viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Abimanyu pergi Sandra
Dia takut jika Abimanyu akan memarahinya habis-habisan karena mengganggu privasinya dengan Sandra.
Viola menghembuskan nafas lega. gadis itupun dengan cepat mengunci pintu kamarnya dan segera berbaring terlentang di atas ranjang.
Saat Viola hampir tertidur, viola kembali membuka matanya . Gadis itu menatap ke atas langit-langit kamar dengan raut muka sendu, kenapa ini sangat menyakitkan baginya ? lagi-lagi dia mendengar desahan desahan di kamar sebelah milik Abimanyu.
Viola menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya . Dan kedua tangannya untuk menutupi kedua telinganya agar tidak mendengar desahan dari mereka. Sampai akhirnya Viola tertidur Lelap.
.
.
.
" Enggh...."
Viola melenguh kecil, gadis itu baru saja bangun dari tidurnya . Viola membuka matanya ketika cahaya matahari masuk ke dalam kamar.
Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh arah ruangan kamar. ternyata ini udah siang banget . Ia menatap jam dinding sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi .Apakah Abimanyu sudah pergi sekarang ? apa pria itu sudah makan.
Viola langsung turun dari atas ranjangnya, ia melangkah menuju kamar mandi. Setelah selesai dia keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju pintu untuk memastikan Abimanyu Sudah berangkat atau belum.
Viola pun segera berjalan menuju kamar Abimanyu. Pintu kamar pria itu sudah tertutup. Apa ia sudah pergi ?atau masih ada di dalam ?
Dengan perlahan tangan Viola ketuk pintu kamar Abimanyu tidak mengucapkan sepatah pun. Sebenarnya Viola ingin masuk ke dalam kamarnya , tapi ia tidak ingin pria itu sampai marah padanya .
Pintu kamar Abimanyu pun terbuka . Viola menghela nafas lega ketika melihat Abimanyu keluar dari dalam kamar dengan tanpa menggunakan atasan.
"K-kau tidak bekerja hari ini ?", tanya Viola sambil tersenyum
Abimanyu terdiam, dengan menatap datar wanita yang ada di hadapannya.
Viola yang merasa diabaikan ia menggigit Bibir bawahnya, ia merasa malu sendiri karena pertanyaannya tidak dijawab.
Viola kembali menghela nafas panjang. gadis itu pun kembali tersenyum pada Abimanyu.
"Maaf ,aku terlambat bangun hari ini, aku akan menyiapkan sarapan untukmu", ujar Viola
Gadis itu pun berjalan pergi meninggalkan Abimanyu yang masih terdiam di depan pintu kamarnya yang menetap kepergian gadis itu.
Viola pun berjalan menuju dapur. sesampainya di sana ia menyiapkan semua bahan untuk ia masak.
Setelah beberapa menit ia sudah menyelesaikan masakannya . Viola menyiapkan semua masakannya di atas meja makan.
.
Bibir Viola tersenyum ketika melihat Abimanyu Yang ini sedang makan. Viola sangat senang melihat Abimanyu berada di rumah.
Viola juga senang tidak ada wanita lain di rumahnya setidaknya untuk saat ini.
"Makan!", ucap Abimanyu dengan nada keras
Membuat viola tersentak kaget, gadis itu pun segera memakan makanannya. Saat dia mulai menyuap makanannya mendengar suara ponsel.
***Derrttt.... derrttt***
Dering ponsel Abimanyu berbunyi . pria itu meraih ponselnya dan mengangkat panggilan itu.
"Halo ", ucap Abimanyu dengan mengaktifkan speaker panggilannya Dan meletakkan kembali ponselnya di atas meja, dia kembali makan sambil terus mendengar perkataan Sandra dari balik telepon
"Abi,Apa kau bisa datang ke sini ? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. ini sangat penting ! tentang.... Nara "
Mendengar hal itu Abimanyu langsung menghentikan makannya . Pria itu melirik sekilas ke arah viola yang kini sedang memakan makanannya dengan kepala menunduk . Ia pura-pura tidak mendengar meskipun telinganya berfungsi sempurna untuk mendengarkan percakapan Abimanyu dan orang yang berada di seberang telepon.
Abimanyu dengan cepat meraih ponselnya dan mematikan kembali speakernya Dan meletakkan ponselnya ke telinganya.
