Miranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,.
Hingga dia sempat mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Apakah yang membuat Miranda mengalami depresi dan selalu melukai dirinya sendiri?..
Karena pernikahan nya kah? atau karena ada hal lain yang membuat Miranda seperti itu?..Rahasia apa yang disembunyikan oleh Miranda?.Akankah Miranda mampu bertahan dalam rumah tangganya yang begitu banyak cobaan, apalagi cobaan itu datang dari orang terdekat nya.
Ataukah dia akan memilih mengakhiri hidupnya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanie Famuzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13.Sungguh Aku Malu
“ Nda ,, Ibu mau bicara sama kamu. kamu ikut tinggal sama Ibu saja, toh sebentar lagi kamu lulus SD. Di sini pun kamu ga ada yang mengurus. Ayah kamu tau sendiri kan dia juga sudah menikah dan pulang kesini cuma sebentar, dan itupun jarang. Jadi kamu ikut saja tinggal sama ibu. “
“kakak kamu Rindi juga nanti akan tinggal sama kita , karna dia katanya mau kuliah . dan tempat tinggal ibu kan dekat dengan universitas yang kakak kamu mau masuk.”
“Jadi setelah acara kelulusan kamu ,kamu langsung ikut ibu pindah.”
Miranda tidak mengatakan apapun,karena kalau pun menolak tetap saja tidak akan di dengar.
Yang Miranda bisa lakukan hanya menuruti perkataan ibunya saja.
Sebenarnya Miranda enggan untuk ikut bersama ibunya,tinggal bersama ayah tiri dan juga adik tirinya.
Miranda tidak ingin pergi dari rumah ini, dirumahnya begitu banyak kenangan dia bersama budenya.
‘Ya sudah ibu pulang dulu, nanti 2 minggu lagi ibu kesini jemput kamu”
“kamu baik-baik disini” setelah mengatakan itu ibunya berlalu pergi meninggalkan Miranda.
“Bude.. seandainya saja bude masih ada, Miranda pasti akan masih tetap berada disini bude, Nda gak mau pergi, nda gak mau tinggal sama ibu.”
Seandainya… kata itulah yang selalu Miranda ucapkan sampai dia tumbuh dewasa, selalu berkata seandainya, yang berakibat dia selalu menyesali hidupnya.
Hiks..hiks..hiks… Nda kangen sama bude, nda ingin bertemu bude, banyak yang ingin Nda ceritakan sama bude.. ucapnya tersedu -sedu..
Hanya pada budenya saja Miranda selalu bisa mengatakan isi hatinya, mengutarakan keluh kesahnya, hanya pada budenya seorang. sedang sekarang. Tak ada lagi tempat Miranda untuk mengadu.
****
“Assalamualaikum… ma.. mama?, Malik pulang sama papa” .
Hening… tak ada jawaban.
“ Ma… “ teriak Malik lagi…
“ Mama kemana pa, tumben sepi?”.
“ Ke Rumah tante Lila kali”.
“ Tapi tadi Malik lihat sandal mama ada di depan pa”.
“Papa juga gak tau Malik, coba cari kedalam, Siapa tau mama ga dengar kita pulang”.
“Malik masuk ya pa,”
“Hem. . “ Jodi memilih duduk di kursi teras, dia merasa sangat lelah, padahal hanya bersepeda sebentar ,dan hanya berkeliling sekitar komplek rumah.Tapi Jodie sangat kelelahan, apa karna dia jarang berolahraga atau karna dia sudah tida muda lagi sehingga staminanya sudah tida sekuat dulu,sekarang jadi mudah cape.
“Mama…. ma… ?”.
“Mama dimana sih” gerutu malik…
“Ma… ini Malik sama papa udah pulang, papa beliin lontong sayur kesukaan mama”..
“Ma… “..Malik masuk kedalam kamar Mira, dilihatnya tidak ada mamanya di sana.
“Mama kemana sih,!!’.
“Pa, mama ga ada pa, malik udah cari ke kamar juga gak ada “.. ucap Malik menghampiri Jodie yang masih duduk di kursi terasnya.
