Bab 3. Teman Satu Frekwensi

"Ada apa ini?"

Si gadis berkuncir kuda tergopoh-gopoh menghampiri Sekar dan memandang pada si lelaki paruh baya yang tampak sangat kesal.

"I'm sorry, I dropped this (maaf, aku menjatuhkan ini)," sahut Sekar seraya mengambil efek gitar di lantai dan mengembalikannya ke lemari.

"It's okay," jawab gadis itu sembari menepuk bahu Sekar. "Hva er galt (ada apa)?" tanyanya pada si lelaki paruh baya.

Lelaki itu menjawab panjang lebar dengan bahasa Norwegia yang tak Sekar mengerti seraya menunjuk si pemuda berhoodie hitam.

"Lelaki tua menyebalkan!" Ia memaki.

"Slapp av, Herr (tenanglah, tuan)." Gadis itu mencoba meredakan ketegangan di antara mereka. "Silahkan kalau kau masih mau melihat-lihat gitar mana yang kau inginkan, santai saja."

Sekar yang sejak tadi berdiri mematung menyaksikan pertengkaran itu, memberanikan diri untuk menanyakan apa yang terjadi pada si gadis berkuncir kuda.

"Tuan ini membuat kesal Herr Johansen karena setiap hari datang ke sini mencoba gitar tapi tidak membelinya."

"Aku akan membeli gitar itu untuknya ...." Kata-kata itu muncul begitu saja dari mulut Sekar tanpa berpikir panjang. Ia melirik tag harga yang tergantung di bagian head stock gitar berwarna hitam yang tersandar di stand.

Fender American Original 60s Stratocaster dengan harga sekitar tiga puluh juta lebih jika dirupiahkan.

Si pemuda berhoodie terbelalak mendengar perkataan Sekar. Ia mengerti bahasa Inggris dan sepertinya ia tidak salah dengar.

"Are you sure (kau yakin)?" tanyanya pada Sekar.

Sekar mengangguk. Hal itu mungkin akan sedikit menguras tabungan di rekeningnya, dan bonus omelan dari Mamanya.

"Wow ... tidak bisa dipercaya," gumamnya senang.

Sekar tersenyum tipis. Lalu meminta si gadis berkuncir kuda untuk mengurus segala sesuatunya.

Si lelaki paruh baya tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih dan mencoba beramah-tamah dengan Sekar. Namun ia hanya menanggapi sekedarnya saja. Ia fokus melakukan pembayaran dengan kartu debetnya.

Kini, gitar yang telah terbungkus soft case telah beralih ke gendongan pemuda berhoodie hitam itu. Ia melangkah mengikuti Sekar keluar dari toko menelusuri trotoar luas yang sepi.

"Hei, I'm Einar ... and your name is?"

"Sekar ...."

"Sekar ...." Einar bergumam. Nama yang aneh terdengar di telinganya. "Aku benar-benar tidak menyangka. Apa kau semacam malaikat?" kekehnya. "Kenapa kau mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk orang asing?" cecarnya.

"Aku suka lagu Cannon D yang kau mainkan ...."

Einar tertawa senang. "Hanya itu?"

Sekar mengangguk.

"Tusen takk (terimakasih banyak)," ucap Einar sembari mengimbangi langkah sekar.

Sekar kembali mengangguk.

"Kau tinggal di mana?" tanya Einar.

"Frogner."

Einar membulatkan mata hazelnya. "Anak orang kaya, rupanya," kekehnya.

Sekar menggeleng.

"Mau berteman denganku?" tawar Einar.

Sekar menoleh ke arah Einar. Pemuda itu sangat tampan, walaupun penampilannya memang terkesan apa adanya dan selengean. Rambut panjang tebal warna coklatnya melambai tertiup angin.

"Kau pasti tipe gadis SMA yang tidak punya banyak teman," kekehnya sembari memperhatikan penampilan Sekar yang lugu. Gadis itu cantik, hanya saja terlihat seperti seorang kutu buku yang pendiam.

"Give me your cell number (minta nomer telepon)," ujar Einar menyodorkan ponselnya pada Sekar. Ragu-ragu ia menerima ponsel Einar dan tanpa banyak bicara ia mencatat nomernya di layar.

