NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Amanda

Seperti biasanya, Rosa berjalan naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar Alan. Dan, ya, kamar Alan sangat berantakan seperti kapal pecah. Ada beberapa botol minuman kaleng dan Alkohol di meja, pakaian kotor bertebaran di setiap penjuru kamar. Padahal, Alan adalah tipikal orang yang suka kebersihan dan kerapihan, namun karena ia tidak suka dengan pernikahan yang terpaksa di jalaninya membuat Alan bersikap semena-mena pada Rosa.

Di dalam pikiran Alan yang menjadi beban hanya satu, bagaimana caranya ia memutus tali pernikahan tanpa harus berdebat maupun berurusan dengan sang kakek.

Rosa menghela nafas panjang, ia menggulung lengan bajunya dan mulai membereskan kekacauan di kamar Alan. Tetapi, saat ia mengambil kemeja Alan di lantai, satu lembar foto.

"Heh? Apa yang jatuh?" Gumam Rosa.

Rosa mencari benda yang jatuh dari kemeja Alan, keningnya mengernyit kala sebuah foto menunjukkan Alan tengah menc***m seorang perempuan dengan mata keduanya terlihat memancarkan cinta. Bukan tatapan kebencian yang selalu Alan layangkan pada Rosa. Sayangnya, wajah perempuan tidak terlihat jelas karena terhalang rambut.

"Kenapa perasaanku gak enak ya?"

Buru-buru Rosa menepis segala pikiran yang mulai muncul dengan segala dugaan negatifnya, ia cukup tahu diri kehadirannya di hidup Alan itu tak pernah dianggap sama sekali.

Tok.. Tok.. Tokkk...

"Rosa, di bawah ada tantenya Den Alan, coba kamu turun dulu sebentar." Ucap Bik Kokom dari balik pintu.

"Iya, aku segera ke bawah."

Rosa memasukkan foto yang ia temukan ke dalam saku celananya, ia bergegas turun ke bawah dimana tante dari Alan itu tengah duduk menyilangkan kaki menatap Rosa yang berjalan kearahnya.

"Tante, sudah lama tak bertemu," Rosa menyalimi tangan Amanda.

"Aku sibuk. Em, aku gak bisa lama-lama disini karena aku juga harus menyebarkan undangan ini pada teman-temanku, jadi kau dan Alan usahakan hadir ya."

Amanda menyerahkan satu lembar undangan ulang tahun pernikahannya yang akan di gelar di rumahnya pada Rosa, dengan senang hati Rosa menerimanya.

"Apa sekarang kau sudah hamil, Rosa?" Tanya Amanda.

Rosa tersenyum samar menanggapi pertanyaan Amanda, bagaimana ia bisa hamil kalau Alan tak pernah menyentuhnya sedikitpun.

"Doakan saja ya, tante." Jawab Rosa.

"Hm, sudah 3 tahun lebih loh? Masa kamu gak mau kasih keturunan buat Alan, padahal Alan itu pewaris, apa jangan-jangan kamu atau Alan yang mandul." Sebuah sindiran yang membuat tubuh Rosa diam di tempat, ada rasa kecewa tapi rasa itu hanya mampu ia telan saja.

"Sudahlah, bicara denganmu membuat waktuku terbuang sia-sia."

Amanda berdiri menarik tasnya yang tergeletak diatas meja, ia mengabaikan Bik Kokom yang datang membawa nampan berisikan minuman dan makanan ringan untuk menjamunya. Amanda dan juga adiknya yang sama-sama perempuan selalu menanyakan keturunan pada Rosa, keduanya selalu mendesak Rosa untuk ikut program hamil karena bagi mereka semua keluarga harus memiliki garis keturunan, jika ada keluarga laki-laki yang menikahi seorang perempuan dan jika perempuan itu tidak bisa memberikan seorang anak atau mandul, maka keluarga laki-laki harus menceraikannya.

Hal itu hanya berlaku bagi mereka saja, namun tidak bagi Dharma. Dharma sangat percaya pada Rosa, saat usia pernikahannya dan Alan menginjak satu tahun, Alan ingin menggugat cerai Rosa dengan alasan tak kunjung memiliki perasaan dan juga keturunan pada perempuan pilihan kakeknya. Namun, sang kakek justru memarahinya dan mengancam akan memberikan seluruh warisannya pada Rosa.

