Keesokan harinya pernikahan Deon dan Dira pun di langsungkan dengan sederhana di rumah Dira.
Walau begitu Deon senang karena bisa menikah dengan wanita yang membuatnya merasa nyaman.
Orang tua serta kerabat yang datang menghadiri acara itu langsung memberi ucapan selamat pada Deon dan Dira.
Waktu terus berjalan hari pun kini semakin sore dan acara pun sudah selesai. Lalu Deon berpamitan pada Herman dan Ayu untuk membawa pulang Dira.
"Ayah, Bunda saya pamit pulang dan saya akan membawa Dira untuk tinggal di rumah saya."Ucap Deon.
"Baiklah Deon. Bawalah Dira bersama dengan mu, Ayah minta tolong jaga dan bahagiakan lah dia."Saut Herman.
"Oh ya Deon Bunda harap kamu akan sabar menghadapi kelakuan Dira nantinya."Ucap Ayu.
"Baik Ayah, Bunda. Kalian tidak perlu khawatir saya pasti akan menjaga dan membahagiakan Dira dengan baik."Saut Deon.
Setelah itu Deon, Dira dan Rio pun pergi untuk kembali ke kediaman Deon. Deon dan Dira masuk lebih dulu ke dalam mobil sedangkan Rio memasukan barang Dira terlebih dahulu ke dalam bagasi.
Sedangkan kini di kediaman Deon seorang wanita cantik tengah gelisah karena mengetahui kalau Deon belum pulang dari Negara S. Padahal seharusnya Deon sudah kembali kemarin, apalagi setelah rencananya gagal waktu di Negara S.
"Sebenarnya Deon kemana sih? Kenapa sampai saat ini dia belum juga pulang?."Ucap wanita cantik itu yang bernama Olivia.
"Sudahlah Oliv kamu jangan terlalu khawatir. Lagi pula Deon itu sudah dewasa pasti dia bisa menjaga dirinya sendiri apa lagi ada Rio yang selalu menemani Deon kemana pun dia pergi."Ucap wanita paruh baya Ibu tiri Deon yang bernama Erina.
"Aku tahu Tante. Tapi sebenarnya yang aku khawatirkan itu saat Deon berada dalam pengaruh obat, Deon pergi kemana? Karena Deon tidak kembali ke hotel yang sudah di pesan Rio sebelumnya."Ucap Olivia.
"Apa jangan jangan informasi yang Tante kasih itu salah lagi."Sambung Olivia.
"Mana mungkin Oliv. Tante mendengarnya sendiri saat Rio sedang memesan hotel untuk Deon."Saut Erina.
Tak lama kepala pelayan berjalan ke arah pintu utama. Erina yang melihat itu pun langsung bertanya padanya.
"Eh Maya mau kemana kamu?."Tanya Erina pada kepala pelayan yang bernama Maya.
"Saya mau ke depan Nyonya, menyambut Tuan Deon."Jawab Maya.
"Kalau begitu saya permisi Nyonya."Sambung Maya yang kemudian melanjutkan langkahnya menuju pintu utama.
"Tumben Maya menyambut Deon sampe ke depan."Ucap Erina yang merasa heran.
Tak lama salah satu pelayan rumah membawa sebuah koper masuk ke dalam dan membawanya ke atas menuju kamar Deon.
Setelah itu masuklah Deon bersama dengan Rio, Maya dan seorang wanita.
Erina dan Olivia yang melihat itu jadi heran. Terlebih lagi Deon menggandeng tangan wanita itu.
"Deon akhirnya kamu pulang juga. Aku sangat khawatir pada mu karena dari kemarin kamu belum juga pulang."Ucap Olivia.
"Aku sedang ada urusan di luar Negeri, lagi pula tahu dari mana kalau harusnya apa pulang kemarin, dan untuk apa kamu mengkhawatirkan aku?."Tanya Deon penuh selidik.
"Eh..., Itu..."Ucap Olivia gelagapan.
"Mamah yang memberitahu Olivia."Saut Erina.
"Melihat dari gelagat wanita itu sepertinya dia adalah orang yang sudah memberi obat pada Deon." Batin Dira.
"Oh iya Deon, siapa wanita yang ada di samping kamu?."Tanya Erina pada Deon sambil tersenyum.
"Namanya Dira. Dia istri ku."Jawab Deon.
"Apa Istri?."Tanya Erina untuk memastikan kalau apa yang di dengarnya tidak salah.
