Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di kampus
Hari ini haidar memutuskan untuk pergi kekantor.
Begitu pula celin yang akan memulai kuliahnya kembali.
Saat akan menuruni tanggga mereka tidak sengaja bertemu .
Haidar menuju meja makan untuk melakukan sarapannya sementara celin memilih meninggalkan haidar dan berangkat kuliah karna hari ini dia akan mengikuti kuliah pagi.
Tidak ada acara sapa sapa layaknya pasangan normal.
Celin berusaha menghindari haidar karna belum siap mendengarkan kata kata yang mungkin akan melukai hatinya lagi.
Dia lebih memilih membiarkan haidar menenangkan dirinya terlebih dahulu.
"terserah....begini lebih baik"gumam haidar yang melihat kepergian celin.
Celin tiba di universitas nya dan kini telah berjalan menuju ruang kelasnya.
Penampilan celin sungguh memukau tak jarang para mahasiswa laki laki meliriknya.
"gila...celin makin kesini makin cantik aja...mana bodynya..hemm kek gitar spanyol" kata Aldo salah satu teman celin dikampusnya.
"iya...gila tuu anak.... beruntung banget cowok yang dapetin dia"sahut Arga salah satu teman aldo yang ada disitu.
Sat tengah berjalan menuju ruang kelasnya tiba tiba ada seseorang yang memanggil nama celin.
"celin"kata laki laki disebrang celin
Celin pun menoleh dan mencari sosok orang yang memanggil namanya lalu melayangkan senyum kepada orang yang kini berada di belakangnya.
"kak dion" sapa celin.
"iya,ohh iya kok aku lama nggak liat kamu ngampus sih" tanya dion yang kini ikut berjalan disamping celin.
"mmm...aku ambil cuti karna ada acara keluarga kak"jawab celin.
Sementara disebrang jalan Aldo dan Arga beserta kawan kawannya menatap dion yang kini tengah berjalan bersama celin.
"gila itu si dion....udah maen deket deket aja tu anak..."kata Aldo.
"ya harus gituu dong...trobos aja lah anjiing...lagian kalo cuma diliatin juga nggak bakal dapet"jawab Arga.
"emang idaman banget itu Celin... Gue juga mau kalo semisal dion nggak mau..hahaaaa"kata Aldo cekikikan.
"ye...ngarep luu... nggak cuma elu gue juga mau kalo dapet yang kek celin mah... tapi apalah dayaku aku tak bisa menghianati sahabatku sendiri... biarlah Dion yang memilikinya..meskipun gue lebih ganteng dari dion tapi nggak papa lah gue iklas" kata Arga lagi dengan menyonyol kepala Arga.
"songong luu...ganteng dari mana coba...cuma orang yang bermata rabun yang bilang lo ganteng..."bales arga.
Mereka pun berjalan menuju kelas mereka.
"cell...lu ada waktu nggak hari ini..."tanya dion.
"emang kenapa kak?tanya celin.
"nonton yuk"ajak dion.
Celin bingung harus memberi jawaban apa.
Dis satu sisi dia mau jalan bareng dion karna sebenarnya dia juga suka sama dion tapi di sisi lain sekarang dia juga berstatus sebagai istri orang.
"gimana ya....gue mesti izin kak haidar dulu nggak ya...tapi gue nggak punya nomernya kak haidar...ahh bodo amat lah...lagian dia juga nggak bakal peduli sama gue...huft..."gumam celin dalam hati.
"yaudah ayokk...nanti sepulang kuliah aja sekalian ya kak...aku slese jam 1 paling"kata celin mengiyakan permintaan dion.
Setelah perbincangan itu, merekapun berpisah dijalan dan menuju kelasnya masing masing.
"ntar kalo udah selesai hubungi gue ya cell"kata dion.
"iya kak"jawab celin kemudian meninggalkan dion dan berjalan menuju ruang kelasnya karna sebentar lagi dosen mungkin akan segera masuk.