"Sudah, jangan di pikirkan, nduk." Ucap Bik Kokom.

"Enggak kok, udah biasa jadi ya, begitulah." Rosa mengulas senyumnya, mau bagaimana lagi ya selain menerima. Melawan pun ia jadi babak belur.

Amanda tidan mengetahui akan kehadiran Naresh, saat ia datang Naresh masih terlelap di kamarnya.

Rosa kembali menitipkan Naresh pada Bik Kokom, sedangkan ia balik ke kamar suaminya.

Begitu sudah berada di kamar Alan, Rosa merapikan sprei dan juga selimut. Tangannya bergerak untuk mengambil handuk yang tergeletak diatas lantai, kaos kaki, dasi, dan yang terakhir adalah celana formal Alan. Tak sengaja Rosa meraba sesuatu yang mengganjal di celana Alan, ia merogoh saku celana suaminya dan betapa terkejutnya ia menemukan sebuah alat pelindung si otong.

Mata Rosa terbelalak, ia bukan gadis polos yang tidak tahu benda apa yang sedang ia pegang, jantungnya berdegup kencang tiga kali lipat dari biasanya.

"T-Tidak, t-tidak mungkin."

Pikiran buruk tak bisa di kendalikan lagi di kepala Rosa, tidak mungkin suaminya tak memakai berang tersebut karena terbukti k****m itu ia dapati dalam saku celananya.

Tidak bisa. Rosa meremas benda yang di temukannya, matanya memerah menatap lurus ke depan.

"Baiklah, sudah cukup 3 tahun lamanya aku diam. Sekarang aku akan memperlihatkan bagaimana caraku membalasmu, Mas!"

Wanita mana yang tak sakit bila tahu suaminya main di belakang, bagaimana cinta bisa tumbuh kalau yang di beri pupuk itu tanaman orang lain.

Kini Rosa menggeledah laci dan juga lemari Alan, dengan mengumpulkan semua barang yang sekiranya mencurigakan tentu ia akan menyimpannya agar bisa keluar dari penjara sunyi ini.

****

Sore hari.

Seperti biasanya, Rosa mengurus Naresh sebelum menyiapkan segala kebutuhan Alan, dari mulai makan malam sampai baju gantinya di kamar.

Rosa merasakan sesuatu yang tak nyaman di perutnya, Bik Kokom yang melihatnya pun langsung menghampirinya.

"Rosa, kamu kenapa?" Tanya Bik Kokom.

"Kayaknya aku datang bulan deh, Bik. Aku titip Naresh sebentar ya, mau pakai pembalut dulu." Ucap Rosa.

Tentu saja Bik Kokom mengiyakan ucapan Rosa, Naresh di gendongnya dan di bawa ke dapur karena Bik Kokom belum mematikan kompornya.

Rosa berlari kearah kamarnya, ia langsung mebersihkan celananya dan mengganti dengan yang baru. Namun, setiap kali ia datang bulan pasti perutnya terasa seperti di lilit tali, ia duduk diatas closet sambil memegangi perutnya.

Ceklekkk..

Alan masuk ke dalam rumah dengan pakaian yang berantakan, wajahnya nampak lesu nan muram. Perutnya terasa lapar, ia tak langsung membersihkan dirinya melainkan berjalan kearah meja makan.

"Aawwhhh!"

"Oeekkkkk....!!"

Baru saja Alan hendak duduk, suara Bik Kokom yang di susul tangisan Naresh membuat Alan mengurungkan niatnya. Ia langsung berlari mencari sumber suara, terlihat bik Kokom mengibaskan satu tangannya yang terasa panas akibat terkena wajan panas.

"Naresh!"

Alan langsung mengambil alih Naresh, ia menenangkannya yang menangis sampai wajahnya berubah merah.

"Kenapa bawa Naresh ke dapur, hah?! Dimana Rosa?" Bentak Alan.

"M-Maaf, den. R-Rosa lagi di k-kam.."

Belum selesai Bik Kokom menjawab, Alan langsung melenggang pergi mencari Rosa di kamarnya.

Brakkkk...!!!

