Milikku

Setelah rombongan  calon raja itu menjauh, Alan membantu Jasmine berdiri seraya menuntunnya duduk kembali di bangku taman itu.

Mengapa membungkuk sangat lama bahkan punggungnya sampai sakit. keluh Jasmine dalam  hatinya.

"Untung saja kakak tidak memperhatikan bahwa kau bukan dari golongan kerajaan kami." ucap Alan mengusap dadanya.

"Memang kita ada perbedaan? wujud kita sama." ucap Jasmine meneliti tubuhnya dan tubuh  Alan. kulit mereka sama hanya saja kulit Alan terlihat lebih coklat dan halus seakan tidak memiliki pori-pori, sedangkan dirinya kulitnya juga halus namun ada sedikit pori-pori yang menjelaskan kalau dia manusia.

"Kita jelas berbeda Jasmin, entah aku tidak tau kau berasal dari mana, yang pasti aku tau kau bukan berasal dari kerajaan ini."

"Kaaau merasakan itu."?

"Hmmm....tapi aku suka padamu jadi aku tidak ingin membahas tentang asal usulmu." tatap Alan dengan senyuman tulus.

"Bagaimana kau bisa percaya, bagaimana kalau aku sebenarnya adalah mata-mata." lirik Jasmine serius.

Namun seketika itu juga Alan tertawa.....

"Mengapa kau tertawa."? Jasmin menggerutu.

"Kau tidak berdaya Jasmine, kau hanyalah seorang makluk lemah yang beruntung masih hidup."

"Hah...apa kau sedang mengejekku."?seru Jasmin tidak terima.

"Tidak..aku hanya berkata jujur, kau tidak punya kekuatan apapun..jika bukan aku yang menemukanmu kemarin dihutan itu, kau pasti sudah mati oleh gigitan seekor serangga kecil." ucap Alan dengan jujur.

"Apa...."? selemah itukah dirinya disini, bahkan di dunianya ia membunuh serangga kecil menggunakan raket anti nyamuk. apakah mereka nyamuk yang sudah ia bunuh akan membalaskan dendamnya sekarang.?

Jasmine langsung memeluk lengan Alan ketakutan, membayangkan serangga kecil disini dapat membunuhnya membuat Jasmin takut. ada banyak serangga di dunia ini, bahkan semutpun akan menjadi musuhnya sekarang.

"Ada apa"?

"Kau bilang serangga saja dapat membunuhku." tatap Jasmin pucat.

"Tenanglah, aku sudah mengalirkan sedikit kekuatan didalam dirimu ketika kau pingsan kemarin, jadi serangga akan mengenalimu bahwa kau adalah bagian dari bangsa kami." ucap Alan tenang.

"Benarkah, jadi aku tidak perlu lagi takut pada serangga."?

"Yah..." ucap Alan terkekeh..

Jasmin mengangguk dengan penuh kelegaan..

"Tapi aku penasaran bagaimana caranya kau mengalirkan kekuatan untukku pada saat aku pingsan."? tanya Jasmin tajam kepada Alan.

"Ach...itu..." Alan mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Mengapa diam."? lirik Jasmin.

"Hoh....kau...tidur denganku."?

"Pikiranmu buruk sekali Jasmine aku bahkan masih perjaka." ucap Alan kesal.

"Syukurlah lalu bagaimana caranya."

"Dengan menciummu."?

"Apa."?

Alan berlari meninggalkan Jasmin ketika gadis itu merasa kesal. mereka berdua terus berkejaran di istana yang luas itu. Alan terus menggoda Jasmin dan membuatnya kesal.

"Aku tidak akan memaafkanmu Alan."

"Kejarlah aku Jasmine." jerit Alan tertawa.

Sementara para pelayan hanya menggeleng sambil ikut tertawa melihat kedua pasangan anak muda itu saling berkejaran. mereka tidak terkejut karna pangeran Alan adalah pria yang suka jahil. pada siapapun yang ia easa bisa dijahilinya.

