Tok...tok...tok....
"Siapa si masih pagi sudah ketok-ketok aja"omel Andita, dengan malas ia beranjak meninggalkan kamar menuju pintu yang di ketuk seseorang.
"Ya,tunggu sebentar."
Mata ngantuk Andita melotot setelah melihat siapa yang ada di depan pintunya, "Dokter! kenapa pagi-pagi sekali datang kesini ?" tanya Andita dan seketika itu juga kantuk Andita menghilang.
"Pagi katamu ?" Yoga memicingkan matanya.
Andita menoleh pada jam dinding yang tergantung di ruang tamunya,
"Astaga jam 10" desisnya
"Apa boleh saya masuk ?" tanya Dokter Yoga.
Tak ada pilihan lain bagi Andita,selain membiarkan Dokter Yoga masuk "Silakan masuk" jawab Andita malas.
"Terima kasih !"
Dokter Yoga masuk namun bukan duduk di Sofa tamu layaknya tamu pada umumnya,tapi ia justru nyelonong masuk menuju dapur.dengan langkah lebar Andita mengikutinya dari belakang mau protes, namun ia urungkan ketika melihat pria itu mengeluarkan bahan-bahan makanan dari kantong plastik yang di bawa nya tadi.
"Maaf.apa yang Dokter lakukan?" tanya Andita.
"Apa kamu gak liat ?" Yoga balik bertanya.
"Iya aku tau !"
"Lalu kenapa kamu bertanya ?" jawab Yoga menghentikan Aktivitas nya.
"Terserah Dokter lah" jawab Andita pasrah.
"Lebih baik kamu mandi,setelah itu kita makan siang" perintah Yoga.
"Apa-apaan si dia ! pikir andita. datang semaunya, main perintah seenaknya emang dia siapa ?!" bapakku !! geramnya.
namun ia tetap menuruti perintah Dokter Yoga dengan hati yang meradang, Andita masuk ke kamarnya dan mandi.
Sementara Yoga sedang sibuk mempersiapkan bahan-bahan masakannya, ia memotong sayuran,Wortel,Brokoli,Ayam serta bumbu-bumbu lainnya.sepertinya ia juga akan membuat sambel,di lihat ada Cabe dan Tomat disana.
tempe dan tahu juga ada di antara semua yang ia siapkan.
Setelah mandi Andita keluar dari kamar "wangi sekali " batinnya, masakan lelaki Pemaksa itu. ia pergi ke dapur memperhatikan kegiatan Yoga.
"Dari pada kamu mandorin pekerjaan ku,lebih baik kamu potong-potong tempe itu" perintahnya lagi.
"Masak aja sama Dokter" sungut Andita.
"Perempuan harus pintar masak,suatu hari akan mempunyai Suami.suami akan lebih baik makan dirumah dari pada makan di luar" sambung Yoga.
"Dokter lama-lama kayak Mama saya" sewot Andita.
Tanpa memperdulikan Omelan Yoga, ia memotong-motong tempe dan tahu dengan perasaan dongkol. akan tetapi pisau yang seharusnya mengiris tempe, justru mengiris jarinya. "Awww…" teriak Andita.
Yoga melihat ada Darah mengalir dari jari Andita segera membantu,di raihnya jari Andita lalu di hisapnya. "Tunggu sebentar" ucap Yoga.
"Di mana peralatan dan Obat-obat kamu?"Tanyanya, sambil berlalu menuju ruang biasa tempat pemeriksaan pasien.belum sempat Andita menjawab, ia sudah datang dengan Betadine dan juga Hansaplast untuk pertolongan luka ringan.ia raih jemari Andita, membersihkan lukanya, setelah diberi Betadine lalu membalutb luka gadis itu dengan Hansaplast.
"Itulah akibat kalau Kerja gak Ikhlas" ucapnya.
Yoga membawa Andita ke meja makan "Duduk saja disini, biar aku selesaikan pekerjaan ku" ujarnya berlalu menghadap kompor dan penggorengan.Andita tidak menanggapi ucapan Yoga,dia hanya melengos membuang muka.
Diam-diam Andita memperhatikan tubuh Dokter Yoga yang atletis dan tegap, di tambah wajah tampannya menambah lukisan kesempurnaan lelaki itu.pintar masak pula, benar-benar calon suami idaman Andita membatin, lalu ia tersenyum samar memikirkan kata-kata hati nya barusan.
Yoga membawa mangkok transparan berisikan SOP ayam,yang wanginya membuat liur Andita bercucuran,sambel terasi yang bau nya menusuk hidung,serta tempe dan tahu goreng di tambah beberapa lalapan.cukup menggugah selera pikir Andita.
Yoga mengisi mangkok dengan SOP ayam,nasi serta tempe goreng dan di taruh nya di hadapan Andita.
"Makanlah." perintahnya
"Terimakasih." sahut Andita
Tanpa pikir panjang Andita langsung menyendok SOP tersebut,tanpa menyadari Yoga yang sedang memperhatikannya.
