Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..
Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..
Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Keesokan harinya, aku sudah siap untuk pergi kuliah dan tiba-tiba saja Nora datang dan mengatakan kalau ada seorang pemuda yang datang.
"Nona apakah bisa saya persilahkan masuk pemuda itu?" Tanya Nora padaku
"Sebentar aku akan turun Nora". Jawabku sambil aku memakai softlens gold kembali
"Nona anda lupa memakai tetes matanya". Ucap Nora.
Akupun cepat-cepat memakai tetes mata tersebut dan menyimpannya di tas, lalu aku turun kebawah.
Kulihat diluar sana ternyata Dion yang datang dan sedang menungguku sambil merokok.
"Morning cantik". Sapa Dion saat melihatku dan Ia pun mematikan rokoknya.
"Morning Dion, kamu ada perlu apa pagi-pagi datang kerumahku?" Tanyaku heran karena tak ada pesan satupun dari Dion kalau Ia akan datang menjemput ku.
"Gua cuma mau kasih loe surprise dan gua kangen ama loe, jadi gua datang deh pagi ini kerumah loe sekalian bareng ke kampus". Jawabnya
Blush... Mukaku memerah, kangen katanya??? Apa beneran dia suka sama aku???
"Jadi boleh ga kalau gua jemput loe? Loe hari ini makin cantik apalagi loe pake softlens gold lagi". Ucap Dion sambil menatap mataku.
"Iya gak apa-apa, aku seneng koq kamu jemput, yuk kita jalan ke kampus, nanti kita terlambat". lalu aku masuk ke dalam mobil Dion.
Di dalam mobil aku bingung harus bagaimana bicara dengan Dion, karena detak jantungku yang gak karuan buat aku makin kikuk.
"Loe kenapa diem aja?"
"Oh.. Hmmm.. Aku masih mengantuk". Jawabku berbohong
"Loe beneran lagi gak ada cowok yang loe suka?"
Deg...
Gawat.. Aduh cepetan nyampe kampus.. Please....
Akhirnya kami tiba diparkiran kampus.
"Dion makasih yah uda jemput aku"
Tiba-tiba Dion narik tanganku dan mencium punggung tanganku.
"Loe belum jawab pertanyaan gua"
"Jadi ada gak cowok yang lagi loe suka?"
"Ada". Aku menjawab sambil melihat kearah bawah karena aku ga kuat kalau harus natap mata Dion
Seketika Dion melepaskan tangannya dari tanganku.
"Siapa?"
"Cowok yang hari ini jemput aku dirumah"
"What??? Maksud loe gua???"
Aku mengangguk sebagai jawaban
"Yesssss.... Dion mengepalkan tinjunya kearah atas, jadi gua cowok yang loe suka?"
Dion kembali menggenggam tanganku.
"Ya ga usah diulang-ulang Dion, aku malu"
"Jadi mulai saat ini loe jadi pacar gua kan?" Tanya Dion sambil memegang daguku dan mengarahkan pandanganku yang masih setia melihat kebawah untuk melihat kearahnya.
"Iya"
"Yesss... Gua senang banget"
"Dion uda yuk turun nanti kita telat!"
"Mata loe indah... Eh jangan lupa pake tetes mata loe dulu sebelum loe masuk kelas, kalo ga, pake dulu aja sekarang" Ucap Dion sambil mengusap pipiku
Lalu akupun menurut dan memakai tetes mataku.
"Gua ga mau mata loe kering jadi iritasi, karena gua suka lihat loe pakai softlens jadi gua akan selalu ingetin loe buat pakai tuh tetes matanya, ok"
"Ok Dion"
"Yuk dah kita masuk ke kelas sekarang, jangan lupa nanti kita makan siang bareng, dimananya ntar gua kabarin loe yah, hati-hati cantik" Lalu Dion mengusap kepalaku dan tersenyum sebelum Ia pergi ke kelasnya.
Akupun bergegas ke arah kelasku..
Disana aku melihat Casen yang sedang melihat kearah aku.
"Cas aku mau ngomong ama kamu!" Ucap Casen sambil datang menghampiriku
"Kenapa Casen, apa ga bisa nanti, karena aku uda hampir terlambat"
"Ya uda kalau gitu"
"Ok nanti kita ketemu yah Casen, bye"
Akupun segera pergi meninggalkan Casen dan Casen menatapku kepergianku dengan sedih.