Jasmin terus berlari hingga tanpa sadar dia telah melewati batas terlarang bagi siapaun untuk masuk bahkan bagi para pelayan itu harus mendapat ijin khusus.

Melewati lorong istana yang gelap Jasmin terus berlari masih tidak sadar akan bahaya yang akan  ia terima karna memasuki area terlarang calon raja.

Siapapun yang melanggar akan dihukum mati, dan calon raja Miguel sendiri yang akan memenggalnya.

Jasmin baru tersadar ketika dia sudah memasuki sebuah taman kecil dan ada sebuah kamar yang mewah. namun tidak ada satupun penjaga. Jasmin membeku menyadari dia sudah tersesat entah di bagian mana dari istana ini tubuhnya bergetar.

"Alan." suara Jasmin mencoba memanggil pria yang menjadi penolong sekaligus temannya..

Tubuhnya berputar kesegala arah dan masih mencoba mencari di sekitar kamar yang megah ini.

Diamanakah dirinya, mengapa jantungnya berdebar tidak terkendali.

hawa disini terlalu dingin dan aneh baginya.

Jasmin memutuskan untuk kembali  ke jalan yang ia lalui tadi. walau masih binggung namun dia juga tidak bisa terus ada disini. bagaimana kalau ternyata ini adalah kamar calon raja dan calon raja itu menyadari kehadirannya dia pasti mati.

Jasmin segera berlari lagi namun ketika sampai di ujung taman ia merasa tubuhnya sangat ringan hingga terangkat ke udara dan tertahan disana.

Jasmin meronta dengan panik ketika dia tidak bisa menggerakan tubuhnya. matanya sibuk mencari seseorang yang bisa menolongnya namun...harapan itu menjadi sia-sia ketika ia melihat seseorang muncul dari balik tembok kokoh kamar itu matanya bercahaya terang tubuhnya begitu tinggi dan tampak kuat, rambut  panjangnya bergelombang tergerai  jatuh sampai belakangnya.  warna kulitnya kecoklatan dia sangat tampan namun sekaligus begitu mengerikan.

Jasmin tertegun ketika tenggorokannya tercekat. ketika mata penuh sinar itu mengarah lurus padanya.

"Siapa kau." suara itu terdengar seperti petir yang menggelegar dan menggetarkan hati jasmin. tubuhnya menggigil tak mampu menatap pria itu.

Pada saat bersamaan  Alan muncul entah dari mana namun dia juga terkejut melihat tubuh Jasmin terangkat ke udara. tatapan mata pria itu tajam ke arah Alan dan menatapnya seolah meminta jawaban.

"Yang mulia." ucap Alan menundukan kepalanya dalam-dalam.

Yang mulia, itu artinya dialah raja yang menatapnya kemarin.? Jasmin begitu pucat saat ini. dia pasti akan dipenggal karna telah memasuki kamar sang calon raja.

"Siapa dia." tanya Miguel ke arah Jasmin.

"Yang mulia, dia hanya seorang teman yang sedang berkunjung." Alan masih menundukan kepalanya memohon ampun.

"Darimana asalnya karna dari geraknya dia bukan dari kerajaan kita." ucap Miguel dingin.

"Dari......" Alan kesulitan menjawab kakaknya.

"Hamba dari kota yang sangat jauh yang mulia." ucap Jasmin merasa seluruh tubuhnya gemetar.

Migule baru akan menjawab namun matanya menatap cincin dijari Jasmin dan mengenalnya.

"Kau.. darimana kau punya cincin itu."? ucap Miguel dingin.

"Ini adalah milikku yang mulia." jerit Jasmin dengan suara bergetar.

Miguel mengarahkan tangannya dan membuat Jasmin terbang kepadanya. saat itu juga Alan sangat terkejut ini pertama kalinya kakakny Miguel tertarik dengan seorang wanita selain Aurora.

"Yang mulia..jangan hukum dia, hamba mohon." ucap Alan panik ketika Miguel sudah mencekal kedua tangan Jasmin.

