Siang hari nya.
Saat jam makan siang,Rara dan Rini ke kantin untuk makan siang bersama,namun saat duduk di kursi itu,tiba - tiba Manager mereka datang menghampiri kedua gadis itu.
"Maaf,apa boleh saya bergabung,meja - meja sudah penuh." Ucap Dion.
Rara sontak saja melihat - lihat ke sekeliling,karena tak ingin Dion bergabung dengan mereka,tapi sial nya, semua meja memang sedang penuh,karena ini memang jam makan siang. "Boleh kok Pak,silakan duduk Pak Dion." Ucap Rini dengan cepat mempersilakan.
Suasana yang tadi nya masih terdengar obrolan Rini dan Rara seketika menjadi sunyi dan tak ada yang bicara. "Em,aku aku permisi ke toilet dulu ya." Ucap Rini yang sudah selesai makan.
Pak Dion mengangguk,sementara Rara seperti tidak rela sahabat nya meninggalkan nya dengan pria yang sangat ia tidak suka itu,menatap sahabat nya seolah memohon untuk tidak meninggalkan nya,namun Rini harus ke toilet karena ingin buang air kecil.
Saat Rini pergi,tinggallah Rara dan Pak Dion berdua yang masih menghabiskan makanan mereka.
"Rara." Panggil Dion pada Rara yang tertunduk menikmati makanan nya.
"Iya Pak." Jawab Rara mengangkat kepala nya dengan cepat.
"Apa boleh,nanti saya mengantar kamu pulang?." Tanya Dion.
"Hem." Rara mendehem,ia jadi salah tingkah dan tidak tahu harus menjawab apa,ia ingin menolak,tapi Rara takut nanti akan di kerjai lagi oleh Pak Dion.
"Em,bagaimana ya pak,saya tidak mau merepotkan bapak,saya bisa pulang sendiri." Jawab Rara pelan dengan ragu - ragu.
"Tidak merepotkan,kan saya yang menawarkan untuk mengantar mu." Ucap Dion lagi.
"Dasar Pria nyebelin,jangan jangan dia pria yang genit." Gumam Rara kesal.
"Baiklah Pak,boleh." jawab Rara dengan sangat terpaksa.
Rini yang ke toilet pun tak kunjung kembali, membuat Rara nyakin,Rini sengaja meninggalkan nya.
Rara dan Dion pun berjalan kembali ke ruangan nya bersama,Rara membeli segelas Coffe yang akan ia bawa ke meja kerja nga,saat sedang berjalan akan memasuki Lift,Dion di panggil oleh seorang staf yang ingin bertanya sesuatu,Rara sempat terhenti mengikuti Dion.
"Kamu duluan saja ke ruangan mu Rara." Ucap Dion dengan lembut,,Rara pun merasa senang dan dengan cepat mengangguk dan berjalan pergi menjauh dari manager nya itu.
Saat sedang berjalan menuju Lift yang terlihat dari jauh terbuka,tiba - tiba Rara menabrak seseorang yang menyebab kan Coffe yang di pegang Rara tumpah dan mengenai orang yang ia tabrak.
"Maaf - maaf,saya tidak sengaja." Ucapan Rara yang keluar dengan cepat,karena ini memang salah nya berjalan terlalu cepat dan tak melihat sekitar.
"Kau taruh di mana mata mu." Teriak Pria itu dengan kasar nya,membuat semua mata tertuju pada keributan itu.
Rara yang di bentak mengangkat kepala nya,melihat wajah pria itu dan terkejut melihat Pria yang pernah bertengkar dengan nya di jalan.
"Kau." Ucap Rara membulatkan mata nya.
"Kau lagi." Ucap Pria itu geram menunjuk Rara
Dion yang dari jauh melihat Rara sedang dalam masalah ,segera menghampiri.
"Ada apa ini?." Tanya Dion saat datang.
Pria itu menoleh dan membuat Dion terkejut,apa lagi ada noda Coffe di jas Pria itu.
"Pak Rehan." Ucap Dion. Rara terkejut karena Dion bisa mengenal pria ini.
"Ada apa Rara?." Tanya Dion.
"Saya tidak sengaja menabrak nya Pak." Ucap Rara.
"Siapa yang memperkerjakan orang ceroboh seperti dia,memegang Coffe saja tidak bisa,apa lagi bekerja di perusahaan ini." Ucap Rehan dengan nada tinggi.
Rara heran,karena Pria yang bernama Rehan ini bisa berbicara seperti itu,memang siapa dia." Pikir Rara.
"saya Minta Maaf Pak Rehan atas ketidak nyamanan ini,Rara adalah team saya,nanti saya akan mengajari nya agar lebih hati - hati lagi,saya akan meminta sekertaris saya membantu Anda membersihkan baju Anda,Mari Pak,saya antar keruangan Bapak." Ucap Dion mencoba melindungi Rara dari kata pecat yang keluar dari mulut Rehan yang adalah Pemilik perusahaan itu.
Rehan menatap Rara dengan tatapan tajam lalu masuk ke dalam lift bersama Dion.
"Rara,minta mereka (Ob) bersihkan kekacauan ini,dan kembalilah bekerja."ucap Dion sebelum mengikuti langkah Rehan yang masuk ke dalam Lift.
"Baik Pak." Tiara mengangguk.
Rara masih berdiri mematung di depan pintu lift dan melihat Ke arah Rehan dan Dion yang berada di dalam lift,hingga pintu lift itu tertutup dan menelan kedua pria itu.
Tatapan Tajam Rehan pun tidak lepas menatap Rara,hingga pintu lift tertutup.
'Sebenarnya pria itu siapa,ada apa dia berada di perusahaan ini." Gumam Rara heran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Alya Yuni
Tegaslah Rehan jngn biarkn si Rara kecerobohan ap lgi dtng lgi
Rara brdoalh smoga kau gk di pecat jngn entang dtng trlmbat alasan aja
2022-11-09
0
Alya Yuni
Ko si Rara mau aja bukannya tolak
emangnya npa Rara
mau cri prhatian pgi pgi trlmbat jngn kna mrah bukannya brusaha dtng awal mlhn trlmbat
ap lgi bru krja 6 bln
2022-11-09
0
💞my heart💞
Rara jadi Tiara 🤭
2021-11-02
0