Lalu tiba-tiba Casen setengah berteriak ke arahku.
"Aku ga suka sama softlens kamu, mata kamu lebih indah ketimbang ditutupin pake softlens"
Ya ampun malu banget... Orang jadi pada nengok tuh.. Casen apa-apaan sih... Akhirnya aku memutuskan untuk pura-pura tidak mendengarnya dan melanjutkan pergi ke kelas.
Dikelas aku sama sekali ga bisa fokus, gimana mau fokus aku mikirin kalau aku sekarang uda punya pacar, hehehe... Tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri. Kalau papa tahu pasti aku ga dibolehin dan apa yah kata mama papa kalau ketemu Dion, apa yah kesan mereka.
Hmm...
Ting..
Satu pesan masuk,
"Cantik kepunyaan gua jangan lupa pakai tetes matanya yah, nanti siang kita makan steak lagi yah yang waktu itu kita makan bareng temen loe, nanti gua tunggu loe ditempat parkir yah, love you ~ Dion"
Pesan dari Dion, lalu sesegera aku memakai obat tetes.
Setelah kelas selesai, cepat-cepat aku menuju parkiran, disana kulihat Dion sedang menungguku sambil merokok.
"Hey Cantik loe uda selesai kelasnya?"
"Sudah, yuk kita jalan ini udah siang pasti kamu uda lapar, maaf pasti kamu kelamaan nunggu aku yah"
"Gua sabar koq nunggu loe, eh itu teman loe kan? gimana kalau ajak teman loe makan?
"Gak apa-apa?"
"No problem cantik, ada teman loe ga ganggu perasaan gua ke loe koq"
Akhirnya aku memanggil Claudia, sebenarnya aku sedang ingin berduaan dengan Dion, agar aku semakin mengenalnya, tapi yah Dion juga ga masalah kalau makan bareng Claudia.
"Hei Cas.. Kenapa?". Tanya Claudia
"Aku mau makan bareng Dion, join yuk!" Ucapku sambil berharap Claudia menolak ajakkanpku.
"Kebetulan aku juga belum makan siang, boleh nih beneran, aku ga ganggu kamu kan?" Claudia bertanya sambil mengedipkan matanya.
"Ya gaklah... Bener kan cantik?" Dion menjawab Claudia dan langsung merangkulku
"Iya gak apa-apa". Jawabku kikuk.
"Wah kayanya aku ketinggalan berita nih.., Cas kamu hutang cerita yah sama aku!" Claudia mengedipkan sebelah matanya ke arahku.
"hehe.. Iya nanti yah aku cerita". Jawabku.
"Koq gua serasa jadi obat nyamuk yah disini!?" Dion menyindir kami karena kami berdua bisik-bisik disebelahnya.
"Hahaha... " aku dan Claudia hanya bisa tertawa menjawabnya.
Seperti biasa Dion pesan wagyu begitu pula Claudia, dan aku pasti salad ditambah kentang.
Sepanjang makan Dion asik sekali bercanda dengan Claudia, seakan-akan Dion dan Claudia sudah kenal lama, aku hanya sesekali menanggapi mereka.
Aku sudah selesai makan dan kulihat Dion maupun Claudia belum selesai menghabiskan makanan mereka, jadi dengan inisiatif aku membayar makananku dan makanan mereka.
"Cantik loe darimana?" Tanya Dion
"Tadi aku habis bayar makanan". Jawabku
"Oh loe uda bayar? Padahal gua yang mau bayar lho.. Makasih yah cantik" Ucap Dion sambil terus menghabiskan makanannya.
"Oh ya ternyata teman loe ini suka main biliar lho" Ucap Dion lagi
"Iya Claudia suka banyak hal". Jawabku sambil melirik Claudia yang sedang menikmati minumannya.
"Gimana habis ini kita ketempat biliar, gua mau liat temen loe main" Ucap Dion antusias
"Kamu mau Claudia?". Tanyaku
"Oke, awas loe yah Dion kalau loe kalah ama gua, inget loe hutang ama gua!" Ucap Claudia sambil mencolek pipi Dion
Aku melihat Dion dan Claudia seperti sudah kenal lama, apa itu hanya perasaan cemburuku?