Ini hari pertama Adel masuk kerja. Dia sudah menyiapkan keperluannya hingga mentalnya sejak semalam tadi.
Kemeja putih dan celana kotak-kotak membuatnya terlihat modis juga manis. Ia hanya memakai flatshoes karena pasti highheel sangat tidak diperlukan untuk pekerjaannya sebagai seorang cleaning service.
Adelia juga memasukan sepatu kets nya kedalam paperbag. Karena ia yakin, pasti ia juga harus lebih gesit turun naik. Maka sepatu kets lah yang ternyaman membawanya berlari kesana kemari.
Dengan langkah riang, diiringi doa dihati serta restu mama papanya, Adel pergi bekerja lebih pagi. Pukul 6 pagi.
"Kantor apa yang pagi-pagi buta sudah buka, Del?" celetuk Fidelia kakak satu-satunya yang beda usia 5 tahun dengannya itu.
"Kantor retail lah! Beginilah jadi karyawan magang, kak! Harus lebih dulu datang sebelum senior!"
"Ya Ampun.... Masih juga ya, ada gep senior-junior! Macam anak sekolahan!" Lagi-lagi Ella menggoda Adel yang sudah siap hendak berangkat.
Adel hanya tersenyum kecut sembari melambaikan tangannya pada kakaknya itu. Ella baru akan berangkat kerja pukul 8 pagi. Ia sudah menjadi asisten manager dimall tempatnya bekerja setelah hampir 9 tahun ia mengabdi sebagai karyawan teladan.
Gerbang kantor masih tutup.
Adelia hanya menoleh kekiri dan kekanan. Mencari para sekurity yang masih bertugas untuk meminta izin membuka gerbang.
"Masih pagi, dex! Semangat sekali!"
"Iya mas! Saya karyawan baru hari ini. Disuruh atasan masuk sebelum jam 7. Hehehe.... Harus semangat nih!"
Adel berbincang-bincang ringan dengan sekurity yang usianya sekitar 30 tahunan itu.
Setelah mendapatkan ID card dan memasukkan namanya kemesin absensi, Adelia baru mendapat akses masuk gedung perkantoran yang megah itu.
Masih sepi. Belum ada siapapun disana.
Hhhhh.......!!!!
Adel menghela nafasnya panjang. Untung ada mas-mas sekurity tadi yang membantunya menyalakan fanel-fanel lampu listrik yang tidak ia ketahui.
Adel bingung. Dilantai berapa ia harus standbye bekerja. Ia lupa menanyakan secara detail kemaren kepada pemuda itu.
"Mas Agung, boleh Adel nanya?" akhirnya Adel turun kembali menemui mas sekurity tadi dilantai dasar.
"Silakan, Del!"
Mereka memang sempat berkenalan berjabat tangan. Saling memberitahu nama masing-masing.
"Itu yang ganteng, masih muda itu kalo ga salah di name tag nya namanya Teuku Ramzy itu siapa ya? Mas itu yang menerima Adel secara langsung sebagai cleaning service. Dia dilantai berapa, mas?"
"Oh, itu pak direktur muda eksekutif! Anaknya boss itu! Pak Ramzy kantornya dilantai 3, Del! Hati-hati, orangnya 'batu' juga perfeksionis banget!" jawab mas Agung membuat Adel bergidik.
"Berarti Adel sekarang harus rapihin kantornya lebih dulu ya? Hhhh.... Oke, makasih ya mas, infonya!"
Adel kembali bergegas kelantai 3. Mencari-cari kantor pak Teuku Ramzy, atasannya itu.
Setelah berhasil menemukan ruangan kantor atas nama beliau, Adel bergegas mencari ruang OB atau dapur. Mencari alat-alat yang ia butuhkan untuk membersihkan ruangan bossnya itu.
Sebelum bekerja, Adel mengganti sepatunya terlebih dahulu. Dan siap meluncur ke kantor atasannya dengan berbagai peralatan kerja satu set.
Meski Adel belum memiliki pengalaman kerja sama sekali, tapi ia pernah magang dibank swasta selama 3 bulan ketika semester 6 masa kuliah. Adel sedikit memperhatikan kinerja para OB dan cleaning service berikut peralatannya.
"Assalamualaikum!" ucapnya pada diri sendiri ketika membuka ruang kerja boss Ramzy yang tidak terkunci itu.
Harum menyeruak. Ternyata ruangannya sangat rapi dan wangi. Benar-benar pria perfeksionis.
Adel menyapu lantai perlahan setelah menyibakkan tirai jendelanya. Matahari pagi belumlah menampakkan batang hidungnya. Tapi suasana harum dedaunan bisa Adel rasakan lewat pengharum ruangan beraroma segar.
Ia sudah berjanji dalam hatinya. Pekerjaan apapun itu, asalkan halal, akan ia jalani sepenuh hati. Tanpa rasa penyesalan dan kekecewaan. Karena hidup tak selamanya indah. Karena bunga tak selalu wangi. Itu tekadnya kini.
Yang penting, ia kini sudah bekerja. Bisa mencari uang sendiri dan tak lagi menyusahkan mama papanya. Juga kakaknya, Ella. Yang selama ini selalu ia mintai uang saku ini dan itu.
Setidaknya akhir bulan ini ia bisa tersenyum menikmati jerih payah keringatnya sendiri. Dan ia telah berjanji ingin mengajak kedua orangtua serta kakak tercintanya itu untuk makan-makan dan liburan disalah satu wahana indah dikotanya.
💕BERSAMBUNG💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
NNM
enak baca ka bubun
2023-01-02
1
Diamond
cepat habisnya
2022-01-05
1
Zana
Terimakasih atas cerita nya thor
2021-08-28
2