3 bulan kemudian......
Andita sudah bertugas di sebuah Puskesmas Kabupaten K sebagai Bidan Desa,
Ia mendapatkan fasilitas rumah dan kendaraan roda empat untuk menunjang pekerjaan nya.ia menjalani rutinitasnya dengan ikhlas, dan penuh semangat dalam membantu orang lain yang membutuhkan keahliannya.
Tiada keluh kesah dalam diri Andita
sejak Dinas diluar kota, jauh dari orang tua juga dari pangeran hatinya. hanya Telpon dan pesan WhatsApp yang terus menghubungkan mereka, begitupun dengan teman-temannya, mereka tetap melakukan komunikasi melalui Chat dan Telpon.
Bagas sering mengeluh ingin mengunjunginya, tapi Andita belum mengizinkan nya.
dengan alasan 3 bulan pertama bertugas jangan di ganggu terlebih dulu karena ia ingin fokus mengenal lingkungan serta masyarakat di desa tempat ia Bekerja.
Hari ini, Andita sibuk memeriksa beberapa Ibu Hamil serta memberikan Obat atau sekedar Vitamin.saat jam istirahat Andita menatap Kalender di atas mejanya,
"tak terasa, sudah 3 bulan aku disini" gumamnya.
Tak lama kemudian,Ponsel Andita berdering.
“Halo, Mama.bagaimana kabar Mama hari ini ?”
“.....”
“Ya, syukurlah. Dita juga baik ma" sahut Andita
"Masih dinas 'ma”
“........?”
“Jam 2 Dita sudah pulang, 'ma" jawab Andita lagi.
"Terkadang, masih ada Pasien datang kerumah”
“.......”
“Iya, Dita lagi istirahat sekarang”
“......”
“Iya ma, Andita juga rindu banget sama mama” daaa... panggilan mereka berakhir.
Di Puskesmas tempat Andita bertugas ada satu Dokter Umum juga ada beberapa Perawat, beberapa Perawat itu anak Desa setempat.
“Orang tuamu telpon?” tanya seseorang tiba-tiba.
“Eh,iya Dokter” sahut Andita.
“Mau makan siang?” tanya Dokter tampan di hadapan Andita.
“Iya Dok tapi,saya mau menyelesaikan laporan akhir bulan dulu” ucap Andita.
“Nanti saja,ayo kita pergi sekarang” ajak Dokter itu.
Andita bingung di tolak 'gak enak,ikut juga rasanya Asing.
Di saat Andita bingung...,
“Ayo." tangan besar itu sudah membawa Andita berdiri.
Dita berusaha melepas tautan tangan si Dokter tampan itu,tapi sepertinya sia-sia saja.
Mereka memasuki mobil si Dokter,lalu pergi untuk makan siang.saat di perjalanan Andita hanya diam,Dokter tampan yang ada di sampingnya itu juga diam.
Andita coba melirik,dilihatnya si Dokter hanya fokus ke jalan.
Mereka memasuki Restoran cepat saji,yang terdapat disekitar sana.mereka duduk berhadapan,sambil menunggu pesanan datang.Dokter tampan alias Febry Prayoga itu membuka obrolan...,
“Kamu bisa masak ?” tanya Dokter Yoga
“Iya dok,sesekali kalau hari libur”jawab Andita
“Berarti besok kamu akan masak?” tanyanya
“Berkemungkinan dok,” jawab Dita sekenanya.
“Panggil Yoga aja,kalo di luar.” pinta si Dokter
“Iya dok." ucap Andita canggung.
“Yoga.” Dokter itu mengingatkan
“Baik yoo..ga.” ucap Dita.
“Besok masaklah,aku akan makan di tempatmu.” ucapnya santai
Andita melotot,kok bisa begitu.apa-apaan dia,nyesel aku bilang bisa masak,batin Andita .apa maksudnya coba ? emang dia siapa aku !!! ih ogah keselnya dalam hati. Dengan tersenyum manis,Andita menanggapi Yoga.
“Baik yoga,silakan datang dan kita akan makan bersama.” jawabnya dengan senyum terpaksa.
"Kalau aku gak bangun kesiangan.”sambung Andita lagi.
“Oke.” ucap Yoga singkat
Dan,mereka memulai makan siangnya.Andita makan dengan Ayam bakar kecap,lalapan dan sambel.si Dokter hanya makan dengan SOP ayam,dan tempe goreng.Saat mereka tengah menikmati makan siangnya,ponsel Andita berdering cukup aneh.
”Sayang angkat dong”
"Sayang angkat dong”
"(dering khusus untuk Bagas guys)."
Andita liat kiri kanan...,
"Maaf,dok." ucapnya kemudian
Yoga menatap Andita, Dengan alis terangkat.
"Dering telpon dok.” ucap nya lagi.
"Permisi Dok,mau angkat telpon dulu." pamit Andita
Lalu Andita bangkit menjauh dari Dokter Yoga,ia segera menggeser tombol hijau.
(A) “Halo,mas apa kabar ?”
(B) “Mas baik sayang,tapi hati mas gak baik.”
ucap Bagas di seberang
(A) “Tunggu ada waktu Dita pulang, ya mas.”
(B) “Mas aja yang kesana ya,mas kangen.” rengek Bagas.
(A) “Mas sementara ini jangan dulu.Nanti apa kata orang Desa,kalau tiba-tiba ada Pria dirumah Dita.” Dita beralasan.