"Aku akan ke sana sekarang ", jawab Abimanyu dan langsung mematikan ponselnya
Abimanyu pun menyelesaikan makannya. iya meraih gelas yang berisi air putih dan meneguknya sambil terus menatap lurus ke arah Viola. Ia kembali menaruh gelas itu dan langsung berdiri dari duduknya .
Abimanyu menatap ke arah Viola sekilas, lalu berdehem kecil.
"Abi", ucap viola menghentikan langkah Abimanyu.
Abimanyu pun terdiam tapi tidak membalikkan badannya menunggu ucapan dari Viola.
"Kau mau pergi sekarang ?", tanya Viola
Abimanyu tidak menjawabnya dan hanya terdiam di tempat dan tatapannya masih ke depan. Abimanyu kembali berjalan, Viola melihat Abimanyu akan pergi .
"Kapan kau akan pulang?", tanya Viola dengan raut wajah cemas, ia sangat khawatir dan tidak ingin Abimanyu pergi ke tempat Sandra.
Dia tidak ingin jika pria itu udah pulang karena terus ditahan oleh Sandra.
"Nanti malam ", ucap Abimanyu singkat
Viola mengangguk Dan tersenyum
"Aku akan menunggumu pulang", katanya
"Tidak usah, kau tidak perlu menungguku pulang ! tidur saja dulu !"tolak Abimanyu mentah-mentah. Yang membuat Viola tersentak hingga mundur ke belakang beberapa langkah
" J-jadi kau tidak akan pulang malam ini?", tanya Viola kembali
Abimanyu tidak merespon perkataan Viola , ia langsung berjalan meninggalkan Viola yang masih berdiri di tempat. Abimanyu melangkah menuju mobilnya.
Viola menghela nafas panjang menatap kepergian Abimanyu dalam diam.
.
.
.
"Dari mana kau mendapatkan foto ini ?", tanya Abimanyu, sambil meremas erat foto itu yang ada di tangannya
Sandra yang duduk di depan Abimanyu tersenyum.
"Sepertinya itu bukan hal yang penting yang perlu dipertanyakan ", jawab Sandra sambil meraih gelas yang berisi wine dan meneguknya
Gigi Abimanyu gemelatuk , rahangnya mengetat menahan amarah, tatapannya tajam dan raut wajahnya bengis.
Sandra yang melihat itu tertawa sinis, sepertinya hari ini akan ada perang antara Abimanyu dan Viola.
Rencana untuk menyingkirkan Viola berhasil, tinggal menunggu selanjutnya.
Abimanyu terus menatap tajam ke arah foto itu, melihat Viola yang sedang berjoget liar di dalam club malam dikelilingi oleh para pria yang hidung belang .
Apakah selama dia pergi gadis itu malah asik bersenang-senang dan mencari kepuasan pada pria lain ?
Dada Abimanyu bergerak naik turun menahan emosi .
' Apa benar Viola berbuat hal itu di belakangnya? saat aku tidak ada di rumah ? dan saat aku pulang Viola selalu tersenyum dan pura-pura menunggu ku pulang ', di dalam hatinya Alvaro
"Cih ,gadis itu benar-benar iblis ,sungguh benar-benar wanita jalang ", gumam Abimanyu
"Aku mendapatkan foto ini saat kau berada di Itali", ucap Sandra
"Kenapa kau begitu marah Abi? kau juga tidak jauh berbeda dengan Viola ", pancing Sandra
Membuat Abimanyu mengangkat wajahnya, dan menatap ke arah Sandra dengan tatapan tajam.
"Tapi setidaknya aku tidak munafik seperti dirinya ", jawab Alvaro tegas dengan amarah tertahan dan tatapan tajam
Sandra yang melihat wajah Abimanyu sudah marah ia tertawa kecil . Dia berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Abimanyu dan duduk di sebelahnya .
"Abi", gumam Sandra Dan meletakkan satu tangannya di dada pria itu, sambil mengelus dadanya
"Untuk apa dipertahankan istrimu itu. Bagaimana jika kau ceraikan dia dan kembali ada aku lagi ", ucap Sandra menghentikan ucapannya sambil menatap Abimanyu sambil tatapan dalam
"Aku masih sangat mencintaimu ", ucap Sandra sambil menggenggam lembut tangan Abimanyu
Abimanyu mengelus lembut puncak kepala Sandra
"Tidak semudah itu ,Sandra mencintai kalian"
