SEMUANYA MENJADI GELAP

Hari ini matahari bersinar terang, cuaca cerah, hari yang indah, Paris telah siap dengan penampilan sempurnanya. Satu per satu langkah kakinya menuruni anak tangga menuju ruang makan keluarga, seluruh keluarga Healy sudah lengkap berkumpul untuk sarapan pagi.

"Pagi Papa,  pagi Mama,  pagi Kakak - kakakku sayang" sapa Paris setiap pagi seperti biasanya.

"Pagi sayang" jawab Matthew Healy dan Cornelia Agatha.

"Pagi putri jelek" sahut Evans. Jonathan hanya menimpali dengan senyum mengejek.

Paris tidak memperdulikan Kakaknya karna guyonan seperti itu adalah cemilan pagi baginya.

"Papa, Mama, nanti Paris gak pulang yaa.. Paris harus keluar kota, ada pekerjaan disana."

"Kapan kamu kembali? besok malam adalah hari Papa akan mengumumkan siapa pengganti Papa, besok Papa harap kamu sudah ada disini."

"Besok siang Paris sudah disini Pa."

"Sekarang kamu makan Paris, hari ini adalah menu kesukaanmu, kamu harus makan banyak" ucap Cornelia Agatha.

Paris tersenyum lalu mengambil beberapa makanan dan memakannya. Tidak seperti biasanya, hari ini Paris makan dengan lahap.

Jonathan hanya mendengar tanpa berbicara apapun. Ia selesai makan lebih cepat lalu pamit untuk berangkat kerja. Tidak lama Evans pun juga berangkat kerja. Tinggal Paris dan kedua orang tuanya.

"Paris, besok kamu harus datang karna Papa akan memberikan posisi ini kepadamu, kamu sudah membuktikan kerjamu yang bagus, Papa yakin kamu akan bisa membuat perusahaan lebih maju lagi, dan juga bisa membimbing kedua Kakakmu untuk bisa bekerja dengan lebih baik lagi, tapi jangan memberitahukan ini kepada siapapun sebelum waktu pengumuman tiba."

Paris berhenti memakan makanannya, pikirannya seakan terbang bebas, ia sangat senang  sekaligus gelisah memikirkan apakah Kakaknya akan menerima keputusan ini.

"Iya Pa, tapi bagaimana dengan Kakak? Aku adalah anak paling kecil di keluarga ini. Media juga akan memberitakan hal ini."

"Papa yakin semua orang juga setuju dengan keputusan Papa, kamu harus siap menerima keadaan apapun, dan Papa juga yakin kamu bisa menghadapinya."

Sarapan telah selesai, Paris pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi keluar kota. Hari ini Paris terlihat sangat cantik dengan penampilan casualnya.

Celana jeans biru dengan atasan berwarna putih. Jam tangan hitam juga terlihat menawan ditangannya. Tas berwarna coklat muda dengan kacamata hitam. Rambut Paris yang berwarna plum red curly terurai indah dengan tubuh ramping nan sexy bak model membuat penampilan casual Paris yang sempurna. Sebelum pergi keluar kota Paris meminta ajudannya Alfred Raider untuk menemuinya. Paris menyuruh Alfred untuk menyiapkan kebutuhan Paris saat pengumuman pengalihan perusahaan besok.

"Bu Paris, hari ini biar saya yang mengantar anda untuk keluar kota agar anda tidak terlalu capek" Alfred berusia sedikit lebih tua dari Paris namun dia sangat menghormati bosnya karna sikap Paris yang bijaksana dan tegas.

"Tidak, aku akan keluar kota sendiri seperti biasanya, kau tunggu disini saja dan menyiapkan seluruh kebutuhanku untuk besok, kau harus menyiapkannya dengan sempurna karna besok adalah hari besarku."

"Apa maksut ibu hari besar" tanya Alfred.

