Ch. 2: Isi Hati Asura.

Dalam pandangan Cheetah tomboy.

Alam bawah sadar dan alam hati Asura.

Terlihat, sosok wanita berambut pirang ke coklatan begitu cantik dan memiliki tubuh molek yang menawan. Dia mengenakan pakaian bar bar jaman dahulu dengan bahan dasar kain dari kulit cheetah atau citah.

"Apa ini benar benar hati seorang manusia?." Gumam tidak percaya sosok wanita tersebut melihat isi hati Asura.

Dalam pandangannya.

Sebuah pemandangan langit biru dengan permukaan air yang dapat dilangkahi. Ketenangan dan keindahan dalam diam terasa begitu menjernihkan pikiran serta hati.

Ketika melihat sekeliling dengan takjub. Wanita tersebut melihat dua bola yang benar benar saling bertolak belakang.

Cahaya dan kegeleapan.

Bola cahaya memancarkan aura begitu suci serta meningkatkan rasa betah ingin tinggal disini selamanya. Sedangkan untuk bola kegelapan.

Aura yang dikeluarkan benar benar mengerikan sekaligus mencekam dan dapat merusak jiwa hingga mengakibatkan kematian.

Menggigil ngeri citah tomboy ketika melihat bola kegelapan tersebut.

Hingga, tiba tiba tubuhnya tidak dapat dia gerakkan.

Bersamaan dengan itu, bola kegelapan bereaksi dengan bergetarnya bola tersebut.

Nguuung.

Dengungan memekakan telinga dan merubah alam isi hati Asura menjadi layaknya pemandangan definisi neraka sebenarnya.

Sebuah tahta terbuat dari tengkorak berbagai macam mahluk hidup terlihat diduduki oleh pria 28 tahunan. Pria tersebut menatap merendahkan kepada si Citah tomboy.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan setelah melihat isi hati anakku, wahai ratu citah?." Suara berat, mengerikan, dan begitu menggetarkan jiwa terdengar.

Wanita tersebut yang dipanggil ratu citah tidak berani menatap sosok pria berambut hitam yang duduk di kursi tahta mengerikan tersebut.

"Ha-hamba s-sungguh me-meminta maaf, wahai paduka, karena telah l-lancang melihat isi hati putra paduka. Mo-mohon ampuni kesalahan hamba."

Begitu ketakutan hingga bersujud, ratu citah kepada sosok pria tersebut.

"Tak apa, kali ini kuampuni dirimu. Dan jangan pernah ganggu anakku bila ingin hidupmu tidak berada di neraka." Ujar pria tersebut sedikit mereda walaupun masih tetap menyeramkan suaranya.

"T-terima k-kasih, Dewa Yama. Hamba mohon undur diri terlebih dahulu."

Setelah itu, dengan cepatnya ratu citah menghilang begitu saja dari hadapan sosok yang bernama Dewa Yama.

"Haaahhh, ternyata, anakku juga terpilih menjadi peserta terakhir pertarungan tak jelas itu. Kenapa Sang Pencipta kejam sekali." Gumam Yama lemas menatap sebuah bola cahaya yang memproyeksikan Asura yang sedang tertidur.

"Kurasa, 3 skill yang kuberikan kepadanya itu sudah lebih dari cukup untuk membantu perjalanannya mencari kekuatan lebih."

****

Asura mulai terbangun dari tidur nyenyak yang entah kenapa bisa senyenyak itu tidur di hutan belantara.

"Si citah tomboy itu sudah pergi?. Sungguh beruntung aku masihlah hidup." Gumam Asura dengan berjalan sempoyongan ketika bangkit dari tidurannya.

"Sistem, bisakah kau carikan sumber air dimana. Yang penting bisa diminum." Tanya Asura agak pelan sembari menenangkan pikiran agar bisa meredakan pusingnya kepala.

[Cukup berjalan 50 meter dari selatan Tuan. Terdapat sebuah air terjun yang dapat diminum.]