Pintu terbuka dengan lebar, Alan menyisir setiap sudut kamar mencari wanita yang sudah lalai menjaga Naresh.

"ROSA!!!" Teriak Alan.

"Huaaaa.... Aaaakkkk... " Naresh semakin histeris mendengar suara lantang Alan.

Di dalam kamar mandi, Rosa terperanjat begitu mendengar suara Alan dan tangisan Naresh secara bersamaan.

Secepat kilat Rosa berdiri dan berjalan membuka pintu kamar mandinya, begitu wajahnya muncul Alan meletakkan Naresh di kasur dan mulai menyeret Rosa.

Sreeettt...

Plaakkk...!!!

"Dasar gak becus! Lihat, gera-gara loe Naresh luka." Alan menunjuk kaki Naresh yang memerah dan langsung muncul gelembung berwarna gelap.

"M-Mas, Maaf. Aku tadi titip Naresh ke Bik Kokom, a-aku.."

Plaaakkk...

Satu tamparan lagi di dapat oleh Rosa, Alan yang sudah lelah bekerja di suguhkan dengan Naresh yang terluka, tentu saja ia murka.

"Kalau sampai terjadi apa-apa sama Naresh, tanggung akibatnya! Apalagi kalau sampai Mama tahu, habis kau!"

"Hiksss.."

"Cepat bawa Naresh keluar!" Titah Alan sambil menunjuk pintu.

Rosa merangkak menuju tempat tidur, banyak sekali rasa sakit yang dirasakannya dalam satu waktu. Selain sakit karena menstruasi, sakit akibat tamparan dan sakit hati pula karena Alan selalu menyakiti batinnya. Ia menggendong Naresh dengan sangat berhati-hati, menenangkan bayi kecilnya sampai tangisnya sudah senyap.

"Maaf ya, sayang."

Terdengar Alan menelpon seorang Dokter untuk datang ke rumahnya, wajahnya memancarkan aura kemarahan yang sangat kuat sampai Rosa tak berani menatapnya.

1
Sunaryati
Dapat benda bibir gratis, bangun tidur sudah dapat asupan gizi, nanti meeting jadi lancar🤭
juwita
lutfi dpt cap bibir dr rosa🤣
4U2C
𝘆𝗮 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮-𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮 𝗥𝗢𝗦𝗔 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗸𝗮𝘀𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘀𝗼𝗽𝗮𝗻,,𝗶𝘁𝘂 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗹𝗮𝗸𝗼𝗻𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗺𝗮𝘁𝗮 𝗸𝗲𝗿𝗮𝗻𝗮 𝗺𝗮𝘂 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗮𝗻𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗟𝗨𝗧𝗙𝗜,,𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗢𝗦𝗔 𝗽𝗲𝗿𝗻𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗮𝗸𝗶𝘁𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗶𝘁𝘂 𝗥𝗢𝗦𝗔 𝗲𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗺𝗮𝘂 𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀 𝗹𝗮𝗴𝗶..
Wahyuni Riansyah RO
kenapa disini si Rosa jd kayak kasar gitu ke lutfi. Oma hrs selamat dan bpk nya lutfi yg br*ngsek itu masuk penjara
Sunaryati
Selamat oma, ayah Lutfi dipenjsrs
@pry😛
slmt kn oma....
Wahyuni Riansyah RO
lanjuuuut
I Love you,
🤣🤣🤣🤣 nasip nasip🙏🙏
I Love you,
adu🤭🙏 🤣🤣🤣 sala sasaran dah ros....ros
Sunaryati
Semoga Rosa berjodoh dengan Lutfi
@pry😛
pd kt lho dy🤣
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@pry😛
mampus🤣🤣🤣🤣👏👏👏
juwita
nah gitu Rosa harus kuat dn tangguh apa lg klo benar jgn mudah di tindas
Sunaryati
Nah baru masuk sudah dapat membongkar praktik penindasan yang dilakukan karyawan senior kepada karyawan baru, namun kali ini Juwita dan Shopia kena batunya ✋✋🤣🤣🤭
@pry😛
next rosa... lnjt kn... aq sk gy mu....🤣🤣🤣
@pry😛
moga ketauan
@pry😛
good rosa
Sunaryati
Sukses Rosa
Kasih Sklhqu
lanjut Thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!