NovelToon NovelToon
SECRET LENGKARA DIKARA

SECRET LENGKARA DIKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Obsesi / Teen / Nikahmuda / One Night Stand / Romantis
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mian Darika

"inget, ini rahasia kita!. ngga ada yang boleh tau, sampai ini benar benar berakhir." ucap dikara dengan nafas menderu.

"kenapa? lo takut, atau karna ngerasa ngga akan seru lagi kalau ini sampai bocor. hm?." seringai licik terbit dari bibir lembab lengkara, pemuda 17 tahun yang kini sedang merengkuh pinggang gadis yang menjadi rivalnya selama 3 tahun.

Dan saat ini mereka sedang menjalin hubungan rahasia yang mereka sembunyikan dari siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mian Darika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

UNDANGAN EYANG

Di kamar yang di dominasi warna soft blue itu, dikara masih terjaga dari tidur siangnya yang terlihat damai. Sampai pada akhirnya, seseorang naik ke atas tempat tidur lalu naik ke atas tubuhnya sembari memperhatikan wajah tanpa kacamata tersebut.

"Kak kala, kak kala ayo bangun!. Mama mau kak kala ikut avel sama kak engka ke rumah eyang."

Tak ada respon.....

"Kak kala, ayo bangun dong. Di sana ada danau juga tau, kita bisa mancing bareng apa lagi ikan ikan di sana pada gede gede." Kata avel lagi, namun hanya tubuh menggeliat kecil yang avel lihat.

"Hufffttt....susah banget sih bangunin kak kala, avel kan jadi capek." Kata bocah itu merasa lelah karna usahanya untuk membangun kan dikara terlihat sia sia.

Tak lama dari itu, satu ide pun muncul di kepalanya. Dan senyum jail pun terbit, begitu yakin jika trik kali ini akan berhasil membuat dikara bangun dari tidurnya.

"Hah, kak engka juga di sini ya?. Mau bangunin kak kala juga, ayo sini naik ke atas kak kala, kita sama sama bangunin dia."

Dan mendengar itu, benar saja. Dikara kontan langsung membuka kedua matanya dengan lebar, terlebih arah pandangnya juga langsung mengarah ke bagian pintu untuk melihat makhluk yang baru saja avel sebut kan.

"Ha..ha..ha...ha...kak kala kena tipu, hahaha...." tawa renyah avel menggelegar, membuat wajah dikara langsung memerah kesal di buatnya.

"Dasar bocah, berani banget ya ngerjain gue." Dengan kesadaran penuh, dikara bangkit lalu bergerak memeluk leher avel seakan akan sedang memiting kepala bocah itu yang masih tertawa merasa puas setelah mengerjainnya.

Sedang kan itu, lengkara yang merasa adiknya sudah cukup lama berada di rumah dikara, memutus kan untuk menyusul, dan berakhir melihat kekerasan yang di alami adiknya oleh gadis galak tetangganya itu.

"Berhenti, lo apain ade gue ha?. Lepasin dia, lepass..." akibat kesalah pahaman itu, kini semua jadi berubah.

Lengkara yang niatnya ingin menyelamat kan sang adik, dengan spontan menarik tubuh dikara yang berbaluk crop top itu dari belakang dengan melingkar kan kedua lengannya ke tubuh gadis itu.

Hanya saja saat ia menariknya, hal lain malah terjadi. Di mana kedua tangannya tak sengaja malam menangkup kedua mangkok kobokan yang ada di depan tubuh dikara, dan itu kini malah membuat keduanya terlihat mematung kala posisinya yang lengkara lakukan sangat sensitif.

1 detik, 2 detik, tiga detik...

Lengkara malah tanpa sadar menggerak kan tangannya, sehingga sedikit remasan pun langsung tercipta, dan itu dikara rasa kan dengan begitu nyata.

"Akhh....kambing mesvm..."

Bruukkk....

"Ukhukk....ukhukkk....ukhukkk...." teriakan dikara menggema, gadis itu langsung keluar dari kamar setelah menyikut perut keras lengkara dengan kuat dan membuat sang empu langsung terbatuk di buatnya.

"Uppsss.....avel ngga liat, avel mau nyusul bi enduy aja ke dapur."

Bocah itu pun ngibrit, mengalih kan apa yang ia lihat barusan.

"Ck, sialan!." Umpat lengkara pada kedua tangannya yang sudah lancang.

♤♤♤♤

Perjalanan kali ini begitu hening, baik dikara atau pun avel tidak ada yang membuka suara seperti biasanya.

Dan lengkara?.

Pemuda itu juga diam, seperti biasanya. Hanya saja, ada perasaan bersalah yang melingkupinya terkait kejadian yang dia lakukan di kamar dikara tadi.

