NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Pangeran Yang Sakit

Transmigrasi Ke Tubuh Pangeran Yang Sakit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: NoxVerse

Sejak kecil Adrian Pratama Putra hidup di lingkungan keluarga yang menuntut kesempurnaan, dimana Orangtuanya selalu menetapkan standar yang sangat tinggi kepadanya, karena itulah Adrian setiap hari bekerja mati-matian agar bisa menjadi seorang anak yang diinginkan orangtuanya.

Hingga dimana Adrian telah berada dititik keputusasaan total — Telah menyerah dan tidak lagi mengejar dengan apa yang namanya keluarga. Di saat itulah dia mulai mengenal yang namanya novel yang selalu menjadi tempat hati Adrian yang dulunya retak kini mulai terpasang kembali berkat membaca novel.

Mungkin Akibat kebanyakan membaca sebuah novel Reyan tiba-tiba masuk kedalam salah satu novel yang pernah ia baca. Tapi masalahnya novel yang dia masuki itu ... dark fantasi!! Sebuah webnovel yang terakhir kali dia baca.

Terlebih lagi dia masuk kedalam tubuh lemah yang sebentar lagi akan menjemput ajalnya!?

Halo para readers. Ini karya pertamaku, jadi mohon maaf bila banyak kesalahan dan typo yang bersebaran😓

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NoxVerse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Pelayan Yang Tidak Tau Posisinya!

Suasana di istana sedikit ricuh, bukan karena perjamuan melainkan kericuhan itu karena Sean.

Pangeran kedua yang di kenal sebagai pangeran yang memiliki tubuh lemah dan penyakitan bisa menggunakan mana di usia yang begitu muda dan memiliki keterampilan berpedang juga.

Berita ini awalnya dari para ksatria terus menyebar di seluruh istana, terlebih pelayan wanita sangat menyukai gosip tentang tidak akan ketinggalan.

tapi mereka mempertanyakan apakah berita ini benar adanya?

Ada beberapa pelayan juga yang mengetahui bagaimana lemahnya pangeran kedua tidak percaya dengan berita itu dan Justin berbalik menghina Sean kalau dia hanya ingin mencari muka saja.

"Apa kalian semua percaya semudah itu hanya dengan sebuah berita tanpa adanya bukti?"

"Pangeran hanya ingin mencari muka saja, lagipula dia cuma melawan seorang wanita, dia hanya seorang pecundang"

Hal itu pun membuat keraguan meningkatkan di antara mereka, dan akhirnya tidak percaya dengan apa yang di katakan dan ikut juga menyimpulkan bahwa Sean tak lebih seorang pecundang.

...----------------...

Rumor yang beredar tidak cuma sampai di para pekerja istana, Sang kaisar juga mengetahuinya setelah Sir Lathan Frrowind pergi ke hadapannya dan mengatakan nya secara langsung.

"Ku harap apa yang kau sampaikan bukan kebohongan belaka," ujar Kaisar Aldrich, nadanya penuh ketegasan dan berbobot.

"Saya bersumpah pada hidup saya yang mulia, jika saya saya berbohong anda bisa memenggal kepala saya sebagai pembuktian." Dengan masih setengah berlutut, Sir Lathan berkata dengan penuh keyakinan kalau apa yang dikatakannya itu benar.

Melihat keyakinan di mata Lathan membuat Aldrich semakin bingung apakah dia harus mempercayai informasi ini?

Karena sangat mustahil anak itu akan bisa sehebat itu dalam sehari saja, tidak mungkin!

Tapi di sisi lain yang menyampaikan pesan padanya adalah Sir Lathan sendiri, salah satu bawahan setianya dan tidak mungkin juga dia akan berbohong kepadanya.

Sekarang Kaisar Aldrich bingung ingin memutuskan apa, pada awalnya yang ingin dia lakukan pada Sean adalah melenyapkannya karena merasa dia cuma seorang tak berguna dengan cara mempercepat duel perebutan kekuasaan agar Darian bisa langsung membunuhnya nantinya.

Tapi jika itu benar Sean bisa membangkitkan mananya, itu pastinya akan bisa memberikannya sebuah keuntungan.

Setelah menimbang pemikirannya cukup lama, akhirnya Kaisar Aldrich membuat keputusan baru.

"Lathan, panggil Ronove kesini sekarang," perintah Kaisar Aldrich.

"Baik yang mulia," jawab Lathan memberi hormat kemudian melangkah keluar menjalankan perintah.

...----------------...

Kembali pada Sean, saat ini Sean sekarang bersama Lyria yang sekarang sedang menanyakannya.