"Pelan-pelan." ucapnya lembut namun kaku
Andita dengan tenang menjawab SOP nya enak, tanpa ia sadari telah memuji masakan Yoga.terlihat senyum samar di bibir merah pria ganteng itu.menyadari hal itu, Andita klarifikasi lagi ucapannya.
"Ah maksudku,sudah lama aku tidak makan SOP,sejak dinas disini." lanjutnya
"Terserahlah." ucap Yoga.
dengan tenang ia melanjutkan makan,sambil sesekali menatap Andita yang fokus menghabiskan SOP di mangkok kedua.
"Tambah lagi SOP nya, ?" tanya Yoga
"Tidak,sudah kenyang." jawab Andita
Andita mencomot tempe goreng,dan di cocol nya ke sambel terasi.
"Enak." batinnya
Ia menatap Yoga,pria ini sudah tampan seorang Dokter pinter masak lagi.andaikan mas Bagas seperti dia pikirnya,seketika Andita sadar dari semalam ia belum komunikasi dengan Bagas. setelah insiden marah-marah tidak jelasnya,ia bangkit mau menuju kamarnya.
"Mau kemana, ?" tanya Yoga
"Ke kamar." jawab Andita singkat
"Tidak sopan meninggalkan orang yang sedang makan." ucap Yoga.
Andita memutar bola mata jengah,siapa dia ?' datang seenaknya main perintah-perintah pula, tuan rumah disini dia atau aku batinnya.
Andita kembali mendudukkan pantatnya menatap geram pada Yoga,sementara yang di tatap cuek tanpa ada ekspresi apapun.selesai makan Yoga membersihkan piring kotor juga membersihkan meja makan,lalu ia segera mencuci piring-piring itu.
"Dok,biar aku yang mencucinya." pinta Andita
"Duduklah,tangan kamu terluka." suruhnya pada Andita
Lagi-lagi Andita di buat tanpa kata oleh Pria itu alangkah bahagianya Istrinya nanti,andai mas Bagas seperti dia' kenapa aku jadi banding-bandingin mas Bagas batin Andita.
Huff..., Andita menarik nafas dalam-dalam.
Yoga mendengar desah nafas Andita.
"Jangan berpikiran yang tidak-tidak." ucap nya seperti tau apa yang andita pikirkan.
"Sok tau.," sewot Andita.
Yoga telah selesai mencuci piring,kini ia duduk di hadapan Andita.
"Apa rencana mu harini ?" tanyanya
"Tidur sepuasnya." jawab Andita acuh dengan maksud,supaya laki-laki di depannya segera pergi.
"Oh.apa laporan bulanan kamu sudah selesai,?" tanyanya lagi
"Astaga," Andita setengah berteriak.ia baru menyadari hal itu,semalam ia ketiduran lupa kalau mau mengerjakan Laporan.
"Tidak usah teriak,bawa kemari biar aku bantu." perintahnya
"Gak usah Dok,biar aku kerjain sendiri." jawab Andita
"Tak apa,aku hanya ingin membantu." jawab Yoga
"Kamu mau tidur bangun lusa juga gakpapa." lanjut Yoga
Andita akhirnya berdiri mengambil laporan yang seharusnya sudah selesai sejak tadi malam, "Ini." Dita menyerahkan lembaran kertas dan laptopnya sama Yoga.
"Tidurlah jika kau mau." ucap Yoga sambil menyalakan laptop Andita.
"Ah,tidak jadi." jawab Andita
Yoga berdiri menuju ruang tamu,membawa serta kertas-kertas dan Laptop Andita.diruang tamu lebih enak pikirnya,ia duduk di Sofa empuk ruang tamu Andita.
Andita mengikuti laki-laki itu,ia juga duduk di Sofa berhadapan dengan yoga.Andita memperhatikan Yoga bekerja,Yoga sadar di perhatikan tapi dia tetap menampilkan wajah datar tanpa ekspresi.
Mata Andita kembali meredup,entah efek kekenyangan atau apa ia kembali tertidur.Yoga menatap wajah Andita,inilah saatnya ia bisa menatap Andita sepuasnya .
"Kamu cantik Dit," ucap Yoga.ia tersenyum dan kembali Kerja, menyelesaikan Laporan milik Andita.setelah selesai,di liriknya jam dinding rumah Andita pukul 2.00 gumamnya,ia merapikan kerjaan nya lalu membawa Andita ke kamarnya dan menyelimutinya setelah itu Yoga keluar dari kamar Andita dan segera pergi meninggalkan rumah gadis itu.
...----------------...
bersambung.....
Hi reader....
jika kalian suka dengan ceritaku
jangan lupa like dan komen
sebagai penyemangat author untuk up.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Tine Suhartini
kayanya yoga baik
2021-10-04
0
Miss Lian
Ah Dokter.. tau ajeh.. wkwkwk
2021-08-23
0
Gina Savitri
Yoga bertamu nggak ada sopan amat, udah masuk nyelonong aja eh main perintah yang punya rumah 😬
2021-08-06
0