"Ekhemm...gue..."

"Berisik lo, mendingan diem deh  gue muak lama lama satu mobil bareng cowok mesvm kayak lo."

Skak....

Tangan lengkara mengepal, baru kali ini niat baiknya untuk meminta maaf di tolak.

Padahal kan kejadian beberapa waktu lalu tak di sengaja, itu hanya sebuah reflek yang begitu tiba tiba.

1 jam 3 menit pun berlalu , dan tak terasa mobil yang membawa mereka kini sudah memasuki perkarangan rumah milik eyangnya.

"Nah itu mereka!." Kata amara ibu dari lengkara dan juga avel, sembari menujuk ke arah mobil yang baru saja tiba, membuat beberapa kerabat yang memang masih berada bagian teras ikut menoleh.

Ketiga manusia itu pun keluar dari mobil, dan avel lah yang paling bersemangat untuk menyapa para keluarga yang sudah datang.

"Oh ini toh saingan putri ku, mara?. cantik ya, tapi belum tentu kan bekalan jadi." Seru seorang ibu ibu bertubuh gempal, yang dikara tau adalah sepupu dari tante amara.

Dikara yang mendengar itu tentu saja merasa bingung, sedang kan lengkara hanya bisa berdecak karna ini lah alasannya tidak terlalu suka dengan acara kumpul keluarga, apa lagi jika para sepupu ibu nya itu sudah datang.

Mereka semua pun masuk ke dalam rumah yang bergaya klasik sederhana namun terasa nyaman itu, dan di sana sudah hadir beberapa keluarga lain dan tentu nya eyang Lembu yang sudah merentang kan kedua tangannya untuk menyambut cucu kesayangannya yang masih tampak memasang wajah datarnya.

"Ya ampun cucu eyang, udah lulus kan, nanti mau lanjut di mana?." Tanya wanita tua itu, dengan gantian memeluk dikara dan juga avel.

"Belum tau eyang, di liat aja nanti." Kata lengkara acuh tak acuh, pasalnya sampai sekarang ia masih bingung akan mendaftar di sekolah mana. Mengingat ada beberapa pilihan yang cocok dengan kriterianya, apa lagi baik ayah atau pun ibunya masing masing memiliki rekomendasi yang berbeda beda, dan itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa sampai saat ini lengkara belum tau mau masuk SMA mana.

"Jadi begitu ya, kalau kamu kara?." Pandangan eyang lembu beralih pada dikara yang sejak tadi sudah mewanti wanti agar tidak di tanya, karna tidak ingin nantinya si kambing lengkara ikut ikutan daftar di SMA pilihannya. "Mau masuk SMA mana sayang?. Kalau bisa sih satu sekolah lagi sama cucu eyang ya, biar kalau ada kegiatan sekolah kalian bisa sama sama terus ngerjainnya."

"Ngga mau!." Jawab dikara cepat, meski pun hanya dalam hati.

"Oh kalau masalah itu sih, aku juga lagi nyari eyang. Soalnya banyak yang bagus bagus, jadi kalau boleh sih yang ngga ada lengkara nya di sana, kan eyang tau sendiri cucu eyang itu sok seleb. Yang ada teman teman di sekolah baru malah nanyain dia mulu sama aku, apa lagi kalau tau rumah kita deketan, yang ada aku di repotin sama dia." Eyang lembu tertawa mendengar itu, membuat beberapa keluarga pun ikut terkekeh mendengarnya.

Pasalanya semenjak mereka satu SMP, banyak para murid perempuan yang sering kali mecoba dekat dengan lengkara. Hanya saja pemuda itu sangat sulit di dekati, bahkan hanya beberapa orang saa yang berhasil menjadi temannya. Hanya saja saat melihat interaksi dikara yang sering memarahi pemuda itu, mereka jadi penasaran akan hubungan dua remaja tersebut. Dan dikara tentu saja mengata kan jika memang mereka tidak memiliki hubungan lain selain teman satu kelas, dan juga bertetanggaan.

Dan itu berhasil membuat mereka malah ingin mencari tau lebih tentang lengkara melalui dikara, dan hal itu lah yang menjadi salah satu penyebab dikara benci berada di sekitar pemuda itu.

1
Prima Contesa
ayo kak dibanyakin lagi donk episodenya
kalea rizuky
loooo
kalea rizuky
kengkara ne suka cm gengsi aja
MyRirin
kak jumlah kata perbab berapa? kalau lbih dari seribu itu kebanyakan, rata-rata enaknya sampe 500-800 kata. tapi semua author bebas, jadi semangat terus berkarya
mian_darika: oh gitu ya, makasih ya infonya.
total 1 replies
danis suga
semangat kaka!! ceritanya baguss,.
danis suga: siappp👌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!