setiap hari Saskia harus siap dengan prilaku bos nya yang arogan dan dingin itu, belum lagi dengan perkataan bos nya yaitu Bisma yang sering kasar,tapi tidak di sangka bos yang arogan itu justru jatuh cinta dengan Saskia sang sekertaris meskipun bos nya itu telah bertunangan dengan seorang cewek cantik yang telah dijodohkan oleh orangtuanya.maureen dan orang tuanya Bisma mencari berbagai cara untuk memisahkan Saskia dan Bisma.selain itu Danis adik nya Bisma juga terus berusaha merebut hati Saskia yang patah hati karena pernikahan Bisma dan Maureen.
kisah cinta yang rumit dan penuh konflik yang menguras emosi dan penuh drama.akan kah Saskia lepas dari jeratan cita Bisma ataukah justru Danis yang akan bersama saskia...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desia yoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 11.mencoba memperbaiki
Orang tua Devan berharap hubungannya dengan Naila masih bisa diperbaiki dan bisa melanjutkan acara lamaran mereka karena ternyata keluarga Devan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara lamaran Devan dan Naila.
Naila sebenarnya masih mencintai Devan,dia menjalin hubungan dengan Dion sebenarnya hanya untuk balas dendam karena Devan telah membohongi nya dan ketahuan selingkuh dengan Agnes.
orang tua Devan sempat mempertemukan kembali Naila dan Devan untuk membahas tentang hubungan mereka,di depan orangtua nya Devan berjanji akan menjauhi Agnes dan akan memperbaiki hubungannya dengan Naila sementara Naila sedikit enggan melanjutkan hubungan dengan Devan tapi karena permintaan dari orang tua Devan makanya Naila mengatakan akan mencoba membuka hati lagi untuk Devan.
Tapi disisi lain Dion justru sangat setia dengan Naila,dia menepati janjinya untuk bercerai dengan istrinya, sebenarnya istri Dion tidak menyetujui perceraian itu tapi karena merasa memang hubungan nya dengan Dion sudah tidak bisa dipertahankan lagi akhirnya istri Dion menyetujui perceraian itu dengan syarat rumah dan mobil Dion akan menjadi milik anak semata wayangnya yang masih berumur 5 tahun.
Demi bisa kembali dengan Naila ,Dion pun menyetujui persyaratan yang diajukan istrinya tersebut,dan semenjak mereka mengajukan gugatan perceraian Dion telah meninggalkan rumahnya dan memilih untuk tinggal di apartemen yang sama dengan kami,bedanya kami berada di lantai 3 sementara Dion di lantai 5.
Naila benar-benar dalam kondisi yang serba salah,dia bingung antar melanjutkan hubungan nya dengan Devan atau kembali dengan Dion.
Dion mengetahui pertemuan Naila dengan keluarga Devan untuk menyatukan kembali hubungan mereka,tapi yang aneh Dion justru tetap tenang dan berjanji akan menunggu Naila.
Lalu suatu hari Agnes menelpon Naila meminta untuk bertemu dengannya,Naila menolak dengan alasan pekerjaan tapi Agnes justru selalu berusaha menemui Naila di kantor,hal ini membuat Naila tidak nyaman.
Akhirnya dengan terpaksa Naila menyetujui permintaan Agnes untuk bertemu dengannya di sebuah cafe, sebenarnya Naila belum siap untuk bertemu dengan Agnes lalu Naila memintaku untuk menemaninya.
Sore itu ketika aku dan Naila pulang kerja sekitar jam 5 sore,dalam cuaca yang cerah sedikit mendung aku dan Naila menuju cafe yang telah ditentukan oleh Agnes,Agnes meminta untuk merahasiakan pertemuannya itu dengan Devan,
Akhirnya kami pergi tanpa memberitahu devan.
tibalah aku dan Naila di cafe itu,cafe yang estetik dan semi outdoor itu terlihat nyaman dengan beberapa tanaman yang menghiasi sekeliling cafe itu.
Agnes menunggu kami di meja berbentuk bulat dengan 3 kursi kayu yang di atasnya terbentang payung berwarna putih kekuningan yang di sebelahnya ada air mancur kecil yang makin menambah estetikanya tempat itu,Agnes sengaja memilih tempat itu dengan meja yang agak jauh dengan meja lainya supaya kita bisa ngobrol dengan nyaman.
Agnes terlihat sedang fokus dengan hp nya waktu kami datang lalu dia berdiri mengulurkan tangannya kepada Naila seolah ingin memeluknya seperti biasanya ketika bertemu kami bertiga saling berpelukan,tapi kali ini agak lain,Agnes agak ragu-ragu untuk memeluk Naila namun tidak denganku,Naila pun seolah enggan berjabat tangan dan berpelukan dengan Agnes,seolah masih ada rasa marah dalam hati Naila.
kemudian Agnes mengajak kami duduk,lalu memasuk kan hp yang ada ditangannya kedalam tas hitam yang ada didepannya itu.
Aku seperti pernah melihat tas itu tapi dimana aku lupa,sementara otak ku masih berputar soal dimana aku melihat tas itu,Agnes dengan sedikit kikuk menanyakan kepadaku dan Naila,"emm kalian mau minum apa?"