NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 2

Pewaris Terhebat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Setelah kemenangannya melawan keluarga Ashcroft, Xander menyadari bahwa kejayaan hanyalah gerbang menuju badai yang lebih besar.

Musuh-musuh lama bangkit dengan kekuatan baru, sekutu berpotensi menjadi pengkhianat, dan ancaman dari masa lalu muncul lewat nama misterius: Evan Krest, prajurit rahasia dari negara Vistoria yang memegang kunci pelatihan paling mematikan.

Di saat Xander berlomba dengan waktu untuk memperkuat diri demi melindungi keluarganya, para musuh juga membentuk aliansi gelap. Caesar, pemimpin keluarga Graham, turun langsung ke medan pertempuran demi membalas kehinaan anaknya, Edward.

Di sisi lain, Ruby membawa rahasia yang bisa mengguncang keseimbangan dua dinasti.

Antara dendam, cinta, dan takdir pewaris… siapa yang benar-benar akan bertahan di puncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Di tengah matahari yang semakin meninggi, Theron, Troy, dan Tyler tengah melihat proses penguburan Theo Lennox. Banyak pengawal berbusana hitam yang ikut menyaksikan pemakaman tersebut. Suasana begitu hening sampai akhirnya pecah oleh hujan yang mendadak mengguyur deras.

Peti sudah tertutup sepenuhnya oleh tanah. Troy berjongkok di sisi pusara, menatap kosong tanah merah basah di dekatnya. “Aku akan membalaskan dendammu pada mereka, Ayah. Aku tidak akan mati sebelum bisa bisa menghancurkan Alexander, Sebastian, dan Miguel."

Theron, Tyler, dan para pengawal masih berada di tempat yang sama, tak beranjak sedikitpun meski hujan semakin mengguyur deras.

Satu per satu pengawal menjauh dari pusara hingga hanya menyisakan Theron, Troy, dan

Tyler. Tidak ada pembicaraan di antara ketiga pria itu untuk sementara waktu. Mereka tenggelam dengan pikiran dan perasaan masing-masing.

“Saatnya kita pergi, Troy. Menunggu selama apapun, tidak akan membuat ayahmu dan kakakmu kembali hidup," ujar Theron.

Troy segera berdiri, mengamati pusara Theo Lennox dengan tatapan yang masih kosong. Kepalan tangannya tampak menguat hingga

akhirnya kembali mengendur.

"Baiklah."

Theron, Troy, dan Tyler meninggalkan pusara. Beberapa pengawal segera mendekat untuk memayungi mereka meski tampak percuma sebab ketiganya sudah basah kuyup.

"Edward mengalami luka yang cukup serius sampai harus berada di kursi roda, sedang rekannya yang bernama Leonel mengalami patah kaki karena tertimpa lemari ketika bom meledak. Menurut keterangan dari pihak Edward, bom yang meledak di tempat mereka berasal dari sepatu yang digunakan Edward. Kemungkinan besar, Miguel yang menempatkan bom itu saat dia membekuk mendiang ayahmu dan Edward. Edward lebih beruntung karena sepatu yang dikenakannya sudah dibuang ke tempat sampah sehingga ledakannya tidak mengenainya secara langsung dan hanya mengenai bawahannya saja," ujar Theron.

Troy menggertakkan gigi. Dinginnya air hujan sama sekali tidak membuat amarahnya meredup, yang terjadi justru semakin membesar hingga dirinya terbakar.

Theron, Troy, Tyler memasuki mobil. Rombongan mobil mulai menjauh dari pemakanan Theo Lennox. Hujan besar seakan mewakili kesedihan karena kepergian sosok ayah, kakak, paman, dan pemimpin mereka.

Di tempat berbeda, Edward sedang melihat foto keadaan Theo Lennox sesaat setelah ledakan bom di layar. Wajahnya tampak datar dengan tatapan kosong. la memang tidak terlalu dekat dengan Theo Lennox, tetapi tak bisa dipungkiri jika pria itu adalah salah satu sekutu terkuatnya.

