Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Pelayan pria tersebut merasa ada yang berdiri di belakangnya, dengan cepat pelayan itu membalikan badannya dan melihat wanita yang sangat cantik berdiri di belakangnya ini.

"Oh, nona ayu..." ucap pelayan itu santai, kemudian melanjutkan nyapunya.

Detik berikutnya pelayan itu langsung tegang, dia terjatuh karena terburu buru membuat jarak.

"No-- nona ayu, mohon jangan terlalu dekat dengan saya!" Teriak pelayan itu dengan sangat panik.

Namun ayu tidak perduli dengan teriakan pelayan tersebut, ayu malah maju ke depan dan langsung memegangi kaki pelayan tersebut.

"Aduh! Nona ayu! Mati saya! Saya masih ingin hidup!"

"Nona ayu! Mohon lepaskan saya! Saya tidak ingin mati!"

"Mati aku! Aku mau mati!"

Pelayan tersebut terus memberontak panik pelayan ini tahu siapapun pria yang dekat dengan ayu, mereka akan mati begitu saja. Sialnya dia kalian ini tidak hanya terlalu dekat dengan nona ayu, malah kakinya di pegangi.

Bagaimana mungkin dia tidak panik?

Namun setelah beberapa menit berlalu, memberontak panik tiada henti, akhirnya pelayan itu terdiam sambil merenung.

"Eh, aku tidak mati?!" Tanya pelayan itu dengan kebingungan. Pada saat ini mata ayu tampak berkaca kaca ketika benar benar sudah memastikan kutukan yang ada di dalam tubuhnya sudah menghilang.

"Astaga, nona ayu, kutukan anda sudah menghilang?" Tanya beberapa pelayan wanita yang mendekat ke arah ayu.

Wajar saja apabila para pelayan saat ini berkumpul, bagaimanapun juga teriakan dari pelayan pria itu sangat keras.

Ayu langsung berteriak, "di mana ayahku?! Di mana adikku!" Dengan cepat ayu berlari ke sebuah arah.

"Nona ayu! Tunggu!"

Tentu saja ketika ayu berlari menghasilkan sebuah keributan. Ada banyak pelayan pria yang panik, wajar mereka tidak menyaksikan kejadian tadi, dan tidak mengetahui bahwa ayu sudah sembuh.

Sementara itu di taman tempat di mana tuan tua sukmowijoyo, tuan herlambang, dan citra berada....

Tuan herlambang sendiri sudah mendengar suara keributan itu...

"Mengapa ribut ribut ada apa ini?" Tanya herlambang dengan bingung. Tiba tiba herlambang bisa melihat wanita cantik berlari ke arahnya dari mansion.

Tuan herlambang dan citra langsung berdiri kaget. "Ayu apa yang kamu lakukan! Jangan mendekat!" Teriak tuan herlambang dengan panik.

"Kakak! Apa yang terjadi?" Citra sudah bersiap menghentikan ayu yang sedang mendekat.

Sebab jika ayu mendekat mereka berdua khawatir kutukan kuat yang bersarang di tubuh ayu akan membunuh tuan tua sukmowijoyo dan herlambang sendiri.

Ini sangat berbahaya!

Namun siapa sangka ayu yang menangis haru berteriak dari kejauhan, "ayah! Aku sudah sembuh, kutukan itu sudah terangkat!"

Baik herlambang dan citra langsung merenung mendengar hal ini. ayu langsung menerobos citra yang menghalanginya dan memeluk herlambang.

Herlambang sendiri masih membeku ketika di peluk putri cantiknya yang selama ini telah menderita.

Beberapa detik kemudian air mata mulai jatuh dari mata herlambang, "putriku, kamu benar benar sembuh?!" Tanya herlambang.

Citra juga langsung memeluk kakaknya dan ayahnya ini, "kakak kamu benar benar sembuh!"

Tuan herlambang benar benar bahagia pada saat ini.

Tuan tua sukmowijoyo hanya menyimak dengan ekspresi tenang, ia menatap ke arah ayu dan berucap dalam hatinya, "oh, inikah putri dari herlambang yang menderita kutukan mengerikan itu?"

Setelah beberapa detik berpelukan dengan haru, akhirnya semuanya melepas pelukannya.