"Iya Mah dia istri Deon, kami baru saja menikah."Jawab Deon.
"Nggak itu nggak mungkin. Kamu berbohong bukan Deon? Ayo katakan kalau kamu sedang berbohong!."Ucap Olivia yang langsung menghampiri Deon dan memegang tangan Deon.
"Aku tidak berbohong dia memang istri ku."Jawab Deon dengan santai.
Mendengar hal itu Olivia sangat kesal dan marah. Olivia menatap Dira dengan tatapan yang sangat tajam, namun Dira terlihat biasa saja. Tanpa di duga Olivia melayangkan tangannya untuk menampar Dira namun Deon berhasil menahan nya.
"Apa apaan kamu Oliv?."Ucap Deon.
"Apa apaan? Harusnya aku yang mengatakan itu pada mu Deon. Apa apaan kamu menikah begitu saja dengan wanita lain. Selama ini aku selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik baut kamu tapi aku yang aku dapatkan sekarang?."Ucap Olivia sambil menangis.
"Jangan salahkan aku tentang itu. Bukankah dari awal aku sudah katakan kalau aku tidak pernah menyukai mu dan aku sudah meminta mu untuk berhenti melakukan semua hal hal konyol yang seharusnya tidak kamu lakukan."Ucap Deon.
"Tapi aku mencintai kamu Deon."Teriak Olivia yang hendak memeluk Deon.
Namun dengan cepat Dira menarik Deon agar menjauh dari Olivia. Olivia kaget saat tiba tiba saja Dira menarik Deon.
"Dengar ya Nona siapa pun kamu mulai saat ini jaga perilaku kamu dan aku minta sebaiknya kamu menjauhi Deon karena Deon sudah menjadi suami aku."Ucap Dira.
"Lancang kamu."Teriak Olivia pada Dira.
"Lihat saja nanti aku akan merebut Deon bagaimana pun caranya."Sambung Olivia yang kemudian langsung pergi dari kediaman Deon.
"Aku tunggu Nona dan kita lihat siapa yang akan menang." Batin Dira.
"Dira kamu tidak papa?."Tanya Deon.
"Iya aku tidak papa."Jawab Dira.
"Kalau begitu sebaiknya kita istirahat saja kamu pasti lelah."Ucap Deon.
"Mah kita pergi istirahat dulu."Sambung Deon.
Setelah itu Deon pun membawa Dira pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Deon merasa tidak enak pada Dira dan Deon takut kalau Dira akan ketakutan dengan ancaman Olivia tadi.
"Kamu istirahat lah dulu dan aku minta maaf atas kejadian tadi."Ucap Deon sambil membelai rambut Dira.
"Iya tidak papa."Saut Dira.
"Tapi siapa wanita tadi?."Tanya Dira pada Deon.
"Namanya Olivia. Mamah Erina memperkenalkan aku dengan dia. Dan Mamah Erina juga berharap kalau aku menikahinya."Jawab Deon.
"Apa kamu menyukainya?."Tanya Dira kembali.
"Tidak. Kalau aku menyukainya mungkin aku sudah menikah dengannya."Jawab Deon.
"Kenapa apa kamu cemburu?."Sambung Deon sambil tersenyum.
"Menurut mu bagaimana? Kamu sekarang adalah suami ku dan kamu hanya milik ku, aku tidak suka jika ada orang yang ingin merebut mu dari ku."Ucap Dira.
"Kalau begitu kamu harus menyingkirkan orang itu dengan caramu sendiri."Saut Deon sambil tersenyum dan langsung memeluk Dira.
"Baiklah."Saut Dira.
Setelah itu Dira dan Deon pun beristirahat sejenak sebelum makan malam. Dira tidur di dekapan Deon.
"Mulai saat ini kamu hanya akan menjadi milikku. Aku tidak ingin hartamu atau pun apa pun juga selain dirimu Deon." Batin Dira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Anie Ramansyah
mampir lagi thoor, di th 2024.
Dulu baca waktu zaman puncak2nya COVID 19. Ingat waktu itu pas aku lagi sakit batuk kering di bulan dari bulan Juni ampe bulan Agustus 2021. Dimana banyak orang meninggal karena COVID.
2024-08-14
1
Budi Setiawan
kayak nya dira orang kaya ni
2022-01-12
0
Melati Senja
bau" preman nih istri deon😀😀
2021-12-21
0