Episode 5

Pada satu malam aku dikejutkan dengan kedatangan kak Bimu si mr.cool.

Tentu saja bunga langsung spot jantung melihat Mr.cool nya itu datang ke Hotel malam- malam.

Denganlangkah secepat kilat Bunga pun bersembunyi di belakang ada ruangan khusus untuk OB.

Apa yang dilakukan kak Bimu disini?? Menjadi satu tanda tanya untuk bunga.

Tapi akhhh ini kan hotel jadi siapa saja berhak menginap disini apa urusanku dengannya gumam Bunga, melihat Bunga yang kebingungan sontak membuat Clara senior bunga di hotel itu hampir teriak,

Ehh bunga ngapain kamu disitu emang ada acara petak umpet haa????.

Ohh gk kok mbak Cuma istirahat bentar “ alasan Bunga untuk ngelak.

Istirahat – istirahat tuhhhh di sana masih banyak kerjaan enak aja kamu bilang istirahat, selesai dulu kerja baru istirahat titah Clara.

Bunga pun langsung berlari untuk ke kamar hotel yang lain membersihkan kamar – kamar yang diperintah oleh clara.

Brukkkk

Kakinya tergelincir di anak tangga terakhir membuat gadis desa itu terbaring dilantai

‘’ Arggghhhh, sakit!! Umpat Bunga.

“Angkat dia cepat!” teriak Clara yang melihat kejadian itu.

Apa kakimu sakit?” tanya Clara.

Oh,, gk terlalu kok mbak tapi keknya agak terkilir sedikit.

Maaf ya mbak saya kurang hati- hati tadi.

‘’Ohh gk papa kok Bunga, santai aja kamu kan masi pemula disini, jadi wajar aja kalo ada kejadian seperti ini, ucap Clara.

Malam pun berlalu.

Kini wanita bernama bunga itu kembali kerutinitasnya sebagai seorang mahasiswa, dia ingin ikut lomba yang diadakan pihak kampus.

Melihat Bunga berjalan dengan kaki yang agak pincang Luna langsung berlari ke arah Bunga

‘’ Eh Bunga kaki kamu kenapa? Kok bisa seperti ini?’’ tanya Luna.

Gk kenapa- kenapa kok lecet dikit jatuh dari tangga hotel tadi malam sahut Bunga menghibur Lina sedikit agar Lina tidak khawatir.

‘’Makanya lain kali harus lebih hati- hati lagi” Luna memberi nasehat untuk sahabatnya.

‘’Sudah yuk kamu temani aku latihan aja , dari pada ngobrol disini buang waktu kan sayang,” ujar Bunga

‘’hei jangan terlalu memaksakan diri kamu kan sudah kerja satu malaman kapan kamu akan istirahat,’’ sambung Luna.

‘’ Tenang aja buk Bos, aku kan bisa nyuri – nyuri waktu untuk istirahat, lagian blom musih liburan jadi hotel kan Sepi pengunjung,” ucap Bunga dengan santainya.

‘’Mmm asal aja benar begitu, ya udah latihan gihhh, biar Juara,” tutur Luna.

“Amin,,, makasih Sahabat kuuuuuu,,, kamu paling pengertian dehhh teriak Bunga

Di sudut lain ruangan.

Ternyata ada kak Bimu juga lagi latihan persiapan unutk Lomba itu juga, tapi Bunga tidak merasa tersaingi.

Karena penilaian untuk Putra dan Putri itu dipisah jadi bisa sambil – sambil latihan bareng, gk ada yang ditakutkan oleh Bunga.

Selain kak Bimu, juga ada kak Afif & kak Very di ruangan itu.

Waktu istirahat pun tiba Bunga yang merasa perutnya sudah keroncongan langsung menarik Lina untuk segera ke kantin kampus.

‘’ Pelan aja kenapa Bunga kantinyya gk bakal lari kok,’’ ledek Lina.

“ Perutku dah keroncongan Lin, gk ada waktu lagi buat pelan – pelan,’’ sahut Bunga.

Sampai di kantin seperti biasa Bunga memesan 1 piring nasi goreng ditambah es teh manis.

Tak sampe lima menit makanan Bunga ludes habis, “ eh kamu makan atau kesurupan? Cepat banget’’ tanya Lina dengan Bingungnya.

“ Ya iya dong kan dari tadi aku udah bilang perut aku keroncongan, makanya langsung ku santap aja, heheheheheheheh,” jelas Bunga.

“ Nah, lain kali bawa bekal kek untuk pengganjal kan lumayan, biar gk kek gini, makan kek orang kesurupan,’’ menatap leceh terhadap Bunga.

“ Iya buk bos siap!!!!".

“ Hey Bunga gimana persiapan lombanya ? dan matang kan?,” tanya laki- laki dari belakang Bunga yang ternyata kak Afif.

