tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SATU
Gladis terbangun dengan napas tak beraturan. Dia memandang sekelilingnya setelah menenangkan diri. Ruangan yang sempit dengan banyak ranjang berjejer rapi, cat dinding yang memudar, serta satu meja kayu dan kursi tua yang terletak di sudut dekat pintu. Gladis ingat ruangan ini, ini kamar nya di panti asuhan. Kenapa dia bisa di sini?
Gladis berjalan ke arah meja kayu, dia ingat, ini meja belajar umum. setiap satu kamar di panti pasti tersedia satu meja belajar, jadi jika ingin memakainya harus bergantian. Gladis melihat ke arah kalender yang terletak di atas meja. Matanya melotot kaget. Dia tidak percaya ini...
" Aku kembali ke tahun 2022? " Gladis terduduk di kursi kayu tua.Otaknya masih mencerna apa yang terjadi. Hingga beberapa saat kemudian satu kesimpulan bisa di tangkap olehnya.
Dia kembali pada hari sebelum dia di adopsi oleh keluarga kaya. Dulu dia sangat senang ketika ada yang mengadopsinya sehingga dia bisa merasakan namanya keluarga, tidak peduli yang mengadopsinya kaya atau miskin, dia tetap bisa menerima yang penting dia bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga. Tapi siapa sangka harapan nya hanya bisa jadi angan-angan saja. Mereka tidak memperlakukan nya dengan baik.
Kini dia tidak akan menerima keluarga ini. Dia memang menginginkan keluarga, menginginkan kasih sayang yang tulus, ingin di perhatikan. Tapi jika punya keluarga seperti dulu rasanya dia lebih baik tidak punya keluarga.
ceklek
"Glad".
Gladis tersadar dari lamunannya ketika namanya di panggil. Salah satu teman sekamarnya berdiri di depannya.
"Ada apa yu? "
"Ibu panggil, katanya ada keluarga yang ingin mengadopsimu". Mendengar ucapan Ayu membuat Gladis terdiam. " Cepatlah keluar, mereka menunggumu". Sambungnya lagi. Lalu berlalu keluar dari kamar.
Gladis melihat kalender sekali lagi. Ternyata hari ini adalah hari kedatangan keluarga itu. Tidak. Dia harus menolaknya, dia tidak mau kembali ke rumah itu. Dari pada tinggal di sana lebih baik tinggal di gubug tua.
************
Dari jauh Gladis sudah melihat sepasang suami istri duduk berhadapan dengan ibu panti. Mereka adalah tuan Gema Fandra dan istrinya Fera. Gladis tau tujuan mereka mengadopsi dan kenapa memilih dia.
Mereka ingin adopsi anak panti untuk di jadikan pengganti anak nya yang hilang beberapa tahun lalu. pencarian mereka selama bertahun-tahun tidak membuahkan hasil apapun, sehingga mereka memutuskan untuk adopsi anak sampai putri mereka di temukan. Mereka memilih Gladis karena hanya gadis itu yang paling cantik dan seumuran dengan putri mereka, dan lagi gladis adalah anak terpintar di panti dan sekolahnya.
Mereka selalu membanggakan putri mereka, bahwa anak mereka itu cantik dan pintar. Sebab itu mereka memilih Gladis agar jika teman-teman sosialita mereka mendesak ingin bertemu dengan sang anak, mereka bisa menunjukkan gladis sampai anak kandung mereka kembali.
Gladis menghela napasnya. keluarga Fandra sangat menjaga nama baik mereka, mereka akan melakukan apapun asal keluarga mereka tidak di pandang buruk oleh orang lain sekalipun dengan cara yang curang. Yang mereka pedulikan hanya keuntungan, kekuasaan dan martabat saja. Menurut Gladis, keluarga itu tidak hangat sama sekali, mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing hingga waktu berkumpul dengan keluarga saja tidak ada.
"Ibu.. " panggil Gladis setelah dekat dengan ibu panti yang bernama Luna. Mendengar suara Gladis membuat mereka semua menoleh ke asal suara. Terlihat di mata mereka seorang gadis dengan rambut kepang dua dan wajah dengan bintik-bintik merah dan hitam, membuat pasutri di sana terdiam termasuk dengan bu Luna.
"ini... "