(B) "Mas paham,asal bukan karena ada orang lain di sana." ujar Bagas.
(B) “Kamu di mana sekarang ?” tanya Bagas
(A) “Lagi makan siang mas” jawab Andita.
(B) “Sekarang jam 1 sayang,kamu baru makan ?"
(A) “Tadi sedikit repot mas." jawab Andita
(B) “Kamu makan dimana sama siapa ?”tanya Bagas detail.
Andita kaget,mau jawab apa bingung jadinya.jujur salah,gak jujur makin salah nanti.kenapa Bagas jadi begini pikir Dita,dulu waktu sama-sama di kota biasa aja dia.
(B) “Andita,kamu disana?” tanya Bagas.
“Kamu makan sama siapa?” kok gak jawab mas ?”
(A) “ng..itu mas,sama dokter yoga.” jawab Andita ragu-ragu
(B) “Ih begitu,lanjutkan makannya ya nanti mas telpon kalau kamu sudah dirumah.”
“I love you”
“Love you too”
Panggilan berakhir... Andita balik kedalam.
“Dok eh yoga ayo kita pulang”
“Makan kamu gak di habiskan dulu ?” tanya yoga
Andita hanya menggeleng....
“Ayo." ajak yoga.
Mereka kembali ke Puskesmas,Andita harus menyelesaikan Laporan bulanannya.kalau gak selesai di puskesmas, terpaksa di bawah pulang pikirnya.
"Sebentar lagi waktu pulang,” ucap Yoga
“Apa kamu akan lembur ?”sambung Yoga lagi.
“Ngak dok kerjaan kalau belum selesai,aku bawah pulang.” sahut Andita
“Ya,sebaiknya begitu.” ucap Yoga
Tak lama kemudian mereka memasuki puskesmas tempat mereka bertugas, Andita langsung menuju mejanya,
membuka Laptop dan segera membuat laporan.
Ia larut tanpa perduli apapun kalau sedang bekerja,tanpa perduli kalau Yoga memperhatikannya sedari tadi.Yoga karakternya cuek dan dingin,diam-diam dia sangat menyukai Andita.
Yoga sendiri berasal dari kota J,ia datang lebih dulu dari andita ke desa ini.kira-kira 6 bulan yang lalu,Yoga Dinas di kabupaten K tersebut. Yoga melirik jam yang melingkar di tangannya sudah pukul 15.00 desahnya.
“Apa kamu nginap di sini?” tanya Yoga
“Iya dok.oh maaf,Dokter bilang apa tadi ?” tanya Andita
“Sekarang pukul 15.00,apa kamu gak mau pulang.” tanya Yoga lagi
“Apa yang lainnya sudah pulang?”tanya Dita
“Bereskan kerjaan kamu,kita pulang."ajaknya sama Andita.
Andita mengikuti saja,toh pulang pakai kendaraan masing-masing,batinnya.
Mereka keluar bersama,lalu menaiki kendaraan mereka masing-masing.
tanpa ada kesan apapun yang mereka torehkan saat mereka pulang baik Yoga atau Andita sama-sama memilih cuek.
mereka telah meninggalkan Puskesmas dan pulang kerumah mereka masing-masing tepatnya rumah Dinas.
...----------------...
Di perjalanan Dita ingat akan sikap Bagas,kenapa Bagas seperti itu,egois,sensitif,ada apa denganmu mas bisiknya dalam hati.
Andita telah sampai di rumah Dinas nya,ya rumah dinasnya gak begitu jauh dari puskesmas tempat ia bertugas.
ia segera masuk,dan mandi.
Setelah mandi dan ganti baju Andita menyeduh kopi instan lalu duduk di Sofa ruang TV nya,ia ambil ponselnya yang sengaja ia senyap kan waktu di Restoran tadi.5 panggilan tak terjawab,dan beberapa pesan belum terbaca....
Andita membuka Log panggilan ternyata Bagas desahnya.buka WhatsApp ada beberapa pesan juga dari Bagas.
“Ngapain aja kamu disana ?”
“Telpon mas berapa kali gak di angkat,pesan wa juga gak kamu balas.”
“Mas maaf,tadi dita nyelesain laporan bulanan.”
“Apa gak bisa angkat telpon ?” chat Bagas
“Maaf mas,ponsel dita silent” A
“Ada hubungan apa kamu sama dokter itu?” B
“Andita kamu harus ingat,kamu milikku...!! B
Andita termangu dalam diam,kenapa Bagas jadi cemburuan gak jelas begitu sama aku.padahal aku memang tidak melakukan apapun,yang aku sampaikan itulah adanya.
apa mas Bagas ada masalah desahnya,
andita lelah ia membaringkan tubuhnya untuk istirahat sejenak.
...----------------...
B:(Bagas)
A:(Andita)
yang suka ceritanya jgn lupa like dan komentar
kritik yang bersifat membangun sangat author harapkan sebagai pedoman untuk author agar lebih baik lagi dalam menulis di karya-karya selanjutnya.
ikutin terus ceritanya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Febri Ana
aduh perlu curiga tuh sama Bagas Dita
2023-05-05
0
Destridawati Cikdin
jgn jgn bagas da pnya istri
2021-08-27
0
Miss Lian
Karena mas Bagas udah melakukan kesalahan. makanya Takut kehilangan..
2021-08-23
0