"Pertemuan Anda dengan Troy Lennox dan Tyler Lennox akan berlangsung satu jam lagi, Tuan," ujar salah satu pengawal Edward.

Edward tidak menanggapi apa pun. Saat akan pergi, ponselnya tiba-tiba berdering. "Ayah?"

Edward menggertakkan gigi, memejamkan mata kuat-kuat. Perasaannya menjadi tidak keruan

sekarang. Meski malas untuk mengangkat telepon, tetapi jika tidak dilakukan, keadaannya justru akan semakin sulit. Dengan terpaksa ia menerima panggilan.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Leonel," ujar Caesar dengan nada dingin, "kau sudah mengecewakanku, Edward. Kau juga sudah mempermalukan nama keluarga Graham sebagai keluarga pembunuh bayaran terkuat di negara Havreland. Kau harus berterima kasih pada Leonel karena dia menahanku untuk tidak menghukummu sebab dia mendapat kabar bagus mengenai kelima benda antik itu di rumah Alexander.”

"Maafkan aku karena aku belum bisa menjadi orang yang kau inginkan, Ayah." Edward menatap kosong jendela yang dipenuhi tetes air di depannya. "Dalam pertarungan semalam, aku tidak menduga jika Alexander dan Sebastian memiliki sekelompok pengawal tangguh yang–”

"Aku tidak membutuhkan alasanmu." Caesar setengah membentak. “Aku sedang berada

dalam perjalanan menuju tempatmu saat ini. Sialan, kau membuatku harus turun tangan."

Edward terdiam meski sambungan telepon sudah terputus. Napasnya mendadak terengah engah hingga bahunya berguncang. la menggenggam ponsel dengan erat, bersiap untuk melemparnya, tetapi ia akhirnya mengurungkan niatan tersebut.

Satu jam kemudian, Troy dan Tyler tiba di tempat Edward. Keduanya memasuki sebuah ruangan di mana Edward berada.

Edward melihat kedatangan Troy dan Tyler dari pantulan kaca jendela. Meski begitu, ia tidak berbalik atau mengatakan apa pun. Selama satu menit lamanya ruangan diisi keheningan.

Edward akhirnya berbalik, mendekat pada Troy dan Tyler yang masih berdiri. “Aku turut berduka dengan meninggalnya Theo Lennox. Meski hubunganku dan dia tidak terlalu dekat dan hanya sebatas kerja sama yang saling menguntungkan, tapi harus kuakui kalau dia adalah sosok yang luar biasa."

Troy masih belum menanggapi apa pun. la tidak menyukai Edward karena dahulu pria itu pernah menghina harga dirinya. Akan tetapi, mengingat keadaannya saat ini, ia tidak punya pilihan lain selain memperkuat kerja sama dengan Edward. “Aku menghargai ucapan belasungkawamu, Edward.”

"Duduklah." Edward memosisikan diri berhadapan dengan kursi.

Troy dan Tyler duduk di sofa.

"Seperti yang kalian lihat, keadaanku tidak cukup baik sekarang. Aku tidak bisa bergerak bebas dan untuk sementara waktu harus berada di kursi roda. Aku sama sekali tidak keberatan jika kalian ingin bekerja sama denganku. Jika kita melawan Alexander dan Sebastian dengan kekuatan sendiri, akan sangat sulit bagi untuk membalaskan dendam kita pada Alexander dan Sebastian. Selain memiliki kekayaan dan kedudukan, mereka juga memiliki pasukan yang sangat kuat, salah satunya Miguel. Dia adalah penghalang besar bagi kita untuk mendekat pada Alexander dan Sebastian."

"Aku setuju denganmu. Miguel adalah sosok yang harus disingkirkan lebih dulu. Akan tetapi, mendekatinya tidak kalah sulit. Kita harus memikirkan cara untuk menjebaknya dan menghabisinya," sahut Troy.