"Semua yang di katakan itu benar, aku telah membangkitkan manaku sendiri," ujar Sean.

Lyria sedikit terkejut. "Tapi, sejak kapan anda mempelajarinya?" Dia bertanya dengan keheranan.

"emm ... Saat aku memulai membugarkan tubuhku mungkin?" jawab Sean dengan sedikit nada keraguan dan ketidakpastian di dalamnya.

Lyria benar-benar ragu tidak bisa mempercayai dengan apa yang di katakan Sean.

'Itu hal mustahil dilakukan,' bisik Lyria pelan, Lyria sangat tau hal itu sangat tidak mungkin mana langsung berada di dalam diri Sean, pasti ada suatu hal yang menimbulkan kebangkitan mana.

"hm? Apa kau berbicara sesuatu?" Saking kecilnya suara bisikan Lyria, Sean tidak tau apa yang Lyria katakan.

"Tidak ada Tuan muda."

"Baiklah." Sean menganggukkan kepalanya.

Jika itu rahasia Tuan Muda, aku tidak berhak mencari tau. Batin Lyria tidak terus bertanya lebih lanjut, jika memang Tuan Muda sebegitu nya menyembunyikan suatu hal darinya, pasti itu hal yang sangat pribadi.

Itu akan menggangu kenyamanan Tuannya dan Lyria tidak ingin itu.

Dia juga sangat bahagia dengan pencapaian yang Sean dapatkan, tapi di sisi lain dia takut kalau Sean akan di manfaatkan oleh Kaisar untuk kepentingan pribadinya.

Dan firasatnya benar.

Pintu di buka di luar tanpa pemberitahuan, langsung masuk ke dalam tanpa di suruh.

"Pangeran, yang mulia memanggil anda untuk menghadiri makan malam bersama." ucap pria itu tanpa ekspresi tersenyum sedikitpun, nada bicara nya dingin dan seorang sedang memberi sebuah perintah.

!!

Wajah Lyria memancarkan kemarahan mendalam saat melihat seseorang dengan tidak sopan nya langsung memasuki kamar Sean, itu sama saja menghinanya. "Mana sopan santunmu! Perlakuanmu tidak bisa ku toleran Ronove, memasuki ruangan pangeran tanpa izin sama saja seperti seorang pencuri!" suara Lyria sedikit meninggi, amarah mulai muncul karena Ronove secara langsung tidak menghormati Tuannya, dia Tidak bisa mentolerir nya.

Sementara Ronove masih tetap mempertahankan sikap dinginnya waktu pertama kali masuk, membalas dengan ringan dan menekankan. "Maafkan aku Lyria tapi ini adalah perintah langsung dari Kaisar untuk segera membawa pangeran makan malam bersama."

"Aku menolaknya!" Sama halnya dengan Lyria, Sean sangat tersinggung tidak menoleransi tindakan kurang ajar Ronove.

Sudah cukup dia dipermainkan seperti ini. Dengan hati yang gusar karena merasa diremehkan, jika kejadian ini terus berlanjut, kedepannya tinggal menunggu waktu hingga seluruh istana Sewenang-wenang pada dirinya.

"Ini perintah Kaisar Pangeran, anda Tidak bisa membantahnya."

Mendengar kalimat itu diulang seolah-olah nama kaisar adalah kartu as yang selalu Ronove gunakan untuk mematikan seluruh argumen, Sean terkekeh pelan. Suaranya terdengar lemah namun mengirimkan getaran dingin yang aneh ke seluruh ruangan.

Sean perlahan bangkit dari duduknya, langkah kakinya terdengar mantap saat ia berjalan mendekati Ronove. Tatapannya tidak lagi seperti pangeran sakit-sakitan yang biasa Ronove lihat, melainkan tatapan seekor predator yang sedang menatap mangsa yang tidak tahu diri.

"Perintah Kaisar, katamu?" Sean berhenti tepat satu langkah di depan Ronove. Tinggi badan mereka hampir sama, namun entah mengapa, Ronove merasa dirinya sedang kerdil di bawah bayang-bayang Sean.

"Kau tahu, Ronove..." Sean memiringkan kepalanya sedikit, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum sinis yang mengerikan. "Seekor anjing peliharaan yang setia memang harus patuh pada majikannya. Itu hal yang terpuji. Tapi, seekor anjing yang tidak tahu tata krama dan menggonggong sembarangan pada majikan lain yang lebih tinggi derajatnya... biasanya hanya akan berakhir dipukul mati dan dibuang ke selokan."

