07 Penyesalan Cinta Pertama (Part 2)

Dave mencoba menghubungi Audrey lewat telpon, namun Audrey tidak menanggapi. Di kampus, Audrey selalu pergi menjauh setiap kali Dave berusaha mendekatinya atau mengajak bicara.

"Tolong, beri aku waktu untuk sendiri," balas Audrey singkat ketika Dave mengirimkan pesan yang berisi permintaan maaf.

Audrey menghela nafas membaca pesan balasan dari Dave, "Aku gak akan berhenti mengejarmu sampai kamu menerima permintaan maafku, honey. Please, kita ketemuan. Aku mau menjelaskan semuanya."

Audrey menghempaskan dirinya di kursi. Sudah hampir dua minggu Dave berusaha keras untuk bertemu dan minta maaf. Sepertinya Dave memiliki niat yang tulus. Audrey berpikir mungkin ia harus memberikan satu kesempatan kepada Dave untuk bicara. Hatinya memang sangat sakit, tapi Audrey tidak bisa membohongi perasaannya kalau ia masih sayang kepada Dave.

Apa Dave sekarang benar-benar mencintaiku? Apa dia menyesal dengan semua perbuatannya? Aku harus tau yang sebenarnya, pikir Audrey dalam hati.

"Dave, kalau kamu ada waktu kita bisa bertemu di kafe Oxy besok Sabtu sore," ketik Audrey.

Dave langsung membalas pesan Audrey dengan cepat. "Aku pasti bisa, honey. Besok aku jemput ya. Thanks sudah memberiku kesempatan."

Audrey masih ragu apakah keputusannya ini benar atau salah. Tapi Audrey sadar bahwa ia tidak bisa membiarkan perasaannya terombang-ambing.

...****************...

"Dave, kenapa kamu mengajakku ke restoran seperti ini? Bukannya kita akan bicara di kafe Oxy?" tanya Audrey keheranan. Baru kali ini Dave mengajaknya ke restoran di kawasan apartemen elite.

"Aku sengaja mengajakmu kesini karena aku ingin minta maaf. Please, maafkan aku, honey. Aku mengaku sudah sangat sangat bersalah. Tapi aku sudah berubah, Drey. Aku sudah jatuh cinta padamu. Aku sadar gak bisa kehilangan kamu. Aku janji akan memperbaiki segalanya. Aku gak akan pernah menyakitimu lagi. Aku ingin kita tetap bersama. Apa kamu masih belum percaya dengan cintaku?"

Mata Audrey berkaca-kaca mendengar pengakuan Dave. Sorot mata Dave yang memohon membuat hati Audrey luluh. Tanpa disadarinya, Audrey menganggukkan kepala. Dave terlihat sangat senang dengan reaksi spontan Audrey yang sudah memaafkannya.

"Thank you, honey," ucap Dave sembari menggenggam erat tangan Audrey. "Nah, sekarang aku punya sebuah kejutan untukmu."

Dave berdiri dari meja menuju ke atas panggung pertunjukan musik yang ada di restoran itu. Ia mendekati pemain piano dan membisikkan sesuatu. Tak lama, alunan piano yang indah mengalun di telinga Audrey. Dave pun maju mengambil microphone, "Lagu ini untuk gadis yang paling kusayangi. Terimakasih sudah memberiku kesempatan," kata Dave mengarahkan matanya kepada Audrey. Dave mulai menyanyikan lagu Can't Help Falling In Love dengan suaranya yang merdu. Audrey tidak menyangka kalau Dave akan memberikan kejutan seromantis ini padanya. Mata Audrey kembali berkaca-kaca, ternyata keputusannya memaafkan Dave memang tepat. Dave sungguh mencintainya sekarang dan itu membuatnya bahagia. Audrey pun yakin untuk melupakan segala kesalahan Dave dan memulai kisah cinta mereka dari awal lagi.

Setelah menyelesaikan makan malam yang romantis, Dave menggandeng tangan Audrey dan menuntunnya masuk ke dalam mobil.

