Lionel Danny, adalah pria berpengaruh yang kejam. Karena dendam ia terpaksa menikahi putri musuhnya sendiri.
Namun, tepat setelah pernikahan selesai dilangsungkan, ia justru menghabisi seluruh keluarga istrinya, Maura.
Karena benci dan dendamnya akhirnya Maura sengaja mendekati pria kaya raya bernama Liam. Siapa sangka jika Liam benar-benar jatuh hati kepada Maura.
Mungkinkah Danny luluh hatinya dan berusaha merebut kembali miliknya?
Bagaimana jadinya jika ternyata Liam justru pria yang lebih kejam dari Danny?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prolog
Malam pernikahan, seharusnya menjadi impian seluruh perempuan di muka bumi. Tetapi nyatanya malam itu menjadi malam yang paling kubenci.
Nyatanya, pria yang kini menjadi suamiku memporak-porandakan hatiku. Sungguh tak kuduga. Ia yang berkharismatik dan menawan, tega menghabisi seluruh keluargaku tepat di depan mataku.
Dan yang semakin membuatku membencinya, ia selalu mempersulit hidupku. Bahkan dengan berbagai cara ia tak membiarkan aku didekati pria manapun.
Di kesempatan lain. Aku kerap melihatnya memamerkan kemesraan dengan perempuan berbeda. Jijik.
Ia tak hanya pria kejam, tetapi juga mahir mempermainkan perempuan. Mungkinkah ia lupa? Jika sebenarnya ia pun terlahir dari perempuan juga.
Aku sedang berusaha mati-matian, mencari pelarian, tetapi ia justru menunjukkan cinta. Entah itu palsu, atau dirinya yang sebenarnya.
Suatu malam, aku sengaja menemani seorang pria kaya bernama Liam di sebuah pesta. Ia sangat rupawan dengan mata birunya.
Namun, tak kuduga di kesempatan yang sama, suamiku hadir di pesta itu bersama banyak kroninya.
Sama seperti biasanya, tatapannya tajam mengiris. Tetapi itu tak membuatku takut. Aku sudah terbiasa dengan pesakitan ciptaannya.
Dari sorot matanya aku bisa menduga jika ia sedang marah, saat melihat Liam begitu perhatian padaku.
"Mau berdansa denganku," ujar Liam.
Sungguh, ini adalah hari yang kutunggu. Tentu saja aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
"Ah, aku tak pandai berdansa. Tapi aku mau coba." Jemari lentikku terangkat dan terulur ke arahnya.
Mataku memerah, ada banyak embun yang nyaris merembes, tapi kutahan. Seraya tersenyum, kutatap mata suamiku.
Bukan tanpa alasan, aku ingin mencari tahu. Seberapa dalam ia membenciku hingga membunuh seluruh keluargaku tanpa sisa.
Dan ....
DOR!
Suara pistol meledak ke arah Liam. Beruntungnya aku memperhatikan, hingga aku berhasil menutupi tubuh Liam dengan tubuhku.
Lalu aku pun terhuyung, Liam memelukku erat lalu mengangkat tubuhku.
"Cari pelakunya!" seru Liam.
Tak kuduga, segerombolan orang dengan setelan rapih serba hitam bergerak serentak mendekat, dan beberapa terlihat menyebar. Lalu aku pingsan.
Lionel Danny bukanlah orang yang mudah menyerah. Ia bahkan berani menyusup ke sebuah kamar orang yang paling ditakuti sekalipun, hanya demi menemuiku.
"Danny apa yang kamu lakukan? Liam bisa membunuhmu jika dia tahu." Aku yang ketakutan langsung panik.
Ditambah kudengar suara langkah kaki seseorang.
"Nona, Tuan Liam memintaku membawakan kudapan dan minuman hangat," teriaknya memberi tahu.
Lalu, aku dan Danny menatap ke arah pintu bersama-sama. Saat itu aku benar-benar tak sanggup menyembunyikan rasa cemasku.
"Aku sudah berbaring," sahutku.
Menit setelahnya tatapan mataku kembali pada Danny yang kini mulai mengikis jarak wajahnya denganku.
"Keluar, Danny!" Aku menunjuk ke arah jendela kamar yang masih terbuka, lengkap dengan ekspresi memperingati.
Danny menggeleng cepat sebagai jawaban.
"Apa kau mencintainya? Mengapa kamu mengorbankan diri? Aku menembaknya!"
**
Aku melihatnya dari kejauhan, berdiri di tepi jendela, ia sangat tampan dengan setelan mahalnya. Dan aku tidak bisa menahan napas ketika matanya bertemu dengan mataku.
"Lionel Danny," bisikku, merasakan getaran yang tak biasa.
Getaran yang rasanya berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Pria yang dikenal sebagai Don Juan itu tersenyum, mengundangku ke dalam dunianya. Dunia kelam sama persis dengan dunia yang pernah ditapaki oleh Ayahku dulu.
Aku merasakan diriku terjatuh ke dalam hati yang entah tak kumengerti seperti apa rasanya. Luka, benci, dendam, cinta, semua bercampur menjadi satu.
Malam itu, aku tidak tahu bahwa hidupku akan berubah selamanya.
update lebih bnyk lgi sehari 2-3 bab hehe...