Tetua Keluarga Su secara resmi mencabut status Su Yang sebagai anggota keluarga karena "mempermalukan nama besar mereka."Di tengah rasa sakit fisik dan emosional, Su Yang merasakan kebencian yang mendidih. Ia memohon keadilan, tetapi diolok-olok.
Saat ia bersumpah dalam hati untuk membalas dendam ("Jika aku tidak bisa berkultivasi dengan Qi Surga, aku akan menggunakan kekuatan neraka!"), sebuah energi hitam-merah muncul dari dantian-nya yang rusak. Ini adalah Garis Darah Kaisar Iblis yang aktif. saksikan keseruan perjalanan su yang menuju keabadian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rikistory33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
puncak penghinaan
Sore itu, terik matahari di Sekte Awan Hijau terasa kejam, seperti menyorot ejekan yang ditujukan pada satu sosok di tengah Arena Latihan Keluarga Su: Su Yang.
Ia berdiri di hadapan sepupunya, Su Feng, yang tampak gagah dalam jubah sutra dan memegang pedang latihan yang berkilauan. Wajah Su Yang pucat, kerongkongannya kering. Dantian-nya, sumber energi kultivasi setiap orang di dunia ini, terasa dingin dan hampa, retak yang tak bisa diperbaiki.
“Ayolah, Su Yang,” kata Su Feng dengan nada mencibir, suaranya diperkuat oleh Qi yang mengalir deras, "selesaikan sandiwara menyedihkan ini. Semua orang sudah menunggu. Aku bahkan tidak perlu menggunakan separuh kekuatanku untuk mengalahkanmu."
Di kursi kehormatan, Tetua Keluarga Su, seorang pria tua yang angkuh, menghela napas. "Sungguh memalukan. Mengapa kita harus menoleransi sampah ini di turnamen penting kita?"
Su Yang mengepalkan tangannya yang gemetar. Ia tahu ia tidak punya peluang. Namun, ia tidak boleh mundur. Statusnya sebagai anggota keluarga, bahkan sebagai anggota terendah, bergantung pada penampilan ini.
"Seranglah!" teriak Su Yang, suaranya serak.
Su Feng tertawa. Ini bukan pertarungan, ini adalah eksekusi.
Dengan gerakan cepat yang mencerminkan tahap Pembentukan Inti Awal, Su Feng melontarkan "Tebasan Angin". Pedangnya membelah udara, bukan untuk membunuh, tetapi untuk melumpuhkan dan mempermalukan.
Su Yang mengangkat tangannya untuk bertahan, tetapi kekuatan Qi murni menghantamnya seperti palu godam. Krakk! Ia mendengar suara retakan yang mengerikan di tulang rusuknya. Udara keluar dari paru-parunya, dan ia terlempar ke belakang, jatuh dengan keras ke tanah berlumpur, terbatuk darah.
Su Feng berdiri di atasnya, menatap dengan jijik. "Tamat. Hanya butuh satu serangan. Lihatlah, dia bahkan tidak bisa menyerap Qi untuk menahan pukulan biasa."
Keputusasaan dan Pecahnya Segel
Keheningan melanda arena. Kemudian, tawa mulai muncul—tawa dari anggota keluarganya, dari para murid Sekte Awan Hijau.
Seorang Tetua Sekte Awan Hijau mengibaskan lengan jubahnya. "Keluarga Su, segera urus sampah ini. Kita tidak ingin mata tamu kami ternodai."
Tetua Keluarga Su berdiri dan menatap Su Yang yang tergeletak di lumpur. "Su Yang," katanya dengan suara keras yang dipenuhi penghinaan. "Mulai hari ini, kau dicabut dari nama Keluarga Su. Kau adalah aib. Tinggalkan Sekte Awan Hijau sebelum matahari terbenam. Jangan pernah tunjukkan wajahmu lagi di sini."
Dunia Su Yang hancur lebur. Bukan karena rasa sakit fisik, tetapi karena penghinaan yang melampaui batas. Ia tidak punya tempat tujuan, tidak punya harapan, dan sekarang tidak punya nama.
Tiba-tiba, rasa sakit di dantian-nya yang rusak berubah. Itu bukan rasa sakit kehampaan, melainkan tekanan yang tak tertahankan.