Tuan herlambang bertanya kepada ayu, "putriku, ceritakan kepada ayah bagaimana caranya kamu bisa sembuh?"

Tuan herlambang sendiri sudah banyak memakai cara untuk menyembuhkan putrinya ini, dari mulai mencari sosok tuan hebat ahli kutukan, hingga menggunakan sayembara berhadiah besar.

Semua itu tidak ada hasilnya, malah ada beberapa penantang yang mati karena mereka adalah pria.

Kutukan ayu seharusnya tidak bisa di sembuhkan sama sekali, namun mengapa tiba tiba hari ini kutukan itu terangkat?

Kemudian ayu menjawab, "kemarin ada seorang pria yang mendatangi tamanku, kemudian dia bilang kepadaku bahwa kutukan itu telah hilang, tidak ada kutukan lagi di dalam diriku..."

Mendengar hal ini tuan tua sukmowijoyo langsung berdiri dengan wajah terkejut.

"Itu adalah tuan sugi! Tuan sugi menghilangkan kutukan yang di derita putrimu!" Teriak tuan tua sukmowijoyo.

Kemudian tuan tua sukmowijoyo menatap ke arah ayu dan bertanya, "apakah pria itu tampak seperti manusia biasa? Yang membawa sebuah tas kecil di pinggangnya?"

Ayu termenung sebentar kemudian menganggukan kepalanya, "benar yang mendatangi ku kemarin adalah manusia biasa yang membawa tas kecil..."

"Astaga! Itu benar benar tuan sugi!"

"Bersyukurlah nak, tuan sugi membuang kutukan yang ada di dalam tubuhmu!"

Tuan tua sukmowijoyo langsung menghirup udara kagum. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa selain menguasai musik mistis yang sangat hebat, ternyata tuan sugi juga mampu mengakat kutukan yang sangat kuat dengan mudahnya.

"Benar benar tuan sejati!" Ucap tuan tua sukmowijoyo dalam hatinya penuh dengan kekaguman.

Jelas pada saat ini wajah herlambang dan citra di penuhi dengan ketakutan dan rasa cemas, mereka sebelum ini tidak bisa mengenali tuan sugi dan malah memperlakukannya dengan sembarangan.

Melihat ekspresi cemas dari herlambang dan citra, sukmowijoyo bertanya, "katakan kepadaku, di mana tuan sugi berada? Atau jangan jangan kalian memperlakukan tuan sugi dengan sembarang dan kalian usir!" Tanya sukmowijoyo penuh dengan kecurigaan.

Tuan herlambang tersenyum kecut pada saat ini, bagaimana mungkin dia bisa tahu kalau manusia biasa itu adalah tuan hebat? Sedangkan penampilannya benar benar seperti manusia biasa.

"Ayah, apa yang harus kita lakukan?" Tanya citra dengan gelisah, mengabaikan dan tidak menyambut dengan baik tuan hebat seperti ini adalah dosa besar. Kalau tuan itu tidak terima maka maslahnya akan menjadi rumit.

Di saat semua orang bingung, tiba tiba sekelompok orang berlari dengan nafas tersenggal senggal, menuju ke arah herlambang.

"Tuan, ini sangat berbahaya! Keluarga mahendrawan musnah!"

"Keluarga mahendrawan musnah tidak tersisa tuan, semua orang yang ada di kompleks mansion milik mereka sudah mati."

Para anak buah herlambang menyodorkan tablet yang berisi laporan dari broker informasi dunia bawah tanah.

"Apa maksudmu tidar tersisa?" Seketika itu juga herlambang langsung terdiam ketika melihat foto foto anggota keluarga mahendrawan, baik itu rico, daniel, para tetua dan kolega mati di satu tempat. Tidak hanya itu orang orang yang bekerja di keluarga mahendrawan juga mati.

Citra yang melihat hal itu juga kaget, "astaga mereka mati? Kekuatan mengerikan macam apa yang bisa memusnahkan keluarga sebesar ini?"

Tidak lama kemudian sopirnya tuan tua sukmowijoyo berlari dari halaman depan, menuju ke arah tuan tua sukmowijoyo.

"Tuan tua... saya membawa berita mengerikan. Keluarga mahendrawan musnah tidak tersisa, tidak perduli tua, muda pria atau wanita, semua orang yang ada di dalam mansion itu mati!"