“ Hah,, udah cari ke atas belum, di tempat jemur pakaian,’
“ Belum.. papa aja, ,Malik mau mandi , habis itu Malik ada tugas kelompok pa”.
Jodi berdiri dari duduknya dan melangkah menaiki anak tangga untuk menuju tempat menjemur pakaian yang ada diatas atap rumahnya.
Dan benar saja Jodi melihat Mira yang sedang tertidur diatas ayunan,.
Jodi menghampiri Mira, mengelus pipi Mira.
“ Abang?”. Mira langsung terbangun saat merasakan sentuhan di pipinya.
“ Abang udah pulang?, maaf Mira ketiduran disni”
“Pantesan tadi Malik teriak -teriak nyariin kamu gak ada, kamu nya disini tidur”.
‘Mira ketiduran disini, niatnya mau istirahat bentar abis jemur baju eh malah ketiduran, banyak banget bang hari ini cucian Mira, kali-kali abang bantuin Mira dong ngerjain pekerjaan rumah,.’
“ iya nanti abang bantuin”.
“Alah,timang nyuci gelas bekas kopi abang aja,abang gak mau!”.
“ Apalagi disuruh nyapu, nyuci’. Ucap Mira kesal
“ Kan nyuci pake mesin cuci Mir, masa iya cape”.
“udah ah Mira males ngomong sama abang!!”.
“kamu mau kemana Mir?”.
“ Mau lanjutin tidur, Mira ngantuk cape”.abang jangan ganggu”.
“ Gitu aja ngambek’..
“Mira gak ngambek ya”. teriaknya dari bawah tangga.
Sejenak Mira teringat akan mimpinya barusan saat dia ketiduran diatas balkon rumahnya .
Lagi-lagi Mira bermimpi tentang masa kecilnya lagi.
Miranda berkali kali menarik nafas berat, dia tidak tau kenapa belakangan ini dia sering sekali bermimpi tentang masa kecilnya itu.Mendadak kapala Miranda terasa sangat pusing.
“ Ma, mama kenapa, mama habis dari mana ?” tanya Malik saat melihat Mira akan masuk kedalam kamarnya.
Malik terlihat sudah sangat rapi.
Melihat Malik seperti melihat Jodie kecil, dia benar-benar fotokopian nya Jodie ,walau masih kecil tapi Malik sudah terlihat sangat tampan.
Bukannya menjawab Mira malah bertanya pada Malik “ kamu mau kemana Malik,ko udah rapih banget, tumben jam segini mandi, biasanya kan kalau libur, libur juga mandinya”.
“Malik mau ada tugas kelompok ma, besok harus sudah dikumpulkan kata bu guru’.
“ Dimana ?” tanya Miranda penasaran.
“ Di rumahnya Dinda ma, mama tau kan, anaknya tante Rita.Deket ko rumahnya”.
“Sama siapa aja?”
“ Berempat ma, kan masing -masing kelompok 4 orang ma.”
“Siapa aja?” Miranda terus saja bertanya pada Malik..
“ Malik, Dinda, Eka sama Agata ma”. Jawab Malik cepat .
Miranda hanya ber oh saja.
“Gak ada yang mau mama tanyain lagi kan?”.
“Nggak. Kamu naik sepeda ke sananya?’.
“Iya Malik naik sepeda ma”.
“ Ya udah sana hati-hati.. “
“ Malik berangkat ya, ucapnya sambil mencium tangan dan Pipi Mira.
“ Papa ada diatas kalau kamu mau pamit sama papa!!”. teriak Mira
‘iya”...
Bukannya masuk kedalam kamarnya, Mira malah melangkah menuju dapur teringat kalau dia belum mencuci piring .
Langsung saja dia bergegas untuk mencuci piring.
“Banyak banget, padahal dirumah ini cuma bertiga, tapi ini piring sama gelas kotor banyak banget,.Habis ini pokonya aku mau tidur seharian”..gumam Mira pelan.
Sedang asyik mencuci piring, tiba-tiba saja ada tangan yang melingkar di perut Mira. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jodie, dia memeluk Mira dari belakang dan menopangkan dagunya di bahu Mira.