Einar tersenyum lebar. Memperlihatkan dua gigi taring yang menambah ketampanannya.

"Kau memang tidak bisa berbahasa Norsk?"

"Aku sedang belajar di sekolah," sahut Sekar sembari melangkahkan kakinya kembali.

"Which school (sekolah mana)?"

"OIS (Oslo International School)."

"Memang kau anak orang kaya," kekehnya.

Sekar tersenyum tipis. Einar ini cerewet, namun entah kenapa ia tak merasa terganggu. Tidak seperti ketika Adam, teman sekelasnya yang baru, mengajaknya bicara.

"Apa kau juga main musik?" tanya Einar.

Sekar mengangguk. "Piano. Aku suka klasik."

"Nice (bagus) ...." Einar bergumam. "Kita satu frekwensi. Walaupun berbeda genre. Tapi aku juga suka klasik."

Sekar meringis. Matanya menangkap sebuah kursi memanjang yang ada di taman kecil di antara gedung-gedung pertokoan. Langkahnya kecil menuju ke sana. Lalu duduk sembari menyapukan pandangan ke sekelilingnya dan juga ke jalanan. Memperhatikan mobil-mobil yang berseliweran di sana.

"Sudah berapa lama tinggal di Oslo?" tanya Einar. Ia kini telah duduk di samping Sekar.

Sekar melirik punggung Einar yang dibalut hoodie hitam itu. Gambar inverted cross (salib terbalik) terpampang di sana. Ia sempat memperhatikan gambar itu sewaktu masih berada di dalam toko alat musik.

"Satu bulan," jawab Sekar pendek.

"Wah, baru rupanya." Einar meletakkan tas gitar di sampingnya. "Kau mau suatu saat kuajak jalan-jalan keliling Oslo?"

Sekar menoleh ke arah Einar dan memperhatikan pemuda itu dengan seksama. Ia terlihat seperti orang baik-baik. Hanya penampilannya saja yang terlihat berantakan. Mata hazelnya begitu memikat. Dan senyumnya pun mampu membuat siapa pun yang melihatnya gemas.

"Hei, jangan melamun. Aku bertanya padamu, Sekar." Einar menggerak-gerakkan telapak tangannya di depan wajah Sekar. Membuat gadis itu terkesiap.

"Owh, okay." Sekar mengiyakan ucapan Einar begitu saja.

Einar tersenyum lebar. "Anggap saja sebagai balas budi karena kau telah membelikanku gitar yang mahal ini," ujarnya sembari menepuk-nepuk tas gitarnya. "Wow, aku masih belum percaya ini," gumamnya. Ia memandangi tas gitarnya sembari menggelengkan kepalanya. "Pasti butuh waktu bertahun-tahun untukku bisa membeli gitar semahal ini. Kecuali kalau aku mencurinya saja dari toko itu," kekehnya.

Mata Sekar membola. Sementara Einar tertawa terbahak melihat reaksi gadis itu.

"Kau seorang Soloist Guitar? Atau kau punya band?" tanya Sekar tak bisa membendung rasa penasarannya.

"Aku punya band. Lord Abaddon."

Sekar mengangguk-angguk. "Permainan gitarmu bagus sekali," puji Sekar membuat Einar menggaruk kepalanya sembari terkekeh.

Dering ponsel dari dalam tas selempangnya membuat gadis itu terkesiap. Sekar menepuk keningnya. Ia lupa mengabari Mamanya.

"Ya, Ma ...." Ia berucap lirih. Suara Mamanya terdengar menggelegar begitu ia mengangkat telponnya.

"Kamu di mana? Kenapa nyuruh Pak Karso pulang duluan, Sekar?"

Sekar menoleh ke arah papan nama yang terpampang di dekatnya.

"Grunnerlokka Park ...."

"Jangan kemana-mana! Mama suruh Pak Karso jemput kamu di situ!"

"Aku mau pulang naik T-Bannen, Ma," protes Sekar.

"Nggak boleh!"

Sekar memutar bola matanya sebal. Ia menutup telpon dan memasukkan ponsel kembali ke dalam tasnya. Sementara Einar tersenyum tipis padanya. Walaupun ia tak mengerti kata-kata Sekar, namun ia bisa menebak kalau gadis itu terkena marah Ibunya. Karena suara seorang wanita dengan nada tinggi terdengar begitu jelas dari ponsel Sekar sesaat lalu.