Mata Ronove membelalak, dia tidak percaya penghinaan sefrontal itu keluar dari mulut pangeran kedua. "Pangeran, jaga bicara an–"

Dhuar!

Sean mengaktifkan salah satu skill yang di dapat dari sistem, Mana Killing.

Mana Killing adalah teknik memadatkan mana menjadi aura kematian yang memberatkan udara dan membekukan mental lawan, membuat mereka merasa tercekik dan lumpuh ketakutan tanpa disentuh. Keunikan utamanya adalah efisiensi ekstrem

Teknik ini hanya mengonsumsi 10 mana per menit, memungkinkan Sean mendominasi dan menyiksa mental musuh dalam waktu lama tanpa menguras tenaga.

Skill ini keadaannya sangat mirip saat seseorang mengalami kebocoran mana di tubuhnya membuat mereka akan kehilangan akal sehat mereka dan mulai menyerang membabi buta—tidak peduli siapa yang ada di depannya.

Tapi disinilah poin yang membedakan Mana Killing dengan kebocoran mana, yaitu kontrol penuh atas aliran mana di tubuh yang membuat Sean tidak kehilangan akal sehat dan masih bisa berpikir seperti biasanya.

Belum sempat Ronove menyelesaikan kalimatnya, sebuah tekanan udara yang berat tiba-tiba menghantam ruangan itu. Ini ... Sebuah mana dan niat Membunuh yang murni dan pekat.

Di sisi lain ruangan, Lyria sedikit melebarkan matanya.

Bukan karena takut.

Sementara Ronove merasa ketakutan seakan tercekik, Lyria justru bisa merasakan betapa murni dan padatnya mana yang dikeluarkan Sean. 'Tekanan ini...' batin Lyria, alisnya sedikit terangkat. 'Untuk seseorang yang baru membangkitkan mana, kontrolnya luar biasa. Dia memusatkannya hanya pada satu titik.'

Keringat dingin sebesar biji jagung mengalir di pelipis Ronove. Rasa angkuh dan dingin yang ia bawa saat masuk tadi lenyap tak berbekas, digantikan oleh teror murni.

"Ma-maafkan... ketidaksopanan saya..." Ronove akhirnya memaksakan kata-kata itu keluar, suaranya tercekat. Tanpa sadar, kakinya mundur selangkah, nalurinya menyuruhnya untuk pergi secepatnya dari sini.

Melihat ketakutan di mata bawahan ayahnya itu, Sean menarik kembali aura membunuhnya. Tekanan di ruangan itu menghilang secepat ia datang, menyisakan Ronove yang terengah-engah seperti ikan yang baru dilempar ke daratan.

"Bagus," ujar Sean santai, seolah tidak terjadi apa-apa. Ia berbalik membelakangi Ronove, kembali menatap Lyria yang masih terpaku kagum.

"Sampaikan pada Ayahanda," ucap Sean tanpa menoleh lagi pada Ronove. "Aku akan datang. Tapi pastikan pelayan menyiapkan hidangan yang layak. Aku sedang tidak berselera makan malam ditemani anjing yang tidak tahu aturan."

Ronove mengepalkan tangannya erat, menahan rasa malu dan marah yang bercampur aduk. Tapi ia tidak berani membantah lagi. Aura tadi... itu nyata. Gosip itu benar. Monster sedang bangkit di dalam diri Pangeran Kedua.

"S-saya undur diri, Pangeran," ucap Ronove kaku, lalu bergegas keluar—atau lebih tepatnya melarikan diri—dari ruangan itu tanpa berani menatap mata Sean lagi.

"Syukurlah aku bisa menakutinya." Sean menghela nafas lega meskipun mana killing bisa membuat mananya hemat, tapi jika di pakai terlalu lama tentu mananya akan habis.

Sean sungguh kagum dengan skill yang sangat efektif membuat jera lawan mainnya membuat dirinya terlihat lebih dominan. Jika dia bertemu dengan pekerja istana yang Menginjak-injaknya tinggal pakai saja skill ini.

1
Carolline2011
Ayo Thor, lanjut
ARFIAN
wah,seru juga ceritanya aku tunggu kelanjutannya ya...
NoxVerse: hehe, makasih kak. insyaallah aku akan terus updatenya
total 1 replies
Không có tên
Terperangkap dalam cerita 😱
NoxVerse: hehe, makasih sudah mampir kak/Determined/
total 1 replies
Hoa xương rồng
Aku udah baca beberapa cerita disini, tapi ini yang paling bikin saya excited!
NoxVerse: makasih banget kak😍 aku jadi semangat buat lanjutin ceritanya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!