Meskipun dunia baru masih tampak begitu asing baginya, namun didalam hati Francessa sangat bersyukur karena setidaknya dia bisa menjauh dari ayah kandungnya yang kejam untuk selamanya.
Dan kini, dia hidup di sebuah rumah besar yang sangat mewah, dengan Ayah angkatnya yang sangat baik dan pelayan yang setia.
......................
Frederick yang sempat panik karena Francessa tiba-tiba hilang ingatan , sempat membawanya ke beberapa dokter.
Namun, dokter dan para ahli menjelaskan bahwa tidak ada yang salah pada diri Francessa.
...----------------...
Sebagai seorang Ayah untuk Francessa, Frederick merupakan sosok yang amat baik dan penyayang.
Dia memberikan apapun yang Francessa inginkan, dan sangat memanjakan putri semata wayangnya itu.
Jauh dari lubuk hati Francessa, dia merasa sangat senang, karena baru pertama kali ini dia merasakan hangatnya kasih sayang seorang Ayah
Namun, disisi lain dia juga merasa bersalah.
Dia merasa membohongi sang Ayah, karena sebenernya, dia adalah Serena dan bukan Francessa yang asli.
......................
Di suatu pagi,
Francessa nampak mondar-mandir didekat ruang kerja ayahnya.
"Ayah? Bolehkah aku masuk? "
Katanya dari balik pintu.
"Masuklah"
Jawab Frederick singkat.
......................
Terlihat Frederick tengah berkutat dengan pena, dan berlembar-lembar kertas perkamen yang berada diatas meja kerjanya.
Matanya nampak sibuk melihat setiap lembaran dari kertas itu.
"Apa Ayah sibuk? Aku bisa datang lagi nanti jika Ayah sibuk. "
Kata Francessa
"Tidak sibuk sama sekali kok,
Ada apa putriku? "
Jawab Frederick yang masih menatap lembaran-lembaran kertas itu.
"Ayah, aku dengar dari pelayan bahwa aku akan pergi ke akademi kerajaan? apakah itu benar?"
Tanya Francessa
......................
Frederick seketika menghentikan pekerjaannya, dia menoleh pada Francessa yang duduk di sebuah sofa, diujung ruangan.
"Tentu saja.
Ini adalah tahun terakhirmu mengenyam pendidikan di Akademi sebelum kelulusan. "
Kata Frederick tersenyum.
......................
Francessa yang mendengar jawaban itu, seketika merasa bersemangat.
Ini adalah kesempatan untuk mengenal dunia baru, dan memulai hidup yang menyenangkan.
Dia keluar dari tempat kerja Ayahnya dengan senyum sumringah dan menghampiri Anne, pelayan pribadinya.
......................
"Anne? Kapan aku bisa mendaftarkan diri ke Akademi Kerajaan? "
Tanya Francessa cerah
"Pendaftaran akan dibuka setelah debutante Nona"
Jawab Anne tersenyum.
...----------------...
Francessa nampak keheranan mendengar kata "debutante" dari Anne.
Dia hanya pernah tau kata itu dari buku-buku fiksi kisah cinta Kerajaan, yang sering dibacanya di perpustakaan sewaktu masih menjadi Serena dulu.
......................
Francessa memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman sekitar kediamannya, sambil terus memikirkan debutante yang akan berlangsung satu bulan lagi.
"Apakah semua akan baik-baik saja? "
Dia bergumam didalam hati.
Dia harus mencari pasangan untuk pesta dansa itu, jika tidak maka, dia akan menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Sedangkan dia sendiri tau, bahwa keluarga Oswald bukan garis bangsawan murni, melainkan orang biasa yang diberikan gelar oleh Raja.
"Pasti tidak ada yang akan mengajakku sebagai pasangannya"
Francessa bergumam lagi didalam hatinya.
......................
Dia memutuskan menemui Ayahnya kembali untuk meminta saran.
Namun, ketika dia sampai diruang kerja sang Ayah, pelayan mengatakan, bahwa Ayahnya baru saja pergi karena urusan di istana.
......................
Francessa yang kecewa, lantas kembali ke kamarnya, untuk membaca beberapa buku, yang diberikan sang Ayah.
"Hidup sebagai anak bangsawan ternyata juga bisa bosan. "
Kata Francessa pada dirinya sendiri.
Sesaat kemudian, Anne masuk dengan membawa sebuah buku, berjudul "Capital City" .
Buku yang menjelaskan tentang ibu kota Wisheland, dan beberapa daerah pusat lainnya.
Anne beranggapan bahwa, Francessa harus mempelajari tentang dunia luar, agar bisa lebih beradaptasi pasca amnesia.
......................
Setelah membaca buku itu, Francessa nampak tertarik dengan Baxia yang merupakan ibu kota Kekaisaran Wisheland, dimana istana, dan pemerintahan pusat berada.
Jarak Baxia, dari kediamannya hanya 1 jam perjalanan.
Francessa berkeinginan untuk mengunjungi kota itu, sekedar menikmati keindahan, dan mengumpulkan informasi.
Namun Anne melarangnya dengan alasan, Ayahnya tidak memperbolehkan Francessa untuk keluar rumah tanpa pendampingannya.
......................
"Ayolah Anne"
Kata Francessa memohon dengan muka memelas.
Anne yang nampak tak tega dengan Nonanya itu, akhirnya memutuskan untuk menyetujui permintaan Francessa.
"Baiklah nona, tapi nona harus mengenakan mantel panjang dan penutup kepala"
Jawab Anne dengan menghela nafas
......................
"Benarkah? "
Francessa nampak kegirangan dengan jawaban Anne.
Melihat antusiasme Francessa, Anne hanya menghela nafas, dan memerintahkan pelayan, untuk menyiapkan mantel.
Sesaat, setelah Francessa berganti pakaian, mereka berdua berangkat, dengan menaiki kereta kuda menuju ke ibukota Baxia.
...----------------...
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Via Fitriana
pengen banget punya ayah kaya Frederick ...
bucin banget
2021-12-28
2