"Kau mau pulang naik T-Bannen?" tanya Einar.

Sekar menggeleng. "Ada yang akan menjemputku."

"Okay, biar kutemani kau di sini sampai jemputanmu datang."

"Tidak perlu," ujar Sekar.

"Di sini banyak orang jahat," sahut Einar.

"Really (benarkah)?"

Einar terbahak. "Aku bercanda, Oslo adalah kota paling aman. Hanya ada beberapa orang saja yang senang membuat huru-hara. Itu juga sebagai kritik pada Pemerintah dan Religion," terang Einar. Ia sedang membicarakan dirinya sendiri.

Kritik pada Religion.

Sekar melirik kembali gambar inverted cross di punggung Einar. Siapa Einar sebenarnya.

Beberapa saat kemudian, sebuah mobil Tesla X Performance berwarna cokelat tua berhenti di sisi jalan. Kaca mobil bagian pengemudi terbuka.

"Ayo, Non!" Suara Pak Karso memanggilnya.

Sekar berdiri dan merapikan mantel tebalnya. "I gotta go (aku harus pergi)," ucapnya pada Einar.

"Kau bisa menghubungiku kapan pun kau ingin jalan-jalan berkeliling Oslo," sahut Einar sembari mengantar Sekar menuju mobilnya.

"Takk (terimakasih), see you."

Sekar membuka pintu mobil bagian belakang dan masuk ke dalamnya.

"Siapa itu, Non?" tanya Pak Karso sembari mengemudikan mobil pelan meninggalkan tempat itu.

Sekar menoleh pada Einar di luar sana, yang masih berdiri di pinggir jalan memandang ke arah mobilnya hingga menjauh dari jangkauan matanya.

"Teman," jawab Sekar dengan senyum tipis tersungging di wajahnya.