“Abang?, berat ih… MIra lagi nyuci piring.
“Tanpa mengatakan apapun tangan Jodie kini mengikuti tangan Mira yang sedang membilas busa sabun di piring kotornya,hingga selesai.Mira terdiam tidak menyangka Jodie akan melakukan ini.Tanpa dilihat Jodi,Mira menyunggingkan senyumnya.
Romantis, itulah yang menggambarkan mereka berdua saat ini.
dan Inilah mengapa Mira bisa jatuh cinta pada Jodie,selalu saja ada hal yang Jodi bisa lakukan untuk membuat Mira tersenyum.
Selesai Mira membalikan badannya menghadap pada Jodie.
“Bang?’... Ucap Mira mendongak menatap wajah Jodi
“Hem..”.. Jodi menatap Mira Intens, Mira jadi salting ditatap seperti itu,.mengingatkan dirinya saat pertama kali bertemu dengan Jodie.
“Minggir dulu ih, Mira mau lewat”.
Bukannya minggir Jodie malah mengangkat Mira dan mendudukkannya diatas wastafel .
“Abang mau apa?”...
“Mau makan kamu!!”.
Jodi melumat mesra bibir Mira…sampai tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara seseorang yang ada dibelakang mereka..
“ Mbak Mir…. Astagfirullah”.. Ucap Lila tiba -tiba saat dia masuk ke dapur Miranda
“Maaf.. maaf… Lila ga lihat ko, beneran“ ucapnya kini yang telah berdiri membelakangi Mira dan Jodi.
“Lila”... panggil Mira kaget.Dan langsung turun dari atas wastafel.
Sedang Lila hanya tersenyum malu karena sudah tidak sengaja melihat Jodi dan Mira sedang berciuman mesra…
“Hehe… maaf Mbak Mira ,bang” ucapnya lagi merasa canggung dan tak enak hati.
“tadi Lila udah ucap salam ko, tapi gak ada yang jawab,terus pintunya juga ga dikunci,jadi Lila masuk, maaf ya mbak Mira.. Peace!!”
Lila berusaha menjelaskan pada Mira dan Jodi , supaya dirinya tidak di anggap tidak sopan karena sudah masuk ke dalam rumah tanpa izin.
“Ah ga ko, ga apa -apa,La.” sebenarnya Mira juga malu sama Lila karena Lila melihat dirinya dan Jodie sedang bermesraan, mana di dapur lagi.
Sungguh Mira merasa sangat malu sekali..
“Ada apa La?”. Tanya Mira kini menghampiri Lila
“ Abang kedalam dulu”.. ucap Jodi yang terlihat biasa saja, padahal dia sendiri juga malu, selebihnya sih kesal, karena tidak jadi bermesraan dengan istrinya.
“Ngapain sih si Lila kemari ganggu orang aja, “ gerutu Jodi dalam hatinya.
Lila hanya mengangguk sungkan pada Jodie.
“Duduk La”.. Ucap Mira menyuruh Lila untuk duduk di kursi meja makan.
“Ah iya. Mbak Mira?’.. Ucap Lila tersenyum jahil...
“ Ada apa La?”..
“ Gimana mbak?”..
“Apanya yang gimana la?”.
“Rasanya mbak?”.
“ Rasanya apa?”..
“Ih, mbak Mira masa mesti di omongin sih, itu rasanya ciuman”
“Astagfirullah Lila!!! kaya kamu gak pernah aja!”. sewot Mira
“Ya kan beda mbak”...
“ Beda apanya?sama aja kali.udah ah gak usah dibahas”.
“ Kamu ada apa kemari?”.
“ Mbak Mira… aku ko jadi kepingin ya,, ah sayang suami aku kan lagi tugas keluar kota, masih lama pula pulangnya”.Jadi iri deh”. ucapnya memelas .
“... LILA’...
ini mah sad ending thor.
bener2 mah othor nih.
gak nyangka akhirnya seperti ini.
keren mah othor ini.
sehat selalu buat othor.
mau season dua nya thor.
penasaran sama nasib miranda trus keluarganya dan orang2 yg ngebully miranda gmna nasibnya thor.