The Secret Miranda

“ Mira pulang dulu ya bu,kalau ada apa-apa kabarin aja.”

“Iya, mbak Nda tenang aja gak usah khawatir”. Dan itu Yulia yang menjawabya,karna dari tadi ibunya hanya diam saja.

“ Malik sini salim dulu sama nenek sama aunty”.

“Nek,, malik pulang dulu ya, nenek cepet sembuh jangan sakit!”. ucap Malik sambil mencium punggung tangan neneknya .

“ Iya”... Maya mengelus kepala Malik dengan sayang.

“ Aunty Malik pulang ya,” ucapnya seraya menengadahkan kedua tangannya kedepan Yulia.

‘Apa?”...

“ Aunty gak mau ngasih uang jajan buat Malik ?”.

‘Hmm… udah aunty kasih sama mama kamu Malik”.

“Yah ko dikasih sama mama sih aunty?, ucapnya lesu .

“ Memangnya kenapa kalau aunty kasih nya sama mama kamu?”.

“ Nanti bakal susah aunty dimintanya!!, ucap Malik berbisik pada Yulia.

“Malik… mama dengar ya”..

“Udah ayo pulang”.

“ Bu, Yul kita pamit pulang dulu” Ucap Jodie kini .

Mereka bertiga sekarang sudah  ada didalam mobil. setelah sebelumnya Jodie memesan Grab.

“ Pa, coba kita punya mobil” celetuk Malik Tiba-tiba.

“ Kamu mau ? “

“Iya lah pa, beli yuk pa”.

“Iya nanti papa beli serenceng mobil-mobilan buat kamu”.

“ Loh ko mobil-mobilan sih pa. mobil beneran papa…. bukan mainan.”

“ Iya kalu gitu uang saku kamu papa potong kalau mau beli mobil”

‘Papa payah”.

Jodi hanya menggelengkan kepalanya.Sedang Mira sedari tadi dia hanya diam.

“ Mama kenapa ko dari tadi diem aja”.

Sontak Jodie pun menoleh ke arah Mira, karena dia duduk didepan .

“ Ah, nggak ko, mama cuma agak pusing aja, pengen cepat-cepat sampe rumah”.

“Oh…’’

*****

“Mir, kamu kenapa? abang perhatiin benar yang dikatakan sama Malik, kamu kenapa diam aja dari tadi”.

“ Kamu sakit?” apa kening kamu masih sakit? tanyanya lagi, seraya memegang dahi Mira yang masih terlihat memar.

“ Nggak ko bang, Mira cuma lagi mikirin Ibu sama saudara-saudara Mira bang,!”.

“Tidak usah terlalu dipikirkan Mir, nanti kamu sakit lagi”.

“Tetap aja bang kepikiran”.

“Ya udah sini abang peluk, kita tidur aja udah malam. “

“Nggak ah, nanti abang pengen lagi, Mira kan masih datang bulan bang, Nanti abang pusing lagi kalo ga kesampean, terus marah -marah.”

“Kata siapa , emang abang seperti itu”.

“Gak ngaku lagi”.

“ Abang cuma pengen peluk aja Mira sayang!!, janji deh gak macam-macam.’

“ Awas aja kalo sampe grepe-grepe.”

“Iya”.. Jawab Jodi yang kini sudah memeluk Mira dari belakang.

“ Tangannya bang bisa diem ga , gak usah nakal”..

“Dikit Mir,’

Pagi harinya Mira sudah dikejutkan dengan kedatangan Sarah kerumahnya pagi-pagi sekali.Bikin mood ga enak saja.

“Mau apalagi sih dia, pagi pagi udah kesini gak ada kerjaan amat” gerutu Mira

“Ada apa Sar?”.

“ Mas Jodi ada? gue mau minta tolong hari ini kan hari minggu mas Jodi pasti libur kan kerjanya gak kemana-mana?”

Mira hanya menarik nafas kasar.. sungguh dia sangat jengkel dengan Sarah yang sering sekali terang-terangan ingin mendekati Jodie.

“ Ada siapa ma?’... tanya Jodie yang sudah bersiap untuk pergi bersepeda bareng Malik.

Memang biasanya Jodie dan Malik sering bersepeda bersama jika hari Minggu,Atau sekedar lari pagi bersama Mira dan Malik.

“ Hallo mas Jodie, wah mas Jodie mau lari pagi yah?”. ucap Sarah genit.

“ Nggak. “ Jawab Jodie cuek..sebenarnya Jodie juga merasa risih dengan Sarah .

“Kalau gitu boleh saya ikut , saya juga suka lo bersepeda pagi-pagi.”

Langsung saja Jodie mendapat lirkan maut dari Mira.

“Gak’. jawab Mira didepan wajah Sarah.

“Kalau kamu mau sepedaan , sana sama suami kamu sendiri”

“Gak punya malu banget kamu Sar ngajakin suami orang bersepeda bareng”.