***

***

***

Terpopuler

Comments

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라

Owalaah mau dong diajarin Einer sama Sekar mainin alat musik 🤭🤭🤭

2021-09-13

0

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

aku juga mau di beliin 🎸

FWC

2021-08-17

0

Seikha Aludra

Seikha Aludra

Teman yang akan menjadi cinta

2021-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Love In Black.
2 Bab 1. Dua Dunia Yang Berbeda.
3 Bab 2. Musik Yang Mempertemukan Kau Dan Aku.
4 Bab 3. Teman Satu Frekwensi
5 Bab 4. Seperti Dua Pria Yang Berbeda.
6 Bab 5. The Delivery Man.
7 Bab 6. The Other Einar.
8 Bab 7. Kau Mau Aku Membawamu Kemana?
9 Bab 8. He's A Good Man, I Guess.
10 Bab 9. Aku Mau Pesan Pizza, Bisa Tolong Antar Ke Rumah?
11 Bab 10. Hati Yang Kalut.
12 Bab 11. The Shadow.
13 Bab 12. Another Day With You.
14 Bab 13. Kau Membuatku Kagum.
15 Bab 14. Aku Tidak Rela!
16 Bab 15. Bisikan.
17 Bab 16. Be My Guitar Teacher.
18 Bab 17. You Look Different Today.
19 Bab 18. Focus, Sekar.
20 Bab 19. The Book Of Shadow.
21 Bab 20. Sekar, Music And Book.
22 Bab 21. Berada Di Antara Mereka.
23 Bab 22. Bacause I Care About You
24 Bab 23. Ketika Bibirku Mengucap Cinta, Tapi Hati Ada Di Persimpangan Jalan.
25 Bab 24. Krumkake, Gitar Dan Einar.
26 Bab 25. Einar Haugen
27 Bab 26. I Don't Wanna Fall In Love With You.
28 Bab 27. Akan Kubalas Kau!
29 Bab 28. I Could Stay Awake All Night Just To Watch You Sleeping.
30 Bab 29. A Nightmare.
31 Bab 30. Friend! Just Friend!
32 Bab 31. You Little Witch
33 Bab 32. Benteng.
34 Bab 33. Oasis.
35 Bab 34. She's An Angel.
36 Bab 35. The Priestess (1).
37 Bab 36. The Priestess (2).
38 Bab 37. Almost.
39 Bab 38. Helvete And Chaos (1)
40 Bab 39. Helvete And Chaos (2).
41 Bab 40. Helvete And Chaos (3).
42 Bab 41. I Wanna Be With You Always.
43 Bab 42. Jurang.
44 Bab 43. This Is Not A Dream.
45 Bab 44. Antara Ingin Dan Tidak.
46 Bab 45. Jeg Gir Ikke Opp.
47 Bab 46. Lille Arkana.
48 Bab 47. You Have No Idea What I'm Capable Of.
49 Bab 48. Project Duo.
50 Bab 49. Church.
51 Bab 50. Strange Place.
52 Bab 51. Boom.
53 52. Selamat Datang Di Dunia, Budbringer!"
54 53. I Want It But I'm Scared.
55 Bab 54. Love And Songs.
56 Bab 55. Kembali Ke Oslo Sebagai ....
57 Bab 56. Dangerous Me.
58 Bab 57. Sangat Nyata.
59 Bab 58. Wait A Million years
60 Bab 59. Di Luar Kuasamu, Sekar.
61 Bab 60. The Beginning Is The End.
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Love In Black.
2
Bab 1. Dua Dunia Yang Berbeda.
3
Bab 2. Musik Yang Mempertemukan Kau Dan Aku.
4
Bab 3. Teman Satu Frekwensi
5
Bab 4. Seperti Dua Pria Yang Berbeda.
6
Bab 5. The Delivery Man.
7
Bab 6. The Other Einar.
8
Bab 7. Kau Mau Aku Membawamu Kemana?
9
Bab 8. He's A Good Man, I Guess.
10
Bab 9. Aku Mau Pesan Pizza, Bisa Tolong Antar Ke Rumah?
11
Bab 10. Hati Yang Kalut.
12
Bab 11. The Shadow.
13
Bab 12. Another Day With You.
14
Bab 13. Kau Membuatku Kagum.
15
Bab 14. Aku Tidak Rela!
16
Bab 15. Bisikan.
17
Bab 16. Be My Guitar Teacher.
18
Bab 17. You Look Different Today.
19
Bab 18. Focus, Sekar.
20
Bab 19. The Book Of Shadow.
21
Bab 20. Sekar, Music And Book.
22
Bab 21. Berada Di Antara Mereka.
23
Bab 22. Bacause I Care About You
24
Bab 23. Ketika Bibirku Mengucap Cinta, Tapi Hati Ada Di Persimpangan Jalan.
25
Bab 24. Krumkake, Gitar Dan Einar.
26
Bab 25. Einar Haugen
27
Bab 26. I Don't Wanna Fall In Love With You.
28
Bab 27. Akan Kubalas Kau!
29
Bab 28. I Could Stay Awake All Night Just To Watch You Sleeping.
30
Bab 29. A Nightmare.
31
Bab 30. Friend! Just Friend!
32
Bab 31. You Little Witch
33
Bab 32. Benteng.
34
Bab 33. Oasis.
35
Bab 34. She's An Angel.
36
Bab 35. The Priestess (1).
37
Bab 36. The Priestess (2).
38
Bab 37. Almost.
39
Bab 38. Helvete And Chaos (1)
40
Bab 39. Helvete And Chaos (2).
41
Bab 40. Helvete And Chaos (3).
42
Bab 41. I Wanna Be With You Always.
43
Bab 42. Jurang.
44
Bab 43. This Is Not A Dream.
45
Bab 44. Antara Ingin Dan Tidak.
46
Bab 45. Jeg Gir Ikke Opp.
47
Bab 46. Lille Arkana.
48
Bab 47. You Have No Idea What I'm Capable Of.
49
Bab 48. Project Duo.
50
Bab 49. Church.
51
Bab 50. Strange Place.
52
Bab 51. Boom.
53
52. Selamat Datang Di Dunia, Budbringer!"
54
53. I Want It But I'm Scared.
55
Bab 54. Love And Songs.
56
Bab 55. Kembali Ke Oslo Sebagai ....
57
Bab 56. Dangerous Me.
58
Bab 57. Sangat Nyata.
59
Bab 58. Wait A Million years
60
Bab 59. Di Luar Kuasamu, Sekar.
61
Bab 60. The Beginning Is The End.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!