"Honey, kita mampir ke apartemenku dulu. Kepalaku sedikit pusing, aku mau minum obat sebentar. Apartemenku ada di sebelah restoran ini," tunjuk Dave ke arah bangunan apartemen yang ada di samping restoran.

"Tapi Dave, sebentar lagi aku harus pulang. Ibu dan Opa pasti sudah menungguku di rumah."

"Tenang, honey. Aku janji gak akan lama. Setelah minum obat, aku langsung mengantarmu pulang."

Karena tidak ingin berdebat, Audrey menyetujui permintaan Dave. Security apartemen yang bertugas nampaknya sudah sangat akrab dengan Dave. Tanpa banyak bicara, Dave mengajak Audrey ke lantai lima apartemen.

Dave meminta Audrey untuk menunggu di ruang tamu sementara Dave masuk ke dalam kamarnya. Apartemen itu didominasi interior berwarna coklat yang menunjukkan gaya maskulin. Audrey baru tau bahwa Dave tinggal sendirian di sebuah apartemen. Dengan memiliki apartemen sebagus ini, pastilah Dave anak dari keluarga terpandang.

"Honey, tolong kesini sebentar. Aku butuh bantuanmu. Obatku terselip entah kemana," teriak Dave dari dalam kamarnya. "Honey, tolong bantu aku sebentar supaya aku bisa segera minum obat dan mengantarmu pulang."

"Iya Dave, tunggu..."jawab Audrey dengan ragu-ragu. Audrey melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar. Ia hanya berpikir harus membantu Dave menemukan obatnya supaya bisa cepat pulang ke rumah. Audrey tidak mau ayah dan opanya menjadi cemas.

Aroma parfum maskulin tercium oleh Audrey ketika masuk ke dalam kamar Dave. Dave tersenyum melihat pacarnya itu telah berada di dalam kamarnya.

"Coba bantu aku cari obatnya di laci meja ini," kata Dave menunjukkan laci meja di hadapan Audrey. Tanpa membuang waktu, Audrey membuka laci dan mulai mencari obat sakit kepala yang dimaksud Dave. Ketika Audrey sedang sibuk mencari, Dave tiba-tiba memeluk Audrey dengan erat dari belakang. Ia menyibak rambut Audrey dan menciumi leher gadis itu dari belakang.

"Dave ada apa ini?" tanya Audrey panik.

"Sst, diamlah. Aku ingin menikmati keharumanmu,"

"Berhenti Dave, jangan seperti ini. Bukankah kita harus menemukan obatmu," kata Audrey coba menenangkan dirinya sendiri.

Dave tertawa senang mendengar kepolosan Audrey. Dengan gerakan cepat, Dave memutar tubuh Audrey dan mendorong gadis itu ke dinding kamar. Kedua tangan Dave mengurung Audrey hingga tidak mampu bergerak

Seringai licik tersungging di bibir Dave. "Kamu memang cewek terculun yang pernah aku kenal, honey. Kamu gampang sekali dibodohi. Aku pura-pura minta maaf dan kamu langsung percaya. Baru kamu gadis pertama yang berani minta putus dariku. Itu melukai harga diriku. Karena itu, kamu harus membayarnya dengan tubuhmu. Kamu sendiri yang bersedia masuk ke kamarku. Jadi, bukan salahku kalau aku akan menikmatimu malam ini," ucap Dave penuh kemenangan.

"Kamu sudah menipuku. Tolong lepaskan aku," jerit Audrey memohon.

Dave kembali menjawab dengan nada mengejek, "Sudah terlambat, gadis sombong. Setelah ini, kamu yang akan memohon-mohon untuk tetap menjadi pacarku. Kamu akan mengemis cinta padaku."

"Please, jangan lakukan ini..."

Bibir Audrey yang masih berteriak langsung dibungkam dengan ciuman kasar dari Dave. Tanpa menghiraukan Audrey, Dave terus ******* bibir gadis itu agar diam. Tangan Dave mulai menjelajahi bagian tubuh Audrey yang lain. Air mata Audrey mengalir membasahi kedua pipinya. Dalam keadaan putus asa, Audrey berusaha mencari cara untuk menyelamatkan dirinya dari Dave, sebelum mahkota yang ia pertahankan diambil oleh cowok itu. Audrey ingat bahwa kedua kakinya masih bebas. Ia pernah mengikuti ekstrakurikuler taekwondo semasa di bangku SMP dan tau bagaimana cara menendang lawan.

Ya, ini cara satu-satunya.

Aku harus mencoba, pikir Audrey mantap.

Dengan mengumpulkan segenap tenaga dan keberanian yang masih tersisa, Audrey langsung mengangkat kaki kanannya. Satu tendangan yang keras tepat menghujam kejantanan Dave. Cowok itu meringis kesakitan dan melepaskan cengkramannya. Audrey tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Secepat kilat, Audrey berlari keluar dari kamar Dave yang pintunya masih terbuka. Lalu, ia menuju ke ruang tamu dan menempelkan kartu akses agar pintu ruangan segera terbuka.

Terimakasih, Tuhan.

Pintunya bisa terbuka tanpa perlu password, batin Audrey bersyukur di dalam hati.

Masih berlari, Audrey menuju lift dan turun ke lobi.

Audrey melihat ke sekeliling dan kembali bersyukur melihat taksi online yang masih ada di seberang apartemen. "Ke Jalan Anyelir, Pak," kata Audrey sembari masuk ke dalam taksi. Audrey benar-benar merasakan bahwa Tuhan telah menolongnya kali ini.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

lega rasany

2024-09-22

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

bagus, Audrey. Mmg laki2 kurang ajar Dave

2024-08-27

1

Mary Bella

Mary Bella

terus.. terus apa jadi?penasaran aku

2021-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 01 Prolog
2 02 Pertemuan Dua Sahabat
3 03 Calon Suami
4 04 White Dress
5 05 Ada apa dengan Sofia
6 06 Penyesalan Cinta Pertama (Part 1)
7 07 Penyesalan Cinta Pertama (Part 2)
8 08 Penyesalan Cinta Pertama (Part 3)
9 09 Haruskah Mengatakan Iya
10 10 Kontrak Pernikahan
11 11 Pernikahan Rahasia
12 12 Menanti Kabar
13 13 Jangan pergi
14 14 Hidup Tanpamu
15 15 Aku Kembali (Part 1)
16 16 Aku Kembali (Part 2)
17 17 Balas Dendam
18 18 Pria Aneh (Part 1)
19 19 Pria Aneh (Part 2)
20 20 Istri Pembantu
21 21 Istri Pembantu (Part 2)
22 22 Staff Baru
23 23 My Brother
24 24 Fobia Gelap
25 25 Sleep With Me
26 26 Tugas Mendadak (Part 1)
27 27 Tugas Mendadak (Part 2)
28 28 First Dress
29 29 Sketsa Wajah
30 30 Soft Kiss
31 31 Noda Kopi
32 32 Aku Cemburu
33 33 Makan Malam
34 34 Terjebak Denganmu
35 35 Baju Tidur
36 36 Ulang Tahun Opa
37 37 Malam Penuh Cinta
38 38 Pergi Untuk Kembali
39 39 Siapa Pelakunya
40 40 Penyamaran
41 41 Terbukanya Kebenaran
42 42 Audit Divisi Finance (Part 1)
43 43 Audit Divisi Finance (Part 2)
44 44 Jatuh Pingsan
45 45 Bagaimana Keadaanmu ?
46 46 Aku Terluka
47 47 Kemungkinan Terburuk
48 48 Pernyataan Cinta
49 49 Aku Memaafkanmu
50 50 Patah Hati
51 51 Awal yang Baru
52 52 Cinta Tidak Harus Memiliki
53 53 Undangan Tak Terduga
54 54 Penampilan Istimewa
55 55 Dua Cinta
56 56 Berita Gembira
57 57 Waktu Perpisahan
58 58 Firasat Buruk
59 59 Keputusan Terberat
60 60 Bantuan yang Tulus
61 61 Tak Sanggup Kehilanganmu
62 62 Perpisahan Sementara
63 63 Lahirnya Sang Pewaris
64 64 Kembalilah Cinta
65 65 Merindukan Dirimu
66 66 Hanya Ingin Bersamamu
67 67 Melepaskanmu Selamanya
68 68 Menyelesaikan Rintangan
69 69 Menyembuhkan Luka di Hatimu
70 70 Kencan Romantis
71 71 Memaafkan Masa Lalu (Part 1)
72 72 Memaafkan Masa Lalu (Part 2)
73 73 Mendapatkan Restu
74 74 Kebahagiaan Sempurna (Part 1)
75 75 Kebahagiaan Sempurna (Part 2)
76 Side Story 1
77 77 Side Story 2
78 PENGUMUMAN
79 PENGUMUMAN 2
80 PENGUMUMAN 3
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01 Prolog
2
02 Pertemuan Dua Sahabat
3
03 Calon Suami
4
04 White Dress
5
05 Ada apa dengan Sofia
6
06 Penyesalan Cinta Pertama (Part 1)
7
07 Penyesalan Cinta Pertama (Part 2)
8
08 Penyesalan Cinta Pertama (Part 3)
9
09 Haruskah Mengatakan Iya
10
10 Kontrak Pernikahan
11
11 Pernikahan Rahasia
12
12 Menanti Kabar
13
13 Jangan pergi
14
14 Hidup Tanpamu
15
15 Aku Kembali (Part 1)
16
16 Aku Kembali (Part 2)
17
17 Balas Dendam
18
18 Pria Aneh (Part 1)
19
19 Pria Aneh (Part 2)
20
20 Istri Pembantu
21
21 Istri Pembantu (Part 2)
22
22 Staff Baru
23
23 My Brother
24
24 Fobia Gelap
25
25 Sleep With Me
26
26 Tugas Mendadak (Part 1)
27
27 Tugas Mendadak (Part 2)
28
28 First Dress
29
29 Sketsa Wajah
30
30 Soft Kiss
31
31 Noda Kopi
32
32 Aku Cemburu
33
33 Makan Malam
34
34 Terjebak Denganmu
35
35 Baju Tidur
36
36 Ulang Tahun Opa
37
37 Malam Penuh Cinta
38
38 Pergi Untuk Kembali
39
39 Siapa Pelakunya
40
40 Penyamaran
41
41 Terbukanya Kebenaran
42
42 Audit Divisi Finance (Part 1)
43
43 Audit Divisi Finance (Part 2)
44
44 Jatuh Pingsan
45
45 Bagaimana Keadaanmu ?
46
46 Aku Terluka
47
47 Kemungkinan Terburuk
48
48 Pernyataan Cinta
49
49 Aku Memaafkanmu
50
50 Patah Hati
51
51 Awal yang Baru
52
52 Cinta Tidak Harus Memiliki
53
53 Undangan Tak Terduga
54
54 Penampilan Istimewa
55
55 Dua Cinta
56
56 Berita Gembira
57
57 Waktu Perpisahan
58
58 Firasat Buruk
59
59 Keputusan Terberat
60
60 Bantuan yang Tulus
61
61 Tak Sanggup Kehilanganmu
62
62 Perpisahan Sementara
63
63 Lahirnya Sang Pewaris
64
64 Kembalilah Cinta
65
65 Merindukan Dirimu
66
66 Hanya Ingin Bersamamu
67
67 Melepaskanmu Selamanya
68
68 Menyelesaikan Rintangan
69
69 Menyembuhkan Luka di Hatimu
70
70 Kencan Romantis
71
71 Memaafkan Masa Lalu (Part 1)
72
72 Memaafkan Masa Lalu (Part 2)
73
73 Mendapatkan Restu
74
74 Kebahagiaan Sempurna (Part 1)
75
75 Kebahagiaan Sempurna (Part 2)
76
Side Story 1
77
77 Side Story 2
78
PENGUMUMAN
79
PENGUMUMAN 2
80
PENGUMUMAN 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!