Asura mulai berjalan dengan baik ketika kepalanya sudah tidak lagi pusing dan menuju arah yang di tujukan oleh Sistem. Tidak perlu waktu lama, ia sampai pada sebuah pemandangan menakjubkan.

Pelangi, hewan hewan lucu dan imut serta kesan fantasi barat begitu terasa. Air terjun yang terlihat begitu menyegarkan.

Gluk.

Menelan salivanya sendiri, Asura menatap kesegaran air. Layaknya orang kesurupan, Asura melompat terbang menjeburkan diri ke air yang memiliki kedalaman tidak terlalu dalam dan dangkal.

"Puaahhhh ... Segarnya."

Asura langsung melepaskan pakaian yang dari dunia sebelumnya, bumi, dan terlihat begitu lusuh dan kotor. Dengan teliti, Asura membersihkan pakaian tersebut.

"Sistem, jelaskan fungsimu dan kegunaanmu." Asura masih begitu buram mengenai sistemnya karena terlihat aneh, namun ia merasa perangkat bernama 'System Online' ini benar benar menakjubkan.

[System Online memiliki fitur:

-Inventory atau ruang penyimpanan. Ruang ini tidak ada batasan mengenai menyinpan suatu benda atau mahluk mati. Tidak dapat digunakan untuk mahluk atau benda hidup.

-Fitur maha tahu. Fitur ini sendiri adalah suara yang berbicara dengan Tuan saat ini. Dengan Fitur ini, saya dapat mengirimkan sebuah ingatan mengenai informasi, pengetahuan, ataupun seni bela diri. Masih banyak yang bisa saya berikan kepada Tuan dan bukan hanya sebatas tiga hal tadi saja. Fitur ini akan mengirimkan langsung informasi tersebut kepada ingatan tuan hingga menjadi satu.

-Fitur Poin Sistem. Fitur ini harusnya untuk Fitur Shop yang mana, Fitur Shop berada di versi lanjutan dari System Online. Dengan Fitur ini, Tuan bisa membeli apapun yang tersedia dalam Shop System Online dan bisa menukar dengan mata uang dalam dunia yang Tuan tempati. Cara mengumpulkan Poin Sistem adalah dengan membunuh mahluk hidup atau menyelesaikan misi yang diberikan oleh System Online.

-Fitur Mission System Online. MSO adalah sebuah fitur misi untuk mengumpulkan Poin Sistem lebih banyak dan lebih menguntungkan.

-Fitur Shop. Terbuka dalam versi lanjutan. Di butuhkan 1 milyar Poin Sistem untuk membuka fitur ini.]

Sambil mendengar, Asura membersihkan pakaiannya.

Sekarang, ia tau harus bagaimana. 100 tahun mungkin saja tidaklah cukup untuk mengumpulkan banyaknya kekuatan, demi bisa bersaing dengan pengguna System Online lainnya.

Asura sadar. Perkataan Sistem yang mengatakan 'peserta ke 1.000' yang berarti, sudah banyak peserta yang memiliki System online sebelum dirinya.

Dan karena hal itu pula. Mungkin saja, pengguna System Online lainnya sudah terlebih dahulu mengumpulkan kekuatan lebih besar dibanding dirinya.

Dan waktu mereka mengumpulkan kekuatan juga pastinya ada yang lebih 100 tahun bahkan seribu tahun.

"Satu satunya jalan agar lebih cepat mengumpulkan kekuatan adalah, menghimpun pengetahuan." Gumam Azra tersenyum penuh makna.

"Sistem, bila kau disebut maha tahu. Itu bukanlah omong kosong belaka, bukan?." Mencoba mempercayai sistemnya ini, Asura bertanya.

[Sistem memang maha tahu. Namun, beberapa seperti nama seseorang sistem haruslah berada di dekatnya agar bisa menganalisis lebih lanjut mengenai informasi seseorang tersebut.

