gadis muda itu menelan ludah, jantungnya berdebar kencang di dadanya. Tatapan pengusaha itu terlalu intens, namun Molly tidak bisa mengalihkan pandangannya. Dia merasa seperti burung yang terhipnotis oleh ular.

"Briana ... aku ..." mulai Molly, tetapi suaranya gagal keluar.

"Ssstt ..." Briana meletakkan jari di bibirnya, membungkamnya. "Jangan katakan apa pun. Rasakan saja."

Tangan kokoh miliarder itu meluncur di tengkuk Molly, menariknya lebih dekat. Ciuman yang datang berikutnya begitu dalam, begitu intens, seolah-olah Briana ingin mencicipi setiap bagian dari kepolosan gadis itu. Molly, yang awalnya ragu-ragu, segera menyerah, merasakan tubuhnya merespons dengan cara yang tidak pernah dia bayangkan.

Briana membaringkannya dengan lembut di sofa beludru, memposisikan dirinya di atas. Mata birunya berkilauan kontras dengan kulit cerah yang diterangi cahaya lembut perapian.

"Kau milikku, Molly," kata Briana di antara ciuman, suaranya serak karena hasrat. "Hanya milikku."

Kata-kata itu, sarat akan kepemilikan, membuat Molly bergidik. Tidak pernah ada orang yang menginginkannya seperti itu — dengan intensitas seperti itu, dengan kepastian seperti itu.

Jari-jari Briana menjelajahi pinggang gadis itu, menjelajah perlahan, seperti seseorang yang menguji medan sebelum mengklaim apa yang menjadi miliknya. Molly sedikit menggeliat, bukan karena tidak nyaman, tetapi karena gugup dan bersemangat.

"Aku tidak tahu apakah aku siap ..." akunya, dengan napas tersengal-sengal.

Briana berhenti sejenak, menatapnya dengan serius. "Aku tidak akan melampaui batasmu, sayang." Dia membelai wajahnya dengan kelembutan yang tak terduga. "Tapi aku ingin kau tahu bahwa setiap kali kau menatapku, setiap kali kau tersenyum padaku, aku kehilangan sebagian dari kendali yang telah ku perjuangkan sepanjang hidupku untuk mempertahankannya."

Mata Molly terasa berkaca-kaca, tersentuh oleh ketulusan yang jarang dia lihat pada pengusaha itu.

"Kalau begitu ... ajari aku," gumamnya, bahkan mengejutkan dirinya sendiri. "Ajari aku merasakan apa yang kau rasakan."

Senyum berbahaya melengkung di bibir Briana. Tidak ada kemenangan yang lebih besar daripada mendengar itu dari Molly.

Dia mencondongkan tubuh lagi, menciumnya dengan lebih lembut kali ini, menjelajahi setiap reaksi, setiap desahan. Sentuhannya lambat, seolah-olah dia ingin mengukir di kulit gadis itu kepastian bahwa mereka saling memiliki.

Dengan setiap belaian, Molly merasa tubuhnya semakin rileks, rasa takut memberi jalan pada hasrat baru yang memabukkan. Briana membimbing gerakannya, menunjukkan jalan tanpa tergesa-gesa, seolah-olah dia punya seluruh waktu di dunia untuk membentuk kepolosan itu.

"Itu ..." bisik Briana, menyemangatinya ketika Molly membalas ciuman dengan lebih berani. "Kau belajar dengan cepat."

Molly tertawa kecil, malu, tetapi tidak menjauh. Sebaliknya, dia semakin menggenggam bahu pengusaha itu, seolah-olah dia takut dia akan menghilang kapan saja.

Kehangatan di antara mereka tumbuh, memenuhi lingkungan dengan energi yang hampir terasa. Perapian berderak, tetapi api yang membara di dalam diri mereka jauh lebih intens.

Di tengah ciuman dan sentuhan, Briana berhenti sejenak, menatap mata Molly. "Kau yakin?" tanyanya, suaranya dalam, tetapi sarat dengan rasa hormat. "Karena, setelah hari ini, tidak akan ada jalan kembali."

Molly menarik napas dalam-dalam, merasakan jantungnya berdebar kencang. Jawabannya ada di matanya, bahkan sebelum keluar dari bibirnya. "Ya."

Briana tersenyum, dan dalam senyum itu ada begitu banyak hasrat seperti halnya janji. Dia mencondongkan tubuh lagi, kali ini untuk menciumnya dengan semua yang telah dia simpan di dalam dirinya: hasrat, posesif, kelembutan, dan, yang terpenting, kepastian bahwa Molly adalah miliknya.

Sisa malam itu terungkap seperti tarian yang lambat dan intens. Di antara bisikan, belaian, dan tatapan yang bertukar, Molly menemukan sensasi baru sementara Briana membimbingnya, sabar dan pada saat yang sama mendominasi.

Tidak ada ketergesaan, tidak ada ruang untuk keraguan. Hanya ada dua wanita, begitu berbeda, namun terikat satu sama lain oleh ikatan tak terlihat yang tak terpatahkan.

Dan, ketika mereka akhirnya tertidur berdampingan, Molly tahu bahwa tidak ada apa pun dalam hidupnya yang akan sama lagi.

Briana, pada gilirannya, mengamati wajah tenang gadis muda itu dan berpikir dalam hati: Sekarang dia milikku. Selamanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!