Jika aku tidak bisa berkultivasi dengan Qi Surga, pikir Su Yang, air matanya bercampur dengan lumpur dan darah, maka aku akan menggunakan kekuatan neraka.
Kata-kata itu, sumpah dari hati yang hancur, adalah pemicu yang telah lama ditunggu-tunggu.
Jauh di dalam dantian-nya, segel spiritual yang berbentuk rantai besi kuno tiba-tiba berderak dan hancur berkeping-keping.
BOOM!
Energi spiritual di arena mendidih. Benda itu bukan Qi surgawi yang murni, melainkan Qi Iblis berwarna merah tua dan hitam pekat, memancar dari tubuh Su Yang seperti nyala api dari neraka.
Mata Su Yang yang semula kusam kini bersinar dengan cahaya merah keemasan yang menakutkan, seperti mata seorang kaisar yang telah tertidur selama ribuan tahun.
******
Kebangkitan Kaisar Iblis
Su Yang bangkit. Ia tidak merasakan sakit. Ia hanya merasakan kekuatan. Kekuatan yang membuat lututnya hampir lemas karena betapa besarnya dan betapa mudahnya ia mengendalikannya.
Su Feng, yang masih berdiri di dekatnya, mundur dua langkah. "Apa... apa ini?"
"Kau menyebutku sampah?" Su Yang berbicara. Suaranya bukan lagi suara anak laki-laki yang putus asa, melainkan gema yang dingin dan otoritatif.
Dia tidak perlu bergerak. Energi Iblis di sekelilingnya membentuk kepalan tangan besar yang transparan, merobek tanah arena, dan langsung menghantam Su Feng.
CRASH!
Su Feng, seorang kultivator tahap Pembentukan Inti Awal yang arogan, bahkan tidak sempat berteriak. Dia terlempar, menghantam dinding batu, dan jatuh tak sadarkan diri, seluruh Qi-nya lumpuh.
Kini, bukan tawa yang terdengar, melainkan ketakutan.
Tetua Sekte Awan Hijau berteriak panik, "Kekuatan iblis! Dia dikuasai iblis! Hentikan dia!"
Tetua itu, seorang ahli Tahap Jiwa Baru Lahir, meluncur ke arah Su Yang, mencoba menekannya dengan kekuatan spiritualnya.
"Kau berani menyentuhku?" raung Su Yang.
Dia hanya melirik Tetua itu. Dalam garis darahnya yang baru terbangun, Su Yang tiba-tiba tahu sebuah teknik: "Penghancur Hati Iblis."
Tanpa mantra, tanpa gerakan tangan, tekanan spiritual yang jauh melampaui tahap Jiwa Baru Lahir menghantam Tetua Sekte. Pria tua itu memekik kesakitan, hidungnya berdarah, dan ia jatuh berlutut, memegang dadanya. Ia tidak lumpuh, tetapi ketakutan murni telah menguasai pikirannya.
Su Yang menyadari, ini bukan hanya kekuatan. Ini adalah warisan. Garis Darah Kaisar Iblis telah bangkit.
Dia menatap Tetua Keluarga Su, yang sekarang menggigil ketakutan. Su Yang tidak membunuhnya, ia hanya tersenyum dingin.
"Aku akan pergi," kata Su Yang, mengambil Cincin Penyimpanan kecilnya dari jubah yang sobek. "Tapi dengarkan aku baik-baik. Aku akan kembali."
Dia berbalik dan berjalan keluar dari arena, menghilang ke dalam hutan yang gelap. Di belakangnya, hanya tersisa kehancuran, ketakutan, dan bisikan tentang kembalinya kekuatan gelap.
Su Yang berhenti di batas hutan, cahaya merah keemasan di matanya berangsur-angsur meredup. Ia menatap ke belakang, ke arah sekte yang telah mencampakkannya.
"Sekte Awan Hijau, Keluarga Su," bisiknya, suaranya dipenuhi janji yang kejam, "Aku ingin kalian hidup cukup lama untuk melihatku di puncak, dan melihat diri kalian diinjak-injak di bawah kakiku."
"Aku akan menjadi Penguasa."