“ Sudah kak, Alhamdulillah semua sudah terhafal tinggal poles – poles dikit laaa kak,” ujar Bunga.

“Kalau begitu tetap semangat, tampilkan yang terbaik,” tutur kak afif.

“Cieeee- cieeee ada yang perhatian nihhhh,” ejek Luna

Apa an sih Lun kan kamu bilang kemaren biarin aja biar ada supporter aku di hari H nya, ini kok aneh – aneh tanya Bunga.

‘’ Ya deh,, yaudah nih gimana mau lanjut latihan atau ke kelas aja tanya Luna.

‘’ Latihan dong pastinya kan harus mencapai target ,” ucap si bunga pelita desa itu.

Bunga dan luna berjalan menuju Ruang latihan Bunga, di tengan perjalanan sontar para mahasiswa laki – laki di ditu menoleh langsung ke arah mereka yang berjalan seakan melihat dua bidadari dari kayangan.

Yang satu kulit sawo matang tinggi dengan rambut pendeknya, yang satu lagi si kulit putih, hidung mancung, rambut panjang itu gadis Pelita dari desa.

Seakan sudah dilatih dengan kompaknya mereka teriak “SEMANGAT BUNGA untuk Latihannya,”.

‘’Terimakasih semuanya,’’ teriak Bunga dengan polosnya menjawab teriakan laki – laki itu.

Memang ya tidak berubah juga, masih aja teriak – teriak ,’’ ucap Luna.

“ Ehh ngomong apa Lun?” tanya Bunga.

“ Hmm gkkk ,,,kamu latihan yang benar biar juara” sahut Luna mengalihkan pertanyaan Bunga.

‘’ Ohh beneran itu yang kamu bilang tadi”, masih memperjelas kepada Luna.

“ Iya loooooooo Bungaaaaa,, jangan mikir macem- macem lah,” lanjut Luna.

Sesaat waktu latihan Bunga mulai menyanyikan lagu yang ingin dia bawakan.

Tapi dari ujung ruangan Luna memperhatikan sepertinya Bunga sedang menangis!!!

“ Apa dia menangis karna terlalu meng hayati lirik lagu, atau karena kamngen Ibu di desa yang jauh disana,’’ dalam hati Luna bertanya- tanya.

“ Hey Bunga Kok nangis sihh,, kan lagi latihan,” ucap Luna.

Seketika itu Bunga Langsung memeluk sahabatnya itu, dia menangis karena memang kangen dengan orang tuanya di desa, karena sudah berjalan 2 bulan Bunga terpisah dengan Orang tuanya

.

Lalu Luna mencoba menenangkan Bunga setelah beberapa menit.

Bunga sudah agak mendingan, Yuk kita pulang saja biar kamu istirahat, kan masi berjuang lagi nantgi malam,’’ bisik Luna ke telinga Bunga.

‘’Dengan senyum tipis Bunga meng iya kan kata – kata Luna.

Awalnya Bunga bersemangat dengan tekat untuk mewujudkan cita – citanya, akhirnya terluluh kan oleh keadaan yang terpisah, namun itu tidak sedikit pun, melunturkan tekat Bunga.

Justru menjadi penyemangat untuk dirinya agar lebih bekerja keras lagi.

Agas nanti pulang ke desa dengan membawa kesuksesan yang ia impi – impikan

Apa lagi Bunga mempunyai mimpi untuk membelikan sebuah Rumah untuk keluarganya jikalau ia sudah sukses nantinya.

Malam pun tiba yahh seperti jadwal sebelumnya Bunga langsung menuju Hotel tempat ia bekerja

Sampai di Hotel dia langsung ke ruang ganti, dengan melihat Clara dari jauh di sudah teriak kian.

‘’Selamat Malam Mbak Clara !!!!!!!!!,’’ ucap Bunga.

‘’Sontak Clara kaget seketika, ehh kamu Bunga, bagaimana kamu sudah bisa berjalan ??? kok udah masuk kerja?,’’ tanya Clara.

‘’ Ohhh sudah dong mbak , lecet dikit doang kok, kalo aku gk kerja nanti aku kuliah mau bayar pake apaa??? Gk mungkin pake Daun kan mbak?,’’ sahut Bunga dengan semangatnya.

“ Haduhhh memang ini bocah, semangat 45 , ini nihhh calon – calon orang sukses,’’ Clara ngomong dalam hatinya.

Bunga segera melakukan tugasnya walau dengan kaki yang masih agak sakit – sakit manja

Bunga ini tolong bawa ke bawah teriak seorang rekan kerja Bunga.

‘’ Bentar aku segera kesana,” sahut Bunga

Setelah selesai Bunga merasa ada yang janggal dengan kakinya.

Dia duduk dan melihat kondisi kakinya ternyata......

...Bersambung...

...Next episode...

...*Mohon kritik & saran yang membangun...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!