“Apaan sih kamu Mir, “

“Kamu yang ngapain pagi-pagi udah ganggu orang aja”.

“Sudah-sudah, jangan jadi ribut,”Ucap Jodi merangkul Mira supaya Mira tenang .

“Maaf ya mbak Sarah, lebih baik mbak Sarah pulang saja”.

Jodi langsung menutup pintu ,tanpa menunggu sarah bicara.Dia lebih mencari aman saja, Jodi takut Mira marah-marah dan berujung dirinya yang kesusahan.Apalagi kalau sampai Mira Melukai dirinya sendiri,bisa sangat bahaya.Sedangkan Sarah dibuat kesal karena diperlakukan cuek oleh Jodi.Dia ngomel -ngomel di depan pintu rumah Mira,lalu berbalik pergi sambil menghentak hentakan kakinya.

“ Abang lepas ga”.

Saat ini Jodi sedang memeluk Mira.

“ Nggak, abang gak akan lepas kamu,  sebelum marah kamu reda.

Ada senyum yang di sunggingkan bibir Mira saat Jodi mengatakan itu.

Jodi memang selalu bisa untuk membuat Mira tersenyum, tapi Jodi pula lah yang kadang sering membuat Mira Sedih tanpa Jodi tau.

“Lepas bang,nanti Malik lihat’.

“ Kenapa memangnya kalau Malik Lihat?”.

“ Ish… ya malu lah”.

“Kenapa juga harus malu “.Yang ada Malik senang lihat mama sama papanya seperti ini.

Mira hanya mencebik.

“ Ma”...

Mira langsung melepas pelukan Jodi, saat mendengar suara Malik yang memanggil dirinya.

Jodi hanya terkekeh.Senang Jodi menggoda Mira .

“Malik udah siap,  ayo pa berangkat”.

“Ayo..

“Malik, tunggu dengerin mama ya, kalau nanti ada yang godain papa kamu,kamu bilang sama mama. pokonya kamu jangan jauh-jauh dari papa kamu.kamu paham kan Malik?”.

“Iya siap kanjeng ratu, “

Sedang Jodi hanya mencebik saja.

“Ya udah kita berangkat  dulu”..

“ Bang”..

Jodi menghela nafas Lalu tersenyum manis pada Mira, “ Apa lagi Mira sayangku cintaku?”.

“ Abang ada yang lupa ya?”.

Jodi mengercitkan dahinya,”Apa?”.

“ Ini, maskernya jangan lupa dipakai”.

“Ya ampun Mir, kirain abang ada apaan?”.

“ Cepet pakai bang!!”.

“Iya _iya.”

“Yang sabar ya pa!!” ucap Malik menepuk tangan papanya.

******

Tring 

Ponsel Mira berbunyi,ada pesan yang masuk di ponselnya

“Lila” gumam Mira sambil membaca pesannya

[ mbak Mir , udah tau belum?”.]

Mira segera membalas pesan dari Lila itu.

[  Belum, ada apa? ]

[ aku kemarin ketemu sama temen mbak Mira yang waktu di kajian itu loh mbak]

[ Siapa ?]

[ Teman mbak Mira itu loh, ]

[Dimana?]

[ Dijalan, depan rumah mbak Mira]

[ Oh ]

[ cuma oh doang mbak, mbak gak penasaran ?]

[ Nggak,]

[mbak ga asik ah,]

[Masa gak penasaran ]

[ Buat apa penasaran La, orang dia sekarang tinggal di depan rumah mbak, rumah Bu Isti dulu]

Lama Lila membalas pesan Mira, dia sepertinya kaget.

[ Serius Mbak, dia tinggal didepan rumah mbak sekarang?]

[ Tetanggan dong mbak?]

[Iya]

[ Ok. sekarang Lila kerumah mbak ]

[Mau ngapain? ]

[ Ngeghibah lah ]

[ Astagfirullah, Lila… ]

[ ✌ ]

Mira segera meletakan ponselnya. Lalu dia segera bergegas pergi kedapur karena banyak sekali pekerjaan yang harus dia kerjakan,hari Minggu bukannya bersantai,atau pergi jalan -jalan  ini Mira malah sibuk dengan pekerjaan rumah tangganya, .

Mira hanya bisa menghela nafas berat saat melihat  cucian baju kotornya yang begitu banyak, belum lagi dia harus memasak, membereskan rumah.Rasa-rasanya Mira begitu sangat lelah.

Suaminya Jodi, sama sekali tidak pernah mau membantu Mira mengerjaan pekerjaan rumah,

Apa-apa semua Mira yang mengerjakan nya.

Mau marah pun percuma, hanya buang -buang energi saja.

"Hari Minggu yang menjengkelkan"  gumam Mira di sela -sela dia yang sedang memasak.