(S1)
"Gabisa, pokonya gue gamau hamil sampe gue lulus SMA" - Dini
"idihh siapa juga yg nafsu liat lo yg kerempeng" - Raka
bagaimana kisah pernikahan terlalu (Dini) mereka.
(S2)
"Cowo ngeselin, tapi aku suka"- Mela
"Nona aneh yang punya banyak kejutan" - Bima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dillah Dillot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 Sebelum BBQ-an
Setelah menyelesaikan makananya, kedua sejoli itu pergi meninggalkan supermarket menuju parkiran lalu mengemudikanya menuju kediaman Aditama.
Selama perjalanan Raka tak henti-hentinya menatap Dini, Dini salah tingkah karna terus ditatap oleh Raka.
"Ada apa sih?" tanya Dini yang tak bisa di sembunyikan rasa senangnya
"Cantik!"
"Aaaggghhh, sumpah pengen terbang" rona merah di pipi Dini muncul, senyum cerah terbit di wajahnya. "Tahan-tahan, jagan keliatan seneng"
"Baru sadar" datar dan seakan terasa dingin kata-kata yang keluar dari mulut Dini
"Udah lama" singkat
"Terus?"
"Baru bisa ngungkapin sekarang saja"
"Oh" jawab Dini lebih singkat
Setelah kurang lebih setengah jam mereka berada didalam mobil hanya beberapa kali mereka mengeluarkan suara dan lebih banyak Dini yang salah tingkah karna selalu di tatap oleh Raka.
Tin..Tin
Raka membunyikan klakson 2 kali dan tak lama Pak satpam membukakan gerbang.
"Aku masuk duluan ya"
"Terus belanjaanya?" Raka bertanya dengan mengerutkan kening
"Kamu bawa lah, kamu kan cowok" Dini memberi senyuman seakan-akan memberi semangat pada Raka.
"Ayah, Bunda" Dini berlari membuka pintu memangil kedua orangtuanya
"Eh sayang, kemana suami kamu?" Bunda Risa menyakan keneradaan menantunya.
"Raka disini bun" terlihat Raka yang susah berjalan karna belanjaan mereka yang tak sedikit.
"Yaudah sayang kamu istirat dlu sana, kamu kan baru pulang dari RS"
Dini mengangguk dan langsung berjalan menaiki tangga, sesampainya di kamar Dini langsung membaringkan tubuhnya di kasur karna mersa lelah setelah seharian berbelanja. Raka yang telah di bantu bunda Risa telah menaruh belanjaan yang berat itu kedapaur.
"Raka kamu temin Dini ajh di kamar, biar bunda sama bibi yang beresin" Raka mengangguk mendengar mertuanya.
"Emang acanya jam berapa?"
"Sepertinya abis Magrib bun" Raka yang telah berjalan kembali berbalik mendengar bunda Risa bertanya.
"Oh baiklah, kalo begitu ini biar diberesin dulu" Rak kembali berjalan menuju kamar Dini
"Bi tolong bilang pak amad ya, suruh beresin taman samping karna mau ada acara nanti malam"
"Baik nyah"
**
Waktu masih menunjukan jam 5 sore, tapi Mela dan yang lain telah sampai di kediamam Aditama.
Ting Tong
Bell rumah berbunyi langsung dibuka oleh Bunda Risa
"eh kalian udah datang, ayo sini masuk"
"Makasih tante" jawab mereka bersamaan
"Tan, Dini dimana?" Dea bertanya
"Dini kayanya masih tidur, mungkin kelelahan soalnya dia kan habis belanja"
Bunda Risa menjawab dan meletakan minuman serta makanan ringan di meja. Tak lama Raka turun dan menyama kawan-kawan nya.
"Lah udah pada dateng ajah" Raka bertanya bingung
"hehe gak apa-apa kan ya, kita kan laper" Adi menjawab sambil tersenyum
"Het dah, bener-bener gak tau malu lo" ucap Raka dengan melempak bantal kecil dari sofa.
"Dini mana Ka?"
"Dikamar, Dia lagi tidur"
"Gak baik tidur sore-sore" Mela ikut berbicara
"Siapa yang bilang?" tanya Raka heran
"Aku, barusan"
Raka memutar bola matanya jengah kemudian beranjak menuju kamar untuk membangunkan Dini.
Kriieett
Raka membuka pintu kamar pelan-pelan untuk memastikan Dini sudah bangun atau belum, melihat sekeliling kamar ternyata Dini tidak ada di tempatnya seperti saat Raka turun kebawah.
"Din..kamu diamana dah" Raka penasaran dan langsung masuk kekamar.
"Masa iya dia ngilang?"
Melihat sekeliling kamar Raka tidak menemukan Dini,
Penasaran Raka pun mencoba membuka kamar mandi.
"Arrgggghhhhh"
*
*
*