"Sejujurnya, aku merasa curiga dengan tindakan Alexander dan Sebastian. Mereka memang

mengirimkan pasukan untuk menangkap mu dan mendiang pamanku saat kalian kabur dan diselamatkan, tapi anehnya Alexander dan Sebastian justru menarik mundur pasukan mereka, padahal mereka bisa saja sudah mengetahui tempatmu dan mendiang pamanku dari bom yang sengaja mereka tanamkan. Aku bertaruh jika mereka juga menempatkan beberapa kamera pengawas. Hal yang membuatku semakin curiga adalah mereka justru terkesan membiarkan kita bergerak leluasa, padahal mereka bisa saja menghabisi kita semalam. Apa mungkin mereka berharap besar pada bom yang mereka tanamkan atau mereka memiliki pemikiran lain?"

"Kau benar. Dengan kekuatan mereka saat itu, mereka bisa saja menghabisiku dan Theo Lennox langsung di tempat kejadian tanpa pikir panjang. Akan tetapi, mereka sama sekali tidak melakukannya." Edward berdecak, berusaha mengendalikan amarah yang kembali menyiksa. Kepalanya mendadak pening karena memaksa otaknya untuk mencari jawaban pasti dari tindakan Xander dan Sebastian. "Mereka juga bisa menghabisi kita tanpa harus menunda-nunda waktu seperti sekarang."

Troy memejamkan mata karena emosi yang akan meledak. Sungguh sial, baru saja ingin membalaskan dendam, ia justru dihadapkan pada jalan buntu. Ia tidak tahu rencana apa yang sudah disusun Xander dan Sebastian di balik tindakan mereka yang membiarkan musuh-musuh mereka bebas begitu saja.

Pintu tiba-tiba terbuka dari luar. Caesar memasuki ruangan, menoleh pada Edward, Troy, dan Tyler bergantian. “Aku tidak tahu kalau keadaanmu separah ini, Edward."

"Ayah." Edward membungkuk hormat.

"Tuan Caesar." Troy dan Tyler segera berdiri, memberi hormat.

Caesar duduk di kursi kosong, menyandarkan punggung, menghidupkan cerutu. “Aku tidak

tahu kalau Theo Lennox akan pergi secepat ini. Aku harus mengakui jika dia sosok pekerja keras dan terampil."

Caesar mengembuskan napas. Asap rokok mengepul di sekitar wajahnya. "Sejujurnya, aku tidak menduga jika pasukan pembunuh bayaran nomor satu di dua negara bisa dikalahkan oleh Alexander dan Sebastian. Itu membuatku muak dan kesal. Tapi di sisi lain aku senang karena pada akhirnya aku menemukan lawan yang pantas."

Caesar memajukan letak duduk, tersenyum bengis. "Sebagai balas jasaku pada Theo Lennox, aku akan ikut turun tangan dalam masalah ini. Aku akan menghadapi Miguel.”

1
Siti Norina
untuk beberapa hari kedepan kayaknya gw harus ngepet ni thor buat beli kuota demi PT.
#✌️✌️✌️
y@y@
💥👍🏿🌟👍🏿💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
Glastor Roy
up
Ablay Chablak
lamaaa
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
💥👍🏼👍🏻👍🏼💥
y@y@
🌟👍🏾👍🏿👍🏾🌟
Rocky
Kira2 apa ya 'sesuatu' yg di maksud Kakek Evan ?
Ablay Chablak
noh udh gw kasih hadiah thor...rajin2 ya updatenya
Rahmat BK
penderitaan di mulai
y@y@
🌟👍🏻👍🏼👍🏻🌟
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
💥👍🏼👍🏻👍🏼💥
Ablay Chablak
sehari 4bab lah thor
ikhsan
penasaran sama kelanjutannya gimna perjalanan xander
cepat² di up nya min
Glastor Roy
up
Siti Norina
nunggu up nya smp lupa sarapan thor
#makan2
Ablay Chablak
lama nih alur cerita ivan krest nya sampe 3 hari blm kelar
MELBOURNE: Disaksikan terus jangan sampai kelewatan yaa😘😘
total 1 replies
amienda
up byk2 thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!