"Alan....tolong aku." jerit Jasmin takut apalagi melihat Sinar mata Raja ini yang sangat terang.

"Apakah..kau bukan manusia." jerit Jasmin ketakutan.menatap Miguel dengan cemas.

Miguel menggertakan giginya....kemudian menatap adikknya yang terlihat ketakutan.

"Alan..kembalillah." seiring ucapannya, tubuh Alan melayang dan akhirnya menghilang dari kamar itu.

Jasmin sangat syok dengan apa yang disaksikan matanya, tubuhnya bahkan meronta dengan sangat kuat namun pegangan Miguel terlalu kuat untukknya. Jasmin begitu terkejut ketika Miguel mensejajarkan tubuhnya dan memaksa Jasmin menatapnya.

"Siapa kau sebenarnya." suara Miguel mengelegar...

"Aaakku...Jasmine, aaku..,takut sekali..lepaskan aku." jerit Jasmin mulai menangis. ia lupa telah melanggar  larangan untuk tidak menangis. terlalu syok baginya menghadapi kekuatan pria asing ini lalu tubuh Jasmin,perlahan jatuh pingsan.

Miguel menangkap tubuh kecil itu dan membawanya mendekat...

"Milikku." desisnya tajam......

Terpopuler

Comments

Na Gi Rah

Na Gi Rah

lanjutkan perjuanganmu menaklukkan hati haluu

2022-02-09

1

Zaitun

Zaitun

plessnya kepanjangan

2022-01-09

1

azra

azra

hemh pntes aurora kbur

2022-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Jasmine
2 Cincin Misterius
3 Tempat Asing
4 Pangeran Alan
5 Milikku
6 Mengabaikan Perasaan
7 Pengganggu
8 Keturunan Terpilih
9 Istana Kabut Biru
10 Dunia Baru Aurora
11 Calon Permaisuri
12 Pernikahan Kerajaan
13 Kau Permaisuriku...Milikku
14 Dendam Ares
15 Berbohong
16 Jaga Jarak
17 Penghasut
18 Sekolah Untuk Aurora
19 Sikap Manis
20 Terpana
21 Aurora Yang Keras Kepala
22 Patah Hati
23 Menemui Raja
24 Pangeran Cristian ( Pangeran Ketiga )
25 Pelajaran Yang Sulit
26 Jujur
27 Aurora Tak Berdaya
28 Aku Membencimu
29 Serangan Untuk Jasmine
30 Tanda Tanya
31 Menemui Ares
32 Menangkapmu Aurora
33 Mimpi
34 Amarah Cristian
35 Bertemu Ares
36 Perasaan Aneh Ares
37 Aurora Yang Terjebak
38 Ingatan Menyedihkan Rudolf
39 Jatuh Cinta
40 Maafkan Aku
41 Menerima Alex
42 Kesedihan
43 Tebing Kristal Biru
44 Pangeran Kejam
45 Bulan Ke Sembilan
46 Tidak Menyerah
47 Alex Patah Hati
48 Hilang
49 Akrab
50 Menjauh
51 Menghapus Jejak
52 Sisi Lain Raja
53 Benci
54 Mulai Ada Rasa
55 Penawaran Cristian
56 Pengacau
57 Murka Sang Raja
58 Hancur
59 Ares Yang Keras Kepala
60 Takluk
61 Membuka Masa Lalu
62 Dendam
63 Malam Penyatuan
64 Dingin
65 Makan Malam
66 Perjodohan
67 Kau Juga Milikku
68 Menjadi Pemilikmu
69 Mengulur Waktu
70 Hilangnya Rasa Percaya
71 Kau Tak Punya Pilihan
72 Aku Mencintaimu Jasmine
73 Ingatan Yang Pulih
74 Kembalinya Ingatan Pangeran Ketiga
75 Kekuatan Sang Raja