"Tunggulah besok, kamu akan segera mengetahuinya, besok aku akan terbang tinggi, rasanya seperti aku hanya akan melihat langit yang luas."

"Aku pergi dulu Alfred, siapkan sesuai perintahku" sambil memasuki mobilnya.

Mobil Paris melaju kencang meninggalkan Alfred yang masih bingung dengan perkataanya. Alfred lalu beranjak menyiapkan segala sesuatu yang sudah diperintahkan oleh Paris.

Beberapa jam berlalu Paris telah tiba di kota tujuannya. Paris berhenti di sebuah restoran lalu memarkir mobilnya. Disana ia menemui orang yang akan membantunya untuk membuka supermarket baru disana.  Benar, rencana bisnis Paris selanjutnya adalah membuka cabang supermarket WORLD OF PARIS di kota lainnya. Pertemuan paris dengan partner kerjanya berjalan lancar, Ray Ibrahim partner kerja Paris lulusan salah satu Universitas di Australia menunjukkan segala potensial di kota tersebut sambil jalan - jalan mengelilingi kota dengan menggunakan mobil Ray. Ray juga menunjukan lokasi dimana supermarket tersebut akan di bangun, di tengah kota dekat perumahan mewah dan apartement di sekeliling nya juga banyak gedung - gedung sekolah dan perkantoran, lokasi yang sangat strategis. Paris menyukai ide lokasinya dan juga melihat potensial bagus di kota tersebut. Segera setelah itu Paris menyuruh Alfred menghubungi pemilik tanah untuk bersedia menjual tanahnya. Setelah pertemuannya selesai, Paris kembali ke restoran untuk mengambil mobilnya lalu mencari hotel tempat ia beristirahat malam itu.

Paris mengendarai mobilnya dengan santai sambil melihat indahnya malam di kota tersebut. Gemerlap lampu - lampu kota dengan orang - orang yang sedang jalan - jalan santai menikmati malam. Kota ini besar namun bersih dan rapi, orang - orangnya pun disiplin, tidak banyak kendaraan yang lalu lalang sehingga tidak ada macet. Orang - orang lebih memilih untuk berjalan kaki atau menaiki transportasi umum untuk mengurangi polusi udara. Jalanan yang longgar membuat Paris melajukan mobilnya dengan lebih kencang agar lebih cepat sampai di hotel lalu beristirahat. Dari kejauhan lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, Paris segera menginjak remnya tapi mobilnya tidak berhenti,  Paris mulai panik dia berusaha menghentika mobilnya yang melaju semakin cepat, dari kejauhan Paris melihat seorang ibu menggendong bayi dan menggandeng anaknya yang masih kecil sedang berjalan menyebrangi jalan. Paris semakin panik dan bingung karna mobilnya tidak bisa dihentikan lalu ia membanting stir mobilnya.

"Aaaaaaaaaaa..." Braaakkkkkkk.

Terdengar suara teriakan seorang wanita dan suara sebuah mobil menabrak lampu lalu lintas. Seketika terlihat kaca mobil Paris yang pecah berterbangan dengan tubuh Paris yang jatuh dari pintu mobilnya. Darah menetes keluar dari kepalanya, wajahnya merah berlumuran darah. Paris menabrakkan mobilnya untuk menghindari wanita yang akan menyebrang. Orang - orang ramai berdatangan untuk menolong.

Wiiiuuu.. Wiiuwww..  Suara Ambulance yang membawa Paris kerumah sakit. Polisi juga sudah menghubungi keluarga Healy.  Matthew Healy dan Cornelia agatha langsung bergegas menuju rumah sakit tempat Paris dirawat. Wartawan pun mulai berdatangan untuk mencari tau kondisi terbaru dari Paris Healy.

Paris Healy pemilik WORLD OF PARIS dan putri dari pengusaha terkenal Matthew Healy pemilik HEALY GROUP menjadi korban kecelakaan.  Bagaimanakah kondisinya? dan akankah pengumuman pengalihan jabatan Healy Group akan ditunda.  Media masa telah mencetak beberapa artikel mengenai kondisi paris dan HEALY GROUP.