Dan untuk nama keluarga, sistem mengetahui semua nama keluarga dalam jagat raya ini.]

Tersenyum penuh kemenangan Asura mendengar sistemnya.

"Kalo begitu, berikan aku ingatan mengenai pengetahuan cara memperkuat tubuh hingga melewati batasan dan pengetahuan mengenai berbagai macam seni bela diri. Namun, utamakan pedang, tombak, dan tangan kosong saja."

Secara tiba tiba, pandangan Asura seakan seperti air mengalir. Berbagai macam ingatan mengenai seni beladiri dan pengetahuan memperkuat tubuh masuk kedalam ingatannya.

Beberapa menit kemudian. Semua ingatan berhasil di cerna dalam kepala Asura.

Senyuman penuh kemenangan terlukis jelas di wajahnya. Namun, perlahan meluntur ketika mengingat sesuatu.

"Sistem, apakah pengguna System Online lainnya bisa melakukan hal seperti ini?." Ini yang Asura pikirkan karena, percuma saja bila pengetahuan ini juga dimiliki oleh pengguna System Online lainnya.

[Tidak, tenang saja Tuan. Setiap Sistem memiliki kemampuan sendiri sendiri dan berbeda beda. System Online yang di miliki Tuan adalah Sang Maha Tahu. Dan masih banyak lagi orang orang pengguna System Online yang lebih hebat dibandingkan dengan Sistem Tuan.]

"Haaaaahhhhh, untung lah." Menghela napas lega, Asura mendengar kabar baik ini.

"Entah sadar atau tidak. Pengetahuan sebenarnya adalah kunci nomer satu menuju kemenangan mutlak. Ini keberuntunganku, hehe." Seringai lebar terlihat di wajah Asura memikirkan hal tersebut.

"Sekarang, jadwal pertama adalah mempelajari seni beladiri untukku dan memperkuat tubuh."

Byuuur.

Asura keluar dari kolam air terjun dan mulai mengeringkan pakaian dengan mengimajinasikan menaikkan suhu pada pakaian tersebut.

Seketika tubuh Asura merasakan lemas ketika kabut warna warni atau {Mana} dalam tubuhnya hanya tinggal seper empat saja.

"Ternyata konsumsi pedang api Hidrogen serta menaikkan suhu benar benar menguras energi {Mana} dalam jumlah besar. Sistem, berikan pengetahuan cara mengisi ulang {Mana} dengan cepat."

Sensari mengalir kembali terasa di ingatannya. Kemudian, Asura duduk meditasi mencoba menyerap {Mana} alam dengan pengetahuan yang baru didapatnya.

Butuh 5 jam bagi Asura untuk mengembalikan {Mana} sebesar rumah. Namun, hasilnya seimbang dengan jumlah {Mana} yang didapatinya itu.

"Semakin besar massa, molekul, material, kekuatan, dan bentuk apa yang di ciptakan dari imajinasi menjadi kenyataan menggunakan {Mana}. Maka semakin besar pula {Mana} yang dibutuhkan untuk menciptakan hal tersebut.

Ternyata, tidak hanya pengetahuan tentang isi ulang {Mana} dengan cepat saja yang di berikan Sistem. Pengetahuan cara mempertambah banyakkan {Mana}, juga Sistem berikan. Ku ucapkan terima kasih, Sistem." Tersenyum lembut, Asura yang hanya ditujukan kepada Sistemnya ini.

[Sama sama, Tuan.]

Mulai waktu ini lah. Asura melatih fisik, seni beladiri, dan memperbayak energi {Mana} dalam dirinya.

...₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩...

...Selanjutnya: Pertarunagn pertama dengan monster....

Terpopuler

Comments

.

.

b

2022-05-24

0

Radioactive

Radioactive

emm ga ad status ya thor

2021-05-21

0

Astraloud

Astraloud

Wahh, anak yama ternyata MANTAP, RIIIISPEK.

2021-05-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!