76 Penghianat
77 Murka
78 Memohon Ampun
79 Masih Cinta
80 Sadar
81 Sikap Yang Berubah
82 Kembali Pulang
83 Kelahiran Putra Mahkota
84 Menyembuhkan Pangeran Ares
85 Sargon Dan Serena
86 Ingin Berpetualang
87 Penebang Pohon
88 Pertemuan Dua Saudara
89 Saling Menyerang
90 Rumor Kerajaan
91 Sikap Aleta Yang Canggung
92 Sepakat
93 Menyembuhkan Pangeran Ares
94 Pertemuan Para Pangeran
95 Masih Merindukan Jasmine
96 Perjalanan Ke Istana
97 Kejadian Tak Terduga
98 Jasmine Yang Cemas
99 Musuh Kecil
100 Ratu Yang Bahagia
101 Rindu
102 Masuk Istana
103 Pertemuan Para Saudara
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Jasmine
2
Cincin Misterius
3
Tempat Asing
4
Pangeran Alan
5
Milikku
6
Mengabaikan Perasaan
7
Pengganggu
8
Keturunan Terpilih
9
Istana Kabut Biru
10
Dunia Baru Aurora
11
Calon Permaisuri
12
Pernikahan Kerajaan
13
Kau Permaisuriku...Milikku
14
Dendam Ares
15
Berbohong
16
Jaga Jarak
17
Penghasut
18
Sekolah Untuk Aurora
19
Sikap Manis
20
Terpana
21
Aurora Yang Keras Kepala
22
Patah Hati
23
Menemui Raja
24
Pangeran Cristian ( Pangeran Ketiga )
25
Pelajaran Yang Sulit
26
Jujur
27
Aurora Tak Berdaya
28
Aku Membencimu
29
Serangan Untuk Jasmine
30
Tanda Tanya
31
Menemui Ares
32
Menangkapmu Aurora
33
Mimpi
34
Amarah Cristian
35
Bertemu Ares
36
Perasaan Aneh Ares
37
Aurora Yang Terjebak
38
Ingatan Menyedihkan Rudolf
39
Jatuh Cinta
40
Maafkan Aku
41
Menerima Alex
42
Kesedihan
43
Tebing Kristal Biru
44
Pangeran Kejam
45
Bulan Ke Sembilan
46
Tidak Menyerah
47
Alex Patah Hati
48
Hilang
49
Akrab
50
Menjauh
51
Menghapus Jejak
52
Sisi Lain Raja
53
Benci
54
Mulai Ada Rasa
55
Penawaran Cristian
56
Pengacau
57
Murka Sang Raja
58
Hancur
59
Ares Yang Keras Kepala
60
Takluk
61
Membuka Masa Lalu
62
Dendam
63
Malam Penyatuan
64
Dingin
65
Makan Malam
66
Perjodohan
67
Kau Juga Milikku
68
Menjadi Pemilikmu
69
Mengulur Waktu
70
Hilangnya Rasa Percaya
71
Kau Tak Punya Pilihan
72
Aku Mencintaimu Jasmine
73
Ingatan Yang Pulih
74
Kembalinya Ingatan Pangeran Ketiga
75
Kekuatan Sang Raja
76
Penghianat
77
Murka
78
Memohon Ampun
79
Masih Cinta
80
Sadar
81
Sikap Yang Berubah
82
Kembali Pulang
83
Kelahiran Putra Mahkota
84
Menyembuhkan Pangeran Ares
85
Sargon Dan Serena
86
Ingin Berpetualang
87
Penebang Pohon
88
Pertemuan Dua Saudara
89
Saling Menyerang
90
Rumor Kerajaan
91
Sikap Aleta Yang Canggung
92
Sepakat
93
Menyembuhkan Pangeran Ares
94
Pertemuan Para Pangeran
95
Masih Merindukan Jasmine
96
Perjalanan Ke Istana
97
Kejadian Tak Terduga
98
Jasmine Yang Cemas
99
Musuh Kecil
100
Ratu Yang Bahagia
101
Rindu
102
Masuk Istana
103
Pertemuan Para Saudara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!