Di rumah sakit operasi telah selesai dilakukan dan berjalan lancar. Dokter mengatakan bahwa sekarang Paris sedang mengalami koma, dan kelanjutan hidupnya bergantung padanya. Cornelia menunggu di depan ruang ICU, di sebuah kursi dia terus menangis menunggu putrinya bangun. Matanya merah sembab, air matanya terus keluar tak bisa tertahan. Matthew duduk di sampingnya sambil memelukknya. Tidak lama Jonathan Healy dan Evans Healy pun datang dan menanyakan kabar adiknya kepada orang tuanya.

"Gimana Paris Pa?" tanya Evans.

"Apakah ia akan selamat? sahut Jonathan.

"Tentu saja dia akan selamat, dia harus selamat, dia anakku, dia adalah gadis yang kuat, aku tau dia akan bisa melewati ini semua."

Waktu terus berlalu hingga berjam jam, Paris berusaha membuka matanya tapi tidak bisa, ia mendengar langkah kaki dan merasakan seseorang sedang menyentuhnya.

Tit..  Tit..  Tit.. Suara mesin rumah sakit.

"Aku dimana, aaugghh.. badanku sakit" ucap Paris dalam hati."

Paris berusaha menggerakkan tubuhnya, perlahan jarinya mulai bergerak kecil, bola matanya juga bergerak, Paris membuka matanya tapi tidak melihat apapun, ia menutup kembali matanya lalu membukanya lagi tapi masih tidak melihat apapun, Paris mendengar suara gemuruh orang - orang di sekitarnya. Paris mendengar suara perawat memanggil Dokter dan meminta keluarganya masuk.

"Nona Paris, nona Paris Healy anda sudah sadar? " tanya Dokter yang merawat Paris.

Suara itu terus memanggilku tapi aku hanya mendengarnya. Dia dimana? aku tidak bisa melihatnya. Kenapa semuanya gelap? badanku sakit sekali, aku tidak bisa bergerak banyak. Aku ingin mengatakan banyak hal kepadanya, dia dimana?

Paris berusaha membuka mulutnya.

"Yaa.. akkkhhuuu.. tttiidaakk..  meelliihatmu.., aapakah mattaakkuu tertutuupp?  aakkhuu.. baadannkuu..  ssaakkiiittt..  "

Matthew dan Cornelia terkejut mendengar perkataan putrinya. Cornelia meneteskan air mata, ia melihat bahwa putrinya membuka mata tapi dia bilang tidak melihat apapun. Evans pun terkejut mendengarnya dan berharap keadaan Paris baik - baik saja. Jonathan juga terkejut tapi dia tidak menunjukkan expresi apapun, bibirnya sedikit meringis, Jonathan melihat Paris dengan tatapan lega.

Dokter memeriksa mata Paris, ia mengarahkan senter ke mata Paris tapi matanya tidak menunjukkan reaksi apapun. Tatapannya kosong. Paris terus bertanya kenapa semuanya gelap. Dokter memeriksa lagi laporan kondisi Paris. Benturan di tulang belakang Paris membuatnya cedera dan berpengaruh pada

Syaraf matanya. Paris mengalami kebutaan karna cedera tersebut.

Paris mendengar perkataan dokter. Ia menangis histeris. Matthew berkata kepada dokter agar melakukan apapun untuk bisa membuat putrinya bisa melihat lagi.  Namun dokter menjelaskan belum ada riset yang berhasil menemukan penyebab kebutaan karna cedera tulang belakang.

Terpopuler

Comments

Fiah msi probolinggo

Fiah msi probolinggo

semangat thor

2021-07-11

1

Amanda Ln

Amanda Ln

kyaknya ulah si jonathan

2021-05-10

3

N O L entertaiment

N O L entertaiment

loo kasihan paris

2021-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!