Dia.

~Aku dan kamu adalah dua orang asing yang tanpa sengaja di pertemukan~

ya.al_29

Panasnya matahari kini mulai meredup karena waktu menjukan pukul 15.00 Wib tepat jam kepulangan siswa-siswi SMAGARD, siswa-siswi pun berhamburan menuju arah parkiran dan gerbang. Sama halnya dengan jhika dan sahabat-sahabatnya yang berjalan menuju arah parkiran.

"Lu bawa motor jhik!" tanya Cindy pada jhika.

"iya kenapa?" jawabnya dan sambil bertanya kembali.

"Gue bawa mobil bareng sama salsa" ucap Cindy pada "Tadinya gue mau ngajak kalian maen di rumah gue, soalnya bokap nyokap gue lagi keluar kota" lanjutnya kembali

"sorry ya gue harus cepet pulang, gue belum izin soalnya takut di cariin" ucapnya pada kedua sahabatnya.

"yaudah deh kita pisah disini ya by jhika" ucap Cindy pada jhika.

"hati-hati lu bawa motor" kali ini salsa yang berbicara.

" iya kalian juga hati-hati di jalan" jawabnya sambil berlalu pergi ke parkiran motor.

Setelah sampai di parkiran motor jhika memakai helmnya dan naik ke atas motor nya dan langsung melajukan motornya dan pergi meninggalkan sekolahnya. jhika mengendarai motor dengan sangat lihat dan dengan kecepatan sedang. Motor KLX 150 yang di namai 'si entong' ini adalah motor kesayangan jhika dan selalu di bawa kemana-mana olehnya, padahal orang tuanya membelikan mobil juga tapi dia lebih memilih motornya ketimbang mobil yang di belikan oleh ayahnya.

Ketika dia sedang asik mengendarai, matanya tak sengaja melihat seorang anak lelaki menggunakan seragam yang sama dengannya sedang berhadapan dengan para preman. jhika pun menghampirinya dan betapa terkejutnya dia ketika melihat sosok lelaki yang saat ini ada di depannya.

"Dia kan..." ucapnya sambil menghentikan mesin motornya dan turun menghampiri lelaki tersebut.

Yang di hampir belum menyadari kedatangan jhika karena terlalu fokus berkelahi sampai akhirnya jhika memberanikan diri nya untuk berbicara.

"Ehem ada apaan nih? rame bener" Tanya dengan tenang tanpa rasa takut sedikitpun. Dan seketika perkelahian mereka terhenti dan matanya langsung melihat ke arah sumber suara.

"Wah ada cewek cantik bos" ucap salah satu preman itu dengan wajah berbinar.

"Kamu nga." belum sempat lelaki itu berbicara sudah di potong terlebih dahulu oleh jhika.

"Lu bisa ngomong, gue kira bisu" ucap jhika tanpa menyaring omongannya.

"Mending kamu pulang, ini bahaya" ucapnya tanpa menjawab pertanyaan jhika yang menurutnya tidak penting.

Ketika mereka masih berbincang tiba-tiba salah satu preman tersebut akan menonjok wajah si lelaki yang sekarang sedang berbincang dengan jhika, namun belum sampai tanganya mendarat di pipi lelaki tersebut tangannya sudah di raih dan di putar kebelakang oleh jhika dan kepalanya langsung di benturkan ke arah mobil yang terparkir asal yang ada di depannya.

"Mau apa lu?" ucapnya dengan suara datar dan tatapan tajamnya dan tangan nya sekarang sedang mengunci tubuh preman tersebut dengan tangan kiri yang masih memelintir salah satu tangan si preman dan tangan kanan yang sudah ada tepat di bagian nadi leher preman tersebut. Jhika memang pintar dalam ilmu bela diri karena selain dia ikut organisasi pencak silat dia juga cucu dari seorang jendral TNI angkatan darat jadi dia sudah di didik keras sejak usia dini.

"Bos lu gapapa kan?" tanya salah satu anak buahnya dengan wajah yang sudah panik. Berbeda dengan lelaki tadi yang berbicara dengan jhika dia hanya bisa melongo melihatnya.

"Ampun gue nyerah" ucap preman yang saat ini sedang jhika sandra.

"Suruh anak buah lu, pergi dulu dan jangan pernah buat ulah lagi" ucap jhika dengan penuh penekanan.

"iya-iya gue janji ga akan buat ulah lagi" ucapnya dengan wajah yang menahan rasa sakit.

"Hari ini leher lu masih utuh, besok-besok kalo gue liat lu buat ulah lagi, gue penggal sekalian leher lu. ucap jhika dengan penuh ancaman dan langsung melepaskan preman tersebut.

"Lu bisa pegang kata-kata gue, ayo cabut" ucapnya sambil memerintah kepada anak buahnya dan berlalu pergi.

Ketika preman tersebut sudah pergi laki-laki itu masih terdiam dan memperhatikan jhika dengan tatapan yang sulit di artikan suara jhika pun tak memindahkan pandangannya pada jhika, telinganya seakan tuli entah karena dia shock atau apa.

"Lu gapapa kan?" tanya jhika pada lelaki itu.

jangan lupa di vote ya readers :)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!