pantai ranca buaya, jam 14.00
Angin semilir dan aroma khas dari air laut memenuhin indra penciuman Rista, rambut sebahunya di biarkan tergerai tertiup angin. Rista merenggangkan kedua tangannya ke atas lalu ke kiri dan kekanan, melakukan peregangan. Perjalanan touring motor kali ini cukup melelahkan. di belakangnya terparkir motor dia bersama rekan rekan yang lain. sebagian dari mereka juga sama melakukan peregangan seperti Rista.
"Ahh... " Rista menghela nafas " pegel juga di boceng " guman Rista.
Perjalan dari Bandung menuju ke pantai Ranca Buaya ini memang cukup jauh, terlebih Rista dan kawan kawan memilih jalur memutar ke arah Bandung selatan, bukan memilih jalur kota, sehingga estimasi 4 jam sampai molor sampai 6 jam. Ditambah jalanan yang berbatu dan turun naik bukit. Namun meski perjalanan menuju pantai ini mendaki gunung dan melewati lembah, pemandangan yang di sajikan sungguh menyejukan mata. Dari mulai melewati danau cileunca, kemudian melewati hamparan kebun teh yang seperti permadani, melewati curug atau air terjun kecil. Bahkan Rista dan kawan kawan sempat bermain main sebentar di air terjun tersebut.
Namun sungguh rasa lelah yang ada terbayarkan saat mereka melihat pantai dari atas bukit. Seperti anak anak kecil menemukan mainan mereka yang hilang, mereka langsung berhambur menuruni bukit, bersorak kegirangan akhirnya menemukan tempat tujuan mereka. Dan disinilah akhirnya mereka, rombongan ke kecil itu memarkirkan mobil di pelataran rumput, di depan mereka terhampai pantai dengan batu karang yang masih asri.
" cape yah ay?" ucap seseorang di sebelah Rista. Dia Ahmad, kekasih Rista. Sebenarnya touring ke pantai ini pun Rista hanya mengekor kekasihnya itu.
" lumayan, tapi seru, anak anak juga rame" jawab Rista sambil mengikat rambutnya.
" syukur deh kalau kamu seneng" ucap Ahmad lagi sambik tersenyum " yuk kita ke pantai "
gerombolah anak anak itupun tampak asyik main di pantai, ada yang mencari cari kumang di sela sela karang, ada yang duduk di pantai sambil mencelupkan kakinya ke air laut, ada yang sibuk jeprat jepret dengan kameranya, dan ada juga yang sibuk dengan gitarnya bersenandung.
Rista membantu Airil mengatur beberapa lembar daun pisang, mereka akan menyiapkan makanan untuk santap siang. Mereka memang sengaja membawa bekal dari Bandung, selain agar lebih hemat, mereka juga belum tahu kondisi di pantai ini sebelumnya.
" Ta, kamu sadar ngga cewek sendirian " kata Airil sambil mengelap lembaran daun pisang.
Rista celingukan, ahh mengapa dia baru sadar. di gerombolan ini dia perempuan sendiri.
" ehehhehe iya yah Ril, aku baru sadar " ucap Rista sambil nyengir.
" Semoga ngga Risih ya, hehehhe.. " ujar Airil sambil terkekeh.
" hahahhaa .. ya ngga lah Ril, kalian baik malah sama aku " jawab Rista sambil menyusun daun daun pisan.
" Jangan kapok ikutan turing lagi sama kita ya, sama Ahmad "
Rista hanya mengangguk sambil tersenyum. Mereka mulai membuka bekal dari Bandung. Nasi, ayam goreng, ikan asin, tumis kangkung, sambal, lalap, kerupuk, tahu dan tempe goreng. Semua di jajarkan di atas daun pisang.
Tak butuh waktu lama, rombongan kecil yang terdiri dari 12 orang laki laki dan satu wanita itu sudah mengelilingi daun pisang tersebut untuk makan bersama. Ahh... memang nikamt sekali makan sehabis lelah mengendarai motor di tambah semilir angin laut.
" Makasih buat touringnya ya ay" ucap Rista, merrka semua telah selesai makan, Rista sedang duduk di atas karang sambil mencelupkan kaki ke laut.
" Sama sama ay, aku tau kamu seneng touring "
jawab Ahmad sambil memainkan kakinya di air laut. sesuatu mengusik hatinya.
" Aku sayang sama kamu " ucap Rista tulus, sambil mengenggam tangan Ahmad.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments