"Silahkan Madam"
Dan dengan beberapa kali tepukan dua orang Dokter mendatangi mereka.
"Lakukan tugas kalian"
Para pengawal langsung menarik Keshia ke ruang periksa dan tanpa memperdulikan rasa ketakutan dari Keisha yang semakin terlihat jelas dari raut wajahnya itu.
"Nampaknya gadis yang kau bawa itu memiliki kekurangan Cedrik?"
"Ya Madam,gadis tersebut adalah gadis bisu"
"Tak ada masalah,bagiku yang penting dia cantik dan masih perawan maka aku berani membayar mu dengan harga yang tinggi"
"Sudah bisa dipastikan bahwa gadis tersebut adalah gadis perawan Madam"
"Kita lihat saja nanti dari hasil pemeriksaan tim Dokter yang aku miliki"
Dan tak beberapa lama kemudian satu orang Dokter keluar dari dalam ruangan menuju ke arah pembicaraan tuan Cedrik dan Madam Naureta.
"Nyonya"
"Bagaimana hasilnya?"
"Nona masih utuh"
"Baik silahkan pergi"
Madam Naureta tersenyum puas dengan hasil pemeriksaan yang telah dijalani oleh Keisha.
"Cedrik ini untukmu"
Madam Naureta mengambil banyak uang dari kantong nya dan memberikan uang tersebut kepada Cedrik.
"Mulai hari ini gadis itu adalah milikku,carilah gadis -gadis seperti dia lebih banyak lagi"
"Dengan senang hati Madam Naureta"
Setelah mengatakan hal tersebut Cedrik pamit undur diri dari tempat lokalisasi Madam Naureta dan kini tempat tersebut akan menjadi tempat tinggal baru untuk Keshia.
Sakit sekali rasanya,tadi apa yang telah mereka lakukan kepadaku? sebenarnya saat ini aku berada dimana untuk apa mereka membawaku dengan paksa saat aku bekerja di ladang dan sampai pada Negara dan tempat yang tidak aku kenal,Kek aku rindu Kakek.
Di dalam ruangan,Keisha menangis atas apa yang dia alami saat ini,dirinya terlalu bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinya saat ini.
Karena yang terakhir dia ingat saat dirinya berada di ladang tiba - tiba segerombolan laki -laki datang dan membawanya dengan paksa dan setelah itu dia tidak ingat apa -apa lagi.
Semoga aku bertemu dengan orang baik di Negara ini dan orang baik tersebut bisa membawa ku kembali ke tempat Kakek.
Dengan masih menangis Keisha mencoba untuk tetap memiliki harapan bahwa pada nantinya dia bisa bertemu dengan orang baik yang dapat menolongnya keluar dari tempat aneh ini.
Malam yang telah semakin larut pada akhirnya membuat Keisha tertidur di dalam tangisannya seorang diri.
"Selamat pagi Dad and Mom"
Pagi itu di rumah putih Kimmy dan Edward seperti biasa turun ke lantai satu untuk sarapan bersama dan di meja makan,mereka melihat Michelle putri mereka sudah memakan satu mangkuk sup ayam,dan begitu melihat Edward dan Kimmy turun Michelle langsung menghampiri mereka berdua.
"Mom apakah hari ini kalian jadi pergi ke Negara H"
"Tentu saja sayang,apakah kau tidak berkeberatan jika aku mempercayakan Rumah Sakit kepadamu?"
"Tentu tidak Mom,tapi hari ini aku ada jadwal operasi pagi dan siangnya aku harus menjadi pelatih bela diri,lalu malamnya aku"
"Ssssst,jika sedang makan jangan banyak bicara"
Michelle yang belum selesai mengatakan semua kegiatan nya terpaksa harus menghentikan setiap ucapannya begitu Edward memintanya untuk berhenti.
"Selamat pagi"
Satu orang gadis kini telah berlari menuruni tangga dan langsung bergabung duduk dengan mereka semuanya.
"Lilian apa kau tidak bisa memelankan suaramu"
"Tidak kak Michelle ini memang sudah menjadi ciri khas dari Lilian"
Michelle yang mendengarkan jawaban adiknya hanya bisa tersenyum dan mengacak -acak rambut adiknya itu.
"Lilian sayang apa kegiatan mu hari ini?"
Seperti biasa Mom,hari ini Lilian akan pergi ke sanggar lukis untuk menyelesaikan lukisan Lilian,Mom and Dad jadi akan pergi untuk wisuda kak Alex?"
"Ya sayang, Michelle, Mama dan Papa titip adikmu Lilian juga yah"
Kimmy menggenggam tangan Michelle dan Michelle hanya tersenyum dengan apa yang Kimmy perintahkan.
"Mom,Lilian bukan anak kecil lagi,usia Lilian kini sudah 18 tahun"
"Kau memang bukan anak kecil tapi bagi kami kau tetaplah anak kecil"
Michelle kembali mengusap kepala adiknya itu.
"Sayang Papa Richard dan Mama Clarissa akan tiba di Negara W beberapa hari lagi, bisnis Chandradinata yang mereka kelola di Paris hari ini sudah resmi bisa dikendalikan dari Negara ini"
Edward pada akhirnya bersuara dan memberitahukan hal ini kepada Michelle,sejak kecil Richard dan Clarissa sudah sering meninggalkan Michelle bersama dengan Kimmy dan juga Edward kesibukan mereka membuat mereka lebih mempercayakan tumbuh kembang anak mereka kepada Kimmy dan juga Edward.
"Wah sebentar lagi rumah kita akan ramai dengan kehadiran Bibi dan Paman,tapi kak Michelle akan tetap tinggal bersama dengan kita kan Dad?"
Mendengar pertanyaan dari Lilian Edward hanya kembali melirik Michelle.
"Lilian sayang,kita serahkan saja semua keputusan ini pada kakakmu,mau dia tinggal bersama dengan kita atau dengan Papa Richard ,tidak akan membuat rasa sayangnya kepadamu itu luntur,bukan begitu Michelle"
Kimmy mengatakan hal tersebut sambil tersenyum ke arah Michelle dan setelah itu Michelle hanya membalasnya dengan anggukan kecil.
"Baiklah sepertinya kita harus segera berangkat ke bandara Michelle dan Lilian jaga rumah baik -baik"
"Laksanakan perintah dari Dad and Mom"
Setelah Edward mengatakan hal tersebut,pada akhirnya Edward dan Kimmy meninggalkan ruang makan dan menuju ke parkiran mobil untuk menuju ke arah bandara.
Setiap pagi rutinitas inilah yang selalu terjadi di keluarga Edward,Lilian adalah adik dari Alexander yang memiliki kesukaan melukis, itu sebabnya Edward dan Kimmy membangun satu sanggar lukis dengan Lilian sebagai pemimpin nya.
Sedangkan Michelle tumbuh menjadi wanita dewasa yang jago bela diri dan juga seorang Dokter bedah jantung yang sangat terkenal di Negara W.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 377 Episodes
Comments
Damar Fauzi
ahua
2021-09-23
1
Siti Sumiyati Lawer
lanjut thor
2021-05-11
2